Anda di halaman 1dari 15

KEHAMILAN POSTTERM

1
 Ballantyne 1902, pertama kali 
masalah kehamilan postterm dalam
terminologi obstetri modern.
 Kehamilan postterm  42 minggu dari
HPHT
 Insiden 10 % dari seluruh kehamilan,
diragukan postterm

2
DEFINISI
POSTTERM

294 hari Siklus 28 hari 42 minggu

Sindroma I. Kulit kering dan pecah


postmatur II. Mekonium staining &
Clifford 1954 asfiksia
III. Distress pernafasan,
P J T:
kejang & kematian
simetrikal
3
ANGKA KEJADIAN POSTTERM
 AS: 4-14 % dari kelahiran
 Proses kelahiran dihitung 280 hari
 Masalah HPHT tidak tepat:
 OS lupa
 Siklus tak teratur

4
Menghitung umur kehamilan
 HPHT
 HPHT 7,5 %  USG 7,6 %
 Dua-duanya jadi 1,1 % (Boyd dkk, 1988)
 Gardosi 1997, 9,5 %  1,5 %
71,5 % bukan Postterm
 Taipale dan Hiilermaa (2001), USG pada
8-16 mg Postterm  10,3% jadi 2,7%.

5
PATOFISIOLOGI
 Prostaglandin E1 dan F2 dalam desidua dan amnion
 Inisiasi: otak janin, pituitary dan kelenjar ginjal dan
plasenta
Contoh: kel. hipofise: gagal persalinan (Holm 1967)
 Kekurangan placenta sulfatase  tertunda persalinan (France
dan Liggins, 1969; Fliegner dkk, 1972).
 Ludmir dan Sehdev (2000) proses dari pematangan
serviks:
 Peningkatan kandungan air pd serviks uteri, pengurangan
konsentrasi collagen, dan perubahan remodeling collagen.
Collagenases  serabut collagen, dan terjadi sekresi hyaluronic
acid (suatu glycosaminoglycan) oleh fibroblasts
 Media peradangan,  jumlah hyaluronic acid dan peningkatan
pematangan serviks. 0-35 gr/ hari pada kehamilan 32-34 mg

6
Diagnosa
 Bervariasi tergantung ketepatan HPHT &
pengukuran (Gardosi dkk 1997)
 USG: pengukuran CRL pada TM I
 Nilai cairan amnion  oligohidramnion
 Volume cairan amnion dihubungkan komplikasi
(Leveno 1984)
 Recliner dkk: SC meningkat 24x pada kantong
amnion < 3 cm

7
Gambar 2. Rata-rata dan Amniotic Fluid Index (AFI) from Moore TR,
Cayle JE: Amniotic fluid index in normal human pregnancy. Am J Obstel
8
Gynecol 162:1168, 1990.)
KOMPLIKASI
Penyimpangan Pertumbuhan Janin
 Clifford 1954: postterm  penurunan jaringan
subkutaneus, hanya 10-20 % ada gejala
 Makrosomia (>4000 gr 2x dari nonpostterm)
(Zwerdling, 1967; Eden dkk, 1987)
 cephalohematom, fraktur dan kelumpuhan nervus
brachialis (Usher dkk, 1988). Pollack 1992: > 41 mg 
23 % > 4000 gr & 4 % > 4500 gr
 SGA meningkat 3,8% postterm: 2,2 % aterm
(Clausson 1999)

9
KOMPLIKASI
Mekonium staining dan Aspirasi paru
 Eden dkk 1987: mekonium staining  sindroma
aspirasi mekonium.
 Aspirasi mekonium 3 x dan AS < 4  2x lipat
pada postterm (Clausson 1999)
 Oligohidramnion memperberat kekentalan
mekonium pada oropharinx  pernafasan

10
MANAJEMEN
Ada lima permasalahan sulit menghalangi
kebijakan pada postterm:
1. Usia kehamilan tidak tepat  janin belum matur
2. Sulit menentukan dengan tepat mana janin yang
akan meninggal atau mengalami morbiditas serius
bila dibiarkan di dalam uterus
3. Bagian terbesar janin ini dalam keadaan yang cukup
baik
4. Induksi persalinan tidak selalu berhasil
5. Persalinan sesarea meningkatkan secara nyata risiko
morbiditas maternal

11
IDENTIFIKASI KEADAAN YANG
MEMBAHAYAKAN JANIN
Test Nonstres:
• Small dkk(1987) NST 2 x seminggu  mortalitas
perinatal terkoreksi 4,3/1000
• Peneliti lain: 1x seminggu hasil cendrung lebih
buruk
• Penurunan frek djj pada NST: Peningkatan
mortalitas dan mobiditas pada posterm
• Penurunan volume cairan ketuban predisposisi
kompresi tali pusat.

12
IDENTIFIKASI KEADAAN YANG
MEMBAHAYAKAN JANIN
Tes Stres Kontraksi:
• Tujuan: mengenali janin yang dicurigai posterm dan
dalam keadaan bahaya pada uterus
• Freeman (1981): tes 1 x seminggu, hasil tes negatif tidak
ada intervensi aktif

Profil Biofisik:
• Jonson dkk (1986)  pem BPP 2 x seminggu dg cairan
amnion normal: tidak ada kematian.
• Manning dkk(1981): angka kematian 4,6 /1000 jika BPP
1x seminggu, dianjurkan BPP 2 x seminggu pd postterm
& persalinan pada oligohidramnion

13
IDENTIFIKASI KEADAAN YANG
MEMBAHAYAKAN JANIN
Volume cairan amnion:
• AFI < 5 cm  outcome kurang baik (Montan dan Malcus
1995)
• Divon ( 1995) AFI > 5 cm dg meconium staining fetal
outcome baik
Velosimetri Doppler:
• Pengetahuan ini sangat berkembang 15 tahun ini
• Gel arteri umbilikal merupakan penelitian perkemb
pertama, sederhana & cepat  sirkulasi plasenta
• Sekarang: berkembang: ductus venosus arteri serebri
media dll
14
• Doppler arteri Umbilikalis lebih sederhana, mudah dan
cepat dari doppler pembuluh darah lain
• Peningkatan Resistensi Pemb umbilikalis lebih
mengambarkan insufisiensi plasenta
15

Anda mungkin juga menyukai