Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI

KEPERAWATAN

OLEH:

KELOMPOK 5
Definisi Evaluasi
Evaluasi merupakan tindakan intelektual untuk melengkapi
proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosis
keperawatan, rencana tindakan, dan implementasi sudah berhasil
dicapai.
Sementara itu, menurut Potter dan Perry (2005), evaluasi
keperawatan adalah kategori perilaku keperawatan dalam
menentukan pembuatan dan pencatatan hasil tindakan keperawatan
yang telah dicapai.
Tujuan Evaluasi
– Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai
tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan,
sehingga perawat dapat mengambil keputusan:
– Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang
ditetapkan)
– Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan untuk
mencapai tujuan)
– Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang
lebih lama untuk mencapai tujuan)
Kriteria Evaluasi
Ada dua kriteria dalam kita melakukan evaluasi, yaitu
kriteria proses dan kriteria keberhasilan.

1. kriteria proses (evaluasi


proces) adalah menilai
2. Kriteria keberhasilan
jalannnya proses
(evaluasi hasil/sumatif) adalah
keperawatan sesuai dengan
menilai hasil asuhan
situasi, kondisi, dan
keperawatan yang diperlihatkan
kebutuhan klien. Evaluasi
dengan perubahan tingkah laku
proses harus dilaksanakan
klien. Evaluasi ini dilaksanakan
segera setelah perencanaan
keperawatan dilaksanakan pada akhir tindakan
untuk membantu keefektifan keperawatan secara paripurna
terhadap tindakan
1. Menentukan kriteria, standar praktik dan pertanyaan evaluatif
a. Kriteria c. Pertanyaan evaluatif
Untuk menentukan suatu kriteria dan
Kriteria digunakan sebagai pedoman
standar, perlu digunakan pertanyaan
observasi untuk pengumpuln data dan sebagai evaluative (evaluative questions)
penentuan kesahihan data yang terkumpul. Semua sebagai dasar mengevaluasi kualitas
kriteria yang digunakan pada tahap evaluasi ditulis asuhan keperawatan dan respons klien
sebagai kriteria hasil. Kriteria hasil menandakan terhadap intervensi. Pertanyaan-
hsil akhir asuhan keperawatan. pertanyaan yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi :
b. Standar praktik 1) Pengkajian : apakah dapat dilakukan
pengkajian pada klien?
Standar asuhan keperawatan dapat digunakan
2) Diagnosis : apakah diagnosis disusun
untuk mengevaluasi praktik keperawatan secara bersama dengan klien?
luas. Standar tersebut menyatakan hal yang harus 3) Perencanan : apakah tujuan telah
dilaksanakan dan dapat digunakan sebagai suatu diidentifikasi dalam perencanaan?
model untuk kualitas pelayanan. Standar harus 4) Implementas : apakah klien
berdasarkan hasil penelitian, konsep teori, dan mengetahui tentang intervensi yang akan
dapat diterima oleh praktik klinik keperawatan diberikan?
saat ini 5) Evaluasi : apakah modifikasi asuhan
keperawatan diperlukan?
2. Mengumpulkan data mengenai status kesehatan klien yang
baru terjadi

Pada tahap ini kita perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan.


Siapa yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data? Kapan
data tersebut diperoleh? Dan sarana apa yang akan digunakan untuk
memperoleh data? Perawat professional yang pertama kali
mengkaji data klien dan menyusun perencanaan adalah orang
yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi respon klien terhadap
intervensi yang diberikan. Perawat lain yang membantu memberikan
intervensi kepada klien harus berpartisipasi dalam proses evaluasi.
Validitas informasi meningkat jika lebih dari satu orang yang ikut
melakukan evaluasi.
3. Menganalisis dan
membandingkan data terhadap
kriteria dan standar
Perawat memerlukn ketrampilan dalam berfikir kritis,
kemampuan menyelesaikan masalah, dan kemampuan
mengambil keputusan klinik. Kemampuan ini diperlukan
untuk menentukan kesesuaian dan pentingnya suatu data
dengan cara membandingkan data evaluasi dengan
kriteria serta standar dan menyesuaikan asuhan
keperawatan yang diberikan dengan kriteria dan standar
yang sudah ada. Pada tahap ini perawat dituntut untuk
dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin dapat
memengaruhi efektifitas asuhan keperawatan.
4. Merangkum hasil dan membuat
kesimpulan
5. Melaksanakan intervensi yang sesuai
Pertama kali yang perlu dilaksanakan berdasarkan kesimpulan
oleh perawat pada tahap ini adalah Pada tahap ini perawat melakukan
menyimpulkan efektivitas semua intervensi intervensi berdasarkan hasil kesimpulan
yang telah dilaksanakan. Kemudian yang sudah diperbaiki dari
menentkan kesimpulan pada setiap diagnosis perencanaan ulang, tujuan, kriteria
yang telah dilakukan intervensi. Yang perlu hasil, dan rencana asuhan
diingat disini adalah tidak mungkin membuat keperawatan. Meskipun pengajian
suatu perencanaan 100% berhasil oleh karena dilaksanakan secara rutin dan
itu memerlukan suatu perbaikan dan berkesinambungan, aspek-aspek khusus
perubhan-perubahan, sebaliknya tidak perlu dikaji ulang dan penambahan data
mungkin perencanaan yang telah disusun untuk akurasi suatu asuhan
100% gagal. Untuk itu diperlukan kejelian keperawatan
dalam menyusun perencanaan, intervensi
yang tepat, dan menilai respon klien setelah
diintervensi seobjektif mungkin.
Tahap tahap evaluasi

– Mengidentifikasi kriteria dan standar evaluasi


– Mengumpulkan data untuk menentukan apakah kriteria dan standar telah
terpenuhi
– Menginterpretasi dan meringkas data
– Mendokumentasikan temuan dan setiap pertimbangan klinis
– Menghentikan, meneruskan, atau merevisi rencana
Jenis Evaluasi
1. Evaluasi Formatif (proses)
Fokus pada evaluasi proses 2. Evaluasi sumatif (hasil)
(formatif) adalah aktivitas dari Rekapitulasi dan kesimpulan dari
proses keperawatan dan hasil observasi dan analisa status
kesehatan sesuai waktu pada tujuan.
kualitas peayanan asuhan
Ditulis pada catatan perkembangan.
keperawatan. Evaluasi proses
Focus evaluasi hasil (sumatif) adalah
harus dilaksanakan segera perubahan perilaku atau status
setelah perencanaan kesehatan klien pada akhir asuhan
keperawatan diimplementasikan keperawatan. Tipe evaluasi ini
untuk membantu menilai dilaksanakan pada akhir asuhan
efektivitas intervensi tersebut. keperawatan secara paripurna
Tehnik Evaluasi

1. Wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga
disebut dengan anamnesa.
2. pengamatan/observasi
Pengamatan adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk
memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan
klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan
alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran
Dokumentasi keperawatan

Dokumentasi merupakan pernyataan tentang kejadian atau aktivitas


yang otentik dengan membuat catatan tertulis. Dokumentasi
keperawatan berisi hasil aktivitas keperawatan yang dilakukan
perawat terhadap klien, mulai dari pengkajian hingga evaluasi.
Dengan demikian, dokumentasi keperawatan ini menjadi bukti
tindakan keperawatan yang dilakukan perawat terhadap klien.
Karenanya, perlu dibuat sebuah format yang disepakati bersama
terkait bentuk dokumentasi proses keperawatan yang berisi mulai
dari pengkajian hingga evalusi

Anda mungkin juga menyukai