Anda di halaman 1dari 24

KANKER KOLOREKTAL

Disusun oleh :
Lily Fitriani

Pembimbing :
Dr. Rantapina Sp.B
2

Definisi

Suatu keganasan yang tumbuh di dalam


struktur saluran usus besar (kolon) dan
atau rektum
3
4

Fisiologi Kolon dan Rektum

Menyerap air, vitamin


dan elektrolit

Ekskresi mucus

Penyimpanan feses &


mendorongnya keluar
5
Epidemiologi

Kejadian kanker terbanyak dunia

Distribusi kanker pada usus


besar
6

ETIOLOGI
Kelainan kolon
- Adenoma
Diit tinggi
lemak/protein - Poliposis Herediter
rendah serat familial
- Kolitis
ulserativa
7

Polip  Ca (15th)
8

• well-differentiated
Histologi • moderately well
(Cappel MS. differentiated
2005)
• poorly
differentiated

• A
Dukes • B
Klasifikasi (Sjamsuhidajat
- dJong, 2010))
• C
• D

TNM system •T
(American
Cancer Society. •N
2013)
•M
9

Makroskopik
• Pada tipe ini tumor tumbuh menonjol ke dalam lumen usus,
berbentuk bunga kol dan ditemukan terutama di sekum dan kolon
Tipe polipoid
atau vegetatif
ascendens.

• Pada tipe ini biasanya mengakibatkan penyempitan sehingga


terjadi stenosis dan gejala obstruksi, terutama ditemukan pada
Tipe skirus
atau infiltratif
kolon descendens, sigmoid dan rektum.

• Pada tipe ini terjadi karena nekrosis di bagian sentral dan terletak
di daerah rektum. Pada tahap lanjut, sebagian besar tumor kolon
Tahap
ulserasi
akan mengalami ulcerasi menjadi tukak yang maligna.
10

Klasifikasi kanker
berdasar penyebaran sel kanker (Dukes)
11

T Tx Tidak bisa mendiskripsikan seberapa jauh tumor primer tumbuh


karena informasi yang tidak lengkap
Tis Kanker insitu, tumbuh hanya sebatas mukosa tapi tidak mencapai
muskularis mukosa
T1 Kanker tumbuh sampai lapisan submukosa
T2 Kanker tumbuh sampai lapisan muskularis propia
T3 Kanker tumbuh sedalam lapisan muskularis propia dan lapisan paling
luar dari kolon dan rektum tapi tidak seluruhnya
T4 T4a  kanker tumbuh sampai lapisan serosa (biasanya disebut
visceral peritoneum), lapisan paling luar pada usus
T4b  kanker tumbuh sedalam dinding kolon dan rektum dan dekat
atau menginvasi jaringan/organ terdekat
N Nx Tidak bisa mendeskripsikan kelenjar limfe karena informasi yang
kurang lengkap
N0 Tidak ditemukan kanker pada kelenjar limfe terdekat
N1 N1 ditemukan sel kanker pada 1-3 kelejar limfe terdekat
1a  ditemukan 1 kelenjar limfe terdekat
1b  ditemukan 2-3 kelenjar limfe terdekat
1c  ditemukan deposit sel kanker dalam jumlah kecil pada lemak
sekitar kelenjar limfe
N2 N2  ditemukan sel kanker pada 4 atau lebih kelenjar limfe terdekat
2a  ditemukan 4-6 kelenjar limfe terdekat
2b  ditemukan 7 atau lebih kelenjar limfe terdekat

M M0 Tidak ada metastasis jauh


M1 M1a  metastasis jauh pada 1 organ atau kelompok kelenjar limfe
jauh
M1b  metastasis jauh lebih dari 1 organ atau kelompok kelenjar
limfe jauh, atau menyebar pada daerah yang jauh dari peritonium
12

