Anda di halaman 1dari 30

OLEH;

RONY ANIK ERNAWATI,SST


 Hipoglikemia⇢ sering tjd pd BBL dan jarang Pd anak- anak
yg lbh besar
 Kadar glukosa darah yg normal ⇢Penyediaan dan pemakaian
⇢ seimbang
 Bila terjadi suatu gangguan pd keseimbangan ini mk dpt tjd
hipoglikemia atau sebaliknya hiperglikemia
 Hipoglikemia ⇢Keadaan yg berbahaya ⇢Kebutuhan pokok
otak
 Hipoglikemia scr klinis ⇢simtomatik dan asimtomatik
 Hipoglikemia dgn simtomatik ⇢ kerusakan otak yg lbh
besar
 Hipoglikemi adalah
Kadar glukosa darah plasma yang berkurang dari 45
mg/dl pada bayi dengan atau tanpa gejala
- Bayi prematur , nilai sebesar < 45 mg/dl dianggap
normal
-Neonatus aterm berusia kurang dari 72 jam dipakai
batas kadar glukosa plasma 35 mg/dl
- Sedang untuk neonatus prematur dan KMK (kecil
masa kehamilan ) yang kurang berusia dari 1 mgg
disebut mengalami hipoglikemi bila kadar glukosa <25
mg/dl
 Makanan sbg sumber energi yg diserap dr
usus,kelebihan energi disimpan sbg
makromelekul(fase anabotik) ⇢ 60% glokosa yg
diserap usus dg pengaruh insulin disimpan oleh hati
sbg glikogen sebagian disimpan di jar. Lemak dan ja.
Otot.⇢sebagian akan mengalami metabolisme
anaerob maupun aerob⇢energi seluruh jar.tubuh
terutama otak 70% pemakaian glokosa.
 Hipoglikemi khususnya pd BBLR sering terjadi
akibat cadangan glokosa rendah
 Pada Ibu DM terjadi transfer glukosa,yg berlabihan pd janin shg
respon insulin jg meningkat pd janin ⇢saat lahir jalur
plasenta terputus maka trasfer glokosa akan terhenti sdgkan
respon insulin masih tinggi (transient hiper insulinism) shg
terjadi hipoglikemi
 Kejadian hipoglikemi lebih sering didpt pd bayi dari ibu dg
DM.Glukosa mrpkn sumber kalori yg terpenting utk ketahanan
hidup slm proses persalinan dan dr pertama pasca lahir,setiap
setress yg terjadi menggurangi cadangan glukosa ada yg
meningkat penggunaan cadangan glokosa
Mis; asfiksia,hipotermi,hipertermi,gangguan pernapasan.
 1.Berkurangnya simpanan glokosa dan menurunkan produksi
glukosa
Neonatus yang mempunyai resiko untuk keadaan ini :
 PJT dan atau bayi kecil masa kehamilan
 Bayi prematur atau lebih bulan
 Neonatus yang mengalami penundaan pemberian asupan
 Neonatus yang menderita asfeksia perinatal
 Neonatus dg hipotermia dan atau stress dingin
 2. Peningkatan pemakaian glukosa (Hiperinsulinsme)
Neonatus yg berisiko untuk keadaan ini:
 IDM – BMK (besar masa kehamilan)
 Bayi dengan polisitemia
 Bayi yg menderita eritroblastosis fetalis
 Bayi dg sindroma Beckwith-Wiedemann
 Bayi gd nesidioblastosis ataubadenoma pankreatik
 DLL
- Insufisiensi adrenal
- Sepsisi
- Penyakit penyimpanan glikogen (glykogen storage )
- Tranfusi tukar
- Penyakit jantung konginetal
- Obat utk ibu :steroid,beta bloker
 Gejala hipoglikemia tdk bersifat spesifik antara lain ;
- Jitteriness
- Sianosis
- Kejang atau tremor
- Letargi dan menyusu yg buruk
- Apnea
- Tangisan lemah bernada tinggi
- Hipotermia
- RDS
 Pencegahan lebih penting
 Perawatan kasus Asimtomatik dan simtomatik
1. Penatalaksanaan Hipoglikemia Neonatus
- Memantau kadar glokosa darah
Semua neonatus berisiko tinggi harus ditapis;
- Pada saat lahir
- 30 menit setelah lahir
- kemudian 2-4 jam selama 48 jam atau sampai pemberian
minum berjalan baik dan kadar glukosa tercapai normal
 2. Pencegahan Hipoglikemi
 Menghindari faktor resiko yg dapat dicegah (Hipotermia)
 Pemberian makanan enteral merupakan tindakan preventif
tunggal paling penting.
 Jika bayi tdk mungkin menyusu, mulailah pemberian minum
gavage dalam waktu 1-3 jam setelah lahir
 Perawatan Hipoglikemia
 Koreksi segera denganbolus 200 mg/kg dengan dextrose 10%
=2cc/kg dan diberikan melalui IV selama 5 menit dan diulang
sesuai keperluan
 Infus tak terputus (continual) glukosa 10% dengan kecepatan 6-
8 mg/kg /menit harus dimulai.
 Rumus:
GIR = 0,167 x rate/jam x konsentrasi
BB
= ......mg/kg/menit
NB:
Normal pemasukan dan pengeluaran glukosa (GIR)
-Bayi prematur 5-6 mg /kg/mnt
-Bayi aterm 3-5 mg/kg/mnt
-Dewasa 2-3 mg/kg/mnt
 Bayi laki –laki , usia 1 hari, BB 4,2 kg
Mendapat infus D 10% dengan kecepatan 336 ml/24 jam (14
ml/jam)
GIR = (0,167 x 14 x 10) : 4,2
= 5,6 mg/kg/mnt
 Bila kadar glukosa ? 45 mg/dl dalam 2x pemeriksaan
-Ikuti petunjuk bila kadar glukosa sdh normal
- ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus
diturunkan pelan- pelan
- jangan menghentikan infus secara
pelan-pelan
 Kadar glukosa darah < 45 mg/dl tanpa gejala
 Asi diteruskan
 Pantau ,bila ada gejala menagement seperti di atas
 Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum ,bila
kadar < 25 mg/dl,dengan atau tanpa gejala tangani
hipoglikemia (sebagaimana penanganan bayi hipoglikemia di
atas)
 Kadar 25- 45 mg/dl naikan frekwensi minum
 Kadar ? 45 mg/dl manegement sebagai kadar glukosa normal
 Kadar glukosa normal IV teruskan
 IV teruskan
 Periksa kadar glukosa tiap 12 jam
 Bila kadar glukosa turun ,atasi seperti di atas
 Bila bayi sudah tidak mendapat IV, periksa kadar glukosa tiap 12
jam , bila 2 x pemeriksaan dalam batas normal, pemeriksaan
dihentikan.
Data Dasar yang perlu dikaji:
1. Keluhan utama
 Sering tidak jelas tetapi simtomatis, dan lebih sering

hipoglikemia merupakan dx sekender yang menyertai


keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia,kejang,sepsis

-
2. Riwayat
- ANC
- Perinatal
- Post natal
- Imunisasi
- Diabetes melitus pada orang tua /keluarga
- Pemakaian parentral nutrition
- Sepsis
- Enteral Feeding
- Pemakaian Corticosteroid therapi
- Ibu yang memakai atu ketergantungan narkotika
- kangker
 Data Fokus
 Data Obyektif:
 1. Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas
 2. Keluarga mengeluh bayinya badannya mengeluarkan
keringat dingin
 Rasa lapar (bayi sering nangis)
 Nyeri kepala
 Sering menguap
 Irritabel
 Data Obyektif:
1. Parestesia pada bibir dan jari,gelisah,
gugup,tremor,kejang,kaku
2. Hight-pitched cry,lemas,apatis,bingung,cyanosis,apnea
Napas cepat irreguler,keringat dingi,mata berputar – putar
Menolak makan , dan koma
Plasma glukosa < 45 mg/dl pada bayi
 Diagnosa dan rencana keperawatan
 Resiko komplikasi s/d kadar glukosa plasma yang rendah
seperti, gg mental,gg perkembangan otak,gg fx saraf
otonom,coma hipoglikemia.
 Resiko terjadi infeksi s/d penurunan daya tahan tubuh
 Resiko keseimbangan cairan dan elektrolit s/d peningkatan
produksi keringat
 Keterbatasan gerak dan aktifitas s/d hipoglikemia pada otot
 Intervensi
 1. Resiko Komplikasi s/d kadar glukosa plasma yang rendah

seperti, gg mental,gg perkembangan otak,gg fx saraf


otonom,coma hipoglikemia.
Rencana tindakan :
- Cek serum glukosa sebelum dan sesudah makan
- Monitor: Kadar glukosa,pucat,keringat dingin,kulit yang
lembab
- Monitor vital sign
- Monitor kesadaran
- Monitor kadar gugup,irritabilitas
- Lakukan pemberian susu manis peroral 12x 20cc
 - Analisa kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan
hipoglikemia
 - Cek BB setiap hari
 - Cek tanda-tanda infeksi
 - Hindari terjadinya hipotermi
 - Lakukan kolaborasi pemberiaose Dextrose 15% IV
 - Lakukan kolaborasi pemberian O₂ 1-2 lt/mnt
-
 Resiko terjadi infeksi s/d penurunan daya tahan tubuh
Rencana Tindakan
- Lakukan prosedur 6 langkah cuci tangan sebelum dan sesudah
perawatan
- Pastikan setiap benda yang dipakai kontak dengan bayi dalam
keadaan bersih atau steril
- Cegah kontak dengan petugas atau pihak lain yang menderita
infeksi saluran napas
- Perhatikan kondisi feces bayi
- Ajurkan keluarga agar mengikuti prosedur septik aseptik
- Berikan AB sebagai profilaksis sesuai dengan order
- Lakukan pemeriksaan DL,UL,FL secara teratur
 Resiko keseimbangan cairan dan elektrolit s/d peningkatan
produksi keringat
Rencana Tindakan :
- Cek intake dan output
- Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan bayi /kg BB/24 jam
- Cek turgor kulit bayi
- Kaji intoleransi minum bayi
- Jika mengisap sudah baik anjurkan pemberian ASI
 Keterbatasan gerak dan aktifitas s/d hipoglikemia pada otot
Rencana Tindakan:
- Bantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Lakukan fisioterapi pasif
- Ganti pakaian bayi secara teratur dan atau jika kotor dan basah
 DLL
 ..................
WASSALAMU’ ALAIKUM .....

Anda mungkin juga menyukai