Anda di halaman 1dari 9

Rhinitis Alergika dan

Penatalaksanaannya
Maria Yuliva
102012230
Skenario 2
• Seorang perempuan 12 tahun
datang dengan keluhan pilek.
Anamnesis
• Pilek sejak 1 bulan
• Hidung tersumbat malam hari
• Bersin pada malam hari
• Sekret: bening, encer
• Nyeri pipi (-)
• Ayahnya sering pilek
• Tidak ada riwayat pengobatan
Pemeriksaan Fisik
1. Wajah:
 allergic shiners
 Nasal crease
2. Rhinoskopi anterior dan rhinoskopi
posterior

Hasil pemeriksaan fisik:


Suhu 36,70c
Hidung: konka pucat kanan dan kiri
Sekret (+) kanan dan kiri serous
Telinga: kanan kiri retraksi
– Skin Prick Test. Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi. Tes
ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik. Akan
lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas
tersedia.
– IgE serum total. Kadar meningkat hanya didapati pada 60% penderita rinitis alergi dan 75%
penderita asma. Kadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergi. Kadar dapat meningkat
pada infeksi parasit, penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensi.
– IgE serum spesifik. Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis
alergi seperti skin prick test selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang
positif. Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967, seperti
Phadebas RAST, Modified RAST, Pharmacia CAP system dan lain-lain. Waktu pemeriksaan lebih
singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja.
– Pemeriksaan sitologis atau histologis, bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap
terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung.
– Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test). Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam
mendiagnosis rinitis alergi, dimana riwayat rinitis alergi positif, tetapi hasil tes alergi selalu
negatif.
– Foto polos sinus paranasal/CT Scan/MRI. Dilakukan bila ada indikasi keterlibatan sinus
paranasal, seperti adakah komplikasi rinosinusitis, menilai respon terhadap terapi dan jika
direncanakan tindakan operasi
Pemeriksaan Penunjang
• Skin Prick Test
• IgE serum total
• IgE serum spesifik
• Pemeriksaan sitologis atau histologis
• Tes provokasi hidung
• Foto polos sinus paranasal/CT Scan/MRI
Anatomi Hidung
Diferential Diagnosis

• Rinitis vasomotor adalah gangguan • Rhinitis akut adalah radang akut


fisiologi lapisan mukosa hidung yang mukosa nasi yang ditandai dengan
disebabkan peningkatan aktivitas gejala-gejala rhinorea, obstruksi nasi,
saraf Gejala klinis rhinitis vasomotor bersin-bersin dan disertai gejala
adalah hidung terasa tersumbat umum malaise dan suhu tubuh naik.
bergantian kanan kiri, tergantung Rhinitis akut disebabkan oleh inveksi
posisi tidur pasien.Sekret hidung virus (Rinovirus, Myxovirus) atau
lebih mukoid dibandingkan dengan infeksi bakteri terutama
rhinitis alergi.Bersin terjadi kadang- Haemophylus Influensa,
kadang tanpa rasa gatal di mata dan Steptococcus, Pneumococcus.
sekret mengalir ke tenggorok
terutama pagi hari.
Working Diagnosis
Rinitis alergi adalah adalah
kelainan pada hidung dengan
gejala bersin-bersin, rinore, Rinitis alergi musiman
rasa gatal dan tersumbat Rinitis alergi sepanjang tahun
setelah mukosa hidung
terpapar alergen yang
diperantarai oleh Ig E.2

Anda mungkin juga menyukai