Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ga
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ga
Dosen Pembimbing :
Ibu Mamah Sumartini, S.Pd,M.Kes
Disusun oleh :
Kelompok 3
Afifa Maulana Yasirin
Iiswanti Efis Darwis
Rizkina Ananda Junaeni
Vitria Eka Purnama
Apa itu pernapasan?
Chronic obstructive
Pernapasan merupakan pulmonary disease
proses menghirup udara (COPD) mengacu pada
dari luar yang kelompok penyakit
mengandung oksigen paru-paru yang
serta menghembuskan menyumbat jalan
udara yang banyak napas dan
mengandung karbon meningkatkan
dioksida sebagai sisa dari kesulitan untuk
oksidasi keluar dari tubuh. bernapas. asthmatic
bronchitis.
Penyebab Gangguan Pada Sistem Pernapasan COPD
Akibat infeksi dan iritasi yang menahun pada lumen bronkus, sebagian
bronkus tertutup oleh secret yang berlebihan, hal ini menimbulkan dinding
bronkus menebal, akibatnya otot-otot polos pada bronkus dan bronkielus
berkontraksi, sehingga menyebabkan hipertrofi dari kelenjar-kelenjar mucus
dan akhirnya terjadi edema dan inflamasi. Penyempitan saluran pernapasan
terutama disebabkan elastisitas paru-paru yang berkurang. Bila sudah timbul
gejala sesak, biasanya sudah dapat dibuktikan adanya tanda-tanda obstruksi.
Gangguan ventilasi yang berhubungan dengan obstruksi jalan napas
mengakibatkan hiperventilasi (napas lambat dan dangkal) sehingga terjadai
retensi CO2 (CO2 tertahan) dan menyebabkan hiperkapnia (CO2 di dalam
darah/cairan tubuh lainnya meningkat).Pada orang noirmal sewaktu terjadi
ekspirasi maksimal, tekanan yang menarik jaringan paru akan berkurang,
sehingga saluran-saluran pernapasan bagian bawah paru akan tertutup.
Lanjutan..
Pada penderita COPD saluran saluran pernapasan tersebut akan lebih cepat dan lebih
banyak yang tertutup. Akibat cepatnya saluran pernapasan menutup serta dinding alveoli
yang rusak, akan menyebabkan ventilasi dan perfusi yang tidak seimbang. Tergantung dari
kerusakannya dapat terjadi alveoli dengan ventilasi kurang/tidak ada, tetapi perfusi baik,
sehingga penyebaran pernapasan udara maupun aliran darah ke alveoli, antara alveoli dan
perfusi di alveoli (V/Q rasio yang tidak sama).
Timbul hipoksia dan sesak napas, lebih jauh lagi hipoksia alveoli menyebabkan
vasokonstriksi pembuluh darah paru dan polisitemia.Akibat cepatnya saluran pernapasan
menutup serta dinding alveoli yang rusak, akan menyebabkan ventilasi dan perfusi yang
tidak seimbang. Tergantung dari kerusakannya dapat terjadi alveoli dengan ventilasi
kurang/tidak ada, tetapi perfusi baik, sehingga penyebaran pernapasan udara maupun aliran
darah ke alveoli, antara alveoli dan perfusi di alveoli (V/Q rasio yang tidak sama). Timbul
hipoksia dan sesak napas, lebih jauh lagi hipoksia alveoli menyebabkan vasokonstriksi
pembuluh darah paru dan polisitemia.
Manifestasi Klinik
2. Retensi co2
3. Menurunnya saturasi O2
4. Hematologik : polisitemia
2. Metode Fisiologis
.1 Metode Morfologis Tes fungsi paru-paru yang
Metode morfologis terdiri dari menggunakan spirometer akan
: menghasilkan gambaran fungsi
Radiologi paru-paru.
Bronkoskopi
Pemeriksaan Biopsi
Pemeriksaan Sputum
Penatalaksanaan Medik
▪ Pemberian bronkodilator
▪ Teoillin
Golongan teofilin biasanya diberikan dengan dosis 10-15
mg/kg berat badan per oral.
▪ Agonis B2
Sebaiknya diberikan scara aerosol atau nebulizer. Dapat
juga diberikan kombinasi obat secara aerosol maupun
oral,sehingga diharapkan mempunyai efek bronkodilator
lebih kuat.
Lanjutan...
▪ Pemberian kortikosteroid
Pada beberapa penderita pemberian kortikosteroid akan mengurangi
obstruksi saluran pernapasan.
▪ Mengurangi retraksi usus
Usaha untuk mengeluarkan dn mengurangi mukus, merupakan pengobatan
yang utama dan penting pada pengelalaan COPD. Untuk itu dapat dilakukan :
▪ Minum air putih yang cukup agar tuidak dehidrasi.
▪ Ekspektoran.
▪ Nebulizasi dan humidifikasi dengan uap air menurunkan viskositas dan mengencer sputum.
▪ Mukolitik.
▪ Dapat digunakan asetil sistein atau bromheksin.
Lanjutan...
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tuan J
Umur : usia 45-65 thn
Kelamin : laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Sunter, Jakarta Utara
Penanggung : Istri
2. Keluhan Utama : Batuk
3. Riwayat Penyakit Sekarang : batuk disertai dengan produksi
sputum, sering terjadi pada pagi hari dan dalam jangka waktu
yang lama
4. Riwayat Penyakit Dahulu :pada pengkajian riwayat penyakit
dahulu ditemukan adanya batuk yang berlangsung lama (3 bulan
atau lebih)
5. Riwayat Penyakit Keluarga : klien yang tidak merokok tetapi
tinggal dengan perokok (perokok pasif) mengalami peningkatan kadar
karbon monoksida darah. Dari keterangan tersebut untuk penyakit
familial dalam hal ini bronchitis kronik berkaitan dengan polusi udara
rumah, dan bukan penyakit yang diturunkan.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: lemah, sianosis
2. Sistem Kardiovaskuler
Kesadaran :
Irama Jantunng :
composmetis regular
TD : 90/60 Nyeri Dada : tidak ada
mmHg peningkatan frekuensi
ND : 100 x/mnt jantung/takikardia berat.
RR : 22 x/mnt Bunyi jantung redup
TB : 170 cm
BB : 50 kg
Lanjutan ....
3. Sistem Pernafasan
▪ Pola Napas : tidak teratur
4. Sistem
▪ Jenis : Dispnea Muskuloskeletal dan
▪ Batuk (+) Intergumen
▪ Suara Nafas tambahan : Ronchi, Wheezing ( ▪ Kelemahan
akibat obstruksi bronkus) umum/kehilangan
▪ Haemaptoe massa otot.
▪ Sputum (+) ▪ Edema.
▪ Sianosis ▪ Akral hangat
▪ Terdapat penggunaan otot bantu pernapasan
▪ Barrel chest
Lanjutan ....
8. Sistem Pengindraan
7. Sistem Neurosensori
: a. Panciuman terganggu akibat
adanya secret
b. Pada system pengindraan yang
Gelisah, insomnia lainya tidak ada gangguan
ANALISA DATA
Pengelompokan data Etiologi Masalah keperawatan
09.30 mengawasi tanda vital dan irama jantung dan Awasi GDA
10.00 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga alasan pemberian oksigen dan
tindakan lainnya.
10.10 Memberikan obat yang diresepkan(misalnya:natrium bikaronat)