• Inspeksi : tidak terlihat lesi kulit, • Inspeksi : Pulsasi iktus cordis tidak
simetris dalam keadaan statis maupun terlihat
dinamis, tidak ada retraksi sela iga
• Palpasi : Teraba iktus cordis pada sela
• Palpasi : fremitus +/+, simetris, tidak ada
iga V linea midclavicula kiri, kuat
nyeri tekan, tidak ada retraksi sela iga angkat, reguler
• Perkusi : sonor • Perkusi : Batas atas Kiri kanan
• Auskultasi : suara nafas vesikuler redup
• Auskultasi : BJ I-II murni, regular,
murmur (-), gallop (-)
• Abdomen :
• Inspeksi : abdomen datar, jejas (-), tidak ada pembuluh kolateral,
striae, caput medusa.
• Palpasi : Supel, Hepar dan lien tidak teraba membesar, defans
muskular (-), nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
• Auskultasi : Bising usus (+), normoperistaltik
• Ekstremitas :
• Ekstremitas superior : Dalam batas normal, akral hangat, CRT < 2 detik
• Ekstremitas Inferior : Dalam batas normal, akral hangat, CRT <2 detik
Status lokalis
• Regio Skrotum Sinistra
• Inspeksi : tampak skrotum sinistra membengkak, warna seperti kulit, tampak benjolan-
benjolan kecil pada permukaan kulitnya
• Palpasi: nyeri tekan (-), teraba hangat, teraba seperti cacing
Pemeriksaan penunjang
Ureum 14.4 16.6 – 48.5 mmol/L
Kreatini 0.97 0.67 – 1.17 mmol/L
Asam Urat 5.4 3.4 – 7.0 mmol/L
• Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami
hipoksia karena kekurangan oksigen.
• Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan
prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
• Peningkatan suhu testis.
• Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis
kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan pada
akhirnya terjadi infertilitas.
Gambaran Klinis dan Diagnosis
• belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah
• adanya benjolan di atas testis yang terasa nyeri, terasa berat
• Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri pada inspeksi dan papasi terdapat
bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di dalam kantung yang berada di sebelah
kranial testis
• USG Doppler, analisa sprema
• Derajat (Dubin – Amelar)
• Derajat kecil: adalah varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver
valsava
• Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava
• Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan
manuver valsava.
Terapi
• Medikamentosa : belum ada yang terbukti efektif
• Utamanya : Pembedahan
• ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi terbuka atau
bedah laparoskopi,
• varikokelektomi (open scrotal, open inguinal, Ivanissevich, laparoskopi)
• atau secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing ke dalam vena
spermatika interna ( embolisasi ).
Pembahasan Kasus
• Anamnesa
• benjolan pada buah zakarnya yang semakin membesar
• tidak hilang timbul
• terasa berat
• kadang terasa nyeri.
Pembahasan Kasus
• Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi dan palpasi : skrotum membengkak dan bentukan seperti kumpulan cacing
• Pemeriksaan Penunjang
• Tidak dilakukan
• Saran : analisa sperma
• Tatalaksana
• Varikokelektomi
TERIMA KASIH