HALUSINASI PENGLIHATAN Kel 9
HALUSINASI PENGLIHATAN Kel 9
KELOMPOK 9
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : An.S
Umur: 14 Th
Alamat : Desa Sekar
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Pelajar
Pekerjaan : -
No.RM :
Tanggal MRS : 25-03-2019
Tanggal Pengkajian : 25-03-2019
ALASAN MASUK
Jelaskan :
Klien sering berubah-ubah, tiba-tiba klien menangis tanpa
sebab kadang-kadang klien juga tertawa dan mau bergaul,
dan kadang-kadang juga terlihat sedih.
# Diagnosa Keperawatan: gangguan proses pikir
• Persepsi sensori : Klien merasa sering melihat orang atau
teman temannya memakai obat-obatan terlarang di sekitar
ruangan dan pasien pada saat makan melihat ada obat-
obatan terlarang dan juga ada pocong sehingga tidak mau
makan. Klien sering kali melihat hal tersebut pada saat
makan dan pada saat tidur dan paling sering muncul pada
malam hari. Dan pasien merasa takut saat melihat hal-hal
tersebut.
# Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi Pengelihatan
Proses pikir
Faktor presipitasi
pasien mengatakan tahu tentang sakitanya, tetapi ia
tidak mengetahui tentang gangguan jiwa itu apa.
Klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan
pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya saat
ini
# Diagnosa Keperawatan: Kurang
pengetahuan tentang penyakit yang di derita.
ASPEK MEDIS
Gangguan Persepsi TUM: Klien dapat Setelah 1x pertemuan 1. Bina hubungan saling
Sensori: Halusinasi mengontrol halusinasinya klien dapat membina percaya
Pengelihatan yang dialaminya hubungan saling percaya 2. Beri kesempatan klien
dengan perawat dengan untuk
TUK 1: kriteria evaluasi: ekspresi mengungkapkan
Klien dapat membina bersahabat, menunjukkan perasaannya
hubungan saling percaya rasa senang, ada kontak 3. Dengarkan ungkapan
TUK 2: mata, mau berjabat klien dengan penuh
Klien dapat mengenal tangan, mau menyebutkan perhatian ekspresi
halusinasinya nama, mau membalas perasaan klien.
salam, mau berdampingan
dengan perawat, dan mau
mengutarakan
masalahnya.
TUK 2: Setelah 1x interaksi 1. Adakan kontak
Klien dapat mengenal klien dapat sering dan singkat
halusinasinya menyebutkan: secara bertahap
Isi 2. Observasi tingkah
Setelah 1x interaksi Waktu laku klien terkait
klien menyatakan Frekuensi halusinasinya, jika
perasaan dan Situasi dan kondisi menemukan klien
responnya saat yang menimbulkan yang sedang
mengalami halusinasi: halusinasi halusinasi: bicara
Marah dan tertawa tanpa
Takut stimulus,
Sedih memandang ke
Senang kanan/ke kiri/ke
depan seolah-olah
ada teman
berbicara.
3. Bantu klien
mengenal
halusinasinya:
4. Jika klien sedang
tidak berhalusinasi
klarifikasi tentang
adanya pengalaman
halusinasi,
diskusikan dengan
klien
5. Diskusikan dengan
klien apa yang
dirasakan jika
terjadi halusinasi
(marah/takut,
sedih, senang,
bingung) beri
kesempatan
mengungkapkan
perasaan
6. Diskusikan dengan
klien apa yang
dilakukan untuk
mengatasi
perasaan tersebut
7. Diskusikan
tentang dampak
yang akan
dialaminya bila
klien menikmati
halusinasinya
TUK 3: 1. Setelah 1x interaksi 1. Identifikasi
Klien dapat klien menyebutkan bersama klien cara
mengontrol tindakan yang tindakan yang
halusinasinya biasanya dilakukan dilakukan jika
untuk terjadi halusinasi
mengendalikan (tidur, marah,
halusinasinya menyibukkan diri,
2. Setelah 1x interaksi dll)
klien menyebutkan 2. Diskusikan cara
cara baru yang digunakan
mengontrol klien:
halusinasi 1. Diskusikan cara
3. Setelah 1x interaksi baru untuk
klien dapat memutus/mengontr
memilih dan ol timbulnya
memperagakan halusinasi:
cara mengatasi 2. Bantu klien
halusinasinya memilih cara yang
4. Setelah 1x interaksi sudah dianjurkan
klien dan lagi untuk
melaksanakan cara mencobanya
yang telah dipilih 3. Pantau pelaksanaan
untuk yang telah dipilih
mengendalikan dan dilatih, jika
halusinasinya berhasil beri pujian.
5. Setelah 1x 3. Anjurkan dan ikut
pertemuan sertakan klien
6. klien mengikuti mengikuti terapi
terapi aktivitas aktivitas kelompok,
kelompok stimulasi
persepsi/orientasi
realita.
TUK 4: 1. Setelah 1x 1. Buat kontrak
Klien dapat dukungan pertemuan dengan keluarga
dari keluarga dalam keluarga, keluarga untuk pertemuan
mengontrol menyatakan setuju (waktu, tempat
halusinasinya untuk mengikuti dan topik)
pertemuan dengan 2. Diskusikan dengan
perawat keluarga (pada
2. Setalah 1x saat pertemuan
interaksi keluarga keluarga)
menyebutkan
pengertian, tanda
dan gejala proses
terjadinya
halusinasi dan
tindakan untuk
mengendalikan
halusinasi
TUK 5: Setelah 1x interaksi 1. Diskusikan dengan
Klien dapat klien menyebutkan: klien tentang
memanfaatkan obat • Manfaat minum manfaat dan
dengan baik obat kerugian tidak
• Kerugian tidak minum obat,
minum obat nama, warna,
• Nama, warna, dosis, dosis, cara, efek
efek terapi, dan efek terapi, dan efek
samping obat samping
penggunaan obat
Setelah 1x interaksi 2. Pantau klien saat
klien penggunaan obat
mendemonstrasikan 3. Anjurkan klien
penggunaan obat minta sendiri obat
dengan benar pada perawat agar
dapat merasakan
manfaatnya
Setelah 1x interaksi 4. Beri pujian jika
klien menyebutkan klien
akibat berhenti menggunakan obat
minum obat tanpa dengan benar
konsultasi dokter 5. Diskusikan akibat
berhenti minum
obat tanpa
konsultasi dengan
dokter
6. Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada dokter
atau perawat jika
terjadi hal-hal
yang tidak
diinginkan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
P : lanjutkan SP2
Tanggal IMLEMENTASI EVALUASI
P : untuk klien
1. Motivasi klien untuk mau menghardik
halusinasinya.
2. Anjurkan klien untuk memasukkan dalam
kegiatan harian
Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
P : untuk klien
Motivasi klien untuk teratur minum obat
Sekian
dan
Terima kasih