Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

IDENTITAS

• Nama : An. RJ

• Jenis Kelamin : Laki-laki

• Tanggal Pemeriksaan : 26/6/2019

• Tanggal lahir : 18-05-2017

• Umur : 2 tahun 1 bulan 8 hari

• Alamat : tantui
ANAMNESIS
KU : sesak nafas

sesak nafas dirasakan 3 hari SMRS. Sesak nafas dialami jika


pasien menangis atau terjadi peningkatan aktivitas dan
membaik dengan istirahat atau pasien berhenti menangis.
Beberapa saat setelah pasien sesak nafas, pasien menjadi
biru. Sesak nafas tidak dipicu oleh dingin atau debu. Sesak
tidak disertai nafas bunyi. keluhan disertai penurunan nafsu
makan 3 hari terakhir, sebab ada luka di mulut pasien.
Penurunan berat badan (+) namun tidak signifikan. Batuk (-),
demam (-), BAB BAK baik.
ANAMNESIS
• RPO: Rutin berobat ke Sp. A

• RPD : Pasien memiliki riwayat keluhan yang sama dan telah


didiagnosis PJB saat usia 4 bulan. Alergi (-), asma (-), pilek
pada pagi hari (-)

• RPK: Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gejala


yang sama. Batuk lama (-), pengobatan program (-), asma (-
), alergi (-)

• Riwayat Imunisasi: lengkap


STATUS TUMBUH
KEMBANG
• BB sekarang : 8,24 kg

• TB sekarang : 88 cm

• BB/TB : 54% (waterlow)

• Status gizi: buruk


OBJECTIVE
• Status present
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
• Tanda Vital
Nadi : 117x/menit
Suhu : 36,4˚C
Pernapasan : 32x/menit
SpO2 : 90% dengan oksigen 1-2 lpm
71% tanpa oksigen
• Kepala :
Rambut : hitam, distribusi merata
Ubun-ubun : tidak menonjol
• Wajah :
Mata : refleks pupil : +/+
pupil: isokor (+/+)
Telinga : dbn
Bibir : sianosis (+), kering (-)
Leher : pembesaran KGB tidak teraba
Gigi geligi : dbn
Gusi : perdarahan (-)
Tonsil : T1/T1
Faring : hiperemis (-)
Lidah : bersih
Paru : Jantung :

• inspeksi : simetris (kiri = • Inspeksi : IC tampak


kanan) terlihat
• Palpasi : NT (-) • Palpasi : IC teraba di ICS V
• Perkusi : sonor pada midclavicula sinistra
kedua lapangan paru
• Perkusi : redup
• Auskultasi : BND vesikuler
• Auskultasi : BJ I/II: murni
kiri-kanan, bunyi napas
reguler, murmur sistolik
tambahan (-)
III/VI area pulmonal,
gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : datar C. Vertebra :
• Auskultasi : BU (+) normal • Inspeksi : dbn
• Palpasi : NT (-) • Palpasi : dbn
• Hati : tidak teraba
• Limpa : tidak teraba Ekstremitas :
• Massa : tidak teraba • Turgor baik
• Perkusi : timpani • Sianosis (+)
• Clubbing finger (+)
Ginjal :
• Nyeri tekan : - Genitalia : Tidak Dilakukan
• Nyeri ketok : - Pemeriksaan
• Ballotemen : -
HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Darah rutin :
Hb : 17,6 g/dL
Hct : 52,8 %
Trombosit : 246.000 /mm3
Leukosit : 6600 /mm3
RESUME
sesak nafas dirasakan 3 hari SMRS. Sesak nafas dialami jika
pasien menangis atau terjadi peningkatan aktivitas dan
membaik dengan istirahat atau pasien berhenti menangis.
Beberapa saat setelah pasien sesak nafas, pasien menjadi
biru. Sesak nafas tidak dipicu oleh dingin atau debu. Sesak
tidak disertai nafas bunyi.

RPD : Pasien memiliki riwayat keluhan yang sama dan telah


didiagnosis PJB saat usia 4 bulan.
RESUME
• Sianosis seluruh tubuh

• Auskultasi jantung : BJ I/II: murni reguler, murmur sistolik (+),


Ekstremitas :

• Turgor baik

• Sianosis (+)

• Clubbing finger (+)

• Darah rutin :

Hb : 17,6 g/dL

Hct : 52,8 %
Diagnosis Terapi
• PJB sianotik susp. ToF dd • O2 mask 5 lpm
• Knee chest position
sianotik spell
• IVFD D5 ¼ NS 8 tpm
• Morfin Sulfat 1 mg/SC
• Propanolol 2x1 mg/oral
Rencana Pemeriksaan
• Foto thorax

• echocardiogram
FOLLOW UP
TANGGAL HP SOA P
27/6/19 1 S : sesak (-), sianotik (-), • O2 mask 5
luka di mulut  susah lpm
makan • Knee chest
position
O: • IVFD D5 ¼
SpO2 : 90% tanpa O2 NS 8 tpm
N : 116x/menit • Morfin Sulfat
RR : 36x/menit 1 mg/SC
T : 36,8 C • Propanolol
Murmur sistolik (+) 2x1 mg/oral
Clubbing finger (+)
Sianotik (-)

A : PJB sianotik susp. Tof


dd sianotic spell
TANGGAL HP SOA P
28/6/19 2 S : sesak (+), sianotik (+), • O2 mask 5
saat buang air besar. lpm
Istirahat  membaik.luka • Knee chest
di mulut  susah makan position
• IVFD D5 ¼
O: NS 8 tpm
SpO2 : 82% tanpa O2 • Morfin Sulfat
N : 104x/menit 1 mg/SC
RR : 32x/menit • Propanolol
T : 36,8 C 2x1 mg/oral
Murmur sistolik (+)
Clubbing finger (+)
Sianotik (+)

A : PJB sianotik susp. Tof


dd sianotic spell
PJB SIANOTIK
5T ToF TGA Tricuspid Truncus TAPVR
atresia Arteriosus

Definisi Terbanyak. Aorta 2% dari PJB 1% dari PJB 1% PJB


Epidemiologi Kelainan Arteri
terjadi saat pulmonal.
UG 3-4 Tersering
minggu. pada
neonatus.
Etiologi Septasi Septasi Gagal Gagal Gangguan
abnormal abnormal perkembang septasi perkembang
trunkus trunkus an normal trunkus pada an vena
arteriosus arteriosus katup UG 3-4 pulmonal
minggu pada UG 3 w
Manifestasi Bising stenosis Quiet BJ II tunggal Takipneu, BJ II
pulmonal takipneu. batuk, bising terpecah
BJ II tunggal sitolik lebar
Bising ejeksi
sistolik
Pencitraan Bootshaped Egg on a LVH RVH+LVH+kar Kardiomegali
cor string diomegali +peningkata
n aliran
darah
pulmonal
Tatalaksana Morfin sulfat PGE1septo PGE1opera Pembedaha Pembedaha
stomy si definitif n n
attrial/arterial
TETRALOGY OF FALLOT
4 KELAINAN
• VSD : Ventricular Septal Defect
• PS : Pulmonal Stenosis
• Overriding aorta
• RVH : Right Ventricular Hypertophy

Kelainan yang penting secara fisiologis : PS dan VSD.


VSD selalu besar, derajat ToF ditentukan oleh derajat PS
DIAGNOSIS
Anamnesis :

• Sianosis, takipneu, dispneu d’effort

• Squatting jika anak dapat berjalan

• Riwayat serangan sianotik


Pemeriksaan Fisik :

• Anak tampak sianosis

• Tampak right ventricular tap sepanjang tepi sternum

• Getaran bising dapat teraba pada bagian atas dan tengah


tepi kiri sternum

• Terdengar bunyi jantung II tunggal dan mengeras disertai


bising ejeksi sistolik di daerah pulmonal

• Jari tabuh
Pemeriksaan Penunjang :

• Darah : Hematokrit meningkat

• Foto thoraks : Bootshaped cor, vaskularisasi paru


menurun

• EKG

• ECG : jelas terlihat : VSD dan overriding aorta


SERANGAN SIANOTIK/ SIANOTIC CPELL/
TET SPELL :
• Tampak lebih biru

• Takipneu

• Gelisah

• Kesadaran menurun

• Kadang-kadang kejang

• Pencetus : aktivitas yang meningkat

• 15-30 menit (teratasi spontan atau koma)

• Mulai usia 6-12 bulan bahkan 2-4 bulan


TATALAKSANA :

• Knee-chest position

• Morfin sulfat 0,1-0,2 mg/BB/SC atau IM atau IV

• Natrium bikarbonat 1 mEq/BB/IV. Dapat diulang 10-15 menit

• Oksigen (?)
CONT..

Bila tidak ada perbaikan, tambahkan terapi dengan :

• Propanolol 0,01-0,25 mg/bb/IV bolus pelan. Dilarutkan


dalam 10 ml NaCl/RL. Dosis awal diberikan
setengahnya bolus pelan, jika belum respon 
setengahnya diberikan perlahan dalam 5-10 menit.

• Ketamin 1-3 mg/BB/IV pelan dalam 1 menit

• Fenilefrin 0,02 mg/BB/IV.


ANAK DENGAN RIWAYAT
SIANOTIK SPELL :
• Propanolol 0,5-1,5 mg/BB/6-8 jam/oral sampai dilakukan operasi

• Propanolol kurang berespon  Usia kurang dari 6 bulan 


Blalock-Taussig Shunt (BTS).

• Usia >6 bulan  operasi definitif

• Propanolol berespon  operasi definitif dapat ditunda hingga usia


>1 tahun

Anda mungkin juga menyukai