Anda di halaman 1dari 76

Definisi Perancah

Definisi menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja


No. 01 Tahun 1980, pasal (1) huruf (e):
 Perancah (scaffolding) adalah bangunan pelataran
kerja (platform) yang dibuat untuk sementara dan
digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-
bahan dan alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi
termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran.
Dasar Hukum
• UU Keselamatan Kerja No 1 /1970, pasal 4:
– Syarat-syarat K3 harus dipenuhi dalam tahap:
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
pemasangan, pembongkaran, pemeliharaan.
– Dan harus dilakukan pengujian & pengesahan pada
perlengkapan perancah dan alat pelindung diri.
• Permenaker No. 01/MEN/1980, ttg K3 Konstruksi
Bangunan, pada:
– Bab Perancah (pasal 12 sd 23),
– Bab Tangga dari Pasal 25 sd 27, dan
– Bab APD pada Pasal 99
• Keputusan Bersama Menaker & MenPU No. KEP.174/
MEN/1986 & No. 104/ KPTS/1986, tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Dasar Hukum (lanjutan)
• Permenaker No PER 01/MEN/1980 tentang K3 pada
Konstruksi Bangunan; Psl 99, tentang Penggunaan
Perlengkapan Penyelamat /Perlindungan Diri (APD):
• Jenis sesuai sifat pekerjaan yang dilakukan
• Pekerja harus menggunakan APD yang tepat
• Keputusan Bersama Menaker dan MenPU No. KEP-
174/MEN/1986, No. 104/KPTS/1986, tentang K3 pada
Tempat Kegiatan Konstruksi. Pedoman Pelaksanaan
tentang K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi, Bab III
tentang Perancah & Bab IV tentang Tangga Kerja.
• Rancangan yang aman
• Pemilihan jenis perancah yang tepat sesuai jenis
pekerjaannya
• Penunjukan personil yang kompeten
• Pelatihan keselamatan perancah
• Perlindungan jatuh
• Pedoman pemasangan yang tepat
• Pedoman penggunaan
• Pedoman untuk penggantian & pembongkaran
• Inspeksi
• Pemeliharaan dan penyimpanan
Jenis-jenis Perancah
• Berdasarkan penggunaannya, dibedakan:
a) Perancah Struktur, untuk menopang formwork
/rangka
b) Perancah Finishing, untuk pelataran kerja pekerja
• Berdasarkan jenis strukturnya, dibedakan:
a) Perancah Penopang (Supporting Type), dan
b) Perancah Gantung (Hanging/suspended Type)
c) Perancah Jenis lainnya (Mobile type dll)
Supporting Scaffold Hanging Scaffold Mobile Scaffold
Perancah Struktur
Support pada balok
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Perancah Struktur Dengan Prefabricated Frame
Perancah Finishing / Platform
Pembagian jenis-jenis perancah berdasarkan
jenis bahan dan bentuknya :

• P. Frame • P. Kuda-Kuda
• P. Kayu • P. Persegi
• P. Pipa • P. Gantung
• P. Tiang Lantai Pelat • P. Tupang Sudut
• P. Siku Penunjang • P. Mekanik
• P. Bergerak • P. Dongkrak
Pompa
Perancah Frame ( frame scaffolding)
Komponen Perancah Frame:
• Rangka Utama Main
farame / Scaffolding Upr
• Palang Penguat
(Diagonal / Cross Brace)
• Batang memanjang
(Ledge/Platform/ledge
with floor)
• Lantai Kerja (Platform)
• Penyambung (Join Pin)
• Pengunci
sambungan (Arm
Lock/Frame Coupler

Material utama dari perancah frame adalah
Sepatu Perancah
(Jack Base Plate/Screw
pipa baja yang harus memenuhi syarat untuk jack Base Plate)
mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi.
Perlengkapan Perancah Frame

a. Pagar pengaman
(Handrail, top rail
& mid rail)

b. Papan Tepi Lantai


Kerja / Pengaman
Kaki (Toe Board)

c. Tangga (Ladder)

d. Angkur (Tie Wall/


Anchorage/ "Wall
Coupling Fixture)

Toe Board
Handrail

Papan tepi (Toe Board)

Tangga (Ladder)

Ladder
FRAME
Jarak Pengikatan SCAFFOLDS
Perancah Ter-
hadap Struktur
Bangunan
(Stabilitas Struktur)

Angkur (Tie Wall)


Perancah Kayu ( frame scaffolding)
(Timber/Round Pole Scaffolding)
Timber Pole Scaffolding Railing
Lantai Kerja
Batang Melintang /Putlog
Tiang Vertikal

Round Pole
Scaffolding
Komponen PerancahKayu:

• Tiang vertical (Scaffolding Upright),


• Batang memanjang (Ledge),
• Batang melintang (putlog),
• Palang penguat (brace)
• Kayu alas landasan,
• Batang memanjang bawah (floor ledge),
• Angkur (anchorage/wall coupling fixture)
• Lantai Kerja (Platform)
Jenis –jenis ikatan Perancah Kayu

Cara Mengikat Mengikat Batang


Batang Penguat Penguat Secara
Tangga Diagonal

Sambungan Sambungan
Overlaid joint Butt Joint

Sambungan harus
diikat dengan tali. Tali
yang sudah lapuk tak
boleh digunakan lagi.
Perancah Pipa Tunggal
(Single Pipe Scaffolding)

Selain perancah frame,


perancah pipa tunggal ini juga
banyak dipakai pada kegiatan
konstruksi di Indonesia, karena
material pipa mudah didapat.
Perancah Pipa
Baja
1. Serba guna
2. Padat Karya
3. Mudah menyesuai-
kan dengan berbagai
kondisi/keperluan
4. Investasi jangka
panjang

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Material Perancah Pipa Tunggal:
• Material utama pipa logam harus memenuhi
syarat keawetan dan kekuatan, yaitu :
– Pipa baja kelas kuat berlapis timah
(galvanized).
– Cukup kuat untuk menahan beban
– Pipa-pipa lurus dan bebas dari karat /
deformasi
– Diameter pipa minimal 5 cm dan tebal 4 mm.
– Kini banyak pabrik yang membuat sistem
perancah pipa dan asesorisnya dengan hak
paten.
Komponen Perancah Pipa Tunggal:
Perancah Pipa Tunggal tersusun dari:
• Tiang veral (scaffolding upright/standard/post),
• Batang memanjang (ledger/runner),
• Batang melintang (putlog/bearer/transom),
• Palang penguat (cross/diagonal brace),
• Lantai kerja (plarform/planking),
• Landasan (floor board/sill),
• Batang melintang bawah (base bars),
• Sepatu (fixed base/base plate),
• Alat sambung pipa (join pin/pipe join),
• Clamp tegak lurus (right angle clamp), dan
• Clamp universal (swivel clamp).
Standard

Ledger Bracing
TUBES DAN COUPLEERS/ CLAMP SCAFFOLDING

Pressed Double External Sleeve Expanding Joint


Forged Double Coupler
Coupler Pin
Coupler

Putlog
Forged Swivel Pressed Swivel Putlog Coupler - Coupler
Coupler Coupler Wrapover
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
PERANCANGAN & PERENCANAAN
• Perancah untuk jenis pekerjaan apa?
• Perancah akan dipasang dimana?
• Material perancah yang digunakan?
• Beban apa saja yang akan membebani?
• Apakah kondisi tanah cukup baik?
• Berapa banyak pekerja yang akan bekerja?
Pmax = 4 Lmax
Dengan safety factor = 4
atau:

Pmax = 2DL + 2 LL
K3 Tangga & Perancah Safety factor = 2 29
Prinsip Rancangan Selamat
Rancangan perancah harus memperhatikan:
• Kekuatan, stabilitas dan kekakuan struktur
penyokong
• Maksud penggunaan & aplikasinya sesuai
• Keselamatan orang yang bekerja memasang,
mengganti dan membongkar perancah
• Keselamatan orang yang pmenggunakan
perancah, dan
• Keselamatan orang disekitar perancah.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


JENIS BEBAN PADA STRUKTUR PERANCAH

• Beban mati adalah beban konstruksi perancah itu


sendiri beserta bagian-bagiannya (G).
• Beban hidup adalah beban pekerja, material, dan
perkakas (Q).
• Beban tambahan yang ditimbulkan adanya faktor
lingkungan, dihitung dengan faktor keamanan
(V=4). Beban tambahan ini meliputi:
– Beban pengaruh angin
– Beban pengaruh hujan
– Beban pengaruh gempa
KAPASITAS BEBAN PERANCAH
Kapasitas beban yang mampu diterima oleh
perancah dibedakan menjadi:
1. Beban ringan dengan beban maximum
adalah 225 kg/bay
2. Beban sedang dengan beban maximum
adalah 450 kg/bay
3. Beban berat dengan beban maximum
adalah 675 kg/bay
Bay adalah 4 (empat) buah batang vertikal
PERHITUNGAN KAPASITAS BEBAN PERANCAH*

P=2G+2Q Di mana:
P : Kapasitas beban perancah
P=G+Q+V G : Beban mati
ƩPs = G + Q Q : Beban hidup
V : Beban tambahan
Ps = (G+Q) / 4 ƩPs : Beban 4 buah batang vertikal
Ps : Beban tiap batang vertikal
F: P/f
F : Luas landasan
L= F/I f : Daya dukung landasan
L : Panjang papan landasan
I : Lebar papan
*STANDAR AUSTRALIA
BEBAN MAXIMUM YANG DIIZINKAN
TIAP JENIS PERANCAH

a. Perancah frame:
– Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa
maximum adalah 700 kg dengan ketinggian perancah
4 5 m.
b. Perancah Pipa
– Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa
maximum adalah 400 kg dengan ketinggian perancah
3 1 m, tetapi untuk ketinggian di atas 31 m, agar
dapat menjamin kestabilan dari korstruksi perancah
maka di bagian paling bawah dipasang pipa ganda
dengan jarak 20 m dari bagian atas perancah
BEBAN MAXIMUM YANG DIIZINKAN
TIAP JENIS PERANCAH

c. Perancah kayu bulat dan bambu


– Beban orang ditambah beban peralatan yang
dibawa maximum adalah 200 kg dengan
ketinggian perancah 7,20 m.
d. Perancah dengan lantai kerja menggunakan pelat
(ledge plate single standard).
– Beban orang ditambah beban peralatan yang
dibawa maximuma dalah 150 kg dengan ke
tinggian perancah 9 m
BEBAN MAXIMUM YANG DIIZINKAN
TIAP JENIS PERANCAH
e. Perancah siku dengan penunjang (bracket scaffold)
– Beban orang ditambah dengan beban peralatan
yang dibawa maximum adalah 200 kg dengan
ketinggian perancah 15 m .
f. Perancah Beroda (movable scaffolding)
– Beban orang ditambah dengan beban peralatan
yang dibawa maximum adalah 250 kg dengan
ketinggian perancah 7 m.
g. Perancah gantung
– Beban orang ditambah dengan beban peralatan
yang dibawa maximum adalah 200 kg dengan
ketinggian disesuaikan dengan kondisi pekerjaan
BEBAN MAXIMUM YANG DIIZINKAN
TIAP JENIS PERANCAH
h. Perancah kuda-kuda
– Beban orang ditambah dengan beban peralatan
yang dibawa maximum adalah 300 kg dengan
ketinggian 2 m.
i. Perancah tupang sudut (cantilever scaffolding)
– Beban orang ditambah dengan beban peralatan
yang dibawa maximum adalah 400 kg dengan
ketinggian disesuaikan dengan kondisi pekerjaan
j. Perancah persegi (shelfs caffolding)
– Beban orang ditambah dengan beban peralatan
yang dibawa maximum adalah 5 00 kg dengan
ketinggian9 m.
BEBAN MAXIMUM YANG DIIZINKAN
TIAP JENIS PERANCAH

k. Perancah mekanik
– Beban orang ditambah dengan peralatan yang
dibawa maximum adalah 600 kg dengan
ketinggian disesuaikan dengan kondisi pekerjaan
(untuk jenis perancah gondola) dimana
dipengaruhi kekuatan dari tali baja yang
digunakan, bobot imbang dari penyangga
konstruks I perancah
TINJAUAN TERHADAP KEKUATAN STRUKTUR
PERANCAH
a. Lantai kerja
– Kemampuan daya dukung beban dipengaruhi
oleh bentuk penampang lantai kerja yang
digunakan pada perancah.
– Bentuk penampanga lantai kerja mempunyai
koefisien penampang yang sesuai dengan tabel di
bawah ini :
TEGANGAN IJIN BAHAN KAYU

• Dengan tegangan yang diizinkan untuk papan kayu


dan kayu bulat berdasarkan JIS adalah
Fb = 135k glcm2
• Sehubungan dengan penilaian kekuatan struktur
perancah apakah perancah telah aman digunakan,
perlu diperhatikan beban maximum (terpusat) yang
dapat menimbulkan momen lentur maximum (Mlt =
... kg.cm) dan tegangan lentur maximum (σb = …
kg/cm2), dengan ketentuan apabila :

σb < Fb  Aman !
σb > Fb  Tidak aman!
BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR PERANCAH
• Beban yang diterima lantai keria diteruskan ke
bagian bagian struktur perancah yaitu batang
vertikal, batang horisontal dan palang penguat.
• Jika bagian-bagian struktur perancah tidak mampu
menopang beban yang ada, maka bagian-bagian
struktur perancah harus diperkuat dengan tiang atau
penyangga
• Luas landasan harus dirancang mampu mendistri-
busikan beban dari perancah ke tiang penyangga
yang dipasang
• Palang penguat yang digunakan harus dirancang
mampu menahan beban minimum 2,5 % dari beban
vertikal dari setiap bagian yang terhubung dan
beban horizontal seperti pengaruh angin.
PERLETAKAN STRUKTUR PERANCAH
• Beban dari bagian-bagian konstruksi perancah
diteruskan dari kaki perancah ke tanah atau alas
perancah.
• Permukaan tanah atau alas perancah harus
mampu mendukung beban yang diterima
CONTOH PERHITUNGAN BEBAN
A. Lantai kerja dengan beban terpusat.
– Untuk beban terpusat seperti gambar sbb :

• Dengan menggunakan jenis kayu Redpine, lebar b = 20 cm


tebal h = 3,5 c m sebanyak 2 lembar papan, dengan tegangan
lentur yang diizinkan adalah Fb = 135k g/cm2,
• Ditanyakan : (1) Momen lentur maximum, (2) Besar reaksi
diujung kayu agar supaya seimbang, (3) Untuk penilaian
kekuatan kosntruksi perancah apakah jenis kayu yang
digunakan telah aman bagi atau tidak!
A. Lantai kerja dengan beban terpusat.
– Untuk beban terpusat seperti gambar sbb :

• Dengan menggunakan jenis kayu Redpine, lebar b = 20 cm tebal h =


3,5 c m sebanyak 2 lembar papan, dengan tegangan lentur yang
diizinkan adalah Fb = 135k g/cm2,
• Ditanyakan :
1. Momen lentur maximum,
2. Besar reaksi diujung kayu agar supaya seimbang,
3. Untuk menilai kekuatan struktur perancah apakah jenis kayu
yang digunakan telah aman bagi atau tidak!
CONTOH PERHITUNGAN BEBAN
B. Lantai keia menerus.
– Lantai kerja yang ditopang oleh dua batang
vertikal, seperti terlihat pada gambard sbb:

– Ditanyakan berapakah:
1. Reaksi pada batang penopang
2. Momen lentur maximum
3. Diagram momen lentur
CONTOH PERHITUNGAN BEBAN
C. Lartai kerja dengan beban merata.
– Untuk kondisi beban terbagi rata seperti gbr sbb:
CONTOH PERHITUNGAN BEBAN
D. Lantai kerja pada balok jepit
– Untuk kondisi ujung balok yang dijepit (cantilever)
seperti pada gambar dibawah ini:
CONTOH PERHITUNGAN BEBAN
E. Lantai kerja dengan besi bulat
– Lantai kerja dengan balok melintang dari besi
bulat yang ditopang dengan dua batang vertikal
seperti gambar di bawah in I :
CONTOH PERHITUNGAN BEBAN
F. Kondisi pembebanan bagian-bagian konstruksi
– Kondisi pembebanan sederhana dari suatu main
frame seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
CONTOH PERHITUNGAN BEBAN
G. Faktor Tekuk
– Pada batang-batang vertikal yang mendapat beban
tekan dapat mengalami:
1. Tekuk elastis (euler), dan
2. Tekuk tidak elastis (temajer)
Jika :
W1 W2 W1 = 200 kg
A B W2 = 200 kg
Maka
Ra 60 cm 40 cm 60 cm Rb Ra = ?
Rb = ?
160 cm

Jika :
W1 W1 = 300 kg
A B Maka
C Ra = ?, Rb = ?
Ra 50 cm 100 cm Rb Mmax =?
150 cm
PERANCANGAN
STRUKTUR
PERANCAH
PERSYARATAN
DISAIN PERANCAH
Prinsip-prinsip Disain
Disain perancah harus memperhatikan:
 Kekuatan, stabilitas & kekakuan struktur penopang;
 Penanganan perancah secara normal;
 Keselamatan orang yang memasang maupun
membongkar perancah;
 Keselamatan orang yang menggunakan perancah;
 Keselamatan orang yang ada di sekitar perancah
PERSYARATAN DISAIN PERANCAH
• Dasar Disain:
– Disain batang dan komponen struktur perancah
harus memenuhi standar yang berlaku setempat,
misalnya SNI, JIS, NZS, BS dlsb
• Kombinasi Beban:
– Kombinasi beban mati, beban hidup dan beban
lingkungan yang dijadikan dasar perhitungan disain:
P = 2 DL + 2 LL
– Di mana:
P = Kapasitas beban perancah,
DL = beban mati dan
LL = beban hidup, termasuk beban kejut, jika ada
– Beban Lingkungan
Beban Rencana
• Beban mati (G) meliputi:
– berat sendiri perancah,
– semua komponen kelengkapan perancah
• Beban hidup (Q) secara umum, meliputi:
– (a) berat orang,
– (b) berat material dan sampah,
– (c) berat perkakas dan alat, serta
– (d) gaya kejut
• Beban Lingkungan (Tambahan) antara lain:
– (a) beban angin,
– (b) beban hujan dll
DASAR-DASAR
1. PERHITUNGAN
Konsep statika (reaksi perletakan, gaya-gaya dalam,
keseimbangan)

2. Konsep analisis struktur (struktur rangka)

3. Konsep mekanika bahan (modulus penampang, jari-


jari girasi)
Dasar-dasar Perhitungan
Platform :
Periksa momen lentur
maksimum
Batang Melintang : Periksa modulus
penampang
• Periksa kapasitas lentur
Periksa tegangan lentur:
• Periksa lendutan
• Periksa tekuk lokal  < ijin

Tiang Vertikal:
Periksa tekuk (local &
lateral) Diagonal Brace :
Periksa kuat tekan & tarik
Join Pin :
Jack Base :
• Periksa kuat geser
• Periksa kapasitas tegangan maksimum
• Periksa kuat geser
Untuk Mengecek Tegangan Lentur yang terjadi
Pada Kayu Papan Lantai kerja, Balok kayu dsb

σb = M/Z

Anda mungkin juga menyukai