Anda di halaman 1dari 44

Oleh;

Umardi
Pembimbing;
Prof. Dr. Syakroni Daud Rusydi SpOG(K)
Jordania

Angka fertilitas yang tinggi,


Penggunaan kontrasepsi modern yang rendah
dan
Angka kawin yang relative terlambat
Jarak antara kelahiran yang pendek.
(Departemen statistik Jordan 1984).
• Survey (1983) interval kelahiran kira kira 27
bulan( ~ Anderson dkk 1985) peningkatan
mortalitas ibu dan anak.(El madawwi dkk 1992).
• Kementrian Kesehatan Jordan 1995 melaporkan
pada tahun 1994 angka kematian bayi 28 per
1000 populasi. Tahun 1992 angka kematian ibu
≈40-60 per 100.000 kelahiran hidup.
• Ochoa 1991 dan Abdel aziz dkk mendefinisikan
“unmet need” sebagai yang terpapar terhadap
risiko hamil dan pada saat yang sama tidak
menggunakan metode kontrasepsi.
Dibagi 2 Kelompok
• Kelompok I wanita yang hamil dengan salah waktu
atau kehamilan yang tidak diinginkan.
• Kelompok kedua yang tidak hamil, fertile, Tidak
memiliki keinginan untuk punya anak lagi dan tidak
menggunakan metode kontrasepsi.
• Survey DHS tahun 1990 ;hanya 40% dari
wanita Jordania menggunakan metode
kontrasepsi.
• Dari wanita yang hamil, 2% dengan
kehamilan yang tidak diinginkan, 5,5%
kehamilan salah waktu, 15,4% kehamilan
yang tidak disengaja, 1,2% hamil karena
kegagalan pembatasan dan 1,7% hamil
karena kegagalan jarak.
• Penting promosi kontrasepsi
Tujuan dari laporan ini adalah untuk
menganalisa dan menggabungkan hasil hasil
dari penelitian yang dilakukan di Jodania
mengenai kontrasepsi data lengkap
Metode
• Pencarian studi yang dilaporkan dimulai dengan menunjuk
rujukan dan pusat informasi, termasuk Psychlit, Cinhal
dan Medline.
• Istilah kunci atau frase : Family planning, birth control,
kontrasepsi, Jordan , Arab, Timur tengah dan Islam.
• Daftar rujukan  sebagai data tambahan. Sembilan belas
penelitian digunakan sebagai rujukan.
• Sesudah bagian diidentifikasi dan direview, peneliti
mengembangkan sistem katagori untuk
mengorganisasikan data kedalam grup yang terpisah.
Tiap grup mengandung faktor yang ditemukan
berpengaruh terhadap kebiasaan kontrasepsi wanita
Jordania.
• Keterkaitan diverifikasi oleh peneliti melalui reanalisis
literature yang diseleksi
Tekanan untuk mempunyai anak

• Fertilitas yang tinggi normal dalam kultur arab Islam


dihubungkan dengan nilai ekonomi dan sosial dari anak.
• Anak terutama laki laki merupakan sumber penyangga
ekonomi keluarga terutama orang tua dalam usia
lanjut(Gadalla dkk 1985).
• Anak laki laki juga berperan dalam keamanan fisik untuk
melebarkan keluarga sebagaimana status sosial dan
kekuatan politik(Faour 1989) tekanan keluarga terhadap
pasangan muda untuk segera mendapatkan anak setelah
menikah.
Faurson dkk 1996 tiga jenis tekanan untuk
memiliki anak di Jordania;

• Tekanan tradisional. Didasarkan tradisi lama memiliki anak


untuk membantu pekerjaan diladang dan merawat orang tua
dihari tuanya.
• Tekanan keluarga. Tekanan dari keluarga untuk menambah
anak terutama laki laki untuk mempertahankan nama
keluarga.
• Tekanan Agama. Didasarkan kepercayaan muslim tuhan
akan merawat anak anak, tanpa memperhatikan status
ekonomi orang tua.
Jumlah anak
• Tahun 1986 PBB menemukan mean jumlah anak yang
diinginkan wanita Jordania, Sudan, Syria, Yaman, dan
Mauritania antara 5.5 sampai 6,4 anak perwanita.
• Jumlah anak yang hidup mempengaruhi keinginan
wanita untuk menghentikan mengandung.
• Setelah anak pertama dan kedua lahir, tekanan untuk
memiliki anak lagi berkurang (Gadalla dkk 1985),
member kesempatan pada wanita untuk
menggunakan kontrasepsi.
Jenis kelamin anak
• Pilihan anak laki laki merupakan karakter kuat
dari komunitas Arab-Islam
• Clealand dkk 1983 melaporkan bahwa wanita
Jordania menunjukkan pilihan terhadap anak laki
laki.
• Faurson dkk 1996 menemukan tekanan dari
keluarga terhadap pasangan untuk menambah
anak terutama laki laki merupakan penghambat
terhadap keluarga berencana di Jordania.
Lokasi tempat tinggal

• Berhubungan dengan kontrasepsi di Jordania


• Wanita pedesaan memiliki kemungkinan memiliki jumlah
anak yang lebih besar dari pada wanita
perkotaan(Waren ,DHS ,John Hopkins).
• Dipedesaan anak diperlukan bekerja diladang(Faurson)
• Angka yang rendah dari penggunaan kontrasepsi diantara
wanita pedesaan juga bisa disebabkan oleh program
pendidikan/penyuluhan kontrasepsi yang rendah
Pengaruh Agama

• Di Jordania, agama  kontribusi besar terhadap kontrasepsi


• Waren 1996  50% suami: ukuran keluarga ditentukan oleh Tuhan.
• Faurson 1996 melakukan survey terhadap 24 fokus grup wanita dan
pria yang telah menikah.
• Kepercayaan yang berbeda antara Islam dan kontrasepsi ditunjukkan
oleh partisipan.
• Beberapa partisipan terutama laki laki percaya bahwa islam menentang
kontrasepsi dan penggunaan kontrasepsi modern dilarang oleh Islam.
Untuk mendukung keyakinannya partisipan ini mengutip ayat ayat
Qur’an: “Jangan kau bunuh anak anakmu karena kamu tidak bisa
memberi makan mereka. Kami menyediakan untukmu dan untuk
mereka ”(Dawood 1997, Qur’an hal 147).
Partisipan lain menerima ide keluarga berencana;
walaupun bersyarat boleh untuk mengatur jarak kelahiran
dibolehkan Islam, tetapi untuk sterilisasi dilarang
 Partisipan lain membatasi ide kontrasepsi menggunakan
cara alami seperti KB siklus dan menyusui.
Grup partisipan ini menerima metode modern kontrasepsi
jika cara cara alamiah gagal.
Beberapa partisipan percaya bahwa kontrasepsi tidak
dilarang oleh Islam jika memiliki alasan yang jelas. ?
Tingkat Pendidikan
• Efek pendidikan ?
• DHS1994 kontrasepsi tidak meningkat sebagaimana
peningkatan tingkat pendidikan.
• IUD dan pil KB merupakan metode paling popular di
Jordania, tanpa memandang tingkat pendidikan
• Penggunaan IUD meningkat sebagaimana peningkatan
tingkat pendidikan wanita dan tubektomi menurun
dengan peningkatan tingkat pendidikan wanita.
Usia

Adanya hubungan yang erat antara usia dan


penggunaan kontrasepsi diantara wanita Jordania
Pengaruh usia terhadap penggunaan kontrasepsi
mungkin dihubungkan dengan tekanan keluarga
untuk memiliki anak segera setelah menikah.
Status Pekerjaan
• Berpengaruh terhadap pilihan kontrasepsi wanita
Jordania ? ?
• IUD tetap merupakan cara paling popular.
• Tidak ada literature yang bisa menjelaskan tentang
perbedaan pilihan kontrasepsi antara wanita yang
bekerja dan ibu rumah tangga, atau tidak ada bukti
apakah perbedaan ini bermakna.
Sumber / Tempat pelayanan kontrasepsi

• Ikut berpengaruh terhadap kebiasaan kontrasepsi


wanita di Jordan DHS 1994.
• Kebanyakaan wanita yang menggunakan pil KB(64%)
dan Spermicida gel (70,6%) mendapatkannya di
apotik.
• Sebagai tambahan hampir 50% dari wanita yang
menggunakan IUD (48,9%) dan 66,5% wanita yang
menggunakan depo provera injeksi mendapatkannya
di kinik JAFPPC.
• JAFPPC dan RSU kontrasepsi dengan biaya sangat murah
• JAFPPC adalah badan yang bekerjasama dengan
International planned parenthood federation
• Rumah sakit umum dibiayai oleh pemerintah.
• Pemerintah Jordania mendukung secara tidak langsung
penggunaan kontrasepsi,
• Klinik Dokter swasta dan farmasi harga yang mahal. 
proporsi besar wanita menggunakan JAFPPC
Metode kontrasepsi

• IUD merupakan cara paling popular di Jordania.


• Selain Korea dan Tunisia,
• Diantara tahun 1976 dan 1983 terjadi pergeseran yang
nyata pada tipe kontrasepsi yang digunakan di
Jordania.
• Pengunaan Pil kontrasepsi menurun dari 12 -8% dan
penggunaan IUD meningkat dari 2-8%(Abdel aziz dkk
1986).
• Pil KB kontrasepsi nomor dua terpopuler dan wanita
percaya efek samping terhadap kesehatan mereka (El Islam
dkk 1988).
• Kepercayaan yang salah tentang Pil KB mungkin berakibat
negative terhadap penggunaan dan keefektifan
penggunaannya.
• Declerque dkk 1986 melaporkan wanita yang merasa
kontrasepsi metode sebagai metode yang tidak aman atau
tidak dapat dipercaya tidak memiliki motivasi internal atau
eksternal untuk menggunakan kontrasepsi dengan
penggunaan yang efektif.
• Faurson dkk 1996 mengemukakan hambatan serius
dalam penggunaan metode kontrasepsi
modern(Seperti Pil KB dll) yang spesifik di Jordania.
• Beberapa rumor dan salah pengertian tentang Pil KB
ditemukan dalam fokus grup.
• Pil KB menyebabkan efek samping serius seperti
kanker, nyeri punggung, sakit kepala, pusing, rambut
rontok dan pertambahan berat badan. Abnormalitas
fetus dan infertility
Faktor non demograf
• Beberapa survey melaporkan efek non demografi terhadap
kebiasaan kontrasepsi.
• DHS 1990 menemukan
 21% wanita menginginkan tambahan anak,
 1,4% melaporkan kurangnya informasi tentang
kontrasepsi,
 6,9% melaporkan larangan suami,
 4,3% melporkan efek samping Kontrasepsi,
 6,5% alasan agama dan
 6,8% alasan kesehatan untuk tidak menggunakan
kontrasepsi.
Faurson dkk 1996 
 Tekanan keluarga untuk memiliki anak,
 Kurangnya komunikasi suami istri,
 Kepercayaan menggunakan kontrasepsi alami seperti
koitus interuptus dan menyusui
 Ketakutan efek samping
 Ketidak nyamanan, dan
 kurangnya pengetahuan
merupakan hambatan terhadap kontrasepsi.
Pengaruh terhadap pelayanan
• Penting diketahui efek Kultural terhadap penggunaan
kontrasepsi wanita.
• Taha dan Mirghani 1991 melaporkan adalah penting untuk
penyelenggara kesehatan untuk mengetahui sikap wanita
terhadap kontrasepsi untuk mendidik mereka dan memberi
pelayanan kontrasepsi.
• Program penyuluhan harus dikembangkan untuk mengajarkan
wanita tentang cara cara lain kontrasepsi dan mengoreksi segala
kesalahan informasi tentang efek samping kontrasepsi.
• Ini dapat dilakukan melalui penyuluhan di mesjid, sekolah dan
klinik. Perawat dapat juga melakukan visitasi kerumah untuk
mendiskusikan segala sesuatu tentang kontrasepsi.
• Pelayanan harus secara spesifik sesuai kebutuhan
wanita
• level kepuasan wanita tentang kontrasepsi akan lebih
tinggi bila program ditaati dan sesuai dengan
kebutuhan (John Hopkins)
• Karena faktor lain mempengaruhi kebiasaan
kontrasepsi wanita, program pendidikan perlu
mencapai target yaitu suami, ibu, mertua, anggota
keluarga dan teman.
• Partisipasi pemimpin agama mempunyai peran yang
penting terutama didaerah pedesaan.
• Taha dan Mirghani 1991 merekomendasikan
melibatkan pemimpin agama dalam program
kontrasepsi sesudah meyakinkan mereka tentang
perlunya mengatur jarak kelahiran dan manfaat
kesehatan terhadapa ibu dan anak dari kontrasepsi.
• Karena muslim percaya pembatasan jumlah anak
dilarang oleh agama, metode kontrsepsi dengan
tujuan mengatur jarak kelahiran harus ditekankan
dalam penyuluhan tentang keuntungan kontrasepsi.
• Taha &Mirghani 1991 menyatakan muslim tidak
menerima istilah keluarga berencana atau mengatur
kelahiran sebab istilah ini menunjukkan pembatasan
jumlah anak.  istilah menjarangkan kelahiran atau
jarak anak dalam penyuluhan.
• Tulisan ini dipelajari tentang faktor faktor yang
mempengaruhi kontrasepsi wanita Jordania.
• Efek non demografi seperti faktor sosial dan
psikososial terhadap kontrasepsi wanita Jordania
belum dapat dieksplor lebih dalam.
• Faktor penting lain yang berpengaruh (seperti suami
atau anggota keluarga lain) terhadap kebiasaan
kontrasepsi wanita tidak diselidiki lebih dalam.
Critical apraisal

•Apakah penelitian ini valid ?


•Apakah penelitian ini berguna ?
•Apakah penelitian ini bisa diaplikasikan di
Indonesia?
Valid ?
Dikutip dari sumber resmi
Suatu sistemik review dengan penelitian dari lembaga
ternama
Untuk mengetahui lebih jauh tentang
kevaliditasannya diperlukan data lengkap dari
penelitian yang didapat dan dilakukan analisa
Important ?
Jurnal Ini menjelaskan fenomena Kontrasepsi
dinegara mayoritas Arab Muslim
Dapat diketahui faktor faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan kontrasepsi
Komunitas penduduk muslim memiliki kesamaan
dengan Indonesia
Aplikable ?
Dari jurnal ini kita dapat gambaran mengenai
pandangan kontrasepsi dari etnis arab Muslim
Pengaruh agama yang sama dengan mayoritas
penduduk Indonesia memberi gambaran tentang
kontrasepsi dari pandangan sebagian masyarakat kita
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai