Anda di halaman 1dari 22

SOSIALISASI RENCANA BISNIS

DAN ANGGARAN
STRUKTUR ANGGARAN BLUD

1.Pendapatan BLUD;

2.Belanja BLUD; dan

3.Pembiayaan BLUD

Psl. 50
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= PENDAPATAN BLUD

a. Jasa layanan;
b. Hibah;
c. Hasil kerja sama dengan pihak lain;
d. APBD; dan
e. Lain-lain pendapatan BLUD yang
sah.
Psl. 51
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= PENDAPATAN BLUD
Lain-lain pendapatan BLUD yang sah;
a. Jasa giro;
b. Pendapatan bunga;
c. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
d. Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari
penjualan dan/ atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh
BLUD;
e. Investasi; dan
f. Pengembangan usaha.

Psl. 51
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= BELANJA BLUD

a. Belanja operasi; dan

b. Belanja modal.

Psl. 55
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= BELANJA BLUD
a. Belanja operasi mencakup seluruh belanja BLUD untuk menjalankan tugas dan fungsi.
a) Belanja operasi meliputi
b) belanja pegawai,
c) belanja barang dan jasa,
d) belanja bunga dan
e) belanja lain.
b. Belanja modal mencakup seluruh belanja BLUD untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan BLUD.
Belanja MOdal meliputi
a) belanja tanah,
b) belanja peralatan dan mesin,
c) belanja gedung dan bangunan,
d) belanja jalan, irigasi dan jaringan.
e) belanja aset tetap lainnya.

Psl. 55
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= PEMBIAYAAN BLUD
1. Pembiayaan BLUD terdiri atas:
a. penerimaan pembiayaan
b. pengeluaran pembiayaan
2. Pembiayaan merupakan semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun
anggaran berikutnya
Psl. 56
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= PEMBIAYAAN BLUD
1. Penerimaan Pembiayaan:
a. SiLPA
b. divestasi
c. Penerimaan Pinjaman
2. Pengeluaran Pembiayaan:
a. investasi;
b. Pembayaran pokok utang/pinjaman
Psl. 56
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
BLUD
1. UPTD/Badan Daerah yang menerapkan BLUD menyusun RBA

2. RBA disusun berdasarkan:


a.anggaran berbasis kinerja;
b. standar satuan harga; dan
c. kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang
diperkirakan akan diperoleh dari layanan yang diberikan
kepada masyarakat, hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain
dan/atau hasil usaha lainnya, APBD, dan sumber pendapatan
BLUD lainnya
3. Anggaran berbasis kinerj merupakan analisis kegiatan yang
berorientasi pada pencapaian ouq)ut dengan penggunaan sumber
daya secara efisien
4. Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan merupakan pagu
belanja yang dirinci menurut belanja operasi dan belanja modal
Psl. 58
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
(RBA)
1. RBA meliputi:

a. Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan;

b. rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan;

c. perkiraan harga;

d. besaran persentase ambang batas; dan

e. perkiraan maju atau forward estimate

2. RBA menganut pola anggaran fleksibel dengan suatu presentase

ambang batas tertentu

3. RBA disertai dengan standar pelayanan minimal

Psl. 59
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan ringkasan


pendapatan, belanja dan pembiayaan.

2. Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan rencana


anggaran untuk seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang
yang tercermin dari rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan.

3. Perkiraan harga merupakan estimasi harga jual produk barang dan/atau jasa
setelah memperhitungkan biaya per satuan dan tingkat margin yang ditentukan
seperti tercermir dari Tarif Layanan.

4. Besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase perubahan


anggaran bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan
ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.

5. Perkiraan maju sebagaimana merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk


tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan
kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar
penyusunan anggaran tahun berikutnya

Psl. 60
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. Pendapatan BLUD diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dalam RKA


SKPD pada akun pendapatan daerah pada kode rekening kelompok
pendapatan asli daerah pada jenis lain pendapatan asli daerah yang
sah dengan obyek pendapatan dari BLUD.

2. Belanja BLUD yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLUD


dan sisa lebih perhitungan anggaran BLUD,
diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam RKA SKPD pada akun
belanja daerah yang selanjutnya dirinci dalam 1 (satu) program, 1
(satu) kegiatan, 1 (satu) output dan jenis belanja.

3. Belanja BLUD dialokasikan untuk membiayai program peningkatan


pelayanan serta kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan.

Psl. 61
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

4. Pembiayaan BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56


diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam RKA SKPD
selanjutnya diintegrasikan/dikonsolidasikan pada akun
pembiayaan pada Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan
Daerah selaku Bendahara Umum Daerah.

