Oleh: Jumirah
HORMON ESTROGEN DAN
PROGESTIN
• Merupakan hormone steroid kelamin,
karena keduanya mempunyai struktur
kimia berintikan steroid dan secara
fisiologik sebagian besar diproduksi oleh
kelenjar endokrin system reproduksi.
• Fungsi utamanya juga berhubungan erat
dengan fungsi alat kelamin primer dan
sekunder, terutama pada wanita.
Estrogen
Progesteron
Ovulasi:
• Terlepasnya sel telur yang telah masak
dari folikel di dalam ovarium, biasa terjadi
antara hari ke-9 s/d 17 dari permulaan
menstruasi
HORMON ESTROGEN DAN PROGESTIN (lanjutan)
• Pada wanita usia subur sekresi kedua
hormone dari ovarium berlangsung secara
siklik dan berperanan dalam
mempersiapkan kehamilan
• Pada masa pubertas kedua hormone
berperanan dalam proses perubahan
habitus seorang anak perempuan menjadi
seorang wanita dewasa.
HORMON ESTROGEN DAN PROGESTIN
(lanjutan)
• Pada saat ini, selain tersedia sediaan
hormone alami, terdapat pula banyak
hormone sintetik dengan sifat
farmakokinetik yang lebih menguntungkan
Sediaan hormone sintetik
kontrasepsi
• Senyawa yang berefek anti-estrogen
infertilitas.
Penggolongan Estrogen
• Estrogen Alam: estradiol, estron,
estriol
• Estrogen sintetis: Dietilbestrol
• Estrogen Semisintetik: Etinil estradiol
Pada manusia:
• 17 β-estradiol (yang terkuat dan terbanyak
diproduksi di ovarium), segera dioksidasi
dalam tubuh menjadi estron dan diubah
dengan menambah gugusan H menjadi
estriol (dalam hati).
• Pada masa kehamilan estrogen dibentuk
juga dalam plasenta dan urin wanita hamil
merupakan sumber estrogen terbanyak.
1. Estradiol: proginova, Estraderm TTS
Mestranol
adalah metileter-EE yang baru aktif setelah
dirombak menjadi EE kembali di dalam hati.
Adakalanya zat ini digunakan dalam sejumlah pil
antihamil, walaupun tidak menguntungkan
dibandingkan dengan EE.
Aktivitasnya: mestranol 80 mcg = EE 50 mcg.
2. Estron : E1, konyugat-estrogen,
Premarin
• Hormon alamiah ini diisolasi dari air seni kuda hamil
(1929) dan mengandung sebanyak 100 mg
konyugat dari sejumlah estrogen, terutama estron.
• Daya estrogennya agak lemah, dapat digunakan
secara kontiniu dan jarang menimbulkan
perdarahan atau spotting bila digunakan untuk
gejala climakterium, oleh karena itu Premarin
banyak sekali digunakan untuk terapi substitusi
hormonal, juga dalam pil antihamil.
• Setelah diserap konyugat estron baru menjadi aktif
setelah dihidrolisa menjadi E1 ( dan E3) bebas.
Sebagian E1 dalam hati diubah menjadi estriol.
Efek sampingnya lebih ringan daripada estradiol.
3. Estriol: E3, Synapause, Ovestin.
• Hormon alamiah yang terlemah ini juga
aktif secara oral.
• Sifatnya mirip estron.
• Sebagai estrogen lemah digunakan oral
pada climakterium secara kontiniu dan
sebagai krem berkat efek stimulasinya
terhadap mukosa vagina dan servix.
• Tidak berdaya poliferasi terhadap
endometrium, sehingga jarang atau tidak
menimbulkan perdarahan.
Estrogen Semisintetik
Preparat ini didapat dengan merubah sedikit
struktur estrogen alam, misalnya Etinil estradiol
yang berupa preparat estrogen yang sangat poten
dan dapat diberikan peroral.
Estrogen Sintetik
Bahan kimia nonsteroid, misalnya Dietilbestrol
mempunyai aktivitas estrogen yang kurang lebih
sama dengan estradiol.
Preparat ini aktif pada pemberian oral,
degradasinya lebih lambat daripada estrogen alam,
masa kerjanya cukup panjang dan harganya
murah.
Penggunaan Estrogen
• Penggunaan alat kontrasepsi akan
menghindarkan seorang perempuan dari
kehamilan yang tidak diinginkan, mengurangi
kehamilan risiko tinggi, dan menurunkan
mobiditas serta mortalitas maternal.
• Alat kontrasepsi hormonal yang dapat
digunakan perempuan di antaranya pil, suntikan,
susuk, dan AKDR yang mengandung hormon.
Jenis hormon yang dapat digunakan sebagai
alat kontrasepsi adalah estrogen, progesteron,
dan kombinasi estrogen dan progesteron.
• Estrogen mencegah kehamilan dengan
cara mencegah ovulasi, menghambat
implantasi, mempercepat perjalanan ovum
ke rongga rahim, dan menyebabkan
luteolisis.
Mekanisme Kerja
• Reseptor estrogen berupa protein telah ditemukan di
jaringan target yaitu di saluran reproduksi wanita,
kelenjar payudara, hipofisis dan hipotalamus.
• Estrogen terikat dengan afinitas tinggi pada reseptor
protein di sitoplasma.
• Setelah mengalami modifikasi, kompleks reseptor-
estrogen ini kemudian ditranslokasi ke inti sel dan
berikatan dengan kromatin.
• Ikatan ini memacu sintesa m RNA dan beberapa protein
spesifik lain.
• Beberapa jam kemudian, terjadi sintesa RNA dan protein
lebih banyak, dan pada tahap lebih lanjut terjadi
stimulasi sintesa DNA.
• Sintesa protein oleh estrogen ini dihambat oleh
penghambat sintesa RNA (daktinomisin), atau
penghambat sintesa protein (sikloheksimid).
Penggabungan estrogen dengan reseptornya
dihambat oleh obat golongan anti-estrogen,
misalnya klomifen atau tamoksifen.
Efek Fisiologis dan Farmakologi
• Pada wanita, secara langsung estrogen menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan alat kelamin primer
yaitu vagina, uterus dan tuba.
• Atas pengaruh estrogen bentuk badan wanita masa
pubertas berubah menjadi bentuk badan yang khas
seorang wanita dewasa atau timbul perubahan-
perubahan ciri-ciri kelamin sekunder, seperti kelenjar
mamma membesar karena pertumbuhan dan
perkembangan dari duktus dan stroma, lemak
bertambah dibeberapa bagian tubuh, kulit halus dan
vena tidak jelas terlihat, tumbuh rambut di ketiak dan
daerah genital.
• Sekresi estrogen secara siklik menimbulkan
perubahan secara berkala yang disebut siklus
haid.
• Siklus haid pada masa reproduksi penurunan
kadar progestagen merupakan faktor terpenting
yang menimbulkan perdarahan haid. Tetapi
selama pubertas dan menopause di mana
perdarahan haid berlangsung anovulatoris, yang
menyebabkan perdarahan haid ialah
menurunnya kadar estrogen.
Efek Samping