“ASMA BRONKHIAL”
Disusun Oleh :
Nuria Nirmala Rustandi 114170051
Pembimbing
Dr. Defa Rahmatun Nisaa, Sp.A,Mkes
I. Identitas Pasien
Ayah penderita bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu pasien sebagai
ibu rumah tangga. Penghasilan ayah pasien berkisar kurang lebih
Rp.1.200.000/bulan.
Biaya pengobatan pasien menggunakan SKTM
Pasien tinggal dengan 6 orang anggota keluarga ( ibu, ayah, nenek,
paman, bibi, dan sepupunya).
Rumah tinggal pasien berukuran luas kurang lebih sekitar 10x20 meter,
terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, dan 1 kamar mandi yang
terdapat diluar rumah. Jarak dari rumah kekaamr mandi kurang kebih
sekitar 4 meter.
Sinar matahari dapat masuk dengan baik kedalam rumah pasien terutama
di ruang tamu, ventilasi yang masuk cukup. Namun untuk pencahayaan
matahri ke kamar pasien kurang didaptkan, karena sering ditutupi oleh
gorden. Tidak terdapat ventilasi pada setiap kamar, oleh karenanya
ventilasi pada rumah kurang.
Lanjutan
Riwayat Sosial dan Ekonomi :
Sumber air yang digunakan untuk memasak
menggunakan sumur.
Rumah pasien padat penduduk, jauh dari jalan raya
besar.
Jarak tempuh dari rumah pasien ke posyandu dan
puskemas sekitar 600 meter dan ke RSUD Waled 7
kilometer dengan jarak tempuh ±25 menit
menggunakan sepeda motor.
HALAMAN RUMAH TAMPAK DARI DEPAN
G. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Kehamilan :
Tidak ada riwayat keguguran sebelumnya
Selama kehamilan, ibu pasien rutin memeriksakan
kehamilan ke posyandu, dan bidan
Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami
tekanan darah tinggi, demam, kejang, muntah berlebihan
Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami
perdarahan jalan lahir.
Selama kehamilan ibu pasien tidak merokok, tidak minum
alkohol, tidak mengkonsumsi jamu-jamuan.
Riwayat Persalinan
Riwayat Persalinan:
Lahir spontan ditolong oleh bidan, usia kehamilan 38
minggu, letak kepala, lahir langsung menangis, tidak ada
riwayat sianosis, sesak, kuning, dan kejang, dengan
ketuban jernih.
Berat badan lahir : 3200 gram
Pajang badan: 47cm
Riwayat pasca Persalinan:
Bayi tidak mengalami kuning
Bayi tidak mengalami demam, sepsis, kejang
Bayi rutin dibawa ke posyandu
Riwayat Imunisasi
Status Gizi:
1. BB/TB: persentil -1 SD sampai 0SD, Normal
2. BB/U: persentil 0 SD -2 sampai -2 SD, Normal
3. TB/U: persentil -2 SD sampai 0 SD, Normal
• Posterior
Inspeksi : Tedapat retraksi subcostal, pergerakan
dinding dada cepat.
Palpasi : Vocal fremitus simetris dekstra et sinistra
Perkusi : sonor seluruh lapang paru dekstra et
sinistra
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, Rh -/-, Wh+/+
• Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea
Midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan
Atas : ICS II linea parasternal dekstra
Bawah : ICS III-IV linea paraseternal
sinistra
Batas jantung kiri
Atas : ICS II linea parasternalis sinist
Bawah : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, suara tambahan
(-), bising (-)
• Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Auskultasi : BU (+) 12 x/menit
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : NT (-) regio epigastrium, datar soepel
• Genital
Inspeksi : Perempuan, tidak ada ulserasi atau pus,
tidak tampak rambut pubis, tidak tampak
edema pada labia mayora.
Palpasi : Tidak teraba masa dan tidak ada nyeri tekan
• Ekstremitas: Akral hangat, capillary refill time<2”, edema
(-), sianosis (-)
• Kulit: Sianosis (-)
Pemeriksaan neurologis :
• Rangsang meningeal
Kaku kuduk (-), tanda laseque (-) tanda kernig (-), tanda brudzinski (-).
• Saraf otak :
N II pupil bulat isokor Ø 3mm ODS, rangsang cahaya +/+,
N III, IV, VI gerak bola mata ke segala arah
N VII kesan simetris.
Saraf otak lain kesan normal
• Refleks Fisiologi
Refleks Biseps (+) refleks Triseps (+) refleks brakhioradialis (+) refleks patella (+)
refleks achilles (+).
• Refleks Patologi
Refleks hoffman (-) tromner (-) babinski (-), chadok (-),, gordon (-), gonda (-),
oppenhim (-), schaeffer (-).
• Motorik
Parese -/-, kekuatan otot 5 5
5 5
Resume
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dengan
berat badan 15 kg, datang dengan keluhan sesak
nafas. Sesak nafas, disertai suara mengi, dan bibir
tampak sianosis. Batuk (+), muntah (+) setiap batuk,
isi makanan. Sesak dan batuk diperberat pada malam
hari, saat udara dingin, ketika beraktivitas lebih, dan
berkurang setelah diberikan obat batuk pilek.
Sebelumnya pasien sempat dibawa ke bidan.
pada pemeriksaan fisik didapatkan, KU: tampak
sesak nafas, kes. Composmentis, N: 120x/mnt, R:
40x/mnt, S: 36,7 C, SpO2: 98%, pada thorax terdapat
retraksi subcostal, pergerakan dinding dada cepat,
perkusi sonor, auskultasi terdengar wheezing di kedua
lapang paru.
Diagnosis Banding
1. Asma Bronkhial derajat ringan episode jarang
2. Rhinitis alergi
3. Infeksi saluran respiratori
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
hematologi
Hemoglobin 13,2 12,5 – 15,5
Hematokrit 40% 35 – 48
Leukosit 7,8 6 – 15
Eosinofil 0% 0-3%
Limfosit% 30 25 – 40
Monosit % 8 2 -8
14 JUNI 2019
Hasil analisa gas darah
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
kimia klinik (
AGD)
pH 7,36 7,35-7,45
pCO2 40 35 – 48
pO2 82 83-108
SO2 96 95-98
Natrium 30 25 – 40
Kalium 8 2 -8
Diagnosis Kerja : Asma bronkhial derajat ringan
episode jarang
Penatalaksanaan :
• Nonfarmakologi :
1. Memberikan edukasi terhadap pencegahan faktor
pencetus berupa aergi terhadap udara dingin
2. Membatasi aktivitas berlebih
• Farmakologi :
1. Memberikan β2-agonis, salbutamol 2,5 mg (nebulisasi)
menggunalan masker
2. O2 lpm per sungkup
3. Observasi selama 20 menit , apabila sesak dan tidak
membaik maka ulangi nebulisasi
4. Ambroxol syr 2,5 ml 3x1 cth p.o
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam: dubia ad bonam
• Que ad santionam : dubia ad bonam
Terimakasih...