Anda di halaman 1dari 40

SEMINAR

DESA BINAAN
Gerakan Siap Tolak Hipertensi dengan
SATE KAMBING
Periode Kepaniteraan Klinik : 9 Juli 2018 – 8 September
2018
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 1

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Kesehatan sendiri merupakan hak asasi
setiap warga negara yang diatur dalam
konstitusi Indonesia, sebagai salah satu
variabel utama dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Peningkatan Pemeliharaan
Kesehatan Kesehatan

PEMBANGUNAN Perlindungan
PARADIGMA
BERWAWASAN kesehatan
SEHAT
KESEHATAN

Rehabilitatif Kuratif

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
“Masyarakat Demak yang Semakin Sehat
dan Mandiri”

INDIKATOR STATUS KESEHATAN

umur harapan angka angka status


hidup waktu kematian gizi
lahir

angka
kesakitan MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Merokok
60.00%

50.00% Asi Ekslusif

40.00% Alat Kontrasepsi


30.00%
JKN
20.00%
Hipertensi
10.00%

0.00% Jamban keluarga


1st
Qtr TB paru

MAHASISWA KEDOTERAN
Penggunaan air
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
bersih
Peneliti tertarik untuk melakukan
problem solving dan prioritas masalah
terhadap 9 daftar masalah lainnya di RW
IV Desa Gaji, Demak

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
TUJUAN
• Melakukan problem solving terhadap masalah kesehatan di RW IV Desa
UMUM Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak

• Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di RW IV Desa


Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak berdasarkan hasil survei bulan
November tahun 2017
• Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah kesehatan dari 9 daftar masalah
yang ada di RW IV Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak
KHUSUS • Mahasiswa mampu menganalisis penyebab masalah dari prioritas masalah yang
ditemukan pada masalah kesehatan masyarakat di RW IV Desa Gaji, Kecamatan
Guntur, Kabupaten Demak
• Mahasiswa mampu membuat alternative pemecahan masalah dari masalah yang
ditemukan pada masalah kesehatan masyarakat di RW IV Desa Gaji, Kecamatan
Guntur, Kabupaten Demak

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
MANFAAT
Manfaat Untuk Warga RW 4, Desa Gaji, Kecamatan Guntur,
Kabupaten Demak
• Mengetahui masalah kesehatan masyarakat RW IV Desa Gaji, Kecamatan
Guntur, Kabupaten Demak
• Sebagai masukan bagi pemangku kebijakan dalam menetapkan kebijakan
yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan

Manfaat Untuk Mahasiswa

• Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan masalah kesehatan


masyarakat RW IV Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak
• Sebagai media untuk menambah pengetahuan tentang ilmu kesehatan
masyarakat
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
DATA KEPENDUDUKAN DESA GAJI

4.331 Jiwa 1.322 KK

2.192 jiwa 2.139 jiwa

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
3 DOKTER 7 PERAWAT 17 BIDAN

1 PUSKESMAS PEMBANTU

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
DAFTAR MASALAH

ASI eksklusif 42,8 %


Alat kontrasepsi 20,6 %
JKN 17,1 %
Hipertensi 8,4 %
Jamban keluarga 6,9 %
TB Paru 2,1 %
Penggunaan air bersih 0,9 %
Gangguan jiwa berat 0,23 %
Kematian tiga bulan terakhir 0,23 %

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
PENETAPAN MASALAH
Masalah Urgency Seriousness Growth Total Prioritas
ASI eksklusif 4 4 5 13 V
Alat kontrasepsi 3 1 3 7 VI
JKN 1 2 2 5 VII
Hipertensi 8 8 7 23 I
Jamban keluarga 6 7 4 17 III
TB Paru 7 6 8 21 II
Penggunaan air IV
4 5 6
bersih 15
Gangguan jiwa berat 2 1 0 3 IX
Kematian 3 bulan VIII
1 2 1
terakhir 4
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 2

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Hipertensi
Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam
jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan
pada ginjal, jantung, dan otak bila tidak dideteksi
secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai
(Kemenkes RI, 2013).

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII
Kategori Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik Diastolik
Normal <120 mmHg (dan) <80 mmHg

Pre- 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg


Hipertensi

Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2 ≥160 mmHg (atau) ≥100 mmHg

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Klasifikasi Tekanan Darah Menurut
Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori Sistol (mmHg) dan/atau Diastol (mmHg)
Normal <120 Dan <80
Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi 140-159 Atau 90-99
Tahap 1

Hipertensi ≥160-179 Atau ≥100


Tahap 2

Hipertensi Sistol ≥140 Dan <90


terisolasi
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
ETIOLOGI
Hipertensi essensial Hipertensi sekunder
(hipertensi primer) yaitu yaitu hipertensi yang
hipertensi yang tidak disebabkan oleh
diketahui penyebabnya. penyakit lain.

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
FAKTOR RESIKO
Tidak Dapat Usia
di Kontrol Genetik

Nutrisi Merokok
Dapat di Stres Olahraga
Kontrol Obesitas Pekerjaan
Alkohol MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Tanda dan Gejala
Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan
pada retina, seperti perdarahan, eksudat, penyempitan pembuluh
darah, dan pada kasus berat dapat ditemukan edema pupil (edema
pada diskus optikus). Menurut Price, gejala hipertensi antara lain
sakit kepala bagian belakang, kaku kuduk, sulit tidur, gelisah,
kepala pusing, dada berdebar-debar, lemas, sesak nafas,
berkeringat dan pusing (Price, 2005).
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
PATOFISIOLOGI

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Renin

Angiotensin I

Angiotensin I Converting Enzyme


(ACE)
Angiotensin II

↑ Sekresi hormone ADH rasa haus Stimulasi sekresi aldosteron


dari korteks adrenal

Urin sedikit → pekat & ↑osmolaritas


↓ Ekskresi NaCl (garam)
dengan mereabsorpsinya di
Mengentalkan tubulus ginjal

↑ Konsentrasi NaCl di
Menarik cairan intraseluler →
pembuluh darah
ekstraseluler

Diencerkan dengan ↑
Volume darah
volume ekstraseluler

↑ Tekanan darah ↑ Volume darah


MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
↑ Tekanan darah SEMARANG
Terapi
Pengobatan Farmakologi
Diuretik
Angiotensin Converting Enzim (ACE
inhibitor)
Calcium channel bloker
Beta bloker
Alpha-I-Adrenegic bloker

Non Farmakologi
Pengaturan diet
Perubahan gaya hidup menjadi lebih
sehat
Menejemen Stres
Mengontrol kesehatan MAHASISWA KEDOTERAN
Olahraga teratur IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 3

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Metode Penelitian
Jenis Penelitian

observasional analitik dengan desain penelitian case control dan


quasi eksperiment (eksperimen semu). Survei kedua penelitian ini
menggunakan desain case control, sedangkan pretest dan posttest
saat kegiatan intervensi menggunakan desain quasi eksperiment.

Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Faktor Risiko Hipertensi


Variabel Tergantung : Penderita Hipertensi

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Metode Penelitian
Kriteria Inklusi:
Keluarga yang
tinggal di RW IV
dan menetap
lebih dari 6 bulan
56
Seluruh KK sampel
Data
di RW 4, (28 kasus,
Sekunder
Desa Gaji 28
kontrol) Kriteria Ekslusi:
Menolak menjadi
responden

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Jenis Data

Data
• Data primer pada penelitian ini menggunakan data
yang diambil langsung pada tanggal 6 November
2017. Data meliputi data kesehatan secara umum,
serta kesehatan ibu dan anak, dan PHBS.
Primer
Data
• Data sekunder pada penelitian ini menggunakan data
jumlah warga yang didapatkan dari data demografi
setiap RT di RW IV Desa Gaji.

Sekunder
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 4

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
ANALISA DATA PRIMER KEDUA

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Lingkungan kontrol 67.86%
32.14%
Lingkungan kasus 32.14%
67.86%
Perilaku mengatur aktivitas dan emosi kontrol 89.30%
10.70%
Perilaku mengatur aktivitas dan emosi kasus 71.40%
28.60%
Perilaku konsumsi makanan kontrol 75%
25%
Perilaku konsumsi makanan kasus 57.10%
42.90%
Perilaku mengontrol tekanan darah kontrol 64.30%
35.70%
Perilaku mengontrol tekanan darah kasus 35.70%
64.30%
Peran tenaga kesehatan kontrol 64.30%
35.70%
Peran tenaga kesehatan kasus 82.10%
17.90%
Dukungan keluarga kontrol 64.30%
35.70%
Dukungan keluarga kasus 67.90%
32.10%
Sarana prasarana kontrol 64.30%
35.70%
Sarana prasarana kasus 53.60%
46.40%
Kepercayaan kontrol 75%
25%
Kepercayaan kasus 17.86%
82.14%
Sikap terhadap konsumsi makanan kontrol 60.71%
39.29%
Sikap terhadap konsumsi makanan kasus 32.14%
67.86%
Sikap terhadap resiko hipertensi kontrol 89.30%
10.70%
Sikap terhadap resiko hipertensi kasus 92.90%
7.10%
Sikap terhadap gejala hipertensi 92.90%
7.10%
Sikap terhadap gejala hipertensi 96.40%
3.60%
Sikap terhadap penderita hipertensi kontrol 92.90%
7.10%
Sikap terhadap penderita hipertensi kasus 96.40%
3.60%
Pengetahuan Kontrol 64.30%
35.70%
Pengetahuan Kasus 25%
75%
0% 20% 40% 60% 80% MAHASISWA
100% KEDOTERAN
120%
IKM FK UNISSULA
Baik Buruk
SEMARANG
Kategori Kasus Kontrol 95%
Variabel
N % N % OR CI 95% P
Pengetahuan Buruk 21 75.0% 10 35.7% 0,003
Baik 7 25.0% 18 64.3% 5,400 1,705 - 17,104 *
Sikap terhadap Buruk 1 3.6% 2 7.1%
penderita
hipertensi
Baik 27 96.4% 26 92.9% 0,481 0,041 – 5,636 0,553
Sikap terhadap
Buruk 1 3.6% 2 7.1%
gejala hipertensi
Baik 27 96.4% 26 92.9% 0,481 0,41 – 5,636 0,553
Sikap terhadap Buruk 2 7.1% 3 10.7%
resiko hipertensi
Baik 26 92.9% 25 89.3% 0,641 0,99 – 4,166 0,639
Sikap terhadap 67.86 39.29
19 11
konsumsi Buruk % %
makanan 32.14 60.71 0,032
9 17
Baik % % 3,263 1,089 - 9,776 *
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Buruk 23 82.14% 7 25.00%
Kepercayaan
Baik 5 17.86% 21 75.00% 13,800 3,794 – 50,189 0,000*
Sarana prasarana Buruk 13 46.4% 10 35.7%
Baik 15 53.6% 18 64.3% 1,560 0,534 – 4,557 0,415
Buruk 9 32.1% 10 35.7%
Dukungan keluarga
Baik 19 67.9% 18 64.3% 0,853 0,282 – 2,581 0,778
Peran tenaga Buruk 5 17.9% 10 35.7%
kesehatan
Baik 23 82.1% 18 64.3% 0,391 0,113 – 1,350 0,131
Perilaku Buruk 18 64.3% 10 35.7%
mengontrol
tekanan darah
Baik 10 35.7% 18 64.3% 3,240 1,086 – 9,668 0,033*
Perilaku konsumsi Buruk 12 42.9% 7 25.0%
makanan
Baik 16 57.1% 21 75.0% 0,444 0,143 - 1,385 0,158
Perilaku mengatur
Buruk 8 28.6% 3 10.7%
aktivitas dan emosi
Baik 20 71.4% 25 89.3% 3,333 0,781MAHASISWA
– 14,229KEDOTERAN
0,093
Buruk 19 67.86% 9 32.14% IKM FK UNISSULA
SEMARANG
Lingkungan
• Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa adanya
hubungan antara kejadian hipertensi dengan
Pengetahuan, Sikap dalam konsumsi makanan,
Kepercayaan, Perilaku mengontrol tekanan
darah dan Lingkungan dengan p <0.05
• Orang dengan Pengtahuan yang buruk 5,400
kali beresiko terkena hipertensi dibanding
dengan orang dengan kepercayaan yang baik.
• Orang dengan Sikap terhadap konsumsi
makan yang buruk 3,263 kali beresiko terkena
hipertensi dibanding dengan orang dengan
kepercayaan yang baik.
• dengan orang dengan kepercayaan yang baik.
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
• Orang dengan Kepercayaan tentang hipertensi
yang buruk 13,800 kali beresiko terkena
hipertensi dibanding dengan orang dengan
kepercayaan yang baik.
• Orang dengan Perilaku mengontrol tekanan
darah yang buruk 3,240 kali beresiko terkena
hipertensi dibanding dengan orang dengan
kepercayaan yang baik.
• Orang dengan Lingkungan mengontrol
tekanan darah yang buruk 4,457 kali beresiko
MAHASISWA KEDOTERAN

terkena hipertensi dibanding IKM FK UNISSULA


SEMARANG
• Kepercayaan merupakan faktor resiko terbesar
disbanding faktor resiko lain karena memiliki
nilai OR= 13,800

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 5

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 6

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 7

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG
BAB 8

MAHASISWA KEDOTERAN
IKM FK UNISSULA
SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai