SEISMIK
(Anonymous, 2015).
TEORI GELOMBANG SEISMIK
Gelombang seismik adalah gelombang elastik yang
merambat dalam bumi yang perambatanya
tergantung pada sifat elastis batuan
(Telford, 1976).
JENIS GELOMBANG SEISMIK
1. HUKUM SNELLIUS
Hukum snellius
menjelaskan bahwa ketika
gelombang melewati
lapisan batuan sebagian
akan terfleksikan kembali
ke permukaan dan
sebagian akan diteruskan
merambat di bawah
permukaan
HUKUM FISIKA GELOMBANG SEISMIK
2. PRINSIP HUYGENS
Huygens menyatakan
bahwa titik-titik yang
dilewati gelombang akan
menjadi sumber
gelombang baru. Muka
gelombang yang
menjalar menjauhi
sumber adalah
superposisi muka
gelombang yang
dihasilkan oleh sumber-
sumber baru, sehingga
akan menghasilkan
pantulan yang tidak
diinginkan atau noise
(Ramdhani, 2013).
HUKUM FISIKA GELOMBANG SEISMIK
3. PRINSIP FERMAT
(Shiame, 2007).
PENJALARAN GELOMBANG SEISMIK
Dampak Batuan pada saat dikenai
gelombang P dan S
AKUSISI DATA SEISMIK
GROUP INTERVAL
FREKUENSI PEREKAM
1. Berdasarkan konfigurasi
bentangan kabel
2. Arah gerak perekaman
3. Posisi relative penerima
terhadap titik tembak
4. Berdasarkan reypath
Parameter Lapangan
Akusisi Seismik
Konfigurasi Bentangan Kabel
Parameter Lapangan Akusisi Seismik
1. Reformat Data
Data harus urut berdasarkan urutan trace (sesuai dengan
time series (berdasarkan waktu )). Dilakukan proses
demultiplexing, yaitu mengubah format data dari sequential
(jarak) menuju time series
2. Geometry Match
Informasi mengenai geometri lapangan sangat penting.
Untuk mendefinisikan trace header pada raw data, yg belum
sepenunya terisi pada saat display raw data
TAHAPAN PENGOLAHAN SEISMIK
REFLEKSI
3. Trace Editing
-Trace Muting: mengoreksi amplitude yang dianggap buruk pada
setiap trace
-Trace kill/ reserve: membuang trace yang rusak dan noise
tinggi dengan cara memberikan nilai nol pada matric trace
sementara. Contoh: sinyal gelombang langsung (direct wave)
4. Koreksi statis
Menghilangkan pengaruh
topografi terhadap sinyal
seismic dari lapisan pantul.
TAHAPAN PENGOLAHAN SEISMIK
REFLEKSI
6. Dekonvolusi
Untuk mengembalikan bentuk
wavelet yang diterima oleh
receiver menjadi bentuk dari
sumber agar resolusi temporal
meningkat
7. Analisa Kecepatan
Prinsip kecepatan: memilih nilai
kecepatan berdasarkan
koherensi maksimum yang
berhubungan dengan pantulan
utama, sehingga terbentuk suatu
fungsi kecepatan pada lokasi
yang dianalisa.
TAHAPAN PENGOLAHAN SEISMIK
REFLEKSI
9. Residual Statik
Dasarnya korelasi static yang sudah
terkoreksi oleh NMO dengan suatu
model.
TAHAPAN PENGOLAHAN SEISMIK
REFLEKSI
10. Stacking
Penjumlahan trace trace dalam satu
gather data
11. Migrasi
Memindahkan kedudukan
reflector pada posisi dan waktu
pantul yang sebenarnya
berdasarkan lintasan gelombang,
dan menghilangkan pengaruh
difraksi gelombang
TERIMKASIH