Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN STRATEGI RUMAH SAKIT

RENCANA STRATEGIS BISNIS


RSIA BUNDA ALIYAH
2016 – 2020

Dr. Moh. Ichsan NIM : 20170309052


Dr. Heskiano Goeltom NIM : 20170309053
Dr. Adisti Indah Lestari NIM : 20170309116
Dr. Amirudin Hamigu NIM : 20170309115
 Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah didirikan oleh PT
Insani Graha Medika yang mempunyai prinsip sosio ekonomi
merupakan rumah sakit for profit namun tidak meninggalkan
prinsip – prinsip sosial.
 Saat ini RSIA Bunda Aliyah mempunyai karyawan sejumlah
266 orang dengan 55% diantaranya adalah perawat.
 RSIA Bunda Aliyah berkapasitas 88 tempat tidur dan
ditunjang dengan fasilitas penunjang yang memadai agar
pelayanan bisa dilaksanakan secara optimal.
RENCANA ORGANISASI

Gambaran Singkat Bisnis


Rumah Sakit ini didirikan berdasarkan prinsip sosio ekonomi, yang
memberikan pelayanan individu terhadap masyarakat yang bersifat for
profit hospital namun tidak meninggalkan prinsip prinsip sosial.

Visi
“Menjadikan RSIA Bunda Aliyah sebagai rumah sakit pilihan dan rujukan
dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak serta mampu bersaing di era
globalisasi”
Misi :
Melakukan upaya untuk memberikan pelayanan yang bermutu

dengan penuh kepedulian dan mengutamakan kepuasan pelanggan

Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan dan tim medis

Mengelola Rumah Sakit secara profesional dan Etis

Value :
Cepat, tanggap dan peduli terhadap kepentingan pelanggan di dalam

memberikan pelayanan.

Memberikan pelayanan secara profesional yang sesuai standar,

didukung dengan kompetensi SDM yang memadai.

Memberikan pelayanan dengan sentuhan hati.


Model Bisnis :
RSIA Bunda Aliyah merupakan RS for profit namun bersifat
sosio-ekonomi, dan tetap memberikan pelayanan bagi
masyarakat yang tidak mampu sesuai dengan porsi yang
ditetapkan manajemen berdasarkan kajian bisnis.
ANALISA LINGKUNGAN
Analisa Internal
Kekuatan
Jenis spesialis yang lengkap dan didukung oleh para dokter yang sangat berpengalaman

Tenaga perawat dan tenaga lain yang memiliki pengalaman dibidangnya masing masing

Gedung rumah sakit yang berpenampilan atraktif yang mampu menarik perhatian pelanggan

dan suasana yang hommy yang bisa memberikan kesejukan terhadap pelanggan.

Lokasi rumah sakit yang strategis, berada pada lingkungan padat penduduk dan beberapa

perumahan mewah dan menengah keatas dan dekat kawasan industri potensial, dengan akses

yang sangat baik dari berbagai jurusan.

Administrasi didukung dengan Sistem Informasi Rumah Sakit yang terpadu yang mampu

memberikan efisiensi waktu dan berkaitan dengan time respon serta time motion yang memadai

RSIA Bunda Aliyah didukung oleh fasilitas prasarana dan sarana peralatan dengan teknologi
Kelemahan :
Kualitas dan komitmen SDM yang masih belum memadai dalam hal service dan

mindset yang melekat dalam budaya organisasi saat ini.

Lahan parkir terbatas yang dapat mengurangi kenyamanan pelayanan terutama

pada peak level pelayanan.

Peralatan medis masih belum lengkap secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan

para dokter spesialis.

Sebagai rumah sakit yang baru beroperasi, masih memerlukan waktu untuk

menumbuhkan citra di masyarakat.

Jumlah personel non dokter masih belum memadai.

Sistem-sistem pada manajemen masih memerlukan pengembangan.


Analisa Eksternal
Peluang
 RSIA Bunda Aliyah berada di lingkungan masyarakat kelas menengah ke atas

 Posisi rumah sakit berbatasan dekat dengan 2 kotamadya di DKI Jakarta dan 1 kotamadya di Propinsi Jawa
Barat.

 RSIA Bunda aliyah hanya berjarak 3 km dari daerah industri potensial dan merupakan prospek yang sangat
menarik dalam industri rumah sakit.

 Pangsa pasar sebagian besar usia produktif dan potensial.

 Salah satu rumah sakit khusus untuk pelayanan ibu dan anak yang lengkap di Jakarta Timur.

 Sudah terbentuknya jaringan kerjasama dengan dokter praktek swasta, bidan dan klinik disekitar rumah
sakit

 Perubahan mindset pada masyarakat dimasa mendatang yang membutuhkan pelayanan kesehatan individu
tidak sekedar pelayanan yang berkualitas tinggi, namun pelayanan dengan service dan mindset karyawan
yang mampu menyenangkan pelanggan.
Ancaman :
Rumah sakit yang mempunyai kompetitor di wilayah Kecamatan Duren Sawit

Manajemen RSIA Bunda Aliyah mengalami hambatan recruitment dokter spesialis yang handal,

berkaitan dengan UU No. 29/2004 mengenai praktek kedokteran yang membatasi jumlah

praktek dokter sebanyak tiga tempat.

Kecenderungan meningkatnya kematangan pasar yang sangat kritis akan pelayanan yang baik

atau buruk, sehingga akan memperbesar terjadinya tuntutan dari pelanggan terhadap pelayanan

substandar

Masuknya Rumah Sakit asing ke Indonesia pada tahun 2016 seiring dengan globalisasi ditingkat
Asean, sehingga persaingan akan semakin ketat yang berpijak kepada pelayanan berkualitas
standar internasional, service yang menyenangkan dan mindset yang memadai yang sesuai

dengan nilai di masyarakat.


MATRIX TOWS
FAKTOR EKSTERNAL
Opportunity Jumlah Rating Bobot % Bobot X rating

RSIA Bunda Aliyah berada di lingkungan masyarakat kelas menengah ke 22 4 0.10 0.36
atas.
Posisi rumah sakit berbatasan dekat dengan 2 kotamadya di DKI Jakarta dan 23 4 0.10 0.39
1 kotamadya di Propinsi Jawa Barat.
RSIA Bunda aliyah hanya berjarak 3 km dari daerah industri potensial dan 22 4 0.10 0.36
merupakan prospek yang sangat menarik dalam industri rumah sakit.

Pangsa pasar sebagian besar usia produktif dan potensial. 23 4 0.10 0.39

Salah satu rumah sakit khusus untuk pelayanan ibu dan anak yang lengkap 21 4 0.09 0.32
yang di daerah Jakarta Timur.
Sudah terbentuknya jaringan kerjasama dengan dokter praktek swasta, bidan 22 4 0.10 0.36
dan klinik disekitar rumah sakit.
Perubahan mindset pada masyarakat dimasa mendatang yang membutuhkan 21 4 0.09 0.32
pelayanan kesehatan individu tidak sekedar pelayanan yang berkualitas
tinggi, namun pelayanan dengan service dan mindset karyawan yang mampu
menyenangkan pelanggan.

Berdasarkan scenario ditingkat dunia, sektor kesehatan akan merupakan 22 4 0.10 0.36
primadona dasar bagi masyarakat, karena meningkatnya kesadaran akan
kesehatan individu dimasa yang akan datang terutama kesehatan ibu dan
anak.
JUMLAH 176 29 1 3
FAKTOR INTERNAL
Strength Jumlah Rating Bobot % Bobot X rating

Jenis spesialis yang lengkap dan didukung oleh para dokter yang sangat 23 4 0.10 0.40
berpengalaman dibidangnya masing masing, serta memiliki komitmen yang
tinggi terhadap pelayanan dengan kualitas standar.

Tenaga perawat dan tenaga lain yang memiliki pengalaman dibidangnya 20 3 0.09 0.30
masing masing

Gedung rumah sakit yang berpenampilan atraktif yang mampu menarik 21 4 0.09 0.33
perhatian pelanggan dan suasana yang hommy yang bisa memberikan
kesejukan terhadap pelanggan.

Lokasi rumah sakit yang strategis, berada pada lingkungan padat penduduk 18 3 0.08 0.24
dan beberapa perumahan mewah dan menengah keatas dan dekat kawasan
industri potensial, dengan akses yang sangat baik dari berbagai jurusan.

Administrasi didukung dengan Sistem Informasi Rumah Sakit yang terpadu 18 3 0.08 0.24
yang mampu memberikan efisiensi waktu dan berkaitan dengan time respon
serta time motion yang memadai bagi masyarakat pengguna jasa RS.

RSIA Bunda Aliyah didukung oleh fasilitas prasarana dan sarana peralatan 24 4 0.11 0.43
dengan teknologi yang tinggi.

124 21 1 2
Weaknees Jumlah Rating Bobot % Bobot X rating

Kualitas dan komitmen SDM yang masih belum memadai dalam hal service 16 3 0.07 0.19
dan mindset yang melekat dalam budaya organisasi saat ini.

Lahan parkir terbatas yang dapat mengurangi kenyamanan pelayanan 18 3 0.08 0.24
terutama pada peak level pelayanan.

Peralatan medis masih belum lengkap secara keseluruhan, sesuai dengan 14 2 0.06 0.15
kebutuhan para dokter spesialis.

Sebagai rumah sakit yang baru beroperasi, masih memerlukan waktu untuk 18 3 0.08 0.24
menumbuhkan citra di masyarakat.

Jumlah personel non dokter masih belum memadai. 14 2 0.06 0.15

Sistem-sistem pada manajemen masih memerlukan pengembangan. 18 3 0.08 0.24

JUMLAH 98 16 0 1

Total 222 37 1 3
Responden:
* Responden 1 : dr Moh.Ichsan (Manager Medis)
* Responden 2 : dr Heskiano (Kepala SPI)
* Responden 3 : Talka (Manager HRD)
* Responden 4 : Rina (Manager Keuangan )
* Responden 5 : Ina (Manager Keperawatan)
* Responden 6 : Abdul Aziz (Manager Marketing)

Variable
* 1 = sangat tidak penting
* 2 = tidak penting
* 3 = penting
* 4 = sangat penting

Score:
Peluang = 3
Ancaman = 0
Kekuatan = 2
Kelemahan = -1

koordinat internal = (kekuatan - kelemahan) : 2 = 0,5


koordinat eksternal = (peluang - ancaman) :2 = 1,5
diagram matriks TOWS
GRAFIK SWOT
PRIORITAS
KUADRAN POSISI TITIK LUAS MATRIK RANGKING
STRATEGI
I 2:3 6 I growth
II 1:3 3 II stabilitas
III 1:0 0 IV perampingan
IV 2:0 0 III kombinasi

Keterangan

growth kekuatan yg dimanfaatkan untuk meraih peluang yg menguntungkan

stabilitas meski menghadapi ancaman namun ada kekuatan yg diandalkan

perampingan peluang yg menguntungkan sulit dicapai

kombinasi menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman


Penjelasan :
Berdasarkan analisa SWOT, RSIA Bunda Aliyah berada dalam kuadran I
yaitu dalam kondisi agresif, yang mengandung arti bahwa RSIA Bunda
Aliyah memiliki kekuatan yang cukup untuk mengembangkan pelayanan
yang mengarah kepada keberhasilan menjadi market leader.
Siklus Kehidupan Bisnis

RSIA Bunda Aliyah yang mulai operasional sejak bulan Januari


2008 saat ini berada dalam tahap membangun posisi
keunggulan kompetitif dengan posisi 95 % cost recovery. Hal
ini masih memungkinkan untuk lebih berkembang dengan
melihat prospek yang ada, baik lingkungan perumahan elite
yang terus berkembang disekitar rumah sakit maupun
institusi/perusahaan.
Strategic Isues
 Dokter spesialis lengkap dari berbagai jenis keahlian, tenaga pendukung secara kuantitas
sudah memenuhi kebutuhan, namun kualitas tenaga pendukung dan sarana yang lengkap
masih belum memadai, akan mempersulit pelayanan yang diberikan oleh para dokter
spesialis di RSIA Bunda Aliyah.
 Bangunan atraktif dan berlokasi strategis merupakan peluang besar, namun dengan sistem
sistem manajerial, menyebabkan terjadinya berbagai keluhan yang tidak menguntungkan
rumah sakit.

 Mindset masyarakat pengguna semakin matang dan dewasa dalam hal pelayanan
kesehatan, pada sisi lain mindset karyawan dengan orientasi terhadap pelanggan belum
maksimal, sehingga ada kemungkinan terjadinya ketidak-puasan pelanggan berkaitan
dengan service yang diberikan berdasarkan mindset karyawan.
lanjutan
 Kontrak dengan berbagai perusahaan swasta dan kalangan industri
cukup besar, namun costumer maintain dalam bentuk kerjasama belum
terpupuk dengan baik dan pemasaran yang belum optimal, sehinggga RS
berpeluang akan kehilangan captive market.
 Dibukanya globalisasi bidang jasa pada tingkat Asean pada tahun 2016,
akan semakin menajamnya persaingan dibidang industri rumah sakit,
pada sisi lain kesiapan manajemen rumah sakit belum memadai, ada
kemungkinan semakin beratnya beban rumah sakit untuk tetap eksis
dalam industri ini.
Tujuan (Goals)

Terwujudnya rumah sakit for profit dengan tidak meninggalkan fungsi fungsi sosial,
melalui indikator kesehatan keuangan yang menunjukkan progres setiap tahun
dalam hal profitabilitas dan terlaksananya penerapan pelayanan sosial dan kegiatan
kegiatan sosial, sebagai salah satu kewajiban institusi untuk melaksanakan
Corporate Social Responsibility

Diakuinya RSIA Bunda Aliyah menjadi market leader dalam pelayanan kesehatan
ibu dan anak di Jakarta Timur.

Terwujudnya RSIA Bunda Aliyah sebagai penyedia layanan kesehatan ibu dan anak
yang menyenangkan bagi pengguna jasa dan penyedia jasa. Dengan indikator
terselenggaranya layanan yang cepat, tepat dan akurat pada semua lini pelayanan,
terselenggaranya konsep delivery pada semua titik moment of truth di semua lini
pelayanan dan terselenggaranya layanan dengan konsep yang berbeda.
Hubungan Strategis
 Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan RI
yang berhubungan dengan perijinanan dan kebijakan pemerintah tentang rumah sakit di
Indonesia

 Supplier obat / alkes, berkaitan dengan pemasok obat obatan, bahan dan peralatan medik
maupun non medik, yang memegang peranan penting dalam operasional rumah sakit.

 Pihak pihak ketiga (outsource), yang berkaitan dengan pihak manajemen perusahaan yang
melakukan kerjasama operasi dengan rumah sakit, baik security, cleaning service maupun
suplier makanan.

 Manajemen perusahaan perusahaan swasta yang bekerjasama dengan rumah sakit dalam
hal pelayanan karyawan perusahaan.

 Pihak asuransi sebagai pengguna jasa kesehatan, sebagai payer dengan hubungan
kontraktual peserta asuransi perusahaan yang bersangkutan

 Para dokter spesialis yang bekerjasama atas dasar contractual agreement dengan pemilik
rumah sakit yang memegang kunci strategis dalam pelayanan medik di rumah sakit..
Resiko

 Tuntutan pengguna jasa akibat kelalaian dalam pelayanan baik karena human

error maupun karena gangguan peralatan.

Biaya operasional yang semakin meningkat tiap tahun baik karena kenaikan

biaya SDM, maupun kenaikan harga bahan dan obat obatan akibat inflasi

dibidang pelayanan kesehatan.

RS tidak Cost Recovery sehingga sulit mencapai profit yang diharapkan.

Kebijakan - kebijakan pemerintah di bidang perumahsakitan, yang akan

memperketat pelayanan rumah sakit.

