Anda di halaman 1dari 31

PENGEMBANGAN MODEL

PEMBELAJARAN

oleh:
Anis Dwi Masinta
140210102054
PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
MODELNYA

Pedekatan pembelajarn adalah cara


pandang untuk membelajarkan peserta didik
melalui pusat perhatian tertentu

kognitivistik konstruktivis
Behavioristik tik
Pendekatan Behavioristik

Cara pandang mengembangkan perilaku seseorang


dengan kekuatan eksternal

Pendekatan Kognitivistik
Mengembangkan perilaku dengan pandangan
bahwa perilaku ditentukan oleh kekuatan
pengetahuan atau kekuatan pikiran

Pendekatan Konstruktiivistik
Perilaku seseorang berkembang atas kekuatan
schemata yang ada pada dirinya dan kekuatan
lingkungan (pengalaman belajar)
TIGA MODEL PENDEKATAN
PEMBELAJARAN

Model Transmisi

Model Konstruksi

Model Ko-Konstruksi
MODEL PEMBELAJARAN RUMPUN SOSIAL

 Model pemebelajaran rumpun sosial adalah pola


pembelajaran yang dirancang agar pengalaman
belajar itu melibatkan banyak peserta didik
 Model pembelajaran adalah pola dalam
merancang pembelajaran, dapat juga
didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan
perangkatnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
MODEL PEMBELAJARAN GROUP
INVESTIGATION

Landasan Sistem
Filosofis Pendukung

Konsep Prinsip
Dasar Reaksi

Langkah Dampak
Pembelajaran Langsung
MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

Tujuan dan Langkah-


Role Playing
Asumsi langkah

Prinsip Sistem
Sistem Sosial
Reaksi Pendukung

Efek
Pembelajaran
MODEL PEMBELANJARAN INKUIRI
YURISPRUDENSIAL
Tujuan dan
Asumsi

Efek Ruang Lingkup


Pembelajaran Masalah

Langkah-
Sistem
langkah
Pendukung
Pembelajaran

Prinsip Sistem
reaksi sosial
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL

Orientasi
Hipotesis Pendefinisian
Model

Eksplorasi Pembuktian Generalisasi Langkah

Sistem Sistem Efek


Sosial Pendukung Langsung
COOPERATIVE LEARNING
Model
Jigsaw

 Model Jigsaw merupakan cara pembelajaran dengan


mendorong kerja sama dalam kelompok

Model
Think-
Pair-Share

 Model Think-Pair-Share, guru memeberikan permasalahan


dan setiap siswa memikirkan jawaban atau
penjelasannya, siswa diminta berpasangan untuk
mendiskusikan jawaban
Model
Investigasi
Kelompok

 Siswa dikelompokkan secara heterogen, kelmpok


siswa memilih topik untuk diselidiki

Model Student
Team
Achievement
Divisions

 Mengelompokkan siswa dalam timpembelajaran,


sedankan guru mempresentasikan pembelajaran.
Seluruh siswa tugas individu dan mereka tidak boleh
saling membantu
MODEL PEMBELAJRAN THE 5 E LEARNING
CYCLE

Engagemen

Evaluasi Eksplorasi

Elaborasi Eksplanasi
MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU

 Model Berdasarkan Topik

Sejarah Geografi

Kegiatan
Ekonomi
Penduduk
Sosiologi Ekonomi
 Model Terpadu Berdasarkan Potensi Utama

Geografi:
Potensi objek
wisata

Sejarah: Ekonomi:
Perkembangan Bali sebagai Asas manfaat
masyarakat daerah terhadap
setempat wisata kesejahteraan
penduduk

Sosiologi:
Memupuk aspirasi
terhadap kesenian
 Model Terpadu Berdasarkan Permasalahan

Geografi:
Ekonomi:
Mendeskripsikan
Menjelaskan
keragaman
pengolahan
bentuk muka
sumber-sumber
bumi, proses
ekonomi oleh
pembentukan dan
tenaga kerja di
dampaknya pada
wilayah setempat
kehidupan
Tenaga Kerja
Indonesia
Sosiologi:
Mendeskripsikan Sejarah:
manusia sebagai Mendeskripsikan
makhluk sosial sosialisasi sebagai
dan ekonomi yang proses
bermoral dalam pembentukan
memenuhi kepribadian
kebutuhan
 Model terpadu berdasarkan peristiwa

Matematika:
IPA:
Menghitung persen
Mengukur panjang
berat daging,
usus hewab qurban
tulang, jeroan
Peristiwa:
Idul Qurban
(Penyembelihan
Hewan Qurban)

IPS:
Mengidentifikasi Pendidikan Agama:
masyarakat Cara mencuci
penerima hewan hewan qurban
qurban
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK

 Pembelajaran tematik adalah sistem


pembelajaran yang memungkinkan siwa baik
secara individu/kelompok aktif mencari,
menggali dan menemukan konsep/prinsip
keilmuan secara holistik, bermakna, malalui
tema tertentu
KARAKTERISTIK
1. Holistic (utuh), tema dikaji dari berbagai bidang
(mata pelajaran sekaligus
2. Bermakna artinya fungsional bagi kehidupan
peserta didik, tema yang dipelajari berguna atau
bermanfaat gabi kehidupan peserta didik
3. Otentik yaitu menekankan pada pengalaman
belajar langsung atau menggunakan situasi
kehidupan riil
4. Aktif artinya melibatkan peserta didik secara aktif
muali dari perencanaa, pelaksanaan sampai
evaluasi
PRINSIP PELAKSANAAN
1. Tema sedang
2. Tema harus bermakna
3. Tema sesuai tingkat perkembangan peserta
didik
4. Tema mapu mewadai minat peserta didik
5. Peristiwanya otentik
6. Mengakomodasi pertimbangan kurikulum
7. Mempertimbangkan ketersediaan sumber
belajar
8. Guru bukan aktor tunggal
9. Pemberian tanggung jawa terhadap siswa jelas
10. Guru bersikap akomodatif
PRINSIP EVALUASI

1. Guru hendaknya memberi kesempatan kepada


peserta didik untuk melakukan evaluasi diri

2. Evaluasi perolehan belajar yang telah dicapai


berdasarkan kriteria keberhasilan dalam
kontrak belajar

3. Guru hendaknya merespon setiap reaksi siwa


dalam semuan even sebagi satu kesatuan yang
utuh
PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK
Proses Perencanaan Proses Pelaksanan

1. Penjajakan tema 1. Pengumpulan data

2. Penetapan tema informasi

3. Pengembangan 2. Pengolahan data

subtema 3. Penyusunan laporan

4. Penilain proses 4. Penilaian proses


Proses Kulminasi

1. Penyajian laporan

2. Penilaian
WEBBED MODEL PEMETAAN KONSEP
TEMATIK
KD/indikator
mata pelajaran KD/indikator
KD/indikator matematika mata pelajaran
mata pelajaran
IPA
lainnya

KD/indikator
Subsubtema
mata pelajaran
IPS
KD/indikator
mata pelajaran
Pkn KD/indikator
mata pelajaran
KD/indikator
bahasa
mata pelajaran
Indonesia
ksenian
MODEL TRIPRAKORO UNTUK
PEMBELAJARAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN

Orientasi model Langkah-langkah

Tujuan Sumber dan media


pembelajran pembelajaran

Sistem pendukung Efek pembelajaran


PENGEMBANGAN MODEL-MODL PEMBELAJRAN
AKTIF

1. Identifikasi masalah pembelajaran


2. Analisis kurikulum
3. Menyusun langkah pembelajaran dengan
orientasi pembelajaran
4. Validasi ahli
5. Revisi model pembelajaran berdasarkan
validasi ahli
6. Uji coba model pembelajaran
7. Revisi berdasarkan uji coba skala terbatas
8. Uji coba skala luas
9. Revisi produk
VALIDASI MODEL PEMBELAJARAN

Validasi Validasi
Validasi Ahli
Pengguna Audience

Instrumen
Instrumen Petunujuk
Validasi
Validasi Ahli Pengisian
Pengguna

Analisis
Validasi oleh Pengujian
Validasi
Audience Keefektifan
Gabungan
EFEK-TIDAKNYA IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN
No Kriteria Tingkat efektifitas/validitas
pencapaian nilai
(keefektifan)
1 81,00% - 100,00% Sangat valid, sangat efektif, sangat tuntas,
dapat digunakan tanpa perbaikan
2 61,00% - 80,00% Cukup valid, cukup efektif, cukup tuntas,
dapat digunakan namun perlu perbaikan
kecil
3 41,00% - 60,00% Kurang valid, kurang efektif, kurang
tuntas, perlu perbaikan besar, disarankan
tidak dipergunakan
4 21,00% - 40,00% Tidak valid, tidak efektif, tidak tuntas dan
tidak bisa digunakan
5 00,00% - 20,00% Sangat tidak valid, sangat tidak efektif,
sangat tidak tuntas, tidak bisa digunakan
MENCARI NILAI (%) KRITERIA
KEEFEKTIFAN
𝑇𝑆𝑒
 Validitas Audience = …× 100% = ⋯ %
𝑇𝑆ℎ

Keterangan:

Tse = total skor empirik (nilai hail ujian


kompetensi yang dicapai siswa)

TSh = total skor maksimal (hasil uji kompetensi


maksimal yang diharapkan dapat dicapai
siswa)
ANALISIS VALIDITAS GABUNGAN SECARA
DESKRIPTIF
𝑇𝑆𝑒
 Validitas Ahli = …× 100% = ⋯ %
𝑇𝑆ℎ
𝑇𝑆𝑒
 Validitas Pengguna = …× 100% = ⋯ %
𝑇𝑆ℎ
𝑇𝑆𝑒
 Validitas Audience = …× 100% = ⋯ %
𝑇𝑆ℎ

Validitas
Gabungan

𝑉−𝑎ℎ+𝑉−𝑝𝑔+𝑉−𝑎𝑢
V= = ⋯%
3
Keterangan:

V = Validasi (gabungan)

V-ah = Validasi Ahli; V-pg = Validasi Pengguna; V-


au = Audience

Tse = total skor empirik yang dicapai (berdasarkan


penilaian ahli; pengguna; atau nilai hasil uji
kompetensi yang dicapai siswa

TSh = Total skor yang diharapkan

Anda mungkin juga menyukai