Anda di halaman 1dari 23

ASSALAMUALAYKUM WR.

WB
KELOMPOK 3 :
TIARA AYU OKTAVIANI (03011281419084)
ARIDHA AQIDATUL IZZAH (03011281419118)
RAHMAD SAPARIYANTO (03011281419090)
FAJAR BUDIMAN (03011281419127)
WENDY SEPTIAN DWI PUTRA (03011281419203)
MUHAMMAD FIKRI AZIZ (03011281419083)
RIZKI ARISANDI (03011381419142)
KUTIPAN

Pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari


seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan
dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan,
majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya,
maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika
seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya
Tujuan
Sebagai pengokohan argumentasi dalam
sebuah karangan

Fungsi
1. Sebagai landasan teori
2. Penguat pendapat penulis
3. Penjelasan suatu uraian
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam mengutip

1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu


perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap
ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan
langsung
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan
kaitannya dengan sumber rujukan.
Prinsip mengutip

1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang


disusun menjadi suatu himpunan kutipan. Mengutip hanya
menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau
asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan
dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak
uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat
bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan
makna
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun
dan andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya
atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ]
atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti
“dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-


katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa harus
membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata
tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau
renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa
huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Jenis Kutipan

Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan


menjadi :
1. Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara
lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari
sumber teks asli.

2. Kutipan tidak langsung


Penulis hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari
sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dalam
tulisannya.
Cara Mengutip

Kutipan Langsung
Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
• Diketik seperti ketikan teks.
• Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
• Jarak antar baris kutipan dua spasi.
• Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang
dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu
diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu
diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
• Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
• Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
• Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih,
maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-
titik sepanjang satu baris.
• Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau
menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus
memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada
diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.
• Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam
kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!)
langsung setelah kesalahan tersebut.
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
• Jarak antar baris kutipan satu spasi.
• Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan
alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai
dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan
lagi 5-7 ketukan.
• Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
• Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
• Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan
beberapa bagian kalimat,pada bagian itu diberi titik sebanyak
tiga buah.
Kutipan Tidak Langsung
• Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis
dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
• Semua kutipan harus dirujuk.
• Kutipan di integrasikan dengan teks.
• Kutipan tidak diapit tanda kutip.
• Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-
kalimat yang mengandung kutipan.
• Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana
tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti
dengan tahun terbitan diantara tanda kurung .
• Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara
tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana
tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan
tahun terbitan
Contoh kutipan

Contoh Kutipan Langsung


Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya
adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice
made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson dan
Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu
pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.

Contoh Kutipan Tidak Langsung


Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut
Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar
atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu
keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made
obtain a benefit”.
DAFTAR PUSTAKA
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan
sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad

Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud


dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan yang tengah digarap.
Fungsi
1. Memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan
itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil
pemikiran orang lain yang penulis.
2. Memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis
yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan
pengecekan ulang terhadap sumber aslinya
3. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis
buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya
yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya
tulis yang kita tulis
4. Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang
penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat
5. Melihat kebenaran bahan yang dikutipan.
Unsur-unsur daftar pustaka

1. Nama penulis atau nama pengarang


2. Judul buku
3. Data publikasi seperti tahun terbit, tempat
terbit, nama penerbit
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul
artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid, nomor dan tahun
Teknik Penulisan
a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)
• Penulis perorangan :
nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau garis bawahi), edisi dan volume, nama penerbit,
tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.

• Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor: nama


penulis (disusun balik), tahun terbit, judul karangan . Bab
diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat
penerbit (kota)
b. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)

• Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga:


nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat
penerbit (kota), halaman yang dibaca.

• Buku terjemahan:
nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit,
tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
c. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan
Disertasi/Tesis (1)

• Artikel yang disusun oleh penulis:


nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul artikel, nama
majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume
majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.

• Artikel yang disusun oleh lembaga:


nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama
majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume
majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
d. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan
Disertasi/Tesis (2)
• Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam
seminar/konferensi/simposium:
nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah,
nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi), kota,
bulan dan tanggal penyajian.

• Kelompok disertasi/tesis:
nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat
penerbitan (kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
e. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

• Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada


nama penulis):
nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul
makalah/informasi, alamat Internet.

• Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak


ada nama penulis):
nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul
makalah/informasi, alamat Internet.
Contoh daftar pustaka

Berikut ini contoh pembuatan daftar pustaka

Informasi
Tahun Penerbitan : 1988
Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata

Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis


Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Permata.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai