Anda di halaman 1dari 55

Case Report Session

Perseptor
dr. Hj. Kemala Sayuti, Sp.M
(K)
FathurRahman
Fathur Rahman 1510312018
1510312018
GabilaHeira
Gabila HeiraMuthia
MuthiaI I 1510311109
1510311109
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang

Hidrasi Lensa

Kekeruhan lensa
mata Katarak
Denaturasi Protein
Lensa
• Merupakan penyebab kebutaan No 1
Epidemiologi • Katarak merupakan penyebab utama
kebutaan (WHO).
• Diperkirakan sebanyak 17 juta populasi
dunia mengidap kebutaan yang
disebabkan oleh katarak (2020)
• Katarak yang paling seringterjadi 
katarak senilis
– terjadi pada usia diatas 50 tahun.
– 65-74 tahun  50%
– 75 tahun  70 %
– Kejadian lebih tinggi pada wanita
Epidemiologi • Prevalensi kebutaan di Indonesia 
0,9% (penyebab utama katarak).
• Katarak di Indonesia di perkirakan
setiap tahun meningkat 210. 000 orang
• pada tahun 2009 tercatat sekitar 40 %
penduduk menderita penyakit katarak.
Etiologi • Teori biologik ( Umur)
• Teori “A free radical”
• Teori “A Cross-Link”
Teori • Bertambahnya usia  bertambah cacat
imunologik  kerusakan sel.
Biologik • akumulasi dari berbagai macam faktor
lingkungan
– Sinar cahaya matahari
– Radiasi sinar X
– Toksin
– Metal
– Steroid, obat-obatan

Katarak Senilis
Teori “A • Free radical dengan

free molekul normal


mengakibatkan degenerasi
radical”
• Free radical dapat
dinetralisir oleh
antioksidan dan vitamin E
Teori “A
Cross-Link”
• Terjadi peningkatan bersilang asam
nukleat dan molekul protein sehingga - Epitel
menggangu fungsi. • Makin tipis
• Sel epitel (germinatif) pada
• Pada usia lanjut akan terjadi perubahan ekuator bertambah besar dan
pada lensa berat
• Bengkak dan vakuolisasi
– Kapsul mitokondria yang nyata
• Menebal dan kurang elastis
- Serat lensa
• Bentuk lamel kapsul berkurang • Lebih irregular
atau kabur • Pada korteks jelas kerusakan
serat lensa
• Terlihat bahan granular
• Nuklues makin besar dan
sklerotik.
Faktor • Herediter berhubungan dengan katarak
senilis dalam berbagai famili yang berbeda.
risiko • Radiasi ultraviolet paparan dari radiasi UV
yang berasal dari matahari  maturasi dari
katarak senil
• Faktor diet  berperan pada onset dini dan
maturasi katarak senil
– Kurangnya asupan protein ,asam amino,
vitamin (ribovlafin, Vit E, Vit C) dan
elemenesensial juga berperan.
• Dehidrasi
– episode awal dari krisis dehidrasi yang berat 
maturasi katarak
• Merokok  akumulasi dari molekul
berpigmen-3 hydroxykynurine dan
Chromophores denaturasi protein.
Patofisiologi • Mekanisme yang multifaktorial
• Epitel lensa mengalami apoptosis 
mengganggu homeostasis dan
pembentukan sel serat pada lensa 
mengurangai transparansi lensa.
• Kerusakan oksidatif yang disebabkan
oleh penuaan.
Mekanisme I

Hidrasi Lensa Sklerosis Nuklear


buruk

Kekeruhan Lensa

Denaturasi Inti Nukleus


Protein lensa mengalami
Terbentuknya
lapisan baru dari penekanan dan
korteks pengerasan

Ketebalan dan
Usia Lensa Daya Akomodasi
Berat Lensa
Mekanisme II
lensa keruh
Pigmentasi

Modifikasi Kimia
High Molecular
Kristalisasi Lensa
Katarak Usia Tua weight Protein
Agregasi Protein

Fluktuasi indeks
refraktif

Cahaya menyebar Lapang Pandang


Mekanisme III
Sel epitel lensa Sel membesar /
Transpor aktif transparansi
mata epitel lensa
lensa berkurang
menebal

Akumulasi pada Vakuolisaasi


fiber mitokondria

Gangguan
Oksidan >
Stress oksidatif Apoptosis sel homeostasis
Antioksidan
cairan sel

Degenerasi pada Gangguan


Proses penuaan Zat gizi kurang
sel / mebran << trasnpor
Gangguaan transpor
Konsentrasi
sodium dan
kalsium
Suplai air, metabolit Pertambahan
, nutrisi dan vol lensa
antioksidan Konsentrasi
Glutatin dan
potasium
transparansi
lensa berkurang

Menyebarkan
cahaya masuk
Protein larut air, Protein tidak
Fase soluble BM larut air, BM

Fluktuasi indeks
bias lensa
Matriks mebran
Fase insoluble
protein
Manifestasi
klinis
Katarak • pengerasan nukleus lensa
(sklerosisnuklear)  perubahan warna
nuclear pada lensa dari yang jernih menjadi
kuning
– katarak nuclear brunescent (nukleus
dapat menjadi sangat opak dan berubah
warna menjadi kecoklatan)
– Second sight phenomenon
– perburukan myopia
– Buruknya penglihatan dalam gelap
– berkurangnya kemampuan untuk
membedakan warna,
– silau (tidak begitu menonjol)
– diplopia monokuler
Katarak • terjadi apabila bagian dari serat lensa
yang mengelilingi nukleus (korteks)
kortikal mengalami kerusakan.
• Gejala yang dapat di rasakan oleh
pasien yaitu
– silau (terutama pada malam hari saat
berkendara),
– pengurangan visus untuk jarak dekat
dan jauh
– pengurangan sensitivitas kontras.
Katarak sub- • Merupakan pengaburan pada katarak
subkapsular posterior terletak pada
kapsular lapisan korteks yang paling posterior,

posterior tepat dibawah kapsul lensa.


• lebih sering terjadi pada pasien yang
lebih muda
• Gejala :
– penglihatan secara tiba – tiba silau
– Kesulitan melihat jarak dekat dari pada
melihat jauh
Stadium
Katarak
Tatalaksana • Pengobatan utama  pembedahan.
• bila tajam penglihatan sudah menurun
sangat signifikan sehingga menganggu
pekerjaan sehari-hari atau bila telah
timbulnya penyulit seperti glaukoma
dan uveitis.
• Teknik-teknik pembedahan:
– Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE).
– Extra Capsular Cataract Extraction
(ECCE)
– Small Incision Cataract Surgery (SICS)
– fakoemulsifikasi
Komplikasi
Early post operative

Intra operatif • Endophtalmitis infeksi,

• perdarahan suprakoroid • Edema kornea

• Perforasi okuli • Fakoanafilaktik uveitis,

• iridodialisis Late post operative

• Cyclodialisis • ablasio retina

• Conjungtival Ballooning • Gangguan refraktif setelah operatif

• Ruptur kapsul posterior • edema makular cystoids

• Hilangnya cairan vitreus • Kekeruhan kapsul posterior

• ablasio membran Descement. • glaukomayang dapatterjadikarena


proses fakolitik, fakotopik,
fakotoksik.
– Tujuan Penulisan
Karya ilmiah ini bertujuan untuk
membandingkan tinjauan pustaka dengan
temuan klinis.
– Metode Penulisan
Karya ilmiah berikut ini ditulis dari beberapa
tinjauan pustaka dan literatur.
– Manfaat Penulisan
Bermanfaat dalam menambah pengetahuan
pembaca tentang katarak
BAB II
Laporan Kasus
Identitas • Nama : Ny. S
Pasien • Jenis Kelamin : Perempuan
• No RM : 01.05.33.76
• Usia : 64 tahun
• Alamat : Ulak Karang
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Tanggal
Pemeriksaan : 1 Juli 2019
Anamnesis Keluhan Utama :
Pengelihatan kabur sejak 1
tahun yang lalu pada mata kanan
dan kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang :
•Pasien mengeluhkan mata kanan dan kiri
kabur dan semakin meningkat sejak enam
bulan terakhir.
•Pasien memiliki riwayat menganti kacamata
beberapa kali dalam enam bulan terakhir.
•Pasien merasa pandangannya seperti
berkabut.
•Pasien mengeluhkan semakin sulit
membawa kendaraan di malam hari.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat kemasukan pasir
pada mata kanannya tiga tahun yang
lalu.
• Pada saat kemasukan pasir pasien
mengosok-gosokan matanya dengan
tangan. Selanjutnya mata pasien
menjadi merah dan pasien memutuskan
berobat ke rumah sakit. Dirumah sakit
pasien mendapatkan obat tetes mata.
• Riwayat hipertensi dan DM disangkal
pasien
• Riwayat penggunaan kortikosteroid
jangka panjang disangkal pasien
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada riwayat DM atau pun
hipertensi pada keluarga pasien
• Keluarga yaitu adik pasien dua orang
menderita keganasan pada payudara
• Tidak ada riwayat hipertensi, dm
ataupun penggunan kortikosteroid

