Anda di halaman 1dari 22

ASTHMA

KELOMPOK 2

 Bramantio Erlangga
 Intan Dwi Lestari
 Nur Aliah
Definisi

Asma merupakan penyakit kronis saluran


pernapasan yang ditandai dengan
peningkatan reaktivitas terhadap berbagai
stimulus dan sumbatan saluran napas yang
bisa kembali spontan atau dengan
pengobatan yang sesuai (Depkes, 2007).
Tanda dan Gejala Asma

 Mengi
 Batuk
 Sesak Nafas dan,
 Rasa berat didada
Etiologi

 Adanya kontraksi otot di sekitar


bronkus terjadi penyempitan jalan
nafas
 Adanya pembengkakan membran
bronkus
 Terisinya bronkus oleh mokus yang
kental
Faktor-faktor pemicu asma antara lain;

a. Alergi dalam ruangan:


 Tungau debu rumah
 Binatang berbulu
(anjing,tikus,kucing)
 Alergi kecoa
 Jamur,kapang
 Ragi serta paparan asap rokok.
Faktor pemacu asma antara lain ;

 Rinovirus

Faktor pencetus;
 Aktivitas fisik
 udara dingin
 Histamin dan metacolin
patofisiologi

Asma merupakan inflamasi kronik saluran


napas. Karakteristik utama asma yaitu
obstruksi aliran udara (terkait dengan
bronkospasme, edema dan hipersekresi),
Derajat keparahan dan gejala asma
Derajat keparahan asma Gejala-gejala
1. Asma intermiten ringan - Serangan asma kurang dari 1 kali seminggu
- Serangan asma malam dua kali sebulan atau
kurang
2. Asma persisten ringan - Serangan asma lebih dari 1 kali seminggu
tetapi tidak timbul setiap hari
- Serangan asma malam lebih dari dua kali
sebulan
3. Asma persisten sedang - Gejala timbul setiap hari
- Serangan asma malam terjadi lebih dari 1 kali
dalam seminggu, serangan membutuhkan
pengobatan setiap hari
4. Asma persisten berat - Gejala asma berlangsug terus menerus dan
timbul setiap hari, serangan berat sering
terjadi
- Serangan asma malam sering terjadi.
Alat PEF ( Peak expiratory flow rate )
Pencegahan Asma
1. Primer
Untuk pencegahan sensitisasi pada bayi dengan resiko
asma (orang tua asma) dengan cara:
- Penghindaran asap rokok dan polutan lain selama
kehamilan dan masa perkembangan bayi/anak
- Diet hipoalergenik ibu hamil,asalkan/dengan syarat
diet tersebut tidak mengganggu asupan janin
- Pemberian asi ekslusif sampai 6 bulan
- Diet hipoalergenik ibu menyusui
2. Sekunder
Ditujukan untuk pencegahan inflamasi
pada anak yan telah tersensitisasi
dengan cara menghindari pajanan asap
rokok,serta alergi dalam ruangan.
3. Tersier
Untuk mencegah menifestasi pada
anak yang telah menunjukkan
menifestasi penyakit alergi
Diagnosis

Pemeriksaan Untuk mengetahui jika seseorang


mengalami asma:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Terapi dan penatalaksaan

Terapi non farmakologi :


• Pemantauan kepatuhan pasien pada terapi yang telah
diberikan.
• Menghidari pemicu gejala terjadinya alergi
• Menggurangi penggunaan obat-obatan yang dapat
menyebabkan asma
• Menghindari pemicu dari lingkungan
• Berhenti merokok
• Pasien dengan asma berat harus menerima asupan
oksigen,untuk meningkatkan tekanan oksigen agar
bisa menyebar keseluruh tubuh.
Terapi dan penatalaksaan

a. Penatalaksaan asma akut (saat serangan)


Serangan akut adalah perburukan pada
asma yang harus diketahui oleh pasien.
Penatalaksaan asma sebaiknya dilakukan
oleh pasien dirumah, dan apabila tidak
ada perbaikan segera ke fasilitas
kesehatan. Pada serangan asma, obat-obat
yang digunakan adalah :
 Bronkodilator (b2 agonis kerja cepat,
kolinergik, dan metilksantin)
 Kartikosteroid sistemik
b. Penatalaksaan asma jangka panjang
Pengobatan asma jangka panjang
disesuaikan dengan klasifikasi beratnya
asma. Prinsip pengobatan jangka panjang
meliputi:
 Obat asma (β2 agonis aksi panjang,
sodium kromoglikat atau kromolin,
nedokromil, modifier leukotrien dan
golongan metil ksantin)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai