Anda di halaman 1dari 38

Strategi

Pendampingan
Masyarakat Program
Sanitasi Pedesaan
Padat Karya
PENINGKATAN KAPASITAS
TFL
PROGRAM SANITASI
PERDESAAN PADAT KARYA
2019
Hasil yang diharapkan

Pendamping lapangan memahami peranan strategis yang


dapat dilakukan dalam kegiatan pendampingan masyarakat;

Peserta dapat memahami metode efektif pendampingan


melalui kegiatan rembuk dan promosi kesehatan;

Peserta dapat mempraktikkan metode komunikasi yang


efektif dalam pelaksanaan simulasi kegiatan rembuk warga
Mengapa Perlu Pemberdayaan Masyarakat?
Perilaku Masyarakat Belum Peduli Sanitasi
Perilaku Masyarakat Peduli Sanitasi

KU
E R IL A
H A NP
Bassin de la Villette, Paris Cheongyecheon River, South

BA
Korea

E R U
P

Tukad Bindu, Bali Tukad Badung, Bali


Teori Perubahan Perilaku Masyarakat

Motivasi: Alat Peraga,


Coretan
Kemampuan:
Perencanaan dan
Diskusi Tanya Jawab
Pemicuan: Panduan
dan Pengingat.

BJ Fogg, Stanford,
2013
Pembangunan Berbasis
Partisipasi Masyarakat

o Pembangunan partisipatif memposisikan


masyarakat sebagai subyek atas program
pembangunan yang diperuntukkan bagi
kepentingan mereka sendiri;
o Pelibatan masyarakat mulai dari tahap
perencanaan-pelaksanaan-monitoring-evaluasi;
o Pengerahan massa (mobilisasi) diperlukan jika
berupa program padat karya
Prinsip Pembangunan
Partisipatif

• Perencanaan program harus berdasarkan fakta


• Program harus memperhitungkan kemampuan masyarakat dari
segi Teknik, ekonomi dan sosialnya
• Program harus memperhatikan unsur kepentingan kelompok
dalam masyarakat
• Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program
• Pelibatan sejauh mungkin organisasi-organisasi yang ada
• Program hendaknya memuat program jangka pendek dan jangka
Panjang
• Memberi kemudahan untuk evaluasi
• Program harus memperhitungkan kondisi, uang, waktu, alat dan
tenaga (KUWAT) yang tersedia
“Pintu Masuk” Pendekatan
Sosial

Pendekatan Institusional
 Dilakukan dalam kemasan formal di Balai Desa, Kantor Kecamatan, dll.
 Pesan/ide/gagasan disampaikan langsung kepada komunitas sasaran
secara kolektif -> Pola Aklamasi

Pendekatan Personal
 Dilakukan dalam kemasan informal/santai pada setiap kesempatan.
Pesan/ide/gagasan disampaikan secara “face to face” terhadap
komunitas sasaran -> Pola “Gethoktular”
Tahapan Program Pendampingan

PERSIAPAN PERENCANAAN KONSTRUKSI PASCA KONSTRUKSI

a. Survei Identifikasi lokasi a. Sosialisasi a. Kontrak Kerja (KSM – PPK) a. Serah Terima
b. Rekrutment TFL b. Pemetaan Sosial dan b. Pencairan Dana Tahap I Pekerjaan
c. Peningkatan Kapasitas Penentuan Titik Lokasi b. Penyiapan SOP
c. Pencairan Dana Tahap II
TFL c. Pembentukan KSM c. Pemanfaatan dan
d. Tanda tangan Kontrak TFL d. Penyusunan RKM d. Konstruksi Pengelolaan
e. Rekutmen Tenaga Kerja oleh e. Uji coba Sistem
KSM
1. Tahapan Perencanaan (1)

2. Pemetaan Sosial
1. Sosisalisasi Program 3. Penentuan Titik
Tingkat Lokasi
Desa/Kelurahan

Output:
1. Minat dan komitmen warga
2. Terpilih Lokasi Terbaik
3. Terbentuk KSM Terbaik
4. Penandatanganan Surat Pernyataan Kesiapan
Masyarakat 4. Rembug Desa
(Pembentukan KSM-KPP)
Tahapan Metode
No Deskripsi Kegiatan Pelaku Hasil
Kegiatan Pendekatan
Kegiatan
sosialisasi di Minat dan komitmen
Memperkenalkan atau tingkat kelurahan masyarakat untuk
Sosialisasi
menyebarluaskan informasi mengenai dipersiapkan dan berpartisipasi Pendekatan
1 Awal Tingkat
program Sanimas di Tingkat Pedesaan dilaksanakan oleh melaksanakan tahapan Institusional
Desa
dalam forum resmi Desa/Lurah serta program
Fasilitator
Lapangan

 Melakukan pengumpulan data dan


informasi sebagai bahan untuk
menyusun RKM
Data kondisi pelayanan
 Merumuskan prioritas permasalahan Dilakukan oleh
sanitasi kelurahan,
yang terdapat di kelurahan; Desa/Kelurahan,
kependudukan
 Menentukan titik lokasi penanganan Sanitarian
Pemetaan permasalahan sanitasi Pendekatan
2 permasalahan; Puskesmas atau
Sosial dan titik –titik lokasi Personal
 Menyebarluaskan informasi tentang OPD Kesehatan di
penanganan
suatu usaha pencegahan penyakit bantu oleh TFL dan
permasalahan
yang menitikberatkan kegiatannya difasilitasi OPD
kepada usaha-usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia
Tahapan Metode
No Deskripsi Kegiatan Pelaku Hasil
Kegiatan Pendekatan

Dilakukan oleh pihak


Pemilihan lokasi sanitasi pedesaan yang
Pemilihan desa/kelurahan, sanitarian Pendekatan
3 memenuhi kriteria Petunjuk Teknis Daftar Lokasi
Titik Lokasi puskesmas, perwakilan Personal
warga dan didampingi TFL

1. Memaparkan hasil pemilihan lokasi


2. Proses Pemilihan Tim Pelaksana
Swakeloal (KSM) Sanitasi; Pendekatan
Rembuk Difasilitasi oleh Pihak Terpilih Lokasi
3. Merencanakan jadwal dan pelaksanaan Institusional
4 Pemilihan Desa/Kelurahan, dan dan Terbentuk
Penyusunan RKM melalui rembuk
KSM dan KPP didampingi oleh TFL KSM
4. Penandatanganan Surat Pernyatanyaan di tingkat desa
Kesiapan Masyarakat (Pakta Integritas)
1. Tahapan Perencanaan (2)

1. Pembentukan Tim
Pengadaan BarJas
2. Penyusunan RKM

3. Rekrutmen Tenaga Kerja


Output :
1. Terbentuknya Tim BarJas
2. Tersusunnya RKM
3. Penandatanganan PKS
Tahapan Metode
No Deskripsi Kegiatan Pelaku Hasil
Kegiatan Pendekatan
Pembentukan Pendekatan
Tim Sosialisasi dokumen RKM, PKS serta Kegiatan ini difasilitasi Institusional
Terbentuknya
1 Pengadaan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan dan oleh KSM, dan melalui
Tim BARJAS
Barang dan Pembentukan Tim BARJAS didampingi oleh TFL rembuk
Jasa warga

 Rencana kegiatan masyarakat (RKM) Difasilitasi oleh KSM,


sebagai bukti dokumen resmi perencanaan didampingi oleh TFL
perbaikan sanitasi oleh masyarakat,
 Dokumen RKM yang telah disiapkan oleh KSM didampingi TFL,
Penyusunan &
masyarakat selanjutnya diverifikasi oleh Verifikasi Dokumen RKM Pendekatan
2 Finaslisasi Dokumen RKM
PPTK/PPK, dan disusun dalam bentuk dilakukan oleh PPK. Personal
RKM
buku dan terjilid
 Setelah dilakukan finalisasi DOK. tahap Finalisasi dilakukan oleh
selanjutnya yaitu Pelaksanaan Fisik. KSM, dengan
Pendampingan dari TFL

Rekrutmen tenaga kerja perlu


mempertimbangkan secara baik apakah
Rekrutmen melibatkan tenaga kerja masyarakat di lokasi KSM Pelaksana Tersusunnya Pendekatan
3
Tenaga Kerja penerima program atau juga melibatkan Konstruksi Tim Pekerja Personal
masyarakat di desa tetangga agar
meminimalisir terjadinya kecemburuan
2. Tahap Pelaksanaan Fisik

1. Penandatanganan 2. Pengajuan dan


PKS (KSM-PPK) Pencairan Dana 3. Pelatihan Tenaga Kerja

Output : 4. Pembangunan. Fisik


1. PKS dan Pencairan Dana dan Uji Coba Sistem
2. Pelatihan KSM dan Tenaga Kerja
3. Pembangunan Fisik & Uji Coba Sistem
No Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pelaku Hasil Metode Pendekatan

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama


Penandatanganan PPK Bersama Dokumen PKS Pendekatan
1 (PKS) antara PPK dan KSM Pelaksana
PKS KSM tertandatangani Personal
Konstruksi

Pengajuan dana dituangkan dalam dokumen


Pengajuan dan Rencana Penggunaan Dana yang tertuang Pencairan dana
2 PPK dan KSM Pendekatan Personal
Pencairan dana dalam dokumen RKM untuk kemudian diproses Termin-1
menjadi pencairan termijn 1
Pelatihan dilakukan oleh tukang yang Pendekatan personel
Pelatihan Tenaga Tenaga kerja siap
3 berpengalaman kepada calon pekerja yang KSM dan TFL melalui kegiatan
Kerja bekerja
lolos seleksi dibantu oleh TFL Pelatihan
Dilaksanakan oleh
 Proses Pelaksanaan Pembangunan KSM dengan
Pendekatan
Infrastruktur memerlukan beberapa kali didampingi TFL,
Pembangunan Personal melalui
Pelaksanaan rembuk untuk membahas rencana
Infrastruktur rembuk antara KSM
Pembangunan kerja dan pelaporan Kegiatan ini
4 pelaksana
Infrastruktur & Tes  Tes uji fungsi IPAL/SEPTIK Sanimas dilakukan oleh
Berita acara konstruksi dan
Uji Fungsi DAK dimaksudkan untuk memastikan KSM, dan
Pemeriksaan warga penerima
berfungsinya aliran air limbah mengalir didampingi oleh
manfaat
dan masuk ke IPAL/SEPTIK TFL Disaksikan
PPK/PPTK,
2. Tahap Pasca Konstruksi

1. Serah Terima Pekerjaan 2. Penyiapan SOP

Output :
1. Pelaksanaan Serah Terima 3. Pelaksanaan Operasional
Pekerjaan
2. Tersusunnya SOP
3. Pelaksanaan Operasional
Tahapan Metode
No Tujuan Pelaku Hasil
Kegiatan Pendampingan
Serah terima hasil pekerjaan dilakukan segera setelah
selesainya kegiatan konstruksi dan sarana sanitasi
Kegiatan ini
yang dibangun dapat berfungsi. Serah terima
difasilitasi oleh
SERAH TERIMA pekerjaan dilakukan : Dok. Serah Pendekatan
1 KSM, KPP dan
PEKERJAAN a) Dari KSM PPK/PPTK SANIMAS, Terima Institusional
didampingi
b) Dari PPK/PPTK Sanimas ke Organisasi
oleh TFL
Perangkat Daerah (OPD) terkait
c) Kemudian OPD ke KPP
SOP disiapkan oleh Kelompok Pengelola dan Difasilitasi oleh
PENYIAPAN Pemanfaat (KPP) dibantu oleh TFL untuk menjadi KPP, dan Pendekatan
2 Dokumen SOP
SOP acuan dalam pengoperasian dan pemeliharanaan didampingi Personal
sarana sanitasi padat karya oleh TFL

Operasional
Tahap Operasi Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan KPP dan
3 Dan keberlanjutan pengelolaan infrastruktur terbangun didampingi pemeliharaan Pendekatan
Personal
Pemeliharaan melalui upaya pemeliharaan yang tepat oleh KPP. oleh TFL berjalan
dengan baik
Promosi Kesehatan Sebagai Metode
Pemicuan Partisipasi Masyarakat
Strategi Pendampingan Masyarakat
Melalui Promosi Kesehatan

1) Pendekatan utama yang perlu dilakukan untuk mendapatkan


“hati” masyarakat adalah dengan mengajak masyarakat
memahami dan menyadari bahwa dampak sanitasi yang buruk
terbukti selama ini melalui banyaknya kejadian penyakit di
lokasi tersebut;
2) Pada tahapan ini sangat penting untuk dapat berkolaborasi
dengan dinas kesehatan/puskesmas terutama dalam jadwal
pelaksanaan promosi kesehatan, penyelarasan data, dan
penggunaan media promosi yang interaktif;
3) Perlu dipikirkan metode yang efektif dalam kegiatan promosi
kesehatan, apakah dengan door-to-door atau dengan
pengumpulan warga. Masing-masing memerlukan strategi
tersendiri agar pelaksanaannya berlangsung secara optimal.
Metode Promosi Kesehatan

• Promosi kesehatan menjadi materi utama yang perlu


disampaikan saat pengenalan awal program kepada
masyarakat.
• Metode yang dapat dilakukan adalah dengan menceritakan
kondisi permasalahan sanitasi yang terjadi. Salah satu yang
efektif adalah dengan metode sharing partisipatif
tesrutama dari mantan penderita penyakit akibat sanitasi
buruk atau juga dengan melibatkan warga yang bekerja di
puskesmas.

• Promosi kesehatan dapat dilakukan secara efektif pada


tahapan sosialisasi awal di tingkat desa, dan juga saat
pemetaan sosial melalui target door-to-door survey.
Contoh data penyakit akibat
sanitasi sebagai bekal promosi
kesehatan
• Sanitasi juga berkaitan erat dengan stunting. Riset Kesehatan
Dasar tahun 2013 menyatakan 1 dari 3 anak Indonesia
menderita stunting. Akses terhadap sanitasi yang baik
berkontribusi dalam penurunan stunting sebesar 27%.
• Menurut World Health Organisation (WHO), Indonesia
menempati peringkat ketiga negara yang memiliki sanitasi
terburuk/tidak layak pada 2017, sementara peringkat pertama
ditempati India dan peringkat kedua Tiongkok.
• Di Indonesia tercatat 7,8 juta dari 23 juta balita adalah
penderita stunting atau sekitar 35,6 persen. Sebanyak 18,5
persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori
pendek. Ini juga yang mengakibatkan WHO menetapkan
Indonesia sebagai Negara dengan status gizi buruk.
Gambar Riil Kondisi Sanitasi Di Lingkungan Kita

MCK yang tidak berfungsi


BAB sembarangan
selokan tersumbat

Jamban asal-asalan
mencuci dan mandi di
sungai tercemar
Contoh penggunaan media untuk bekal promosi kesehatan

Sungai yang kami miliki :


...untuk tempat kami berak setiap hari,
...untuk tempat ambil air wudhu,
...untuk gosok gigi,
...untuk mandi,
...untuk mencuci pakaian, dll
Dampak Sanitasi Yang Tidak
Dikelolah / Diurus

75% sungai di Indonesia 50 dari 1000 bayi


sudah tercemar meninggal karena diare

14.000 ton per hari tinja


mencemari badan air

70% air tanah di Indonesia Masyarakat membayar 25% lebih mahal


tercemar untuk air minum perpipaan
Dampak Sanitasi Yang Buruk……
Timbulnya Penyakit Berbasis Lingkungan
1. Diare

2. Kaki Gajah
3. Kecacingan

4. DBD = Demam Berdarah

5. Penyakit Kulit
6. STUNTING
a
Fakt Tinja
A. Berdasarkan penelitian : tinja manusia 250

gr/orang/hari
B. Kandungan tinja manusia mengandung milyaran
mikroba berbahaya, termasuk :
 Bakteri Eschericia coli (DIARE),
 Salmonella tiphy (TIPUS),
 Vibrio cholerae (KOLERA)
 Virus HEPATITIS & POLIO G,
 Telur CACING CAMBUK, GELANG, TAMBAN
KREMI
C. Tinja manusia dewasa dan anak-anak/bayi tidak
berbeda

47,5 % dari air minum yang diperiksa mengandung

bakteri penyebab diare. (Riskesdas 2012)


8
------------------------Materi Pemicuan----------------------------------

FAKTA SANITASI
1.
Kerugian ekonomi yang terkait sanitasi buruk Rp 58 triliyun/tahun, akibat
biaya
2.
kesehatan & hilangnya produktiftas masyarakat akibat sakit (Studi Bank Dunia)
TINJA & AIR SENI Mencemari Sungai Tiap Hari (Bappenas):
• 176.000 m3 AIR SENI (setara dengan ± 35.200 Truk Tangki BBM milik BUMN**)
• 14.000 Ton TINJA (setara dengan ± 4.666 Gajah Sumatera*)

* Rata-rata bobot Seekor Gajah Sumatera Dewasa mencapai 3 Ton


** Truk Tangki untuk Distribusi BBM milik BUMN rata-rata memiliki kapasitas 5000 liter (5
m 3)

9
CONTOH PERHITUNGAN TINJA
Jumlah Orang Kg atau Liter tinja Kg atau Liter tinja Kg atau Liter tinja Kg atau Liter tinja
per hari per minggu per bulan per tahun
1 0.25 1.75 7.5 90

4 (satu 1.0 7 30 365


keluarga)
10 2.5 17.5 75 900

100 25 175 750 9,000 (9 tons)

250 62.5 437.5 1,875 22,500

500 125 875 3,750 45,000

1000 250 1,750 7,500 90,000 (90 tons)

100 orang membuang 600 orang membuang 100 orang, feses 100 orang menaruh
25 Kg ke sungai setiap satu ton tinja ke ukuran / berat dua tumpukan kotoran
hari sungai per minggu ekor sapi masuk ke
seukuran mobil ke
sungai
sungai setiap tahun

10
Masalahnya….???
YANG HARUS DILAKUKAN…..
1. STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN.
2. MENGELOLAH LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
YANG AMAN.
3. PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANANAN
RUMAH TANGGA.
4. CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS).
5. PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN BENAR /
TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN.
HARAPAN…….

Menurunnya Kejadian penyakit


diare dan penyakit berbasis
lingkungan lainnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku
sehari-hari yang kurang baik.
SANITASI URUSAN BERSAMA

TERIMA KASIH
BUKAN URUSAN PRIBADI…!!!

Anda mungkin juga menyukai