5. BLUD dapat melakukan pergeseran rincian belanja


sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis
belanja pada DPA untuk selanjutnya disampaikan kepada
PPKD.

6. Rincian belanja dicantumkan dalam RBA

Psl. 61
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. RBA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59


ayat (1) diintegrasikan/dikonsolidasikan
dan merupakan kesatuan dari RKA.
2. RKA beserta RBA sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan kepada PPKD
sebagai bahan penyusunan rancangan
peraturan daerah tentang APBD

Psl. 62
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. PPKD menyampaikan RKA beserta RBA


sebagaimatra dimaksud dalam Pasal 62
kepada tim anggaran pemerintah daerah
untuk dilakukan penelaahan.
2. Hasil penelaahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) antara lain digunakan
sebagai dasar pertimbangan alokasi dana
APBD untuk BLUD

Psl. 63
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. TAPD menyampaikan kembali RKA beserta RBA


yang telah dilakukan penelaahan kepada PPKD
untuk dicantumkan dalam RAPBD yang selanjutnya
ditetapkan menjadi Perda tentang APBD. Tahapan
dan jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA
mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan
penetapan APBD.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan,
pengajuan, penetapan, perubahan RBA BLUD
diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

Psl. 64
BLUD ...
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
ANGGARAN PENDAPATAN TAHUN 2019

No. Uraian Jumlah


PENDAPATAN
1 Jasa Layanan 94.694.999.200,00
1.1 Pendapatan Pasien Umum 6.600.000.000,00
a. Pendapatan Catatan Medik 81.197.544,00
b. Pendapatan Administrasi/Pemeriksaan 287.774.640,00
c. Pendapatan Tindakan/Operasi 509.982.600,00
d. Pendapatan Rawat Jalan 165.031.680,00
e. Pendapatan Rawat Inap Umum 2.250.239.940,00
f. Pendapatan Farmasi/Obat-obatan 1.048.009.416,00
g. Pendapatan Laboratorium 688.970.088,00
h. Pendapatan Ambulance 210.216.660,00
i. Pendapatan Pemeriksaaan Penunjang Medis 732.559.260,00
j. Pendapatan IGD 601.635.120,00
k. Pendapatan Visum et Revertum 24.383.052,00

1.2 Pendapatan Pasien BPJS 88.094.999.200,00


a. BPJS 88.054.999.200,00
b. Jampersal 40.000.000,00

2 Hibah -
3 Hasil Kerjasama -
4 APBD Pemkab/Kota 29.454.712.977,00
a. Belanja Tidak Langsung 21.812.533.977,00
b. Belanja Langsung 7.642.179.000,00

5 Lain-lain Pendapatan BLUD Yang Sah: 305.000.800,00


a. Pendapatan Jasa Giro 261.000.000,00
b. Pemakaian Kekayaan Daerah 11.000.800,00
c. Pendapatan Kerjasama Pihak Ketiga 33.000.000,00

Jumlah 124.454.712.977,00
CONTOH FORMAT RBA
BLUD ...
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
ANGGARAN BELANJA TAHUN 2019

Sumber Pendapatan
No. Uraian Jumlah
BLUD APBD
1 BELANJA
BELANJA OPERASI 95.000.000.000,00 29.454.712.977,00 124.454.712.977,00
1.1 Belanja Pegawai 3.987.600.000,00 21.812.533.977,00 25.800.133.977,00
a. Belanja Tidak Langsung - 21.812.533.977,00 21.812.533.977,00
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 17.348.421.426,00 17.348.421.426,00
Tunjangan Keluarga 1.471.440.581,00 1.471.440.581,00

b. Belanja Pegawai BLUD 3.987.600.000,00 - 3.987.600.000,00


Honorarium Pegawai Honorer/Non PNS 3.987.600.000,00 - 3.987.600.000,00

1.2 Belanja Barang dan Jasa 88.492.400.000,00 1.526.300.000,00 90.018.700.000,00


Biaya Obat-obatan 16.250.000.000,00 - 16.250.000.000,00
Biaya Pengadaan Bahan Makanan 3.500.000.000,00 - 3.500.000.000,00
Biaya Alkes Pakai Habis 9.000.000.000,00 - 9.000.000.000,00

BELANJA MODAL 2.520.000.000,00 6.115.879.000,00 8.635.879.000,00


a. Belanja Modal Tanah - - -
b. Belanja Modal Peralatan Mesin 2.520.000.000,00 6.115.879.000,00 8.635.879.000,00
Belanja Modal Pengadaan Filling Cabinet - 44.148.350,00 44.148.350,00
Belanja Modal Pengadaan Rak Arsip - 32.270.000,00 32.270.000,00
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor - - -
d. Belanja Modal Jalan Jaringan dan Irigasi - - -
e. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - - -
BLUD ...
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
ANGGARAN PEMBIYAAN TAHUN 2019

No. Uraian Jumlah


PEMBIYAAN
1 Penerimaan Pembiyaan 3.443.440.905,00
a. Penggunaan SiLPA 3.443.440.905,00
b. Penerimaan Pinjaman -

1 Pengeluaran Pembiyaan -
a. Pembayaran Pokok Pinjaman -

Jumlah Pembiayaan Netto 3.443.440.905,00

...., Oktober 2018


Direktur

IDOY
NIP.19680612 200112 1 005
RINGKASAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2019

No. Uraian Jumlah

1 PENDAPATAN
Jasa Layanan 94.694.999.200,00
Hibah -
Hasil Kerjasama -
APBD Pemkab/Kota 29.454.712.977,00
Lain-lain Pendapatan BLUD Yang Sah: 305.000.800,00
Jumlah Pendapatan 124.454.712.977,00

2 BELANJA
BELANJA OPERASI 115.818.833.977,00
Belanja Pegawai 25.800.133.977,00
Belanja Barang dan Jasa 90.018.700.000,00

BELANJA MODAL 8.635.879.000,00


Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Peralatan Mesin -
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 8.635.879.000,00
Belanja Modal Jalan Jaringan dan Irigasi -
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -
-
Jumlah Belanja 124.454.712.977,00
Surplus/(Defisit) -

3 PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiyaan
Penggunaan SiLPA 3.443.440.905,00

Pengeluaran Pembiyaan -
Pembayaran Pokok Pinjaman -
Pembiayaan Netto 3.443.440.905,00

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 3.443.440.905,00


BLUD ...
RINCIAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2019

No. Uraian Jumlah

I PENDAPATAN
1 Jasa Layanan 94.694.999.200,00
1.1 Pendapatan Pasien Umum 6.600.000.000,00
a. Pendapatan Catatan Medik 81.197.544,00
b. Pendapatan Administrasi/Pemeriksaan 287.774.640,00
c. Pendapatan Tindakan/Operasi 509.982.600,00

1.2 Pendapatan Pasien BPJS 88.094.999.200,00


a. BPJS 88.054.999.200,00
b. Jampersal 40.000.000,00

2 Hibah -
3 Hasil Kerjasama -
4 APBD Pemkab/Kota 29.454.712.977,00
a. Belanja Tidak Langsung 21.812.533.977,00
b. Belanja Langsung 7.642.179.000,00

5 Lain-lain Pendapatan BLUD Yang Sah: 305.000.800,00


a. Pendapatan Jasa Giro 261.000.000,00
b. Pemakaian Kekayaan Daerah 11.000.800,00
c. Pendapatan Kerjasama Pihak Ketiga 33.000.000,00

Jumlah 124.454.712.977,00

II BELANJA -
2.1 BELANJA OPERASI 115.818.833.977,00
a. Belanja Pegawai 25.800.133.977,00
a) Belanja Tidak Langsung 21.812.533.977,00
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 17.348.421.426,00
Tunjangan Keluarga 1.471.440.581,00
b) Belanja Pegawai BLUD 3.987.600.000,00
Honorarium Pegawai Honorer/Non PNS 3.987.600.000

b. Belanja Barang dan Jasa 90.018.700.000,00


Biaya Obat-obatan 16.250.000.000,00
Biaya Pengadaan Bahan Makanan 3.500.000.000,00

2.2 BELANJA MODAL 8.635.879.000,00


a. Belanja Modal Tanah -
b. Belanja Modal Peralatan Mesin 8.635.879.000,00
Belanja Modal Pengadaan Filling Cabinet 44.148.350,00
Belanja Modal Pengadaan Rak Arsip 32.270.000,00
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan -
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor -
d. Belanja Modal Jalan Jaringan dan Irigasi -
e. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -
-
Jumlah 124.454.712.977,00
Surplus/(Defisit) -
-
III PEMBIYAAN
1 Penerimaan Pembiyaan 3.443.440.905,00
a. Penggunaan SiLPA 3.443.440.905,00
b. Penerimaan Pinjaman -

2 Pengeluaran Pembiyaan -
a. Pembayaran Pokok Pinjaman -

Jumlah Pembiayaan Netto 3.443.440.905,00

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 3.443.440.905,00

Anda mungkin juga menyukai