Terdiri dari :
1. Serabut sensorik
2. Serabut motorik.
Sensorik:
Ganglion Petrosum dorsolateral
medulla oblongata nukleus
traktus solitarius traktus solitarius
: sebagian ke nukleus dorsalis Vagi
Motorik :
Nukleus salivatorius inferior dan nukleus
ambigus medulla oblongata : sulkus
lateralis posterior.
Serabut motorik N IX + N X + N XI foramen
jugulare lewat a karotis interna dan v jugu –
lare interna diapit a karotis interna dan eks
terna disamping larings : bercabang
Di laring bercabang cabang :
- M stilofaringeus
- Mukosa farings
- Tonsil
- Mukosa bagian belakang palatum molle
- 1/3 bagian belakang lidah
Gangguan n glossofaringeus :
- Saraf motorik utama farings mekanisme menelan :
m stilofaringeus (levator farings) + arkus faringeus
makanan dari mulut ke farings
- Saraf sensorik inervasi sensorik protopatik
permukaan orofarings,pengecapan 1/3 bagian
belakang lidah
Gangguan :
1. Gangguan menelan
2. Gangguan pengecapan
3. Gangguan perasaan protopatik orofarings
Mekanisme menelan :
Makanan dikunyah (n trigeminus),dipindah pin-
dah oleh lidah (n hipoglossus),makanan dido –
rong ke orofarings : otot lidah, arkus faringeus,
otot stilofaringeus (n faringeus),tekanan rongga
mulut meningkat (n fasialis).
Palatum molle menutup : nasofarings dan orofa-
rings (n Vagus). Epiglottis menutup : agar makanan
Mekanisme menelan :
Makanan dikunyah (n trigeminus),dipindah pin-
dah oleh lidah (n hipoglossus),makanan dido –
rong ke orofarings : otot lidah, arkus faringeus,
otot stilofaringeus (n faringeus),tekanan rongga
mulut meningkat (n fasialis).
Palatum molle menutup : nasofarings dan orofa-
rings (n Vagus). Epiglottis menutup : agar makanan
tidak masuk larings, makanan masuk orofarings
farings (n glossofaringeus dan n vagus)
esofagus.
DISFAGIA :
Akibat gangguan n glossofaringeus dan n vagus
- Gangguan di palatum molle hidung
- Gangguan Epiglotis larings reflek batuk
Etiologi Disfagia :
1. Infark serebri
2. Paralisis pseudobulbar
3. Penekanan di foramen jugulare (sindrom Ver-
net) akibat trombosis vena jugularis
4. Infiltrasi Ca Nasofarings
5. Miastenia gravis
6. Pasca difteri (anak) intoksikasi botulisme
Disfagia : gangguan menelan
- Sukar menelan karena kelumpuhan otot mene
lan
- Nyeri atau perasaan tidak enak sewaktu mene
lan
Sakit menelan : faringitis, tonsilitis, esofagitis,
mediastinitis, diverkulitis di esofagus
PENGECAPAN :
- Organ pengecapan : lidah, palatum molle,
arkus faringeus, epiglotis
- Impuls pengecapan : n fasialis (chorda
timpani), n glossofaringeus, n vagus nkl
traktus solitarius VPM talamus
operkulum, bagian bawah lobus parietalis
Nkl traktus solitarius talamus : traktus
trigeminotalamikus ventralis
Hipogeusia dan Ageusia :
Hipogeusia : daya pengecapan berkurang
orang tua.
Ageusia : daya pengecapan tidak ada nafsu
makan hilang, anak : otitis media chorda tim-
pani terganggu.
Sebab lain : sindroma Guillain Barre, Lekemia, tu
mor di fossa kranii media dan posterior, trauma
Perasaan protopatik kawasan sensorik n IX :
- Persepasi rangsang nyeri, suhu, raba
orofarings diurus n IX
- Di nasofarings dan rongga mulut diurus oleh n
V.
- Proses iritatif neuralgia kerongkongan,
telinga, belakang mandibula. Menelan, bicara,
mengeluarkan lidah merangsang neuralgia
NERVUS VAGUS (N X)
• Komponen :
- Somatosensorik
- Viserosensorik
- Somatomotorik
- Viseromotorik
- Nkl Ambiguus inti motorik N IX dan N X
- Nkl Dorsalis Vagi preganglioner parasimpa-
tetik kelenjar dan otot polos visera, pembu-
luh darah intratorakal dan intraabdominal
- Aferen n X berinti di ganglion jugulare dan no-
dusum
Impuls protopatik : kulit liang telinga
Impuls aferen : faring larings, esofagus, visera
toraks dan abdomen
Nkl spinalis n trigeminus jaras trigemino
talamikus nkl VPM dan nkl VPL operku –
lum
- Impuls pengecapan dari epiglottis nkl trak-
tus solitarius
Medulla oblongata : n IX, nX, nXI permukaan late
ral di bawah korpus restiforme foramen ju-
gulare tengkorak leher : di belakang av jugula
ris interna belakang v jugularis eksterna
toraks
Kanan : n vagus kanan di belakang v cava
bronkus kanan : permukaan posterior paru, bela
kang esofagus dan anastomose n vagus
N vagus kiri : berjalan antara a karotis komunis
dan a subklavia tepi lateral arkus aorta, seting
gi bronkus kiri bercabang : permukaan poste-
rior paru, di depan esofagus dan anastomose
dengan n vagus kanan pleksus esofagus ante-
rior. Setinggi arkus aorta berbalik ke atas n re-
kurens. Di sebelah kanan berbalik ke atas mela –
lui permukaan bawah a subklavia
N rekurens kanan dan kiri otot larings, kecuali
m krikotiroideus, m krikofaringeus dan sfingter
farings.
N vagus kanan dan kiri menembus diafragma me
lalui hiatus esofagus rongga abdoman
Kiri rami gastrisi anterior, kanan rami gastri
si posterior.
- Cabang hepatis hepar
- Cabang lienalis lien
- Cabang renalis ginjal
- Ganglion soliaka viseromotorik vagus ke
usus kecil dan usus besar
GANGGUAN N VAGUS
- Gangguan n vagus melibatkan n IX
- keduanya bersama sama meninggalkan inti
- menerima juluran juluran dari inti yang sama
nkl dorsalis vagi dan nkl ambiguus
- Sindroma Wallenberg (sindroma medulla late
ral), siringobulbi dan sindroma vernet
gangguan n IX dan n X.