Penulisan Resep
Penulisan Resep
R/
Penderita
(BSO tertentu)
Resep adalah permintaan tertulis kepada
apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien dari dokter, dokter gigi, atau
dokter hewan yang diberikan izin berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
KERTAS RESEP
Ukuran ideal P = 15-18 cm, L = 10-12 cm
SK MenKes RI No 280 th 1981
penyimpanan R/ di apotek
Hrs tetap disimpan diatur sesuai tgl & no
urut pembuatan, disimpan min 3 th
> 3th dimusnahkan, membuat berita
acara pemusnahan
APOGRAPH
1. Permintaan dokter
* jika ada tanda “iteretur” di kertas R/ orisinal
* ”iter 1x” : R/ boleh diulang 1x
* kecuali ada tanda “NI”
2. Permintaan penderita
jika R/ orisinil, tidak mengandung bahan
narkotika atau obat golongan racun keras.
• Resep ditulis dalam bahasa latin:
- Bahasa universal, bahasa mati, bahasa
medical science
- Menjaga kerahasiaan
- Menyamakan persepsi (dokter dan apoteker)
6 BAGIAN RESEP
1. Nama Pasien
Nama pasien harus ditulis di resep untuk
menghindari kemungkinan penggunaan obat oleh
orang lain yang tidak berhak.
Apabila nama pasien tidak tercantum, maka
harus ditanyakan kepada dokter penulis resep.
Pada bagian nama pasien umumnya
disertakan data singkat pasien terutama umur,
berat badan serta kondisi pasien lain yang penting
untuk penulisan dosis obat.
2. Superscription
Yaitu tanda R/ dan harus ditulis dipermulaan
resep.
Diduga lambang tersebut merupakan
lambang dari Yupiter, dewa penyembuhan bangsa
Yunani.
Dalam perkembangan tanda R/ dianggap
singkatan bahasa Latin yang berarti recipe yang
berarti ambilah, menggambarkan perintah langsung
dari penulis kepada peracik.
3. Inscription
Bagian resep yang memuat nama setiap obat dan
jumlah masing-masing bahan.
Dalam resep yang kompleks, inscription terdiri dari tiga
hal yaitu:
- Remedium cardinale/medication yaitu obat yang memiliki
efek farmakologi
- Remedium adjuvant yaitu bagian formula yang dapat
menambah daya kerja obat atau yang menyebabkan obat
lebih enak diminum
- Vehiculum yaitu bagian yang tidak memiliki efek terapi
tetapi hanya digunakan untuk memperoleh volume atau
berat tertentu
4. Subsciption
selalu mengikuti inscription, yaitu jumlah
dosis yang dipakai dan bentuk dari obat yang
diminta
5. Signatura
yaitu aturan pemakaian untuk pasien.
Aturan pakai ini akan dituliskan pada etiket.
RESEP
JL. MT. Haryono 169 Malang
Telp/Fax 0341 – 573642
R/ Paracetamol 500 mg
Coffein 50 mg
mf pulv dtd No XV
Inscription S 2 dd pulv I
# Paraf
Subscription
R/ Neomycin 1%
Superscription
Hydrocortisone acetat 1%
Subscription
Vasselin album ad 50 g
m.f.l.a unguentum
S ue
Inscription # paraf Signatura
Obat
Waktu Dosis
5T
Pen-
BSO
derita
KETENTUAN PENULISAN RESEP
Ditulis dg tinta
Penulisan nama obat, jml, cara pakai dpt dibaca
oleh Apt / AA
Hindari penulisan rumus kimia obat
Gunakan singkatan latin yg umum dipakai resep
Boleh menuliskan > 1 R/ dlm sebuah kertas R/
R/ obat inj berupa obat bius hrs ditanda tangani
lengkap
R/ Cito
Emergency
Beri tanda cito atau CITO ! (digarisbawahi
atau diberi tanda seru) pada bagian atas
resep diparaf
atau dgn tulisan P.I.M (Periculum in Mora)
atau statim
ETIKET OBAT
Nama dan alamat apotek, surat ijin pengelola apotek (SIPA),
Nomor urut dan tanggal resep
Nama pasien
Aturan pakai obat
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP
• Aa ana sama banyak
• a.c ante coenam sebelum makan
• a.n ante noctem sebelum tidur
• u.e usum externum untuk obat luar
• u.i usum internum untuk obat dalam
• u.p usum propium untuk dipakai dokter
sendiri
• C cochlear sendok makan
• cap capsule kapsul
• Cth cochlear theae sendok teh
• d.c durante coenam saat makan
• d.d de die sehari
• 1d.d/sdd semel de die sekali sehari
• div.in.peq divide in peq bagi sama rata
• d.t.d da tales doses berikan sebanyak dosis itu
• Gtt guttae tetes
• m.f.l.a misce fac lege artis campur&buat menurut
semestinya
• i.m.m in mane medicine berikan pada dokter
• p.r.n pro re nata kalau perlu
• Pulv pulveres puyer
• p.c post coenam sesudah makan
• Tab tablete tablet
• Ung unguentum salep