Anda di halaman 1dari 9

Neonatus dan bayi

dan permasalahanya
serta
penatalaksanaanya
(obstipasi)

A2.13
Disusun oleh kelompok 6:
Enci odilina tuku
Rana
Reskiana
Maria herliani hartin
Mirna wati
Nurlita Husain
Rustati sala
Definisi

Definisi
Obstipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya
obstruksi pada saluran cerna atau bisa di definisikan sebagai tidak adanya
pngeluaran tinja selama 3 hari atau lebih.
Tanda dan Gejala

Tanda dan Gejala


1. Pada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama, pada bayi
tidak mengeluarkan 3 hari atau lebih
2. Sakit dan kejang pada perut.
3. Pada pemeriksaan rectal, jari akan merasa jepitan udara dan mekonium yang
menyemprot.
4. Feses besar dan tidak dapat digerakan dalam rectum.
5. Bising usus yang janggal.
6. Merasa tidak enak badan, anoreksia dan sakit kepala
7. Terdapat luka pada anus.
Lanjut…………………………………..
Jenis Obstipasi
1. Obstipasi akut, yaitu rectum tetap mempertahankan tonusnya dan defekasi
timbul secara mudah dengan stimulasi eksativa, supositoria atau enema.
2. Obstipasi kronik, yaitu rectum tidak kosong dan dindingnya memulai
peregangan berlebihan secar kronik, sehingga tambahan feses yang datang
mencapai tempat ini tanpa meregang rectum lebih lanjut. Reseptor sensorik
tidak memberika respon, dinding rectum faksid dan tidak mampu untuk
berkontraksi secara efektif.
Komplikasi
1. Perdarahan
2. Ulcerasi
3. Obstruksi parsial
4. Diare intermitten
5. Distensi kolon menghilang sensasi regangan rectum yang mengawali proses
defekasi.

Majemen Terapi
Penilaian pada saat melakukan manajemen kebidanan :
1. Penilaian asupan makanan dan cairan
2. Penilaian dari kebiasaan usus (Kebiasaan pola makan
3. Penilaian penampakan stress emosional pada anak, yang dapat mempengaruhi
pola defekasi bayi.
Patofisiologi
Patofisiologi
Pada keadaan normal sebagian besar rectum dalam keadaan kosong kecuali bila adanya
refleks masa dari kolon yang mendorong feses kedalam rectum yang terjadi sekali atau duakali
sehari. Hal tersebut memberikan stimulus pada arkus aferen dari refleks defekasi. Dengan
dirasakan arkus aferen menyebabkan kontraksi otot dinding abdomen sehingga terjadilah
defekasi.

Mekanisme usus yang norrmal terdiri dari 3 faktor :


1. Asupan cairan yang adekuat.
2. Kegiatan fisik dan mental.
3. Jumlah asupan makanan berserat.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan
1. Mencari penyebab
2. Menegakkan kembali kebiasaan defekasi yang normal dengan
memperhatikan gizi, tambahan cairan dan kondisi psikis
3. Pengosongan rectum dilakukan jika tidak ada kemajuan setelah dianjurkan
untuk menegakkan kembali kebiasaan defekasi. Pengosongan rectum biasa
dengan disimpaksi digital, enema minyak zaitun, laksativa.
Tanda dan gejalah………..
Tanda dan Gejala
1. Gelisah
2. Cengeng
3. Muntah
4. Tinja berdarah
5. Demam
6. Penurunan nafsu makan
7. Lemah dan lesu
8. Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan).
Sekian dan terimah
kasih

Anda mungkin juga menyukai