PATOFISIOLOGI
Histopatogenesis

Hiperplastik Adenomatosa

epithelium
P↑tan sel glandular displastik  sel-sel
dan penurunan tinggi yang tampak
mucus sitoplasmik, hiperkromatik&
Tipe adenoma  Polip tipe adenoma
tetapi kurangnya tersusun tidak
tubuler, vilosa, (Underwood JCE. 2007)
jumlah nukleus beraturan, dengan
tubulovilosa
yang peningkatan rasio
hiperkromatik, nukleus sitoplasma
stratifikasi &atipik serta nukleus yang
berbentuk cerutu

Cappel MS. 2005. The Pathophysiology, Clinical Presentation, and Diagnosis of Colon Cancer and Adenomatous Polyps. Dalam
Medical Clinic of North America 89 (2005) 1–42. Division of Gastroenterology. Department of Medicine. Albert Einstein Medical
Center. 5501 Old York Road. Philadelphia. USA: Elsevier
13

Underwood JCE. 2007 (A) sel epitel tunggal yang bertransformasi menjadi sel tumor
karena proses karsinogenik. (B) sel abnormal mengalami ploriferasi untuk memproduksi
kumpulan sel. (C) proliferasi lebih lanjut membentuk tumor jinak, suatu polip non-invasif
yang menonjol keluar dari permukaan mukosa. (D) sel mengalami transformasi lebih lanjut
karena perubahan genetik, lesi berubah menjadi ganas (karsinoma). (E,F) lesi ganas yang
sudah terbentuk menginvasi pembuluh darah dan kelenjar limfe,
14
15

TANDA & GEJALA

Perdarahan lower GI

Perubahan pola BAB

Nyeri perut

Penurunan berat badan

Penurunan nafsu makan

Kelemahan
Biasanya pasien
Tanda obstruksi
asimtomatik, hingga
Massa (+) pada RT gejala obstruksi muncul
Darah merah segar (kolon kiri)

Melena (kolon kanan)


Darah samar (+)
16

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang
17

Pemeriksaan penunjang
Fecal Occult Blood Stool DNA (sDNA)
Lab Darah
Test (FOBT) test
• guaiac-based • Mendeteksi • DL
(gFOBT) adanya mutasi • LFT
• immunochemical gen • Tumor marker
tests (iFOBT) • Jika (+)  CEA, CA 19-9
• Jika (+) disarankan untuk
disarankan untuk colonoscopy
colonoscopy

Gold Stanard :
Histopatologi
18

Radiologi

Foto Polos
USG CIL Colonoscopy CT Scan
Abdomen
DD
Hemorrhoid Ca Recti Prolapse Rekti
Darah bercampur
Darah menetes
dengan feces

Perubahan pola BAB


Perubahan pola BAB (-)
(diare / konstipasi)

Tidak merasa puas


Keluhan tenesmus (-)
setelah BAB
Penampakan massa
berbentuk sirkuler
Permukaan massa licin, Permukaan massa
livid, dan lunak berbenjol-benjol,
(sentrifugal) padat, keras

Darah dan lendir pada


Darah segar pada RT
RT

Gejala obstruksi (-) Gejala obstruksi (+)


21

Tatalaksana awal :
• Atasi kegawatan
• Antibiotika
• Anti nyeri

TERAPI BEDAH
• Prinsip terapi bedah :
▫ Reseksi en-blok pada tumor dan organ yang terinvasi
▫ Reseksi terhadap kelenjar getah bening yang
berhubungan
▫ Penilaian intraoperatif terhadap liver dan rongga
peritoneum
22

Pilihan terapi pembedahan


Polypectomy endoscopy
Eksisi transanal
Reseksi kolon
 Laparoskopi vs laparotomi
 Colectomy  mengangkat kanker dari jaringan normal
Hemikolectomi kanan  untuk tumor di caecum, kolon assending,
fleksura hepatic, dan kolon transversum
Hemikolektomi kiri  untuk tumor di fleksura lienalis dan kolon
desenden
Kolektomi sigmoid atau sigmoidectomy  untuk tumor di kolon sigmoid
 Colostomy  px dgn perforasi/obstruksi,
memungkinkan usus tidak dapat disambung kembali
23
24

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai