Anda di halaman 1dari 37

PENGENALAN OBAT

Oleh : Yuniarti Andayani, S.Farm, Apt


Apoteker Puskesmas Lintau buo
Apa itu Obat.............
 OBAT adalah RACUN
yang pada dosis tertentu dapat
digunakan untuk pencegahan,
pengobatan, pemulihan, dan
peningkatan kesehatan
TREN “SWAMEDIKASI”

UPAYA YANG DILAKUKAN


MASYARAKAT UNTUK MENGATASI
KELUHAN ATAU GEJALA PENYAKIT
SEBELUM MENCARI PERTOLONGAN
KE PKM / NAKES / RS
Proses swamedikasi

Pergi ke
Menentukan masalah toko

Pilih obat

Berikan obat
pada si sakit Bawa pulang
Kenapa .....
1. Lebih dari 50% obat-obatan didunia diresepkan dan
diberikan secara tidak tepat, tidak efektif dan tidak efisien
2. Terbalik dengan kondisi tersebut diatas, 1/3 penduduk
dunia kesulitan mendapatkan akses memperoleh obat
esensial  harus dilakukan upaya untuk tercapainya “cost
effective medical intervention”
3. Masyarakat sering melakukan pengobatan sendiri (Self-
medication). Lebih 60% mempraktekkan Self Medication
dan 80% mengandalkan obat modern (konvensional)
(Flora, 1991)
4. Masyarakat perlu informasi yang jelas agar dapat
menentukan kebutuhan jenis dan jumlah obat berdasarkan
alasan yang rasional
Hmm..KAYAKNYA
PERLU KENALAN
DULU DENGAN OBAT
AGAR TERHINDAR DARI BAHAYA
OBAT
 DApatkan Obat Dengan Benar
 GUnakan Obat Dengan Benar
 SImpan Obat Dengan Benar
 BUang Obat Dengan Benar
DA Dapatkan Obat Dengan Benar
● Obat dapat diperoleh masyarakat dari sarana pelayanan
kefarmasian yaitu:
 Apotek
 Toko Obat Berizin
 Rumah Sakit
 Puskesmas
dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan .

● Pada waktu menerima obat perlu dilakukan:


 Pemeriksaan penandaan kemasan obat.
 Pemeriksaan kualitas kemasan
DAPATKAN OBAT DI
TEMPAT YANG TEPAT

JANGAN
DIBELI
DI
TEMPAT
YANG
SALAH
Penggolongan Obat
Obat bebas:
Dapat dibeli tanpa resep
Psikotropika:
Di apotik & toko obat berijin
Harus dengan resep
Di apotik
Obat bebas terbatas:
Dapat dibeli tanpa resep
Di apotik Narkotika:
Hanya dengan resep
Obat keras: Di apotik
K Harus dengan resep
Di apotik
Cara mendapatkan obat yg
benar
• Harus berdasarkan resep
OBAT dokter
KERAS,NARKOTIKA, • Untuk OWA bisa diberikan
PSIKOTROPIKA lgsg oleh apoteker

• Swamedikasi
OBAT BEBAS, BEBAS • Dengan pemantauan dan
TERBATAS informasi dari tenaga
kesehatan
Informasi di Kemasan Obat
● Nama obat dan/atau merek dagang
● Nama produsen obat
● Komposisi obat
● Tata cara penggunaan
● Peringatan/ Efek samping
● Batas kadaluarsa
● Nomor batch
● Penandaan golongan obat
● Nomor registrasi obat
Pemeriksaan Kualitas Kemasan
● Segel obat: segel obat palsu biasanya tidak rapi.
● Keutuhan kemasan: kemasan obat palsu biasanya tidak
utuh, rusak, atau bocor
● Desain kemasan: desain obat palsu biasanya berbeda
dari produk asli dalam hal warna, gambar, ukuran huruf, dan
logo.
● Kualitas printing: kualitas printing obat palsu biasanya
lebih pudar
● Kerapian kemasan: kemasan obat palsu biasanya
kurang rapi termasuk dalam memotong dan melipat brosur
GU Gunakan Obat Dengan Benar
Sebelum menggunakan obat:
1. Pastikan obat yang akan digunakan sudah betul.
2. Pastikan obat masih baik.
3. Baca peringatan dalam kemasan.
4. Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada
hal tertentu yang harus dilakukan dulu. Cth dilarutkan
dulu dalam air
5. Gunakan obat sesuai ketentuan.
MANA YANG BETUL ?????

PENYALAHGUNAAN
OBAT

PENGGUNASALAHAN
OBAT
Komponen pengetahuan untuk
swamedikasi yang efektif dan aman

 ‘Diagnosis’ masalah

 Kandungan bahan aktif


 Indikasi
 Dosis dan aturan pakai
 Kontraindikasi
 Efek samping

17
Penggolongan Obat
berdasarkan khasiat
 Analgesik
 Antipiretik
 Anti alergi
 Antibiotik
 Sedativ
 Antidiare
 Antidiabet
 dll
Tanda Peringatan Pada Obat Bebas Terbatas
P. No. 1 P. No. 2
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Bacalah aturan pemakaiannya Hanya untuk kumur, jangan ditelan

P. No. 3 P. No. 4
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar dari badan Hanya untuk dibakar

P. No. 5 P. No. 6
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir, jangan ditelan
Informasi Umum
● Bacalah cara penggunaan obat sebelum minum obat dan
periksalah tanggal kadaluarsanya.
● Gunakan obat sesuai aturan minum obat dalam etiket atau
anjuran dalam brosur (obat bebas atau bebas terbatas).
● Waktu minum obat sesuai waktu yang dianjurkan.
● Pengunaan obat bebas atau bebas terbatas tidak
dimaksudkan untuk penggunaan secara terus-menerus.
● Hentikan penggunaan obat bila tidak memberikan manfaat.
Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, segera hubungi
tenaga kesehatan terdekat.
Informasi Khusus
● Obat oral dalam bentuk padat (tablet, kaplet, kapsul, tablet
salut) umumnya dapat ditelan utuh dengan bantuan air
minum.
● Beberapa obat oral padat perlu perlakuan khusus misalnya:
 Tablet kunyah: harus dikunyah dulu sebelum ditelan
 Tablet buih (effervescent): dilarutkan dalam segelas air
 Tablet hisap : diletakkan di rongga mulut dan dihisap
 Tablet sublingual: ditaruh di bawah lidah dan tidak untuk
ditelan
● Obat oral dalam bentuk cair (sirup) dikocok dahulu sebelum
diminum.
Informasi Khusus (lanjutan)
● Takaran obat minum (sirup):
 1 (satu) sendok takar artinya obat dituang ke sendok takar
sampai garis menunjukkan volume 5 ml
 ½ (setengah sendok takar artinya obat dituang ke sendok
takar sampai garis yang menunjukkan volume 2,5 ml
● Beberapa obat dalam bentuk cair hanya untuk penggunaan
di luar tubuh (tidak untuk ditelan), seperti:
 Cairan tetes hidung, tetes mata, tetes telinga
 Cairan obat kumur
 Cairan untuk kulit (lotion)
● Obat tetes digunakan dengan alat pipet yang tersedia dalam
kemasan. Aturan pakai dinyatakan dalam tetes atau ml.
Informasi Khusus (lanjutan)
● Beberapa obat digunakan dengan pengaturan tertentu:
 Sebelum makan, sesudah makan, atau bersama makan
 Obat tidak boleh diminum bersama susu, antasida dll
 Selisih waktu minum tertentu: setiap 6 jam atau 8 jam
● Beberapa obat perlu petunjuk khusus sesuai bentuk sediaan:
 Sediaan untuk mata: tetes mata, salep mata
 Sediaan untuk hidung: tetes hidung, obat semprot (inhalasi )
 Sediaan tetes telinga
 Sediaan untuk kulit: bedak, salep, krim, lotion
 Sediaan suppositoria
 Sediaan krim/salap rektal
 Sediaan obat vagina
Setelah Menggunakan Obat
● Perhatikan:
Apakah timbul gejala khusus misalnya mengantuk, gatal,
perih lambung, pusing dll.
Bila ya, segera hubungi tenaga kesehatan terdekat

● Kembalikan obat ke tempatnya semula.


SI Simpan Obat Dengan Benar
● Jauhkan obat dari jangkauan anak.
● Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam
wadah tertutup rapat. Label jangan dilepas
karena berisi aturan pemakaian.
● Simpan obat di tempat yang sejuk, kering, dan
terhindar dari sinar matahari langsung atau
sesuai petunjuk yang tertera dalam kemasan.
● Jangan tinggalkan obat di mobil dalam jangka
waktu panjang karena suhu tidak stabil.
● Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa.
Simpan Obat Dengan Benar (lanjutan)

● Obat dalam bentuk cair jangan disimpan


dalam lemari pendingin (freezer) agar tidak
membeku, kecuali disebutkan pada etiket atau
kemasan.
● Sediaan suppositoria harus disimpan di
lemari es supaya tidak meleleh.
● Sediaan aerosol/spray harus dijauhkan dari
panas/suhu tinggi karena dapat meledak.
● Bila ragu/tidak mengerti, tanyakan kepada
apoteker atau tenaga kesehatan terdekat.
BU Buang Obat Dengan Benar
● Obat yang harus dibuang adalah:
 Obat yang kadaluarsa.
 Obat yang rusak.

● Kerusakan obat dapat disebabkan oleh:


 Udara yang lembab
 Sinar matahari
 Suhu
 Goncangan fisik
Tanda-tanda Obat Rusak
● Terjadi perubahan:
 Warna, bau, dan/atau rasa
 Bentuk: pecah, retak, berlubang, menjadi bubuk
 Kapsul/puyer/tablet: lembab, lembek, basah, lengket
 Cairan/salep/krim menjadi keruh, mengental, mengendap,
memisah, mengeras
 Timbul noda, bintik-bintik, gas
● Wadah/kemasan rusak
● Etiket tidak terbaca/sobek
Cara Membuang Obat
● Untuk menghindari penyalahgunaan obat rusak/kadaluarsa/
bekas wadah obat:
 Botol/ pot plastik: lepaskan etiket dan buka tutup botol/pot
terlebih dahulu, baru dibuang ke tempat sampah.
 Boks/ dos/ tube: gunting terlebih dahulu, baru dibuang ke
tempat sampah.
● Obat juga dapat dibuang dengan cara:
 Kemasan dibuka, lalu dipendam dalam-dalam.
 Dibakar, pastikan pembakaran memusnahkan seluruh obat
Siapa itu APOTEKER???
 Menurut PP 51 th 2009 tentang
pekerjaan kefarmasian

Apoteker adalah sarjana farmasi


yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan
apoteker.
Peran yang diharapkan dari apoteker
pasca
PP 51/2009 di Sarana Pelayanan
Kefarmasian?

Patient
Old Oriented
design
Lingkup kerja APOTEKER

Pelayanan Sains Pemerintahan


• Industri • Dinas Kesehatan
Rumah • PBF • BPOM
Sakit •

Peneliti
pengajar


ASKES
Puskesmas

• Apotek • Klinik dp4 dilb


buaya
Praktik Kefarmasian

Praktik kefarmasian yang meliputi


• Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi,
• Pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat,
• Pelayanan obat atas resep dokter,
• Pelayanan informasi obat
• Serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional
HARUS
dilakukan oleh tenaga kefarmasian
KESIMPULAN
● Obat merupakan sarana atau komoditi kesehatan yang
dapat memberikan manfaat apabila cara mendapatkan,
cara menggunakan, cara menyimpan dan cara membuang
dilakukan dengan benar.
● Masyarakat banyak yang belum memahami masalah
terkait obat tersebut.
● Semua komponen bangsa, baik organisasi masyarakat,
organisasi sosial, organisasi profesi, dan juga masyarakat
sendiri harus bersinergi untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap obat.

Anda mungkin juga menyukai