TREN DAN ISUE • Di dunia 50 juta infeksi dengue terjadi setiap tahunnya, serta 2,5 miliar orang hidup di negara-negara endemik dengue (WHO-TDR, 2009). • Di Indonesia, pada tahun 2015 Angka kesakitan 50,75%, kematian akibat DBD dikategorikan tinggi jika CFR >1%. Penyakit DBD masih merupakan permasalahan serius di Provinsi Jawa Timur, terbukti di Jawa Timur urutan pertama kematian tertinggi (255 kematian) (KEMENKES, 2015). • Pada 29 Januari 2019, jumlah kasus DBD mencapai 13.683 dengan jumlah meninggal dunia 133 jiwa. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI dr. Anung Sugihantono, M.Kes mengatakan Jawa Timur masih menduduki jumlah kasus terbanyak di antaranya di Kediri dan ponorogo. • WHO merekomendasikan pemberian vaksin Dengvaxia®, terutama pada daerah endemik DBD seperti Kulon Progo dan Papua. WHO juga menargetkan penurunan insidensi DBD di dunia sebesar 25% dan penurunan angka mortalitas akibat DBD hingga 50% pada tahun 2020 dengan diberikannya vaksin ini. DEFINISI Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah sindrom disebabkan virus dengue yang cenderung mempengaruhi anak-anak di bawah 10 tahun dan bisa menyebabkan kematian. Sindrom syok dengue adalah sindrom penyakit infeksi virus dengue yang menunjukan manifestasi klinis gangguan fungsi sirkulasi darah ditandai dengan nadi yang cepat, lemah sampai tidak teraba, jarak sistole dan diastole menjauh atau mendekat disertai tensi menurun sampai 0. Pada perabaan ujung tangan dan kaki teraba dingin sekali (Soegijanto, 2012). PENYEBAB DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS)
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk dan menginfeksi orang lain yang digigit nyamuk tersebut. Gejala dari dengue shock syndrome adalah yang paling parah. Gejala demam syok meliputi semua gejala dengue dan demam berdarah dengue, ditambah: a) Kebocoran di luar pembuluh darah b) Perdarahan parah c) Shock (tekanan darah sangat rendah) d) Mual e) Sakit kepala f) Nyeri perut g) Nyeri otot PERAWATAN DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS) Penatalaksanaan DBD tanpa komplikasi : a. Istirahat total di tempat tidur b. Diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau air ditambah garam/oralit). c. Berikan makanan lunak. d. Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Penatalaksanaan pada pasien syok a) Pemasangan infus yang diberikan dengan diguyur, seperti NaCl, ringer laktat dan dipertahankan selama 12-48 jam setelah syok diatasi. b) Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan tiap jam, serta Hemoglobin (Hb) dan Hematokrit (Ht) tiap 4-6 jam pada hari pertama selanjutnya tiap 24 jam. c) Bila pada pemeriksaan darah didapatkan penurunan kadar Hb dan Ht maka diberi transfusi darah. d) Terapi oksigen e) Pemeriksaan golongan darah dan cross-matching harus dilakukan setiap pasien syok,terutama pada syok yang berkepanjangan (prolonged shock). f) Pemantauan tanda vital dan kadar hematocrit