Anda di halaman 1dari 15

Perempuan 22 tahun Keluar Cairan dari

Vagina Disertai Keluar Flek Darah

Aldo M Hamka 102013209 F3


• Seorang perempuan berusia 22 tahun , datang dengan keluhan keluar cairan
dari vagina selama 2 minggu terakhir disertai keluar flek darah (spotting) setiap
selesai berhubungan.

• Seorang perempuan berusia 22 tahun datang dengan keluhan keluar cairan


dari vagina dan flek darah selama 2 minggu
• Identitas Pasien • Nyeri haid
• Keluhan Utama • Ada nyeri tidak saat berkemih?
RPS • Ada nyeri pada daerah panggul atau perut
• Cairan warnanya apa? bawah?
• Konsistensinya bagaimana? RPD
• Keputihannya warna apa? -riw.penyakit kronis
• Jumlahnya sedikit atau banyak? -Operasi didaerah perut dan alat kandungan?
• Gatal apa tidak?
• Berbau apa tidak? RPK
• Ada lendir dan darah tidak? RPS
• Kapan hari pertama haid terakhir -Pernah gonta ganti pasangan?
• Menarche umur berapa? (riwayat hubungan sexual)
• Apakah haid teratur - Personal hygiene bagaimana?
• Sudah menikah/belum?
• Berapa lama ?
Pemeriksaan Fisik
KESADARAN KEADAAN UMUM TANDA VITAL (TTV)

pemeriksaan organ genitalia


- Inspeksi :
Posisi lititomi, bentuk, warna, pembengkakan,dan sebagian dr genitalia eksterna
Apakah ada darah atau flora albus ? Ada peradangan ? Apakah hymen utuh dan clitoris
normal ? Ada tumor ? Apakah orifisium uretra eksternum merah dan berdarah ? Dll
- Palpasi :
Apakah teraba abses , benjolan , kista ? dll
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PAP SMEAR :
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi sel kanker lebih awal. Khususnya pada pasien
yang tidk memberikan keluhan
• Dapat mendeteksi 90% kasus kanker serviks

METODE IVA :
• Untuk deteksi dini kanker serviks >> larutan asam asetat dioleskan pada leher rahim
• lesi pra-kanker (+) : agak keputihan (acetowhote change)

KOLPOSKOPI
• standar bila ditemukan pap smear yang abnormal
• kelainan epitel serviks, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat >> Pemeriksaan
kolposkopi tidak hanya terbatas pada serviks, tetapi pemeriksaan meliputi vulva dan vagina.
•BIOPSI
Etiologi Epidemiologi
1. HPV (Human Papiloma Virus) • perkiraan Departemen Kesehatan
merupakan penyebab terbanyak >> 16 tahun 1988-1994 insidens kanker leher
dan 18 rahim mencapai 100/100.000
2. Merokok penduduk pertahun, sedangkan
proporsi kanker leher rahim dari
semua jenis kanker dibeberapa bagian
3. Berganti-ganti pasangan
patologi anatomi pada tahun 2000,
4. Defisiensi gizi tertentu seperti
seperti Surabaya ditemukan sebesar
betakaroten dan vitamin A serta asam
Manifestasi klinis 24,3%, Yogyakarta 25,7%, Bandung
folat, berhubungan dengan peningkatan
• Keputihan atau keluar cairan encersebesar
dari 25,1%,
vagina. Surakarta
Getah yang sebesar
keluar
resiko terhadap displasia ringan dan
dari vagina ini makin lama akan 28,2%
berbau dan Medan sebesar 16,9%.
busuk
sedang
• Perdarahan setelah berhubungan sexual(post coital bleeding)
• fase invasif >> keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau
dan dapat bercampur dengan darah.
• nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang
panggul.
Pengobatan
1. Pembedahan :
Pencegahan
Pada karsinoma in situ (kanker yang
1. pola makan
terbatas sehat,>>sayuran,
pada lapisan serviksbuah
paling>> merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya
mengkonsumsi berbagai
luar), seluruh kanker karotena,
seringkali vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko
dapat
terkena
diangkatkanker
denganleher rahim.
bantuan pisau bedah.
2.
2. Hindari merokok.
Radioterapi :
3. Hindari sekskanker
mengobati sebelum menikah
invasif yangatau
masihdi usia sangat muda atau belasan tahun.
4. Hindari
terbatasberhubungan
pada daerahseks selama
panggul. masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat
Pada
terbentuknya dan berkembangnya
radioterapi digunakan kanker serviks.
sinar berenergi
5. Hindari berhubungan
tinggi untuk merusak seks dengan
sel-sel kankerbanyak
dan partner.
6. Secara rutin menjalani
menghentikan tes Pap smear secara teratur.
pertumbuhannya.
7.
3. Alternatif
Kemoterapites Pap smear yaitu tes IVA
8. Pemberian
Jika kankervaksin atau vaksinasi
telah menyebar HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
ke luar
9. Melakukan
panggul pembersihan organ intim
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan gram dari swab vagina :
• pewarnaan biru methilen atau giemsa
• Neisseria gonorrhoeae (+) >> diplokokus gram negative
• lekosit polimorfonukleus (PMN) yang banyak >> 30 atau lebih perlapangan pandang dengan
pembesaran 1000 kali
PEMERIKSAAN SPEKULUM :
• sekret vagina yang banyak sekali, berwarna dan kotor.
• Pemeriksaan pH < 4,5

•Pemeriksaan VT Bimanual
ditemukan nyeri gerak serviks/ cervical motion tenderness
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
1. Sevisitis terbagi dua, ada yang non- 1. Gonore adalah penyakit menular kedua
infeksi dan tipe infeksi. yang paling sering dilaporkan di Amerika
2. Tipe non-infeksi mukopurulen bisa Serikat, dengan lebih dari 300.000
disebabkan oleh paparan dari epitel kasus yang dilaporkan pada tahun 2010.
kolumnar serviks faktor menular pada Manifestasi 2. Setiap tahun, sekitar 700.000 infeksi
klinis
vagina, seperti merokok, douching dan gonokokal baru terjadi. Sama seperti
kontrasepsi oral kombinasi. 1. sekret mukopurulen dari serviks
klamidia, gonore diyakini tidak
3. tipe infeksi memiliki etiologi Chlamydia 2. Keputihandilaporkan.
hebat. Tidak gatal. Jumlah banyak
trachomatis, N. gonorrhea, Mycoplasma3. serviks 3. tampak
Dalammeradang
sebuah studi dari 1.469 pasien
hominis, Mycoplasma genitalia, 4. Disuria gawat darurat didiagnosis dengan
Ureaplasma urealyticum, adenovirus, 5. sering kencing servisitis, ditemukan bahwa 1,8% dan
Herpes simpleks virus, dan 6. nyeri di daerah pelvis
9,3% dari ataudengan
pasien perutservisitis juga
cytomegalovirus. 7. Perdarahan dariuntuk
positif vagina setelah
gonore
berhubungan seksual, yang bukan
disebabkan menstruasi.
8. gatal pada uretra dan rasa panas ketika
buangair kecil
Pengobatan
1. • Seftriakson 125 mg i.m (dosis tunggal) Pencegahan
atau
• Sefiksim 400 mg per oral (dosis tunggal) 1. Vaksin HPV akan diberikan pada
atau perempuan usia 10 hingga 55 tahun
• Siprofloksasin 500 mg per oral (dosis melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu
tunggal) atau pada bulan ke nol, satu, dan enam.
• Ofloksasin 400 mg per oral (dosis
tunggal)

Non medikamentosa
• Melakukan pemeriksaan dan pengobatan
pada pasangan tetap.
• Anjurkan abstinensia sampai infeksi
dinyatakan sembuh secara laboratories,
bila tidak memungkinkan anjurkan
penggunaan kondom.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan gram dari swab vagina :
• pewarnaan biru methilen atau giemsa
• Gram negative cocobacillus intraselular
PEMERIKSAAN SPEKULUM :
• sekret vagina berwarna putih >> melekat di dinding vagina

PEMERIKSAAN Ph CAIRAN VAGINA :


• VB (+) ; pH 4,7-5,5 >> lateral atau posterior fornik vagina
• sensifisitas tinggi
Whiff test atau preparat basah :
• meneteskan potassium hydroxide-KOH 10% pada microscopic slide yang sudah ditetesi dengan
cairan keputihan.
• VB (+) : tercium aroma yang khas berupa fishy odor

Pemeriksaan clue cells : meneteskan larutan NaCl pada microscop slide yang telah dibubuhi
dengan cairan keputihan. Clue cell adalah sel epitel yang dikelilingi oleh bakteria
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI 1. VB merupakan infeksi vagina
Gardnerella Vaginalis yang paling sering pada wanita yang aktif
• batang gram negatif, tidak berkapsul melakukan hubungan seksual
dan nonmotile 2. penelitian yang dilakukan oleh Ocviyanti
Bakteri anaerob dan kawan – kawan(2010) menyatakan
• Mobiluncus hominis prevalensi VB di Indonesia sebesar 30,
• Kuman batang gram negatif anaerob 7%.

Kuman Normal :
• Lactobacillus crispatus dan Lactobacillus Manifestasi klinis
jensenii.
1. Cairan keputihan atau keabu-abuan pada
dinding vagina
2. Tidak nyeri, tidak eritema
3. Keputihan pada VB akan menghilang 2
minggu sebelum haid.
Pengobatan
1. metronidazol 500 mg yang diberikan dua
kali sehari selama 7 hari
2. klindamisin krim 2% intravagina yang
diberikan pada malam hari selama 7 hari
3. regimen alternatif : tinidazol 1 gram yang
diberikan satu kali sehari selama 5 hari
atau klindamisin 300 mg, yang diberikan
dua kali sehari selama lima hari
Pencegahan
1. Bersihkan organ intim dengan pembersih
yang tidak mengganggu kestabilan pH di
sekitar vagina.
2. Hindari pemakaian bedak pada organ
kewanitaan (mengundang jamur dan
bakteri bersarang)
3. Gunakan celana dalam yang kering
4. Ketika haid, sering-seringlah berganti
pembalut
Prognosis
Baik , dapat disembuhkan apabila segera ditangani. Jika tetap
dibiarkan dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan menjadi
kronis.
Kesimpulan

 Dapat disimpulkan wanita 25 tahun ini menderita infeksi saluran reproduksi.


 Infeksi saluran reproduksi (ISR) adalah masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi
kedalam saluran reproduksi.
 Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit.

Anda mungkin juga menyukai