PPHI Arbitrase
PPHI Arbitrase
Industrial
Nailul Amany, S.H., M.H
Arbitrase sebelum UU PPHI
Perantaraan Perjanjian
Penyerahan
Kasus
P4P/P4D:
5 orang
Pemerintah, Arbitrase Wajib Putusan Juru
5 orang P4P/P4D Final and
Pisah/Arbiter
Majikan, Binding
5 orang buruh
Putusan P4P/P4D Disahkan P4P
Dibatalkan/Di
tunda oleh Fiat Eksekusi ke Fiat Eksekusi ke
Menteri PN PN
• P4 disebut sebagai lembaga arbitrase wajib yang
diselenggarakan oleh pemerintah/peradilan semu/quasi
peradilan
• P4: peran besar, tidak independen, tidak ada batasan
jangka waktu, putusan tidak final and binding karena
terdapat hak veto Menteri, serta dapat digugat ke PTUN
• Arbitrase: penyelesaian thd perselisihan atas hak-
haksubyektif yang sepenuhnya dapat dikuasai oleh para
pihak yang berselisih
• UU 2/2004: Arbitrase hanya untuk Perselisihan Kepentingan
dan Perselisihan antar SP/SB dalam 1 perusahaan
• Mengapa?
Arbitrase
• Proses cepat
• Rahasia
• Pemeliharaan Hubungan Baik
• Putusan Non-Yudisial
Kelemahan Arbitrase
• Hanya cocok untuk para pihak yang bonafide
• Ketergantungan mutlak pada arbiter
• Tidak ada preseden
• Biaya tidak murah yang harus ditanggung kedua belah pihak:
• Biaya pendaftaran
• Biaya admin/pemeriksaan
• Biaya pemanggilan rohaniawan/saksi/ahli
• Biaya perjalanan
• Honorarium Arbiter
• Biaya pelaksanaan putusan
• Konteks saat ini: Arbitrase Hubungan Industrial kurang berkembang
Arbitrase Hubungan Industrial
Tidak Berkembang
• Pemerintah lebih mengembangkan mediasi yang diperankan
Disnaker untuk memastikan peran pemerintah dalam PPHI
• Kondisi internal pekerja: keterbatasan akses sumber dana