Anda di halaman 1dari 33

Direktorat Guru Dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Latar Belakang
Penguatan Pendidikan Karakter
Arahan Khusus Presiden
1 Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Revitalisasi Pendidikan Vokasi:


2
SMK Maritim, Pariwisata, Pertanian/Pangan, Ekonomi Kreatif
3 Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

4 Ujian Nasional

Gerakan Nasional Revolusi Mental


1 Integritas

2 Kerja Keras (Etos Kerja)

3 Gotong Royong
PPK adalah Solusi

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) hadir untuk


menyiapkan Generasi Emas 2045 yang memiliki
kecakapan abad 21. Dengan menempatkan kembali
karakter sebagai ruh pendidikan di Indonesia,
berdampingan dengan intelektualitas, PPK berperan
dalam pembentukan generasi muda yang tangguh,
cerdas, dan berkarakter.
Tampilan Laman:
http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id
Regulasi Pendukung

 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
 Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
 Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah
Peraturan Pemerintah No.19/2017 tentang Guru
 Peraturan Presiden 87/2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Definisi PPK (Perpres 87/2017)

“Gerakan pendidikan di bawah tanggung


jawab satuan pendidikan untuk memperkuat
karakter peserta didik melalui harmonisasi
olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga
dengan pelibatan dan kerja sama antara
satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi
Mental (GNRM)” (Pasal 1, ayat 1)
Maksud dan Tujuan PPK

Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi


emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila.
 Mengembangkan platform pendidikan nasional yang
meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam
penyelenggaraan pendidikan.
 Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi
pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan
lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
Membangun Generasi Emas 2045 yang dibekali
Kecakapan Abad 21
KeterampilanAbd
Kecakapan abad21
21yang
yang dibutuhkan
dibutuhkan setiap
setiapsiswa
siswa
1 2 3
Kualitas Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan
pada lingkungan yang dinamis. keterampilan dasar sehari-hari. masalah kompleks

• Religius • Literasi bahasa • Berpikir kritis


• Nasionalis • Literasi numerasi • Kreativitas
• Mandiri • Literasi sains • Komunikasi
• Integritas • Literasi digital • Kolaborasi
• Gotong royong • Literasi finansial
• Toleransi • Literasi budaya dan
• Tanggungjawab kewargaan
• Kreatif
• Peduli lingkungan
• dll
Sumber: Kemendikbud 2016
Implementasi PPK
(Pasal 3)
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai
religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
bertanggungiawab.
RELIGIOSITAS NASIONALISME

INTEGRITAS
KEMANDIRIAN
Olah Rasa
(Estetis)
GOTONG-ROYONG
Religiositas
Sikap dan perilaku yang
taat/patuh dalam menjalankan Relasi dengan Sang Pencipta
ajaran agama yang  Beriman dan Bertaqwa
dipeluknya, bersikap toleran,  Menjalankan segala perintah-Nya
 Disiplin beribadah
mencintai alam dan selalu
menjalin kerukunan hidup Tuhan
antar sesama.

Relasi dengan sesama Individu Harmoni dengan alam


 Toleransi  Bersih
 Peduli Sosial  Peduli Lingkungan
 Memanfaatkan
lingkungan dengan bijak
Sesama Alam
Nasionalisme
 Mengapresiasi, menjaga, mengembangkan kekayaan
budaya bangsa sendiri (kebijaksanaan, keutamaan,
tradisi, nilai-nilai, pola pikir, mentalitas, karya budaya)
dan mampu mengapresi kekayaan budaya bangsa lain
sehingga semakin memperkuat jati diri bangsa
Indonesia.
Sub Nilai Karakter Nasionalisme:
 Cinta tanah air
 Semangat kebangsaan
 Menghargai kebhinnekaan
 Rela berkorban
 Taat hukum
Kemandirian

 Sikap percaya pada


kemampuan, kekuatan,
bakat dalam diri sendiri,
tidak tergantung pada orang
lain
Sub Nilai Karakter
Kemandirian:
 Kerja keras (etos kerja)
 Kreatif dan inovatif
 Disiplin
 Tahan banting
 Pembelajar sepanjang
hayat
Gotong Royong
 Kemampuan bekerjasama untuk
memperjuangkan kebaikan bersama bagi
masyarakat luas, terutama yang sangat
membutuhkan, marginal, dan terabaikan di
dalam masyarakat.

Sub Nilai Karakter Gotong Royong:


 Kerjasama
 Solidaritas
 Kekeluargaan
 Aktif dalam gerakan komunitas
 Berorientasi pada kemaslahatan bersama
Integritas
 Menyelaraskan pikiran,
perkataan dan perbuatan yang
merepresentasikan perilaku
bermoral yang kebenarannya
dapat dipertanggungjawabkan
secara rasional.

Sub Nilai Karakter Integritas:


 Kejujuran
 Keteladanan
 Tanggungjawab
 Antikorupsi
 Komitmen moral
 Cinta pada kebenaran
3 Basis Pendekatan Implementasi PPK

 Relasi Pedagogis
 Integrasi dalam kurikulum Keteladanan
 Metode Pembelajaran Budaya Pembiasaan
 Manajemen Kelas
Kelas Pendampingan
Sekolah Tradisi sekolah
 Pengembangan muatan lokal
Ekstrakurikuler
Evaluasi norma dan
Fokus utama pengembangan peraturan sekolah
Kurikulum 2013 Masyarakat

Orangtua  Komunitas
 Komite Sekolah  Pusat budaya
 Lembaga Pemerintahan  Pusat kesenian
 Organisasi Masyarakat Sipil  Seniman, tokoh, dll.
PLATFORM BELAJAR MASA DEPAN

Guru • Memperhatikan modalitas


belajar
• Inspirator • Merancang dan membuat
• Mentor dan bahan belajar digital
pembimbing • Menyediakan mega data
• Fasilitator dan merancang
• Pembelajar pembelajaran berbasis IT
• Evaluator
BELAJAR • Infusi IT ke dalam kurikulum

Siswa Kurikulum
• Memperhatikan
dan
modalitas belajar Pembelajaran
• Merancang dan
memberi
umpanbalik cepat
• Layanan belajar
kapan saja dan di
mana saja
LATAR BELAKANG

*) PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study), PISA (Programme for International
Student Assessment ), INAP (Indonesia National Assessment Program)
Baca Tulis

Digital
KETERAMPILAN ABAD 21*

Nasionalisme

Religius Integritas
Baca dan
KUALITAS Tulis
KARAKTER
Budaya
dan Numeras
Gotong Kewargaan i
Mandiri
Royong

LITERASI Berpikir
kritis

Finansial Sains
Kolaboratif KOMPETENSI Kreatif
Digital

Komunikatif

* Forum Ekonomi Dunia, 2015


Program LITERASI Kemendikbud

Gerakan
Literasi
Keluarga Gerakan
Gerakan Literasi
Literasi Guru dan
Sekolah Tendik
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
Gerakan Literasi Gerakan
Masyarakat Literasi Bahasa
dan Sastra
Gerakan Literasi
Budaya
PRINSIP GERAKAN

KOORDINASI

MILIK
KOMITMEN
BERSAMA
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL

KEBERLANJUTAN KEMITRAAN
Baca dan
Tulis

Budaya dan
Kewargaan Numerasi

LITERASI
Finansial Sains

Digital
DEFINISI INDIKATOR

SEKOLAH
 Melek pengetahuan dan
- Skor PISA literasi membaca
kemampuan membaca dan
- Skor PIRLS literasi membaca
menulis, mencari,
- Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
menelusuri, mengolah dan
- Rata-rata skor UKG Guru Bahasa
memahami informasi untuk Indonesia
menganalisis, menanggapi,
dan menggunakan bahasa
dan sastra secara
Literasi cendekia.
KELUARGA
Jumlah bahan bacaan literasi
Baca dan bahasa yang dimiliki setiap
keluarga

Tulis
MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
DEFINISI INDIKATOR
• menggunakan berbagai SEKOLAH
macam angka dan Jumlah kegiatan pembelajaran yang
simbol-simbol yang berkaitan dengan numerasi berbasis
terkait dengan proyek
matematika dasar untuk Peningkatan kecakapan multiliterasi
memecahkan masalah melalui numerasi
Tumbuhnya pandangan dan sikap positif
praktis dalam berbagai
terhadap numerasi
macam konteks
KELUARGA
kehidupan sehari-hari.
Literasi • menganalisis informasi
Jumlah dan variasi bahan bacaan
numerasi yang dimiliki setiap
dan mampu keluarga.
Numerasi mengolahnya ke dalam
berbagai macam bentuk
Peningkatan frekuensi pemanfaatn
bahan bacaan numerasi
presentasi numerasi Peningkatan frekuensi kesempatan
(grafik, tabel, bagan, anak mengaplikasikan numerasi
dsb.). dalam kehidupan sehari-hari
• membangun interpretasi
terhadap informasi angka MASYARAKAT
dan simbol numerik Jumlah dan variasi bahan bacaan
lainnya. numerasi yang dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan
bahan bacaan numerasi
DEFINISI INDIKATOR

 Kemampuan untuk SEKOLAH


menggunakan pengetahuan − Skor PISA literasi sains
sains, mengidentifikasi − Skor TIMSS literasi sains
pertanyaan, menarik − Rata-rata skor UKG Guru IPA
kesimpulan dalam rangka − Rata-rata nilai UN IPA
memahami serta membuat
keputusan yang berkenaan
dengan alam.
 Seseorang disebut literat
Literasi terhadap sains, jika memiliki
kompetensi untuk:
KELUARGA
Jumlah bahan bacaan literasi sains
1. Menjelaskan fenomena yang dimiliki setiap keluarga
Sains sains
2. Mengevaluasi &
mendesain pengetahuan
& keterampilan sains MASYARAKAT
secara mandiri Jumlah program yang berkaitan
3. Menginterpretasi data & dengan lingkungan dalam suatu
bukti sains daerah
DEFINISI INDIKATOR

• Kecakapan (life skills) SEKOLAH


yang tidak hanya − Ketersediaan akses internet di sekolah
melibatkan − Bahan literasi digital yang ada di
kemampuan sekolah
penggunaan perangkat
teknologi, informasi dan KELUARGA
komunikasi semata, Jumlah penduduk yang
tetapi juga kemampuan menggunakan komputer dan gawai
bersosialisasi,
Literasi kemampuan dalam
berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, tempat tinggal, dan lama
pembelajaran, maupun
waktu penggunaan per hari.
Digital memiliki sikap, berpikir
kritis, kreatif, serta
MASYARAKAT
inspiratif sebagai
− Jumlah penduduk yang mengakses
kompetensi digital.
internet berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, tempat tinggal & lama waktu
penggunaan / hari.
− Penurunan angka penduduk yang terjerat
kasus pelanggaran UU ITE menurut
kelompok umur
DEFINISI INDIKATOR

 Kemampuan untuk SEKOLAH


memahami bagaimana uang Jumlah siswa dan guru yang
berpengaruh di dunia menggunakan produk layanan
(bagaimana seseorang
tabungan dan koperasi
mengatur untuk
menghasilkan uang,
mengelola uang, KELUARGA
menginvestasikan uang dan
Penurunan tingkat kemiskinan
Literasi menyumbangkan uang
untuk menolong sesama). penduduk Indonesia
 Rangkaian proses atau
Finansial aktivitas untuk meningkatkan
pengetahuan, keyakinan, MASYARAKAT
dan keterampilan konsumen Jumlah penduduk usia produktif yang
dan masyarakat sehingga menggunakan produk layanan jasa
mereka mampu mengelola keuangan (Tabungan, Asuransi, Saham,
keuangan dengan baik. Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun,
Industri jasa keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar
berkurang
DEFINISI INDIKATOR
 Kemampuan untuk
SEKOLAH
memahami,
1.Rata-rata nilai USBN - PKn
menghargai dan
2.Jumlah sekolah yang memiliki
berpartisipasi
aktivitas seni budaya & bahasa daerah
secara mahir dalam
(mulok, ekstrakulikuler)
budaya.
 Kemampuan untuk
KELUARGA
berpartisipasi
Literasi secara aktif dan
menginisiasi
Penggunaan bahasa daerah di
lingkungan keluarga

Budaya dan perubahan dalam


komunitas dan
Penurunan angka kejahatan dan
pelanggaran anak di bawah umur
lingkungan sosial
Kewargaan yang lebih besar.
MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang
menguasai bahasa dan seni budaya
daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu

Anda mungkin juga menyukai