Anda di halaman 1dari 47

OLEH : NURUL FEBRI GUSTINA

NIM:1811142010055
 1. LANDASAN HISTORIS
 2. LANDASAN KULTURAL
 3. LANDASAN YURIDIS
 4. LANDASAN FILOSOFIS
 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa
 2. Berperikemanusiaan yang adil dan
beradab
 3. Mendukung persatuan bangsa
 4. Mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan individu maupun golongan
 5. Mendukung upaya untuk mewujudkan
suatu keadilan sosial dalam masyarakat
 1. BEROBJEK
 2. BERMETODE
 3. BERSISTEM
 4. BERSIFAT UNIVERSAL
1. PENGERTIAN PANCASILA SECARA
ETIMOLOGIS
Secara etimologis, istilah “Pancasila” berasal
dari Sanskerta dari India (bahasa kasta
Brahmana):
“Panca” artinya “lima”
“syila” vokal i pendek artinya “batu sendi”,
“alas”, atau “dasar”
“syiila” vokal i panjang artinya “peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting atau
yang senonoh”.
2. PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian
keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkanlah Undang-Undang Dasar 1945
termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana di
dalamnya termuat isi rumjusan lima prinsip
sebagai satu dasar negara yang disebut
Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila telah
menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah
umum.
 3. PENGERTIAN PANCASILA SECARA
TERMINOLOGIS
Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 yang
terdiri atas empat alinea tersebut tercantum
rumusan Pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 A. ZAMAN KUTAI
 B. ZAMAN SRIWIJAYA
C. ZAMAN KERAJAAN SEBELUM MAJAPAHIT
 D. ZAMAN MAJAPAHIT
 F. KEBANGKITAN NASIONAL
 G. ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
 H. SIDANG BPUPKI
 1. Sidang Pertama (18 Agustus 1945)
2. Sidang Kedua (19 Agustus 1945)
3. Sidang Ketiga (20 Agustus 1945)
4. Sidang Keempat (22 Agustus 1945)
 A. Filsafat sebagai produk yang mencakup
pengertian
1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu,
konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf
pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan
suatu aliran.
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang
dihadapi manusia sebagai hasil dari aktivitas
berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu
kebenaran yang timbul dari persoalan yang
bersumber pada akal manusia
 B. Filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis.
1. Metafisika
Membahas tentang hal-hal yang bereksistensi di balik fisis, yang
meliputi bidang-bidang ontologi, kosmologi, dan antropologi.
2. Epistemologi
Berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan.
3. Metodologi
Berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
4. Logika
Berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir, yaitu rumusan dan dalil
berfikir yang benar.
5. Etika
Berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
6. Estetika
Berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan
 Sistem adalah suatu bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekarja sama untuk suatu
tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan utuh yang memiliki ciri-ciri
 A. Suatu kesatuan bagian-bagian
B. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-
sendiri
C. Saling berhubungan dan saling ketergantungan.
D. Keseluruhan dimaksudkan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu (tujuan sistem)
E. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
 KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI
KESATUAN SISTEM FILSAFAT
Secara filosofis Pancasila sebagai suatu
kesatuan sistem filsafat memiliki dasar
ontologis, dasar epistemologis, dan dasar
oskologis sendiri yang berbeda degan sistem
filsafat yang lainnya misalnya materialisme,
liberalisme, pragmatisme, komunisme,
idealisme dan lain paham filsafat di dunia.
 PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR
FUNDAMENTAL BAGI BANGSA DAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
1. Dasar Filofofis
2. Nilai-nilai Pancasila sebagaiNIlai
Fundamental Negara
 INTI ISI SILA PANCASILA
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Sila Perstuan Indonesia
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin oLeh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Etika adalah suatu ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau
bagaimana kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengna
pelbagai jaaran moral.
 Etika terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Etika Umum
2. Etika Khusus:Etika Individual, Etika Sosial,
 PENGERTIAN NILAI, NORMA, DAN MORAL
A. PENGERTIAN NILAI
Nilai merupakan kemampuan yang dipercayai
yang ada pad asuatu benda untuk
memuaskan manusia. Jadi hakikatnya, nilai
merupakan sifat atau kualitas yang melakat
pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
 Pancasila terbentuk melalui proses yang cukup
panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Secara
kausalitas, Pancasila sebelum disyahkan menjadi
dasar filsafat negara, nilai-nilainya telah ada dan
berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang
berupa nilai-nilai istiadat, kebudayaan dan nilai-
nilai religius. Agar memiliki pengetahuan yang
lengkap tentang proses terjadinya Pancasila,
maka secara ilmiah harus ditinjau berdasarkan
proses kausalitas.
 1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
 2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia
 3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia
 1. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat
sifat kodrat manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Ideologi
Pancasila mengakui kebebasan dan
kemerdekaan individu yang berarti tetap
mengakui dan menghargai kebebasan
individu lain
 2. Negara Pancasila
Berdasarkan ciri khas proses dalam rangka
membentuk suatu negara. Maka bangsa
Indonesia mendirikan suatu negara memiliki
suatu karakteristik, ciri khas tertentu yang karena
ditentukan oleh keanekaragaman, sifat dan
karakternya. Maka bangsa ini mendirikan suatu
negara berdasarkan Filsafat Pancasila, yaitu suatu
Negara Persatuan, Negara Kebangsaan serta
Negara yang bersifat Integralistik.
 Yaitu realisasi serta implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam segala aspek
penyelenggaraan negara, terutama dalam
kaitannya dengan penjabaran nilai-nilai
Pancasila salam praksis penyelenggaraan
negara dan peraturan perundang-undangan
di Indonesia
 Adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara
baik dalam bidang legislatif, eksekutif
ataupun yudikatif yang bentuk realisasinya
dalam bentuk perundang-undangan negara
Indonesia.
 Adalah pelaksanaan pada setiap warga negara
berupa pengamalan yang diperlukan usaha
dan kesadaran serta pengalaman dalam
realisasinya.
Tentang realisasi dengan jalan pendidikan yang
menghasilkan pengetahuan, kesadaran,
ketaatan, kemampuan kehendak, watak dan
hati nurani serta strategi dan metode dalam
prosesnya.
A. PENGANTAR
B. PEMBUKAAN UUD 1945
 Dalam hubungannya dengan Batang Tubuh
UUD 1945, menempatkan pembukaan UUD
1945 alinea IV pada kedudukan yang amat
penting. Bahkan boleh dikatakan bahwa
sebenarnya hanya alinea IV Pembukaan UUD
1945 inilah yang menjadi inti sari Pembukaan
dalam arti sebenarnya.
 Pembukaan UUD 1945 secara formal yuridis
Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat
Negara Indonesia. Maka, hubungan antara
Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal
balik sebagai hubungan secara formal dan
hubungan secara material.
 Memiliki hubungan yang menunjukkan
kesatuanyang utuh dan apa yang terkandung
dalam pembukaan adalah merupakan amanat
daris eluruh Rakyat Indonesia tatkala
mendirikan negara dan untuk mewujudkan
tujuan bersama.
 NKRI merupakan negara yang terdiri berbagai
macam unsur yang membentuknya, yaitu
suku bangsa, kepulauan, kebudayaan,
golongan serta agama yang secara
keseluruhan merupakan suatu
kesatuan.sintesis persatuan dan kesatuan
tersebut kemudian dituangkan dalam suatu
asas kerohanian yang merupakan suatu
kepribadian serta jiwa bersama yaitu
Pancasila.
 Dalam kedudukan ini, Pancasila merupakan sumber nilai
dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara
Republik Indonesia. Oleh karena itu, dalam pembahasan
ini tidak dapat dilepaskan dengan eksistensi Pembukaan
UUD 1945, yang merupakan deklarasi bangsa dan negara
Indonesia yang memuat Pancasila sebagai dasar negara,
tujuan negara serta bentuk negara Republik Indonesia.
Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia memiliki kedudukan
yang sangat penting karena merupakan
suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarki
tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia.
 Bangsa indonesia dalam panggung sejarah
berdirinya negara di dunia memiliki suatu ciri
khas yaitu dengan mengangkat nilai-nilai
yang telah dimilikinya sebelum membentuk
negara modern . nilai-nilai tersebut adalah
berupa nilai-nilai adat-istiadat
kebudayaan,serta nilai religius yang beraneka
ragam sebagai suatu unsur negara.
Pada prinsipnya, mekanisme dan dasar dari setiap
sistem pemerintahan diatur dalam Undang-Undang
Dasar. Undang-Undang Dasar dapat dipandang
sebagai lembaga atau sekumpulan asas yang
menetapkan bagaimana kekuasaan tersebut dibagi
antara Badan Legislatif, Eksekutif dan Badaan
Yudikatif.
Undang-Undang Dasar menentukan cara-cara
bagaimana pusat-pusat kekuasaan ini bekerjasama
dan menyesuaikan diri satu sama lain. Undang-
Undang Dasar merekam hubungan-hubungan
kekuasaan dalam suatu negara.
 Kata konstitusi memiliki arti lebih luas dari
pada pengertian Undang-Undang Dasar,
karena pengertian Undang-Undang Dasar
hanya meliputi kostitusi tertulis saja, dan
selain itu masih terdapat konstitusi tidak
tertulis yang tidak tercangkup dalam
Undang-Undang Dasar. Tapi dalam praktek
ketatanegaran negara Republik Indonesia
pengertian konstitusi adalah sama dengan
Undang-Undang Dasar.
 Demokrasi yang dipilih negara Republik
Indonesia ini merupakan pemerintahan yang dari
rakyat. Demokrasi yang tertuang dalam UUD
1945 selain mengakui adanya kebebasan dan
persamaan hak juga sekaligus mengakui
perbedaan serta keberanekaragaman mengingat
Indonesia adalah “Bhinneka Tunggal Ika”,
berdasar pada moral Persatuan, Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana yang terkandung dalam
lambang negara Garuda Pancasila merupakan jati diri dan
identitas NKRI dan merupakan cerminan kedaulatan negara
dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain dan eksistensi
negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur
 Dalam hubungan dengan lambang Negara Garuda Pancasila yang
didalamnya terdapat seloka Bhinneka Tunggal Ika telah diatur
dalam UUD 1945. Dalam pasal 36A disebutkan disebutkan
bahwa Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pasal tersebut merupakan
dasar yuridis konstitusional sekaligus merupakan pengakuan dan
penegasan secara yuridis formal dan resmi oleh Negara tentang
penggunaan simbol-simbol tersebut sebagai jati diri bangsa dan
dari identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Bhinneka Tunggal Ika juga sebagai Local Wisdom bangsa Indonesia yang
melambangkan realitas bangsa yang tersusun dari berbagai unsur rakyat
yang terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat, golongan, bahasa,
wilayah dan agama yang menyatu menjadi bangsa dan negara Indonesia.
 Oleh karena itu prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia yang
berdasarkan Pancasila adalah bersifat majemuk tunggal. Adapun unsur-
unsur yang membentuk nasionalisme bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut:
(a) Kesatuan Sejarah
(b) Kesatuan Nasib
(c) Kesatuan Kebudayaan
(d) Kesatuan Wilayah
(e) Kesatuan Asas Kerohanian

Anda mungkin juga menyukai