RS harus terus mengembangkan mutu pelayanan secara berkesinambungan

berkaitan dengan ketentuan standar mutu layanan di Indonesia pada era global
Kekuatan dan Kelemahan Struktur Organisasi

 Kekuatan struktur organisasi RSIA Bunda Aliyah adalah


mudahnya alur informasi dari pimpinan puncak sampai pada
pelaksana lapangan, karena menganut struktur yang lean
and flat.
 Kelemahan struktur organisasi RSIA Bunda Aliyah adalah
sangat memerlukan leader pada lini kedua yang memiliki
kemampuan yang handal pada bidangnya masing-masing.
Metode riset yang digunakan
Analisa data primer yang bersumber dari survey langsung,
dari penduduk sekitar dan pasien yang datang ke rumah sakit
dan analisa data sekunder yang bersumber dari BPS, Dinas
Kesehatan Kota Jakarta Timur dan studi kelayakan RSIA
Bunda aliyah.

Metode Pelayanan
Pelayanan utama RSIA Bunda Aliyah dilakukan di dalam
area rumah sakit, dalam bentuk pelayanan medik dan
penunjang medik.
Metode Pelayanan

Pelayanan utama RSIA Bunda Aliyah dilakukan di


dalam area rumah sakit, dalam bentuk pelayanan
medik dan penunjang medik.
MANAJEMEN PRODUK
• Produk pelayanan diberikan berdasarkan fungsi pelayanan yang
dimiliki rumah sakit, yaitu rawat jalan, rawat inap, IGD serta
fasilitas penunjang seperti lab dan rongent

Penetapan Merek / Logo


Saat ini RSIA Bunda Aliyaha akan mendaftarkan logo RSIA Bunda
Aliyah di Kementerian Hukum dan HAM
Tujuan Pemasaran dan Target

 Terciptanya Brand Image RSIA Bunda Aliyah sebagai rumah sakit


rujukan.

 Meningkatnya customer prospect dan RSIA Bunda Aliyah mampu


memanfaatkan prospek pasar tersebut.

 Untuk mengetahui the voice of customer sebagai dasar strategi


pelayanan RSIA Bunda Aliyah.
Strategi Penjualan
Ciri Khas pelayanan RSIA Bunda Aliyah menerapkan pelayanan setara
dengan hotel berbintang.

Customer service yang diterapkan adalah mengutamakan pelayanan yang


menyenangkan pelanggan.

Pemasaran: Strategi pemasaran difokuskan kepada garapan prospek pasar


dengan melihat komponen produk, harga, distribusi dan promosi dengan
tahapan tahapan :

- menciptakan minat & mencoba - memaksimalkan laba


- memaksimalkan pangsa pasar - evaluasi produk
Promosi Rumah Sakit

 Promosi langsung, yaitu langsung kepada pelanggan individu melalui


event / kegiatan yang berkesinambungan diadakan setiap bulan.
Promosi langsung ini juga dilakukan kepada perusahaan / asuransi.

 Melalui media masa, mengikuti moment moment penting, brosur dan


leaflet serta membuka jaringan pelanggan melalui internet.

 Melaksanakan Corporate Social Responsibility sekaligus


mengenalkan RSIA Bunda Aliyah sebagai rumah sakit for profit
dengan tidak meninggalkan fungsi sosial
KESIMPULAN
 Perencanaan strategi yang efektif merupakan unsur vital dalam
keberhasilan organisasi layanan kesehatan sekarang ini.

 Dengan memahami situasi persaingan dan lingkungan pasar lainnya.


Organisasi dapat dengan lebih baik mengidentifikasi kondisi masa
depan diinginkan dan cara untuk meraihnya .

 Dalam menyusun perencanaan strategik diperlukan adanya formulasi


strategi berupa menentukan visi, misi, tujuan organisasi, analisis
situasi lingkungan, analisis sumber daya, identifikasi peluang,
pelaksanaan strategi, serta melakukan evaluasi dan pengendalian.
Sehingga cita-cita dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif
dan efisien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai