Anda di halaman 1dari 23

ASKEP ANAK DENGAN SLE

DISUSUN OLEH : AHMAD SAPUTRA


NURSUSANTI
PENDAHULUAN
• Masalah kesehatan anak merupakan salah satu
masalah utama

• Data
Di Indonesia, jumlah penderita penyakit SLE secara
tepat belum diketahui, diperkirakan mencapai jumlah
1,5 juta orang (Puskom Ayo Sehat Indonesia, 2011).
Dibagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta terjadi peningkatan SLE rata-rata 5-6 pasien
per tahun dengan survival pada tahun kelima sebesar
65% (Farkhati, Hapsara, & Satria, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
• Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) merupakan
penyakit multisistem yang kronik, penyakit
autoimun dari jaringan ikat dan pembuluh darah
yang ditandai dengan adanya inflamasi pada
jaringan tubuh (Hockenberry & Wilson, 2009). ]
• SLE juga dikatakan sebagai penyakit autoimun
menahun yang menyerang daya tahan tubuh dan
peradangan seperi pada kulit dan persendian
(Puskom, 2011).
• etiologi
• faktor predisposisi yang dapat menimbulkan
penyakit SLE, yaitu faktor jenis kelamin,
hormonal, dan faktor faktor genetik dapat
menjadi predisposisi
• faktor lingkungan yang dapat menjadi relevan
dengan kejadian SLE diantaranya faktor kimia
seperti pewarna rambut, sinar ultraviolet,
rokok, obat-obatan (procainamide, hydralazine,
isoniazid, phenytoin, penicillamine),
• faktor agen infeksius seperti retrovirus dan
endotoksin atau bakterial DNA
Patofisiologi
• Temuan patologis SLE terjadi di seluruh tubuh
dan diwujudkan oleh peradangan, kelainan
pembuluh darah yang mencakup baik
vasculopathy dan vaskulitis, dan deposisi
kompleks imun. Hasil SLE dari reaksi abnormal
terhadap resiko tubuh itu sendiri jaringan, sel,
dan protein serum. Dengan kata lain, sebagai
penyakit autoimun, SLE ditandai dengan
penurunan toleransi tubuh terhadap penyakit
(Black & Hawks, 2009).
Kriteria Diagnosis dan Manifestasi Klinis

Diagnosis mendirikan SLE ketika 4 dari 11 kriteria diagnostik terpenuhi


menurut American College Of Rheumatology (Hockenberry & Wilson, 2009),
kriteria diagnosis tersebut diantaranya:

1. Eritema malar (butterfly rash) – tetap


2. Ruam diskoid – lesi eritema sebagian
3. Fotosensitivitas – kemerahan saat terpapar dengan sinar matahari
4. Ulserasi mukokutaneous oral dan nasal – rasa sakit pada mulut dan hidung
5. Artritis non erosif– bengkak, kemerahan pada sendi
6. Seroritis – pleuritis, perikarditis
7. Gangguan renal/ nefritis – proteinuria >0,5 g/ 24 jam dan sel silinder +)
8. Gangguan neurologik – psikosis, kejang
9. Gangguan hematologi – anemia hemolitik, trombositopenia, leukopenia,
limpopenia
10. Gangguan Imunologi - Antibodi antidouble stranded DNA, Antibodi
antinuklear Sm
11. Antibodi antinuklear (ANA)
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan lab : darah dan urea


• Radiology : perikarditis atau pleuritis
Penatalaksanaan Medis

• Mengurangi inflamasi dan meminimalisir


• Antiinflamasi non steroid (NSAIDs), untuk mengobati
simptomatik artralgia nyeri sendi.
• Antimalaria, Diberikan untuk lupus diskoid
• Kortikosteroid, Dosis rendah, untuk mengatasi gejala
klinis seperti demam, dermatitis, efusi pleura
• Obat imunosupresan/sitostatika, Imunosupresan
diberikan pada SLE dengan keterlibatan SSP,
• Kalsium, Semua pasien LES yang mengalami artritis
serta mendapat terapi prednison berisiko untuk
mengalami mosteopenia, karenanya memerlukan
suplementasi kalsium
• Dialisis atau transplantasi ginjal
• Diet : mengandung cukup kalsium, rendah
lemak, dan rendah garam.
• Aktivitas
• Penatalaksanaan infeksi

Manajemen Keperawatan

• Asuhan keperawatan didasarkan pada pengelolaan rasa


sakit dan peradangan, mengatasi gejala, dan mencegah
komplikasi
• asuhan keperawatan juga berfokus pada perawatan
paliatif dan memberikan dukungan psikososial
• Istirahat dan latihan termasuk periode di mana anak
aktif selama remisi dan beristirahat selama eksaserbasi
• Diit dan LatihanTidak ada persyaratan khusus diet
tetapi karena kortikosteroid- diinduksi berat badan,
makanan tinggi kalori dan garam harus dihindari
• Fatique dan Tidur
• Dampak SLE untuk anak dan Keluarga
Asuhan keperawatan anak dengan sle
• IDENTITAS DATA PASIEN
• Nama :An I
• Tempat tanggal lahir :Bogor, 30 januari 2000
• Usia :13 Tahun
• Nama ayah :Tn A
• Pekerjaan ayah :Buruh
• Alamat :bedahab RT.05
• Agama :islam
• Suku bangsa :indonesia

• II. KELUHAN UTAMA


• Saat pengkajian pasien mengeluhkan nyeri pada seluruh sendinya dengan skala nyeri 7, nyeri sendi yang dirasakan terasa
lebih nyeri pada pagi hari saat bangun tidur, sehingga aktivitas sehari-hari dilakukan di tempat tidur atau dibantu dengan
keluarga, klien mengekspresikan rasa nyeri nya dengan diam dan kadang-kadang menangis jika nyeri bertambah hebat
terutama saat digerakkan. Terdapat ruam/bercak kemerahan pada kulit seluruh tubuh klien. Terdapat bercak kemerahan di
pipi dan T-face (butterfly rash). Suhu tubuh klien kurang stasbil, masih terjadi peningkatan suhu tubuh 380C
• Riwayat kehamilan dan kelahiran:

• Prenatal: tidak ada kelainan prenatal atau riwayat penyakit


• Intranatal: tidak ada kelainan atau penyulit selama kehamilan
• Postnatal: Tidak ada komplikasi post partu
• III. RIWAYAT MASA LAMPAU
– Penyakit waktu kecil : demam, batuk, pilek, tidak ada riwayat kejang
– Pernah dirawat di RS : Klien belumpernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya
– Obat-obatan yang digunakan: Obat yang biasa digunakan jika sakit
adalah paracetamol untuk menurunkan panas jika demam.
Sebelum masuk RS pasien telah berobat ke RSUD Depok dan
diberikan obat Na. Diclofenact 3 x 0.5 tablet, ranitidin 2 x 1 tablet,
dan paracetamol 3 x 1 tablet.

Tindakan (operasi): Klien tidak pernah dilakukan operasi


• Alergi : Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, dan
lain sebagainya
• Kecelakaan: tidak ada riwayat kecelakaan
• Imunisasi: Imunisasi wajib dilakukan lengkap sampai An.I berusia 9
bulan.
• . RIWAYAT SOSIAL
• Yang mengasuh : yang mengasuh klien dari kecil adalah
ibu klien
• Hubungan dengan anggota keluarga : hubungan dengan
keluarga baik, tidak ada perselisihan sesama anggota
keluarga
• Hubungan dengan teman sebaya: hubungan dengan
teman sebaya pun baik, tidak ada perselisihan, klien
cenderung pendiam, dan lebih banyak kegiatan di
rumah.
• Pembawaan secara umum
• Lingkungan rumah: klien tinggal bersama kedua
orangtuanya di daerah Sawangan Depok, yang relatif
masih tidak terlalu padat, masih terdapat kebun, dan
lahan kosong antara jarak rumah ke rumah
• VI. KEBUTUHAN DASAR
• Makanan yang disukai/tidak disukai
• Kebiasaan sebelum tidur: tidak ada kebiasaan khusus menjelang tidur
• Tidur siang: tidur siang kadang-kadang dilakukan

• Pola tidur
• Kebiasaan sebelum tidur: tidak ada kebiasaan khusus menjelang tidur

• Mandi: mandi 2x/hari

• Aktivitas bermain: klien tidak banyak main, lebih banyak dirumah, jika tidak ada
kegiatan yang
• sangat disukainya

• Eliminasi
• : 4-5 x/hari, tidak ada keluhan nyeri
PRIORITAS MASALAH

• Masalah Keperawatan:
• Hipertermia
• Nyeri akut
• Gangguan integritas kulit
• Risiko penyebaran infeksi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai