Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No KRITERIA Standard
MANAJEMEN INFORMASI
1 STD. 1 1
2 STD. 2 1
3 STD. 3 1
4 STD. 4 1
5 STD. 5 4
6 STD. 6 4
7 STD. 7 4
Jumlah EP 16
MANAJEMEN REKAM MEDIS
8 STD. 8 3
9 STD. 9 4
10 STD. 10 3
11 STD. 11 4
12 STD. 12 2
13 STD. 13 5
14 STD. 13.1 5
15 STD. 13.1.1 4
16 STD. 13.2 3
17 STD. 13.3 2
18 STD. 13.4 7
19 STD. 14 3
20 STD. 15 6
51
STANDAR KE 14
sakit harus lebih efektif dalam:
mengidentifikasi kebutuhan informasi;
merancang suatu sistem manajemen informasi;
mendefinisikan serta mendapatkan data dan
informasi;
menganalisis data dan mengolahnya menjadi
informasi;
mengirim serta melaporkan data dan informasi;
juga
mengintegrasikan & menggunakan informasi.
• merupakan proses kegiatan yang dimulai
saat pasien diterima di rumah sakit sampai
dengan pencatatan data medis,
keperawatan, manajer pelayanan pasien
(MPP), serta PPA lainnya selama pasien
mendapat asuhan.
• Kegiatan dilanjutkan dengan penanganan
rekam medis yang meliputi penyimpanan
dan penggunaan untuk kepentingan pasien
atau keperluan lainnya.
StandarHPK.1.2
Lnformasi tentang pasien adalah rahasia
dan rumah sakit diminta menjaga
kerahasiaan informasi pasien serta
menghormati kebutuhan privasinya.
bukti tertulis (kertas/eletronik) yang
merekam berbagai informasi kesehatan
pasien seperti temuan hasil asesmen,
rencana asuhan, rincian pelaksanaan
asuhan dan pengobatan, catatan
perkembangan pasien terintegrasi, serta
ringkasan kepulangan pasien yang dibuat
oleh profesional pemberi asuhan (PPA).
1. Tenaga kesehatan adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan langsung
kepada pasien (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014).
– Tenaga Kesehatan Profesional Pemberi Asuhan Pasien diposisikan
mengelilingi pasien
– Kompetensi yang memadai
– Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
– Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi
2. Interprofesional (Interprofessionality)
– Kolaborasi interprofesional (Interprofessional Collaboration)
– Edukasi Interprofesional (Interprofessional Education
– Kolaborasi Kompetensi Praktis Interprofesional (Interprofessional Collaborative
Practice Competency)
4. Personalisasi Asuhan (Personalized Care) & BPIS (Bila Pasien Itu Saya)
– Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien
– Setiap Dr memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
ADM
DOKU
MENT
MEDI
ASI S
REKAM
PEND MEDIS
IDIKA HUKUM
N
PENELI KEUA
TIAN NGAN
Penyelenggaraan DATA DAN
INFORMASI
sistem informasi KLINIK
manajemen rumah
sakit (SIM RS)
MANAJERIA
harus mengacu L
PERPU-Standar
MIRM 1.1
SIM RS
Elemen Penilaian MIRM 1
1. Terdapat unit kerja yang mengelola SIMRS.
(R)
2. Sumber daya manusia dalam unit kerja
SIMRS yang memiliki kompetensi dan sudah
terlatih. (D,W)
Elemen Penilaian MIRM 1.1
1. Terdapat regulasi tentang pengelolaan
data dan informasi. (R) – SIMRS Permenkes
1171/2015
2. Data serta informasi klinik dan manajerial
diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan
untuk mendukung pengambilan keputusan.
(D,W)
Elemen Penilaian MIRM 2
1. Proses perencanaan kebutuhan informasi
melibatkan:
a) para profesional pemberi asuhan (PPA);
b) para kepala bidang/divisi dan kepala unit pelayanan;
c) badan/pihak lain di luar rumah sakit yang membutuhkan
data atau informasi tentang operasional dan pelayanan
rumah sakit.
2. Proses perencanaan kebutuhan informasi mengacu
pada peraturan perundang-undangan. (D,W)
3. Perencanaan disesuaikan dengan besar dan
kompleksitas rumah sakit. (D,W)
Elemen Penilaian MIRM 3
1. Dalam membangun sistem informasi
rumah sakit melibatkan profesional
pemberi asuhan (PPA). (D,W)
2. Dalam membangun sistem informasi
rumah sakit melibatkan kepala
bidang/divisi dan kepala unit
pelayanan. (D,W)
STANDAR MIRM 4
No Elemen Penilaian R D O/S W
1 Rumah sakit menyediakan V V
kumpulan data :
a) data mutu dan insiden
keselamatan pasien
b) data surveilans infeksi;
c) data kecelakaan kerja. untuk
PPA, kepala bidang/divisi, dan
kepala unit pelayanan
MFK.10
2 Rumah sakit memberikan data V V
yang dibutuhkan oleh
badan/pihak lain di luar rumah
sakit sesuai PERPU.
Standar MIRM 5
N Elemen Penilaian R D O/ W
o S
1 Terdapat bukti bahwa data dianalisis v v
diubah menjadi informasi mendukung
asuhan pasien.
2 Terdapat bukti bahwa data dianalisis v v
diubah menjadi informasi mendukung
manajemen rumah sakit.
3 Terdapat bukti bahwa data dianalisis v v
diubah menjadi informasi mendukung
program manajemen mutu.
4 Terdapat bukti bahwa data dianalisis v v
diubah menjadi informasi mendukung
pendidikan dan penelitian.
Input Proses Output Outcome
• Pengelolaan
• Sumber •Kesesuaian •Manfaat dan
sistem sistem dampak
daya informasi informasi sistem
sistem rumah sakit terhadap informasi di
informasi dan kebutuhan rumah sakit
rumah manajemen
sakit informasi
N Elemen Penilaian R D O W
o
1 Data dan informasi disampaikan v v
sesuai kebutuhan pengguna.
2 Pengguna menerima data dan v v
informasi dalam format yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
3 Pengguna menerima data dan v v
informasi tepat waktu.
4 Staf pengolah data memiliki hak v v
akses ke data dan informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan
N Elemen Penilaian R D O W
o
1 Rumah sakit menyediakan fasilitas utk v v v
mendapat kan informasi ilmiah terkini &
informasi lain secara tepat waktu utk
mendukung asuhan pasien.
2 Rumah sakit menyediakan fasilitas untuk v v v
mendapatkan Informasi ilmiah terkini &
informasi lain secara tepat waktu utk
mendukung pendidikan klinik.
3 Rumah sakit menyediakan fasilitas untuk v v v
mendapat kan informasi ilmiah terkini dan
informasi lain secara tepat waktu untuk
mendukung penelitian.
4 Rumah sakit menyediakan fasilitas internet v v v
untuk mendapatkan informasi ilmiah
terkini dan informasi lain secara tepat
SISTEM REKAM
PENCATAT DATA RM
MEDIS
TPPRJ KEPUTUSAN
MENILAI PENGAMBILAN
MUTU KEPUTUSAN
PE LAP
URJ
LAYA FINANSIAL
NAN
UGD ASEM KODING/ ANILISING/
INDEKSING FILING REPORTING
BLING
TPPRI
PENGOLAH DATA RM
URI RISET &
PENDIDIKAN
IPP
LEGAL
DOKUMENTASI
Elemen Penilaian MIRM 8
1. Terdapat unit kerja yang mengelola rekam medis yang
memiliki regulasi dan program untuk mengelola rekam medis
sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. (R)
– UU No.44/2009 dan Perpres 77/2015
CONTOH ORGANOGRAM INSTALASI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (IRMIK)
REKAM
PEND MEDIS
IDIKA HUKUM
N
PENELI KEUA
TIAN NGAN
MIRM 8 EP (3) “Tersedia tempat
penyimpanan rekam medis yang
menjamin keamanan dan kerahasiaan
rekam medis.” (D,O,W).
MIRM 11 EP (4) “Ruang dan tempat
penyimpanan berkas rekam medis
menjamin perlindungan terhadap akses
dari yang tidak berhak.” (O,W)
MIRM 10 EP (2) “Dalam rentang waktu
penyimpanan berkas rekam medis, rumah
sakit menjamin keamanan dan
kerahasiaan rekam medis.” (O,W)
Permenkes 269 tahun 2008 (MIRM 10)
1. Tenaga kesehatan adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan langsung
kepada pasien (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014).
Tenaga Kesehatan Profesional Pemberi Asuhan Pasien diposisikan
mengelilingi pasien
Kompetensi yang memadai
Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi
2. Interprofesional (Interprofessionality)
› Kolaborasi interprofesional (Interprofessional Collaboration)
› Edukasi Interprofesional (Interprofessional Education
› Kolaborasi Kompetensi Praktis Interprofesional (Interprofessional Collaborative
Practice Competency)
4. Personalisasi Asuhan (Personalized Care) & BPIS (Bila Pasien Itu Saya)
› Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien
› Setiap Dr memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
No Nama Spesialisa NIP Contoh Contoh Contoh
Dokter si paraf TTD Stampel
1. Dr. Andi SpA 19700326298
1021002
RM Elektronik
› Dapat mengakses dokumen yang sama secara
bersamaan dengan hak akses yang berbeda
Elemen Penilaian MIRM 12
1. Terdapat regulasi standardisasi kode
diagnosis, kode prosedur/tindakan, definisi,
simbol yang digunakan dan yang tidak
boleh digunakan, singkatan yang
digunakan dan yang tidak boleh
digunakan, serta dimonitor
pelaksanaannya. (R)
2. Ketentuan tersebut dilaksanakan dan
dievaluasi. (D,W)
Monitoring AKPLRM
N Elemen Penilaian R D O/S W
o
1 Terdapat regulasi bahwa setiap pasien v
memiliki
rekam medis dengan satu nomor rekam
medis
sesuai dengan sistem penomoran unit,
pengaturan urutan berkas rekam medis,
baik
untuk rawat jalan, rawat inap, gawat
darurat, dan
pemeriksaan penunjang.
2 Rekam medis pasien digunakan untuk v v
mencatat
hasil asesmen, renc. asuhan, &
perkembangan
kondisi pasien.
3 Ada bukti rekam medis pasien v v v
a. Mengumpulkan data dan informasi (huruf I)
tentang hal-hal sesuai d sd n, tersebut dibawah.
Pada SOAP adalah S–Subyektif dan O-Obyektif.
b. Analisis data dan informasi (huruf A) , yaitu
melakukan analisis terhadap informasi yang
menghasilkan diagnosis, masalah, dan kondisi,
untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien. Pada
SOAP adalah A-Asesmen.
c. Membuat Rencana (huruf R), yaitu menyusun solusi
untuk mengatasi / memperbaiki kelainan
kesehatan sesuai butir b . Pelaksanaan R adalah
untuk memenuhi kebutuhan pasien yang telah
teridentifikasi. Pada SOAP adalah P–Plan.
Antara lain
d. status fisik,
e. psiko-sosio-spiritual,
f. ekonomi
g. riwayat kesehatan pasien.
h. riwayat alergi,
i. asesmen nyeri,
j. risiko jatuh,
k. asesmen fungsional,
l. risiko nutrisional,
m. kebutuhan edukasi ,
n. Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge Planning)
N Elemen Penilaian R D O/S W
o
1 Rekam medis berisi informasi yang v v
memadai untuk
mengidentifikasi pasien.
2 Rekam medis berisi informasi yang v v
memadai untuk
mendukung diagnosis.
3 Rekam medis berisi informasi yang v v
memadai untuk
memberi justifikasi asuhan dan
pengobatan. (
RM Elektronik
› Dapat mengakses dokumen yang sama secara
bersamaan dengan hak akses yang berbeda
REGULASI
PANITIA/KOMITE/TIM
Tim MDGs
55
Closelanjuti Medical Record Review
Open Medical Record Review
AKPLRM
Temuan Review Medical Record yang
ditindak
4 Indikator sesuai SPM
SDM TENAGA KESEHATAN
Standar
Standar Profesi
Kompetensi
Kewenangan
Djoti Atmodjo
Sumpah untuk menjaga Rahasia
Medik untuk penggunaRekam
Medik Sekunder/ Non tenaga
kesehatan
StandarHPK.1.2
Lnformasi tentang pasien adalah
rahasia dan rumah sakit diminta
menjaga
kerahasiaan informasi pasien serta
menghormati kebutuhan privasinya.
59
Pengumpulan Analisis data
data klinis --> Dx • Hak
Pasien
• General
Lab, Rencana consent Transfer
Rad
Asesmen • Informasi Ke ruangan
Skrining asuhan Registrasi asuhan
SPO
Yandok
Askep
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN –
EDUKASI
Implementasi asuhan
Sesuai hasil asesmen
SKENARIO DI IGD
62
Triage
Asesmen dokter
dan perawat
Progress notes
Nursing notes
Formulir transfer
63
64
Pengumpul
an data
Asesmen • Dokter klinis
awal • Perawat Analisis
data --> Dx
68
69
Asesmen Informed consent
awal
70
Asesmen bedah
Asesmen pra anestesi
Informed consent
Asesmen pra induksi
Induksi
Monitoring status fisiologis
Pemulihan
Laporan operasi dan anestesi
Rencana asuhan pasca
operasi (dokter dan perawat)
71
Kebijakan pelayanan
Pedoman pengorganisasian
Pedoman Pelayanan
SPO
PMK 269/2008
No Indikator SPM Triger Keterangan
1 Penyediaan Rekam Rerata 10 > 10 meni
Medis Rawat Jalan menit
2 Penyediaan Rekam Rerata > 15 meni
Medis Rawat Inap 15menit
3 Pengembalian Rekam < 24 jam > 24 jam
Medis pasca Rawat Inap
4 Evaluasi kelengkapan 100 % 100 %
pengisian informed
Consent
5 dll
Closelanjuti Medical Record Review
Open Medical Record Review
AKPLRM
Temuan Review Medical Record yang
ditindak
4 Indikator sesuai SPM
SDM TENAGA KESEHATAN
Standar
Standar Profesi
Kompetensi
Kewenangan
Djoti Atmodjo
a. Peningkatan kualitas SDM sbg
jaminan trhdp keselamatan pasien
b. Memberikan kejelasan terhadap
kewenangan Klinis yg bisa
dilakukan.
c. Bukti fisik pendelegasian
kewenangan sesuai kompetensi
dari pimpinan fayankes.
Tujuan d. Legalitas dan perlindungan hukum
Kredensialing
Formulir Kajian Proses Evaluasi Tenaga Kesehatan Lainnya
Nama Tanggal Ijin, Dokumen Tanggung Evaluasi Paling sedikit Anggota staf yang
atau diangkat pendidikan, memuat jawab kemampuan 1 tahun sekali memberikan layanan
kategori pengalaman salinan ditetapka melaksanak evaluasi kepada pasien dilatih
staf terdokument (copy) ijin, n di uraian tugas dilakukan dan dan mempunyai
asi; Informasi pendidika uraian dilakukan terdokumenta kompetensi
diverifikasi n, tugas saat si melakukan teknik
dari pengalam KPS.1.1 diangkat KPS.3,EP.5 resusitasi
sumbernya an KPS.3,EP.2 KPS.8.1
KPS.12 KPS.12
Kebijakan pelayanan
Pedoman pengorganisasian
Pedoman Pelayanan
SPO
PMK 269/2008
(R) Regulasi, yang dimaksud dengan regulasi adalah dokumen
pengaturan yang disusun oleh rumah sakit yang dapat berupa
kebijakan, prosedur (SPO), pedoman, panduan, peraturan Direktur
rumah sakit, keputusan Direktur rumah sakit dan atau program.
(D) Dokumen, yang dimaksud dengan dokumen adalah bukti proses
kegiatan atau pelayanan yang dapat berbentuk berkas rekam medis,
laporan dan atau notulen rapat dan atau hasil audit dan atau ijazah
dan bukti dokumen pelaksanaan kegiatan lainnya.
(O) Observasi, yang dimaksud dengan observasi adalah bukti kegiatan
yang didapatkan berdasarkan hasil penglihatan/observasi yang
dilakukan oleh surveior.
(S) Simulasi, yang dimaksud dengan simulasi adalah peragaaan kegiatan
yang dilakukan oleh staf rumah sakit yang diminta oleh surveior.
(W) Wawancara, yang dimaksud dengan wawancara adalah kegiatan
tanya jawab yang dilakukan oleh surveior yang ditujukan kepada
pemilik/representasi pemilik, direktur rumah sakit, pimpinan rumah
sakit, profesional pemberi asuhan (PPA), staf klinis, staf non klinis,
Standar EP PERPU Regulasi Dokumen Obs/
d Wawancara
1 1 √ √ √ √
1.1. √ √ √
2 2.1
2.2 √ √ √
2.3 √ √
3 3.1 - 2 √ √
4 4.1 – 2 √ √
5 5.1 - 4 √ √
6 6.1 - 4 √ √
7 7. 1 - 4 √ √
Standar EP PERPU Regulasi Dokumen Obs/Wawancara
d
8 8.1 √ √
8.2 √ √ √
8.3 √ √
9 9.1 √
9.2-4 √ √
10 10.1 √
10.2-3 √ √
11 11.1 √
11.2-4 √ √
12 12.1 √
12.2 √ √
Standar EP PERPU Regulasi Dokumen Obs/Wawancara
d
13 13. √
13.1 1/5 √ √
13.1.1 √
13.1.1 2- √ √
4
13.2 √
13.2 2-3 √ √
13.3 1-2 √ √
13.4 1 √
13.4 2-7 √ √
14 14. 1 √
14. 2-3 √ √
15 15 1-6 √ √
ARK
2/7
TKRS HPK
PMKP AP
6 1,2
MIRM
MFK PAP
10 2,3
MKE PAB
5 7.1
Tabel 1. Kebijakan Nasional Terkait Sistem Informasi Rumah Sakit
No Kebijakan RMIK
1 Pedoman Komunikasi dan Informasi di RS
2 Informasi Tata Tertib Pasien dan Penunggu/ Pengunjung Pasien
3 Kebijakan Akses Informasi oleh Pasien di RS
4 Kebijakan Pemanfaatan Rekam Medis di RS
5 Perlindungan Rekam Medis dari Akses/ Penggunaan yang Tidak Sah
6 Privasi, Keamanan dan Kerahasiaan Informasi Pasien RS
Pembuatan Isi dan Format serta Kewenangan Entry Data Rekam Medis/
7
Catatan Klinis
8 Surat Edaran tentang Formulir Cetakan Medis Baru
9 Penyimpanan Rekam Medis, Data dan Informasi pasien di RS
10 Kebijkan Akses Data Klinis dan Data Elektronik
11 Surat Edaran Kehadiran Pegawai
12 Pembentukan Instalasi Informasi Kesehatan RS
Pemberlakukan Struktur Organisasi Bagian, Bidang dan Instalasi serta
13
Uraian Jabatan Struktural dan Fungsional di Lingkungan RS
14 Penggunaan Daftar Singkatan, Simbol dan Daftar Istilah (glossary) di RS
Surat Edaran Penggunaan Gelang Identitas dan PIN Resiko Pasien Rawat
15
Inap di RS
Tabel 1. Contoh Prosedur Operasional Pelayanan Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
No Nama dokumen
1 Alur Proses Rekam Medis Rawat Inap di RS
2 Pendaftaran Pasien Baru Rawat Jalan Sesuai Dengan Jenis Pasien
3 Perubahan type pembayaran pasien rawat inap
4 Pendaftaran Pasien Lama Rawat Jalan Sesuai Dengan Jenis Pasien
5 Pembatalan Registrasi Rawat Jalan
6 Penatalaksanaan Pasien Perjanjian
7 Pendaftaran dan layanan Informasi Rawat Inap
8 Tatacara Pemberian Informasi untuk Pasien Rawat Inap
9 Pemberian Gelang dan PIN untuk Identifikasi Pasien
10 Rekam Medis Bayi Baru Lahir di RS
11 Pencarian dan pengambilan rekam medis dari rak penyimpanan
12 Distribusi dan pengambilan rekam medis di Instalasi rawat jalan
13 Perakitan Formulir Rekam Medis Rawat Inap dan Rawat Jalan
14 Pembuatan Kode Rawat Inap
15 Pembuatan Kode Rawat Jalan
16 Entry data INA CBG's pada Klaim BPJS
17 Penatalaksanaan Monitoring dan Evaluasi Entry Kode INA CBG's
18 Peminjaman rekam medis
19 Pelepasan Informasi / Permintaan Data dengan membuka rekam medis
20 Pelepasan Informasi / Permintaan Data dan informasi untuk bahan ilmiah
21 Perlindungan rekam medis dari kehilangan dan kerusakan
22 Penyimpanan rekam medis aktif
23 Penyimpanan rekam medis in-aktif
24 Kegiatan Alih Media rekam medis aktif menjadi media elektronik
25 Penyimpanan benda yang diambil dari tubuh pasien
26 Pelaksanaan Retensi/ Penyusutan Rekam Medis
27 Pemusnahan Rekam Medis
28 Pengembangan Rekam Medis Tebal dengan Volume lanjutan
29 Prosedur Nilai Keabsahan Rekam Medis