1. Sejarah KB
2. Alasan Untuk Melaksanakan KB
3. Fisiologi Siklus Menstruasi
4. Kebutuhan Kontrasepsi
5. Kontrasepsi Hormonal
a) Kontrasepsi Oral (KO)
- Cara Kerja
- Keuntungan Kontrasepsi
- Keuntungan Non-Kontrasepsi
- Efek Samping
- Kontroversi
- Kontrasepsi Darurat
- Rangkuman
- Kesimpulan
ISI (2)
Islam membolehkan
pencegahan kehamilan
Metode Barrier (spons
dengan air jeruk nipis)
Kotoran Gajah dicampur
dengan madu dan minyak
Kondom yang terbuat dari
usus hewan
Senggama Terputus
Sejarah KB
Hubungan antara
tingkat kesuburan dan
usia harapan hidup
perempuan:
Alasan untuk KB
Alasan untuk KB
20,3
16,0
6,2
4,9
28,8
25,7
20,7
19,6
8,7
6,8
5,8
3,4 4,2
2,2 1,8 1,7
1,3 1,0
Penggunaan kontrasepsi di berbagai
Negara:
1%
3% 0%
9%
IUD
33%
Oral contraceptives
Condom
Tubal sterilization
DMPA
30% Vasectomy men
Others
24%
(Keck et al 2002)
Fisiologi Siklus
Menstruasi
Siklus Ovarium:
Perkembangan Folikel
(1):
Folikel primordial
umumnya ditemukan
pada korteks ovarium.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Ovulasi:
1. Reseptor LH pra ovulasi berekskresi pada sel granulosa dari folikel
dominan (tergantung FSH)
Perubahan morfologis
dan endokrinal pada
siklus menstruasi:
Fisiologi Siklus Menstruasi
Perubahan-perubahan Endometrium:
Endometrium mengandung: epithel mukosa,
epithel kelenjar, endometrial stroma, jaringan ikat
dengan fibroblas dan makrofag.
Estradiol menyebabkan proliferasi luas
endometrium akibat meningkatnya mitosis
seluler. Estradiol melekat ke reseptor estrogen
yang akan merangsang reseptor progesteron.
Endometrium akan menjadi sensitif terhadap
progesteron pada fase sekresi dalam siklus
(O‘Malley et al. 1991).
Ketebalan Endometrium bertambah dari 1 mm
pada hari ke-1 hingga 7-8 mm pada hari ke 14.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Transportasi sperma:
Transportasi melalui vas deferens ke vesikula seminalis merupakan
transport pasif
Setelah transport aktif (ejakulasi), transportasi sperma di vagina dan
uterus akan berlangsung secara pasif.
pH vagina yang asam akan diimbangi oleh cairan seminal yang alkalis.
Sperma berpenetrasi dalam lendir serviks dengan kecepatan 2-3
mm/menit.
Kontraksi akan menghisap sperma ke dalam rongga uterus (transportasi
pasif)
Sperma yang mati akan terfagosit di dalam serviks.
Konsistensi lendir serviks menyebabkan sperma tak dapat lewat sebelum
hari ke 9 siklus dan 2-3 hari setelah ovulasi.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Fertilisasi dan Implantasi (2):
Kapasitasi – Destabilisasi membran sel plasma kepala
spermatozoa yang terjadi selama melewati saluran
reproduksi perempuan.
Gambaran skematis proses
kapasitasi. Membran sel di
destabilisasi dengan terjadinya
pelepasan kolesterol. Progesteron
meningkatkan gerak sperma dan
memudahkan penetrasi ke zona
pellucida
Fertilisasi dan Implantasi
Fertilisasi (4):
(WHO 1999)
Kebutuhan Kontrasepsi
980
JUTA
500
410 juta bukan pengguna 2001
490
230
290
120
80
0
Perempuan Pengguna Pengguna Pengguna Bukan Bukan pengguna
pada masa metode metode yang tidak pengguna yang
reproduksi moderen tradisional puas tetapi aktif kebutuhannya
seksual tidak diketahui
WHO Department of
Reproductive Health
and Research 2001
Kebutuhan Kontrasepsi
0 20 40 60 80 100
%
DSW Newsletter (6), August 1995, DHS /Measure (1998)
Kebutuhan Kontrasepsi
• Prevalensi Kontrasepsi:
80 1960-1965 1983 1998
Persen pengguna
60
40
20
0
Negara Berkembang Negara Maju
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
Asia Amerika Latin Timur Afrika Asia Tengah
Tengah/Afrika Sub-Sahara
Utara
1. Inhibisi ovulasi
3. Perubahan sekresi
endometrium:
Inhibisi implantasi
2. Menebalnya
lendir serviks
(membatasi gerakan
sperma)
Kontrasepsi Oral – Komposisi
Estrogen:
- Ethinyl estradiol (EE)
Progestogen:
- derivat 19 nortestosterone
- derivat 17 alpha-hydroxyprogesterone
- derivat 17 alpha-spironolactone
Kontrasepsi Oral – Komposisi
Kontrasepsi Oral
Profil Aktifitas dari Progestogen Berbeda
Progestogen Progesteron-like Glucocorticoid Antiandrogenic Antimineralo-
Activity Activity Activity corticoid Activity
Progesteron + - (+) +
Drospirenon + - + +
Yasmin Schering
Levonorgestrel + - - -
Microgynon
Schering
Gestogen + - - -
Dienogest + - + -
Valette JenaPharm
Norgestimat + - - -
Desogestrel + - - -
Lovelle Organon
Cyproteronacetat + + +++ -
Diane 35 Schering
Chormadinoacetat + + ++ -
Kontrasepsi Oral
Profil Aktifitas dari Progestogen Berbeda
Catatan:
Pil Monofasik
Oestrogen
Pil Bifasik
Pil Trifasik
Progestogen-only-pill
(POP)
0 7 14 21 28 Hari siklus
Kontrasepsi Oral - Siklus
50 µg = high dose
30 - 35 µg = low dose „micro-pill“
20 µg = ultra-low dose
Bermula pada hari ke-1 siklus 21 hari menstruasi, diikuti dengan jarak
tujuh hari atau tujuh tablet placebo
Kontrasepsi Oral - Komposisi
Catatan:
Terkait dengan semakin rendahnya kandungan
ethinyl- estradiol pada Kontrasepsi Oral (micropills
dengan 20 - 35 µg EE), maka sebagian besar
kontrasepsi oral saat ini adalah pil kombinasi
„monofasik“ (EE dan P).
Kontrasepsi Oral – Cara Kerja
16
8
0
300 Estradiol (ng/l)
200
100
0
16 Progesteron (µg/l)
0
Hari 4 8 12 16 20 24 28 4 8 12 16 20 24 28
Kontrasepsi Oral – Cara Kerja
Ethinyl estradiol
(Stimulasi sekresi serviks)
Inhibisi dari:
a) Lewatnya Sperma
Progestogen b) Naiknya bakteri patogen
(menebalnya lendir serviks,
efek estrogen yang belawanan)
KO – Cara Kerja - Rangkuman
Perubahan sekresi
endometrium:
Inhibisi dari implantasi
Menebalnya lendir
serviks (mengurangi
motilitas sperma)
KO – Cara Kerja - Rangkuman
Pro: Kontra:
Bebas estrogen (Untuk pengguna Harus dikonsumsi pada saat yang
KO kombinasi akan terjadi sama(toleransi hanya 3 jam,
kontraindikasi) kemudian Pearl Index jadi 0.8 - 1.5,
atau lebih)
Efek sistemik yang rendah
Sering terjadi pendarahan antar
Tidak mengurangi produksi ASI
menstruasi dan bercak
Potensi kontrasepsi lebih rendah
dari KOK karena tak cukup menekan
ovulasi. Efek kontrasepsi terutama
pada hambatan trans portasi sperma
(lendir serviks)
Kontrasepsi Hormonal – Cara Kerja
- Acceptable PI : < 1
- Good PI : < 0.5
Keuntungan Kontrasepsi Pada KO - Pearl
Index dari beberapa metode kontrasepsi
Metode PI
Metode PI
Tanpa kontrasepsi 85 – 90
Coitus interruptus 10 – 38
Pantang Berkala 1 - 35
Spermasida 3 – 41
Kondom 7 – 14
Diafragma 2 – 25
AKDR (CuT) 0.1 – 2.7
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Dasar Pemikiran:
Kebanyakan efek menguntungkan KOK pada kesehatan didapat dari
supresi siklus ovulasi. Rata-rata perempuan mempunyai sekitar 400
siklus diantara menarche dan menopause, tetapi mereka hanya akan
mempunyai dua atau tiga anak atau bahkan kurang.
Catatan:
10.0
7.9
8.0
6.0
1 3 6 12 siklus
(Schramm et al. Contraception 2003; 67:305-312)
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Hipomenore:
Hipotrofi endometrium menyebabkan naiknya angka perdarahan lucut
ringan ( Rabe T et al., Eur J Contracept Reprod Health Care, 1997; 2:39-51)
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Dismenore:
- Masalah:
2 -10% perempuan mengeluhkan dismenore akut yang
menyakitkan (Logue, Moos 1986, Psychosom. Med.).
- Dampak Sosial-ekonomi:
Perempuan kehilangan140 juta jam per tahun untuk sekolah atau
kerja di AS.
30
20
10
0
PGF2 PGI2 PGF/PGI (Zahradnik et al., 1984 Arch
Gynecol 236:99).
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Dismenore:
Patogenesis – Peningkatan tekanan intrauterine
Dysmenorrhea
Normal menstruation
100
**
** p < 0.01
Vernier Units (Mittelwert +/- S.E.M.)
80
60
40
20
Dismenore:
KOK mengurangi insiden dismenore sekitar 40%. Gejala-gejala
lainnya seperti„premenstrual syndrome“ juga membaik.
66.0 %
Combined OC‘s: EE 0.03 mg,
chlormadinone acetate 2 mg
13.0 % 16.7 %
0.7 %
Kulit
- Seboroe dan jerawat
Rambut
- Androgenic alopecia
- Hirsutism
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Kulit dan rambut – unit pilosebacea :
Batang Rambut
Epidermis
Dermis
Kelenjar minyak
Folikel
Rambut
Umbi Rambut
Jaringan
Subkutan
(modified from Katz, H. I., International Expert Meeting on Contraception und Skin, Munich 2000).
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Seboroe:
Terjadi pada usia 15 – 20tahun dan perkiraan antara 60% dan 70%.
Patogenesis Jerawat:
2. Bertambahnya sebum
3. Jerawat Propionibacterium
(Berlebihnya asam lemak yang teriritasi)
Inflammation
1. Produk Bebas:
- Pembersih (cleanser)
Catatan:
(Kuhl et al.,1995)
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Kulit dan rambut:
Konsekuensi dari berkurangnya testosteron dan bertambahnya level
SHBG secara signifikan mengurangi testosteron bebas, yang
menyebabkan berkurangnya keluarnya sebum, sehingga memperbaiki
jerawat yang tumbuh berlebih.
Severe Moderate Mild
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Pasien berusia 19 tahun dengan PCOS. Bertambahnya rambut wajah secara dramatis.
Saat terapi (a), dan perbaikan (b) setelah 6 bulan menggunakan kontrasepsi oral antian
dengan 35µg EE dan 2mg cyproterone acetate.
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
P < 0,001
P < 0,01
P < 0,01
P < 0,001
Perbandingan sebelum
vs. sesudah 4 bulan
4,25
Nilai Spesifik
Sebelum
4
Setelah 4 bulan
3,75
3,5
Kesehatan Mood Kerja/sekolah Kegiatan
fisik rumah
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
P < 0,10
P < 0,001
P < 0,01
4,5 n.s.
Perbandingan sebelum
vs. sesudah 4 bulan
4,25
Nilai Spesifik
Sebelum
4
Setelah 4 bulan
3,75
3,5
Hubungan Keluarga Kegiatan waktu Kehidupan
Sosial Luang sehari-hari
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Nilai rerata dari 13 subjek„Quality of Life and Enjoyment Questionnaire“ sebelum dan
sesudah perawatan dengan low-dose OC selama 4 bulan(Egarter C et al.: Contraception 1999)
n.s.
n.s.
P < 0,001
P < 0,001
p < 0,01
4,5
Perbandingan sebelum
vs. sesudah 4 bulan
4,25
Nilai Spesifik
Sebelum
4
Setelah 4 bulan
3,75
3,5
Sex life Situasi Visi Kebahagiaan Kepuasan
kehidupan Umum total
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Tapi:
Ada banyak keuntungan Non-kontrasepsi yang biasanya mem-
pengaruhi kesehatan perempuan dan keluarganya!
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Hamil Ektopik:
- Perdarahan
- Septikemia
Penyebab-penyebab
- Eclampsia, preeclampsia kematian maternal
- Infeksi
- Gangguan Metabolik
- Fistula
- Trombosis and emboli
- Hamil Mola dan choriocarcinoma
- Simfisioreksis
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Catatan:
Kanker ovarium:
40 - 80% pengurangan risiko kanker ovarium pada pengguna
KO.
Efek protektif bermula pada awal penggunaan dengan
penurunan 10 – 12% risikonya dalam setiap tahun.
Efek protektif diberikan pada penekanan gonadotrofin, yang
mengurangi aktifitas pembelahan sel epithelial. Efeknya
bertahan selama 12 - 20 ahun semenjak tidak digunakan lagi.
Perempuan dengan faktor risiko herediter (BRCA 1 & 2
mutasi) juga memperoleh manfaat dari KO (Narod et al. 2002:
58-79% pernurunan risiko pada 1311 BRCA 1 dan 2 carrier).
Mucinous dan non-epithelial ovarium malignoma tak
terpengaruh oleh efek protektif yang ada.
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
0,9
0,8
0,7
Relative risk
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Never 3 - 6 months 7 - 11 1 - 2 years 3 - 4 years 5 - 9 years >= 10 years
months
Kanker colon:
(Blackburn RD et al. Population Information Program Center for Communication Programs, The Johns
Hopkins University School of Public Health 2000 / Owen, J. The benefits and risks of oral contra-
ceptives, Parthenon Publishing Group 1993 / Pastides et al., 1983, J. National Cancer Inst. 71,5-9)
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Kista ovarium fungsional:
- KO kombinasi mengurangi insiden
dari kista ovarium fungsional (luteal dan
follicular) pada 78 dan49%
(Oxford FPA study, Vessey et al.,1987).
Tekanan pada
- Pada penelitian kasus-kontrol Gangguan perdarahan usus
oleh kelompok studi Oxford/FÜR
KOK menunjukkan penurunan risiko
mioma (leiomyomata). Terjadi
reduksi 17% setiap lima tahun
penggunaan KO kombinasi. Tekanan pada
(Ross, RK et al, Br. Med. J. 1986, 293, 359-362, ) Jonjot usus terputar
Uretra dan kandung
kemih
- Mioma Uteri bukan kontra indikasi
untuk menggunakan KO.
( Br J Obstet Gynaecol, 1999, 106(8):857-60)
Keuntungan Non-kontrasepsi pada KO
Pencegahan IMS:
„Proteksi tunggal“ „Proteksi ganda“
Combined oral
contraceptives COC + Penggunaan
(COC) Kondom
+ +
+ -
virus IMS
Pelvic inflammatory (terbatas pada
Disease (PID) Transmisi Pendarahan
Pascapersalinan)
Interaksi Farmakologi:
Catatan:
Ke-efektifan KO Ke-efektifan KO
Anticonvulsants
- Vitamin C (+)
- Phenytoin ++
- Paracetamol +
- Carbamazepin +
- Valproic acid ?
(Relevansi klinik masih
Antibiotik diperdebatkan)
- total (+)
- Rifampicin ++
- Griseofulvin +
Kontrasepsi oral – Efek samping
Interaksi farmakologi:
b) Obat-obat yang mempengaruhi KO
Risiko kardiovaskuler:
Efek pada dosis estrogen terhadap parameter pembekuan darah
Kontrasepsi oral – Efek samping
Risiko Kardiovaskuler:
Risiko merokok dan usia pada perempuan dengan atau tanpa penggunaan KO
Kontrasepsi oral – Efek samping
- Adjusted Odds Ratio (OR) dari seluruh CVD (Stroke, acute myocardial
infarction (AMI), venous thromboembolism (VTE) dikalkulasi seluruhnya
(Public Health Seattle Family Planning Program, Clinical Practice Guidelines 2001, and Lancet 2004, 363:1252)
Kontrasepsi Oral - Kontroversi
Perempuan
Prevalensi dalam %
Laki-laki
Tahun
Kontrasepsi Oral - Kontroversi
Hipotesis:
Estradiol
PGI2
Kontraktilitas Arteri
5-Hydroxy-Tryptamin Radikal Bebas
Saraf/trombosit
Lipidperoxidation
COX-
1/-2 LOX
PGE2 • permabilitas vaskuler
=> edema LT
• rasa sakit
Kontrasepsi Oral - Kontroversi
Migrain Membaik?
- Hasil: 50% tanpa serangan, 25% sakit berkurang, 25% sakit bertambah.
- Migrain yang terjadi akibat penggunaan KOK sebaiknya hentikan
penggunaan KO dan sebagai alternatif, dapat dicobakan progestogen-
only-pill (POP)
- NSAIS/COX-inhibitor
- 5-HT-receptor agonist (contoh. Rizatriptan), membuktikan keefektifan
dalam kasus migrain menstruasi.
Kontrasepsi Oral - Kontroversi
79.9 %
8.5 % 8.0 %
1.8 % 1.8 %
Hasil:
- 548 evaluasi harian
- 90% melaporkan cepatnya onset reaksi
- 80% dilaporkan bebas rasa sakit
- sembilan gangguan tambahan, tidak satupun serius
(Gynäkologische Endokrinologie 2006; 4:65-68)
Kontrasepsi Oral - Kontroversi
Hepatocellular carcinoma:
Apakah
APCOC setuju dengan
peryataan di atas?
Kontraindikasi Untuk Penggunaan Jangka -
Panjang KO Kombinasi
Kontraindikasi:
a) Penyakit hati akut atau progresif
b) Tumors hati tinak atau ganas
c) Tumor jinak tergantung hormon
d) Kejadian Thromboembolic atau infark myocardial pada riwayat
e) Gangguan Koagulatori (contoh. Resistensi terhadap APC)
f) Hypertriglyceridemia
g) Diabetes mellitus dengan penyakit pembuluh (terbatas)
h) Hipertensi berat
i) Pendarahan uterus tidak jelas, yang tidak terdiagnosa
j) Migrain yang tidak tergantung siklus
k) Otosclerosis dengan progresi pada kehamilan sebelumnya
l) Perempuan berusia 45 atau lebih yang merokok
m) Chloasma
Kontraindikasi Untuk Penggunaan
Jangka - Panjang KO Kombinasi
Kontraindikasi Relatif:
a) Bedah major meningkatkan risiko thromboembolic dan imobilisasi
harus mengakhiri penggunaan KO sementara
b) Perokok berusia > 30tahun
c) Porphyria
d) Penyakit kantung empedu, riwayat intrahepatik cholestasis
e) Gagal ginjal
f) Gagal Jantung
g) Thromboflebitis berulang
h) Penyakit Sickle Sel(SS atau Penyakit Sel S)
Alasan-alasan Penghentian
Penggunaan KO Kombinasi
Rangkuman
Rangkuman – Keuntungan dan Risiko
Kontrasepsi Oral
Keuntungan Onkologi:
100
90
80
70 Women Unaware of Benefit
60 in 1991 (n=247)
50 Women Unaware of Benefit
40 in 1995 (n=336)
30
20
10
0 t D PID
ia
eg t s
y
r
lC r
se
ce
ce
nc
ys
ea
ne
an
an
na
C
is
A
C
n
ria
n
ria
Pr
En aria
as
va
et
re
O
pi
m
v
O
B
to
do
n
Ec
Protective Benefits of OC
Kesimpulan 3
b) Injeksi Depo
Kontrasepsi Hormonal – Injeksi Depo
Injeksi – Farmakokinetik:
Inhibisi Ovulasi ++ ++
(Inhibisi pra menstruasi
LH-peak)
Penebalan mukus serviks + ++
Transformasi Endometrium ++ +
Atrofi Endometrium ++ (+)
Pearl index 0.1 - 0.6 0.1 - 0.6
Kontrasepsi Hormonal – Injeksi Depo
Keuntungan depo injeksi progestin
- Mencegah lupa seperti yang terjadi pada pengguna „Pil“.
- Endometriosis
- Mioma Uteri
- Dismenore
Keterbatasan
- Gangguan pendarahan pada enam bulan pertama (atropi lambat)
- Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis(?)
2. Mesigyna
50 mg norethisterone enantate + 5 mg estradiol valerate
Injeksi:
Keuntungan
- Pearl index 0 - 0.2
- Tidak mengandung ethinyl estradiol (efek samping rendah)
- Pemberian sekali sebulan
- Kontrol siklus yang baik (peran estradiol)
- Kesuburan kembali segera setelah penghentian penggunaan
Keterbatasan
- Kunjungan bulanan ke klinik KB
5. Kontrasepsi Hormonal
c) Implant
Kontrasepsi Hormonal - Implant
Implant:
1) Implant yang mengandung Etonogestrel (ENG) (Implanon®)
Muatan:
- Inhibisi transport oocyte, supresi lonjakan LH praovulasi
- Menghambat ovulasi, lendir serviks mengental
- Pelepasan awal ENG adalah 60 µg per hari, yang kemudian menjadi
30 - 40 µg/hari
Struktur molekul
Etonogestrel (ENG)
Kontrasepsi Hormonal - Implant
Struktur Batang
Implanon® :
Batang implant mengandung
matriks ethylene vinyl acetate
copolymer yang di dalamnya
tersimpan 68 mg kristal
etonogestrel (ENG)
Kontrasepsi Hormonal - Implant
salah (intramuskuler)
benar (subkutan)
Kontrasepsi Hormonal - Implant
Insisi dengan ujung scalpel bayonet Pisahkan selaput fibrin yang meliputi
dari ujung bawah batang implant implant dengan ujung scalpel
Kontrasepsi Hormonal - Implant
Implant mudah ditampilkan setelah dibersihkan dari selaput fibrin dan diambil
dengan forceps
5. Kontrasepsi Hormonal
pg/ml
8000
6000
Combined OC
progestogen-
4000 only-pill
Norplant®
2000 Mirena®
0
days
adapted from Diaz et al. (1987), Kuhnz et al. (1992), Nilson et al. (1986), Weiner et al. (1976)
AKDR dengan Pelepas Hormon
AKDR + Levonorgestrel
Pro Kontra
Efektifitas kontrasepsi sangat tinggi Terjadi haid sela diantara 2 haid
(PI 0.1) selama 3-6 bulan pertama
Pelepasan lokal menuju target Perlu insersi ulang setelah masa
organ efek sistemik rendah pakai selesai
Tak tergantung kepatuhan Efek samping hormonal pada
beberapa pengguna
Jangka panjang: hingga 5 tahun
Polarisasi ion
Haid menjadi lebih pendek, ringan
dan kurang nyeri
Tidak mengurangi produksi ASI
Proteksi endometrial selama terapi
suplementasi estrogen
AKDR dengan Pelepas Hormon
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
20
Mirena®
Mirena®
0 40
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 months
decrease in ml
adapted from Luukkainen et al. (1992) adapted from Scholten et al. (1989)
AKDR dengan Pelepas Hormon
Keuntungan non-kontrasepsi:
(Hubacher D, Grimes DA, Obstet Gynecol Survey 2002,57:120-128)
AKDR dengan Pelepas Hormon
AKDR + LNG:
e) Cincin Vagina
Cincin Vagina
Farmakokinetik ®:
- Membran luar evathan menjamin pelepasan hormon secara kontinu
(etonogestrel = 3-ketodesogestrel = ENG = metabolit aktif dari
desogestrel).
Cincin Vagina
Farmakokinetik (2):
- Cincin dimasukkan mulai awal siklus dan dikeluarkan pada hari ke 21
diikuti dengan satu minggu bebas cincin hingga haid terjadi.
- Posisi intravaginal pada sepertiga atas
- Rerata konsentrasi ENG sebanding dengan KOK
- Konsentrasi EE hanya 50% dari KO
Cincin Vagina
Efek samping:
- Leukore 5.3%
- Gangguan cincin (sensasi benda asing, masalah saat senggama,
ekspulsi) 3.8%
- Massa tubuh: tak ada penambahan berat badan
- Kontrol siklus tergolong baik dan memuaskan
Cincin Vagina
Kesimpulan:
f) Hormone-Releasing Patch
Kontrasepsi Transdermal - Patch
Matrix-Patch (EVRA®)
- 20 cm² perekat yang melepaskan 20 µg ethinylestradiol dan 150 µg
Norelgestromin (Shangold et al.)
- 3 perekat/siklus, ganti setelah 7 hari
- Mempengaruhi pengikatan hormon dalam serum, angiotensinogen, dan
mirip dengan komposisi kontrasepsi oral
- Tidak terjadi efek muatan penuh dosis awal di dalam hati
- kurang dari 2% lembar perekat terlepas (Abrams et al. 2001)
Kesimpulan
Efektifitas kontrasepsi sebanding dengan KO.
Keuntungan
Angka kegagalan kontrasepsi menurun hari demi hari.
Kontrasepsi Transdermal - Patch
Average EE
Concentration Patch change
(pg/ml)
Days
Rekomendasi
Klien bukan perokok, usia diatas 35 dapat menggunakan kontrasepsi
hormon dosis rendah karena tak dijumpai peningkatan risiko
kardiovaskuler (two population-based control studies Sydney et al.
1998, Schwartz et al.1998).
Definisi:
„Klien dengan Risiko“ adalah perempuan dengan
penyakit yang sudah ada sebelumnya dan kisaran
usia tertentu yang memerlukan konseling khusus
untuk menggunakan atau mempunyai risiko tertentu
apabila menggunakan alat kontrasepsi.
Kontrasepsi „Klien Berisiko“
Perempuan perokok:
Kontrasepsi dengan kadar EE 50 µg atau lebih
berhubungan dengan peningkatan bermakna
terjadinya infark miokardial pada perokok terutama
apabila usianya > age 35 (Croft and Hannaford 1989).
Rekomendasi
Mioma Uteri:
Catatan:
Fakta:
Rekomendasi
- klien dengan riwayat trombosis atau trombofilia tidak dapat
menggunakan KOK.
Pengecualian
- Trombosis tidak berhubungan dengan faktor risko berulang seperti
imobilisasi, tindakan bedah, dsb.
- Fungsi pembekuan membaik 6 minggu setelah penghentian
penggunaan (Robbins et al, 1991). KO harus dihentikan 6 minggu
sebelum tindakan bedah mayor (bukan bedah mikroinvasif)
Kontrasepsi „Klien Berisiko“
Rekomendasi
Non-hormonal migraine merupakan kontraindikasi absolut KOK
8. Kontrasepsi Hormonal untuk
Postpartum dan Periode Laktasi
Periode Postpartum dan Laktasi
Fakta:
- Laktasi memberikan efek kontrasepsi dalam 6 bulan
pertama.
Non-laktasi
Kembalinya
menstruasi/ovulasi pada
ibu yang tidak
Laktasi menyusukan (merah) vs.
menyusukan bayi (biru)
Periode Postpartum dan Laktasi
Fakta:
Fakta:
Rekomendasi:
1. Strategi kontrasepsi non-hormonal dan hormonal laktasi cukup
beralasan
2. Kontrasepsi Oral Progestin merupakan metode terpilih selama
periode laktasi (WHO, Reinprayoon et al., 2000). Progestin tidak
mempunyai efek negatif terhadap tumbuh-kembang bayi baru lahir
(Diaz 2002).
3. Progestin oral (minipill) seperti halnya kontrasepsi injeksi (DMPA,
depot Clinovir® atau depot Provera®), AKDR dan implant (AKBK)
Mirena, Implanon® juga merupakan metode yang dianjurkan.
4. KOK dosis tinggi atau rendah menyebabkan penurunan produksi
ASI (Tankeyoon et al., 1984) dan berkontribusi terhadap peningkatan
risiko thrombosis postpartum (4 minggu).
9. Kontrasepsi Hormonal
Pascakeguguran
Kontrasepsi Pascakeguguran
Fakta:
Terapi hormonal untuk pertumbuhan endometrium tidak
didukung oleh data yang kuat dan juga tidak diperlukan.
Rekomendasi:
Kontrasepsi efektif merupakan pilihan yang paling sesuai
untuk pengguna yang kurang disiplin agar tidak
meningkatkan risiko hamil di luar rencana!
Efek Teratogenik Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi Barier:
1. Kondom Laki-Laki
2. Kondom Perempuan
3. Diafragma
4. Spermisida
5. Cervical cap
6. Tabel Busa Vaginal
Kontrasepsi Barier
Kondom (1):
Fakta:
Metode kontrasepsi non-operatif untuk laki-
laki
Kondom pertama ditulis pada sejarah Mesir
(1000 BC).
Alergi kondom lateks dan polyurethane (1 -
3%).
Pearl index 7 – 14.
Kegagalan karena penggunaan yang salah
dan tidak konsisten adalah 14%.
Method-specific faillure rate karena robek
dan terlepas adalah 2.3%
Kontrasepsi Barier
Kondom (2):
Insersi
Kontrasepsi Barier
Diafragma (2):
Keuntungan
- Tidak mengurangi produksi ASI.
- Hanya digunakan selama sanggama.
Keterbatasan
Penempatan yang benar
- Mengganggu proses sanggama.
- Harus ditempatkan secara benar.
- Sulit memasang dan menempatkan dengan tepat.
- Diafragma harus tetap terpasang hingga 6 jam pascasanggama.
- Pearl index: hingga 25. Tambahan spermisida membuat nilai
Pearl index menurun jadi 4.
- Angka kehamilan kumulatif diafragma dan spermisida setelah dua
tahun adalah 1%.
Kontrasepsi Barier
Spermisida (1):
Keuntungan
- Tidak mengurangi produksi ASI
- Digunakan selama sanggama
- Dapat dikombinasikan dengan diafragma
Keterbatasan
- Mengganggu proses sanggama/timbul rasa panas
- Harus menunggu 10 menit untuk memulai sanggama
- Cukup mengganggu saat mengeluarkannya
Kontrasepsi Barier
Spermisida:
- Diaplikasikan dalam bentuk ovula, pesarium, spray, busa, krim
Ejakulasi
tercurah pada
busa
Kontrasepsi Barier
Cervical cap:
- Tutup serviks adalah kontrasepsi barier
yang dipasang untuk menutupi serviks
dan pemilihannya sangat tergantung dari
diameter invidual serviks.
- Dapat dikombinasi dengan spermisida
untuk meningkatkan efektifitasnya
- Tetap terpasang pada serviks hingga
6-8 jam setelah sanggama (maksimal.
72 jam)
- Efek samping minimal (ulserasi vaginal)
Kontrasepsi Barier
Vaginal sponge:
Bahan spons polyurethane yang dibasahi spermisida
yang dilepaskan dalam 24 jam.
Tidak perlu pengukuran dan penempatan.
Dapat tetap digunakan sanggama berulang kali selama
tidak melebihi waktu 24 jam.
Kurang efektif dibandingkan dengan diafragma.
Angka kehamilan kumulatif dalam 12 bulan per 100 klien
adalah 17-24 sedangkan diafragma 11 - 13.
Lebih bayak menimbulkan reaksi alergi
Bahan spons tidak direkomendasikan sebagai metode
efektif
12. Kontrasepsi Metode
Operatif
Kontrasepsi Metode Operatif
Tubektomi:
Teknik Transervikal
- Sumbat Oklusi (Essure®), oklusi tuba secara histeroskopik
Kontrasepsi Metode Operatif
Tubektomi Mini-laparotomi:
Metode“Pomeroy“
Kontrasepsi Metode Operatif
Extra-
retroperitoneal
Kontrasepsi Metode Operatif
Cincin
Tuba
Kontrasepsi Metode Operatif
Vasektomi:
Vasektomi:
Vas deferens teraba sepeti kawat yang kemudian dijepit dengan
klem fiksasi dilanjutkan dengan diseksi kulit skrotum dan ligasi vas
deferens dengan benang sutra (non-absorable thread).
„Vasektomi Tanpa Pisau“
Video
13. Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR)
Intrauterine Devices
(IUD)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Riwayat AKDR:
Sejak 100 tahun yang lalu, pemilik unta berupaya agar agar
hewan peliharaan mereka tidak hamil dengan jalan
memasukkan kerikil ke dalam rahim unta
1909 Richter mengenalkan pesarium dari anyaman benang
1928 Gräfenberg menggunakan cincin dari kawat perak
Riwayat AKDR :
Jenis-jenis AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Translokasi AKDR:
Jenis-jenis AKDR
Mirena
Karakteristik AKDR:
Kontraindikasi AKDR - Radang/Infeksi lokal
- Kelainan bentuk uterus
- Perdarahan yang belum jelas penyebabnya
- Penggunaan antikoagulan
- Alergi tembaga
Syarat pemasangan - Tidak hamil
- PAP Smear normal
Antibiotik profilaksis Tidak perlu
PEARL Index - 0.5–3.0 (AKDR Generasi Kedua)
- 0.05–0.1 (AKDR Generasi Ketiga)
Efek samping - Ekspulsi AKDR (1–8%)
- Perforasi Uterus (0.12–0.68/1000)
- Peradangan lokal (1.4–9.6/1000)
- Hamil Ektopik (6.8–8.9/1000/10 tahun)
- Gangguan Menstruasi (2–5%)
- Bercak, Dismenore (44-59%)
Pengamatan lanjut - Konfirmasi USG pascainsersi
- USG setelah 6 minggu pemasangan
- Pemeriksaan ginekologi tahunan
Intrauterine Devices (IUDs)
Definisi:
„Metode Alamiah“ adalah cara-cara pencegahan kehamilan yang
diatur oleh pengguna mengacu pada pemahamannya terhadap
siklus menstruasi, berpantang di masa subur dan ejakulasi di luar“.
Metode:
1. Coitus interruptus (sanggama terputus)
2. Metode lendir serviks
3. Temperatur Basal Tubuh (BBT)
4. Metode Kalender
5. Pengukuran kadar LH (luteinizing hormone) dengan program
terkomputerisasi (urine dip-stix)
Kontrasepsi Alamiah
Corak lendir pada hari subur dan tak subur disepanjang siklus
Kontrasepsi Alamiah
Fertile
days
Fertile days
Fertile
days
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Tidak ada pengaruh buruk pada bayi.
Jawaban:
Jawaban:
Makin rendah dosis EE akan semakin ringan atau rendah efek
samping yang mungkin terjadi
Bagaimanapun, dosis yang sangat rendah menyebabkan
pengaturan siklus dan gangguan perdarahan menjadi kurang
efektif
Walaupun efek samping EE dosis sangat rendah adalah minimal
tetapi efek protektif terhadap kehamilan yang tak diinginkan akan
mengalami penurunan apabila pengguna lupa mengkonsumsi pil
kontrasepsi.
Yang Paling Sering Ditanyakan (11)
Jawaban:
Jawaban:
Perbaikan akan terjadi setelah penggunaan diatas 6 bulan.
Jawaban:
Hal tersebut jelas menunjukkan efek menguntungkan dari
Diane terhadap kondisi kulit wajah pengguna!
Jawaban:
Jawab:
Jawaban:
Definisi amenore sekunder adalah tidak datangnya haid
selama 3 bulan berturut-turut. Pada kasus ini,
kemungkinannya adalah mentruasi terlambat atau
kehamilan.
Lakukan uji kehamilan. Bila kehamilan dapat
disingkirkan maka tanyakan apakah akan meneruskan
penggunaan Diane 35?
Yang Paling Sering Ditanyakan (17)
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
- Penggunaan secara terus menerus KO selama 3, 6 bulan atau lebih .
- Indikasi:
a. Gangguan siklus (dismenore, hipermenore, oligomenore,
metroragia, menoragia).
b. Gangguan terkait siklus (endometriosis, PCO, kista
fungsional ovarium, Sindroma Pramenstruasi, mioma).
c. Gangguan pembekuan darah
d. Lain-lain: liburan, ibadah haji, pekerjaan, kompetisi
olahraga/pertandingan.
Yang Paling Sering Ditanyakan (20 d)
Toleransi penggunaan KOK Dienogest (2 mg) dan ethynyl estradiol (30 µg)
Yang Paling Sering Ditanyakan (20 e)