Anda di halaman 1dari 31

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Soraya Nur Faida


30101206725
• IDENTITAS PASIEN

– Nama penderita : Ny. CSM


– Umur : 28 tahun
– Jenis kelamin : Perempuan
– No CM : 01134996
– Agama : Islam
– Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
– Alamat : Jl. Sawah Besar VI RT 02 / RW
04, Gayamsari
– Status : Menikah
– Nama suami : Tn. W
– Tanggal Masuk : 7 Desember 2017
– Kelas : Rawat Inap Kelas II
ANAMNESIS
Keluhan Utama

• Pasien mengeluh muntah lebih dari 10 kali dalam sehari

Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien G3P2A0 hamil 22 minggu, datang ke poli RSISA


dengan keluhan mual muntah sejak awal kehamilan.
Muntah dapat lebih dari sepuluh kali sehari sehingga
sangat mengganggu aktivitas sehari hari. Nafsu makan
menurun karena selalu mual setiap masuk makanan.
Pasien juga merasa demam. Badan pasien terasa lemas
sehingga pasien memutuskan untuk periksa ke RSISA
dengan diantar oleh suami.
Riwayat Haid

Riwayat Pernikahan

Riwayat Obstetri
• Pasien menikah • HPHT :
• Menarche : 12 th
pertama kali 04/07/2017
• Siklus haid : 28 hari
dengan suami • HPL :
• Lama haid : 7 hari
sekarang. Usia 11/04/2018
• HPHT :
04/07/2017 pernikahan ± 8 • Usia kehamilan
• Disminore : (-) tahun. : 22 minggu
• Menopause : (-)
• Riwayat Perkawinan
– Pasien menikah pertama kali dengan suami
sekarang. Usia pernikahan ± 8 tahun.
– HPHT : 04/07/2017
– HPL : 11/04/2018
– Usia kehamilan : 22 minggu
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit yang sama : disangkal
• Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat Stroke : disangkal
• Riwayat alergi obat : disangkal
• Riwayat trauma kepala : disangkal
• Riwayat penyakit telinga : disangkal
• Riwayat penggunaan obat : disangkal
• Riwayat merokok : disangkal
• Riwayat Obstetri
– G3P2A0.
– G1 : laki-laki, 3200 gram, spontan, 7 tahun
– G2 : laki-laki, 3000 gram, spontan, 4 tahun
– G3 : hamil ini
• Riwayat ANC
– Selama kehamilan, pasien 3 kali memeriksakan
kehamilannya di bidan
• Riwayat KB
– Pasien belum menggunakan KB
• Riwayat Sosial Ekonomi
– Pasien seorang ibu rumah tangga, suami pasien
bekerja wiraswasta. Biaya pengobatan pasien
ditanggung oleh BPJS.
– Kesan ekonomi : Cukup
• Riwayat Penyakit Dahulu
– Riwayat Hipertensi : disangkal
– Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
– Riwayat DM : disangkal
– Riwayat Asma : disangkal
– Riwayat Alergi : disangkal
– Riwayat HEG : pada kehamilan anak
ke-2
• Riwayat Penyakit Keluarga
– Riwayat Hipertensi : disangkal
– Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
– Riwayat Penyakit Paru : disangkal
– Riwayat DM : disangkal
– Riwayat asma : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Present
– Keadaan Umum : baik
– Kesadaran : compos mentis
– Tanda vital :
• Tensi : 120/70 mmHg
• Nadi : 90 x/menit
• RR : 22 x/menit
• Suhu : 37,80C
– Tinggi Badan : 150 cm
– Berat Badan : 58 kg
• Status Internus
• Kepala : mesocephale
• Mata : conjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik(-/-)
• Hidung : discharge (-), septum deviasi (-), nafas
cuping hidung (-)
• Telinga : discharge (-)
• Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (+)
• Tenggorokan : faring hiperemesis (-), pembesaran
tonsil (-)
• Leher : pembesaran kelenjar limfe (-)
• Kulit : turgor baik, ptekiae (-)
• Mamae : simetris, benjolan abnormal (-/-)
• Jantung:
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi: Redup
– Batas atas : ICS II linea sternalis sinistra
– Batas pinggang : ICS III linea parasternalis sinistra
– Batas kanan : ICS V linea sternalis dextra
– Batas kiri : ICS V 2 cm medial linea midclavicularis sinistra
• Auskultasi : suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan (-)
• Paru:
• Inspeksi : hemithorax dextra dan sinistra simetris
• Palpasi : stem fremitus +/+ , nyeri tekan (-)
• Perkusi : sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
• Abdomen :
• Inspeksi : datar, bekas operasi (-) striae (-)
• Palpasi : supel, nyeri tekan (+)
• Perkusi : timpani (+)
• Auskultasi : bising usus (+)
• Extremitas :
Superior Inferior
– Oedem -/- -/-
– Varises -/- -/-
– Reflek fisiologis +/+ +/+
– Reflek patologis -/- -/-
• Status Obstetri
– Inspeksi : Cembung, striae gravidarum (+)
– Palpasi :
• Leopold I :TFU 22 cm
• Leopold II : Ballotement (+)
• Leopold III :Belum dapat diidentifikasi
• Leopold IV :Belum dapat diidentifikasi
– Auskultasi : DJJ terdengar 146x/menit.
– His :-
• Genitalia :
– Externa : dbn
– Interna : nyeri goyang portio (-)
• DIAGNOSIS
Wanita G3P2A0 usia 28 tahun hamil 22 minggu
dengan Hiperemesis Gravidarum

• Pemeriksaan Penunjang
– Hemoglobin : 11,1 g/dl
– Hematokrit : 33,3 %
– Leukosit : 9,77 ribu/Ul
– Eritrosit : 3,75 ribu/uL
– Trombosit : 266 ribu/uL
• Usulan Pemeriksaan
– USG
– Kimia darah
RESUME
• Pasien G3P2A0 hamil 22 minggu, datang ke poli RSISA
dengan keluhan mual muntah sejak awal kehamilan.
Muntah dapat lebih dari sepuluh kali sehari sehingga
sangat mengganggu aktivitas sehari hari. Nafsu makan
menurun karena selalu mual setiap masuk makanan.
Pasien juga merasa demam. Badan pasien terasa
lemas sehingga pasien memutuskan untuk periksa ke
RSISA dengan diantar oleh suami.

• Riwayat Kehamilan
– HPHT : 04/07/2017
– HPL : 11/04/2018
RESUME
• Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan
– Inspeksi : Cembung, striae gravidarum (+)
– Palpasi :
• Leopold I :TFU 22 cm
• Leopold II : Ballotement (+)
• Leopold III :Belum dapat diidentifikasi
• Leopold IV :Belum dapat diidentifikasi
– Auskultasi : DJJ belum bisa dinilai.
– TFU : 22 cm
– His : -
RESUME
• Genitalia :
– Externa : dbn
– Interna : nyeri goyang portio (-)

• Pemeriksaan Penunjang
– Hemoglobin : 11,1 g/dl
– Hematokrit : 33,3 %
– Leukosit : 9,77 ribu/Ul
– Eritrosit : 3,75 ribu/uL
– Trombosit : 266 ribu/uL
Tatalakasana
• Terapi Medikamentosa :
– Pasang Infus RL
– Inj Ondansentron 3x4 mg
– Mediamer (pyrathiazine theoclate 40 mg,
pyridoxine HCl / B6 37,5 mg) tab 3x1
– Folavit (asam folat 400 mg) tab 2x1
Edukasi
• Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan 4 bulan.
• Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tapi sering
• Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
• Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
• Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
• Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting,
dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula
• Meminum obat secara teratur, jangan terlewat
• Kontrol kembali satu minggu lagi
Tinjauan Pustaka
• Pengertian
– Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual
dan muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau
setiap saat, sehingga menggganggukesehatan dan pekerjaan
sehari – hari (Arief. B., 2009)

– Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan


diminum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit
berkurang , dieresis berkurangdan timbul asetonuri, keadaan ini
di sebut hiperemesis gravidarum (Sastrowinata,2004).

– Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau


tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi,
dan kehilangan berat badan (Lowdermilk, 2004).
Tanda-tanda Kehamilan
• Tanda kehamilan tidak pasti
1) Amenorea (tidak dapat haid)
2) Nausea (enek) dan emesis (muntah)
3) Mengidam (ingin makanan khusus/tertentu)
4) Pingsan
5) Anoreksia (Tidak ada selera makan)
6) Sering kencing terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar
7) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid.
8) Pigmentasi kulit
9) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada triwulan
pertama.
10) Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir
Tanda-tanda Kehamilan
• Tanda pasti kehamilan
1) Pada palpasi dirasakan bagian janin dan
balotemen serta gerak janin.
2) Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin(BJJ)
3) Dengan ultrasonogravi (USG) atau scannig dapat
dilihat gambaran janin.
4) Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin.
Etiologi HEG
• Penyebab hiperemesis gravidarum belum
diketahui secara pasti. Beberapa factor
predisposisi dan faktor lain yang telah
ditemukan oleh beberapa penulis sebagai
berikut:
1. Faktor predisposisi
2. Faktor organik
3. Faktor psikologis
Manifestasi Klinik
• Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam
kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada

• Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala


dapat dibagi dalam 3 tingkatan:
1. Tingkatan I: keadaan umum mirip dengan pasien dehidrasi
2. Tingkatan II: keadaan umum mirip dengan pasien dehidrasi,
penderita tampak lebih lemah dan apatis. Aseton dapat tercium
dalam hawa pernafasan, karena pempunyai aroma yang khas
dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti,
kesadaran makin menurun hingga mencapai somnollen atau
koma, terdapat ensefalopati werniche,Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati (Wiknjosastro,2005).
Pencegahan
• Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu
prosesyang fisiologik.
• Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan4 bulan.
• Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tapi sering
• Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
• Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
• Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
• Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting,
dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2005).
Penatalaksanaan
1. Obat – obatan
2. Isolasi
3. Terapi psikologika
4. cairan parenteral
5. Menghentikan kehamilan bila keadaan memburuk, dilakukan pemeriksaan
medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium,
takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampai koma,
terjadi gangguan jiwa.
b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina, kemunduran
penglihatan.
c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam
bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat,tekanan
darah menurun. (Wiknjosastro, 2005).

Anda mungkin juga menyukai