Riwayat Kebiasaan dan


Sosioekonomi
• Pasien seorang ibu rumah tangga.
Vital Sign
Pemeriksaan – Keadaan Umum : Baik
Fisik – Kesadaran : Komposmentis
– Tekanan darah : 110/78 mmhg
– Frekuensi Nadi : 80x/menit
– Frekuensi Nafas : 14x/menit
– Suhu : 36oC
Pemeriksaan
Fisik
• Kulit : Turgor kulit baik
• Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran KGB leher/ preauricular
• Kepala : Normocephal
• Mata : Status oftalmologis
• Telinga : Tidak ditemukan kelainan
• Hidung : Tidak ditemukan kelainan
• Tenggorokan : Tidak ditemukan kelainan
• Gigi dan Mulut : Tidak ada radiks/caries
• Leher : JVP 5-2 cmH20
• Toraks : Pulmo dalam batas normal
• Abdomen : Tidak ada kelainan
• Punggung : Tidak ada kelainan
• Genitalia : Tidak diperiksa
• Ekstremitas : CRT<2 detik, Akral teraba hangat
Status Ophtalmikus OD OS
Visus tanpa koreksi 3/60 20/100
20/40 dengan koreki 20/25 dengan koreksi
Visus dengan koreksi
seris -4.00 seris -4.00
Refleks Fundus + +
Madarosis (-) Madarosis (-)
Silia/Supersilia
Trichiasis (-) Trichiasis (-)
Edema (-) Edema (-)
Palpebra Superior Massa (-) Massa (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Edema (-) Edema (-)
Palpebra Inferior Massa (-) Massa (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Status
OD OS
Ophtalmikus
Silia lengkap Silia lengkap
Margo Palpebra Massa (-), Sekret (-) Massa (-), Sekret (-)
Edema (-), Krusta (-) Edema (-), Krusta (-)

Aparat Lakrimalis Lakrimasi Normal Lakrimasi Normal

Hiperemis (-), Hiperemis (-),


Konjungtiva
Sekret (-), Papil (-), Sekret (-), Papil (-),
Tarsalis
Folikel (-) Folikel (-)
Injeksi Konjungtiva Injeksi Konjungtiva
Konjungtiva Fornik (-), (-),
Injeksi Siliar (-) Injeksi Siliar (-)
Status Ophtalmikus OD OS
Injeksi Konjungtiva (- Injeksi Konjungtiva (-
Konjungtiva Bulbi ), ),
Injeksi Siliar (-) Injeksi Siliar (-)

Sklera Putih Putih

Terdapat jaringan
sikatrik pada
Kornea temporo-lateral Bening
dengan diameter
3mm
Status Ophtalmikus OD OS
Kamera Okuli Cukup dalam Cukup dalam
Anterior
Iris Cokelat Cokelat

Pupil Bulat, RP (+/+), Bulat, RP (+/+),


diameter 3 mm diameter 3 mm

Lensa Keruh Keruh


Status Ophtalmikus OD OS
Korpus vitreum Jernih Jernih

Fundus :
- Media

- Papil optik
Tidak dapat dinilai, Tidak dapat dinilai
- Retina

- Aa/vv retina
- Makula
Tekanan bulbus okuli Normal (p) Normal (p)

Posisi bola mata Ortho Ortho

Gerak bola mata Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah


Gambar
Pemeriksaan • Slitlamp

mata khusus
• Diagnosis : Katarak Senilis Imatur ODS
• Diagnosis Tambahan : Sikatrik kornea OD
• Tatalaksana : Tindakan Bedah ECCE
Fakoemulsifikasi dengan IOL
(Implantation)
Kacamata Sferis – 4.00 ODS
• Prognosis : Secara umum prognosis pasien baik
BAB III
Diskusi
Temuan
Kasus

Poliklinik Mata RSUP


Diagnosa :
Perempuan, 64 tahun Dr. M. Djamil Padang :
Katarak Imatur ODS
1 Juli 2019
Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Pasien datang mengeluhkan bahwa penglihatan kabur pada mata kanan dan kiri

Pengelihaan pasien menjadi kabur sejak 1 tahun yang lalu dan memburuk
sejak 6 bulan terakhir pada kedua mata

Pasien mengaku sering berganti kecamata beberapa bulan terakhir

Pasien mengeluhkan pandangan berkabut

semakin kesulitan membawa kendaraan dimalam hari


Sebagian besar
Katarak kasus katarak
terjadi pada lansia

Kejadian Katarak
Senil lebih tinggi Penyebab
pada wanita kebutaan
(hormonal) tersering di dunia
Katarak
multifaktoral

Agregasi protein  penurunan indeks refraktif pada lensa  cahaya terbias secara
menyebar dan menurunkan penglihatan  penurunan visus berjalan progresif

Mata kanan semakin kabur sejak enam bulan terakir

Katarak Senilis
hidrasi dan
denaturasi protein
lensa dan agregasi
protein

modifikasi kimia pada


protein nukleus lensa
 pigmentasi

Lensa Keruh

Pandangan seperti
berkabut
Pemeriksaan fisik status oftalmologis

Visus OD = 3/60,OS 20/100 , lensa ODS berwarna putih keruh, Shadow Test terdapat
gambaran bayangan iris seperti halo mengelilingi bagian keruh dari lensa

Katarak senilis stadium imatur


Tatalaksana • Bila tajam penglihatan turun significant
dan menganggu pekerjaan sehari-hari
ataupun penyulit seperti glaukoma
– ECCE (extra capsular cataract
exctraction) Fakoemulsifikasi dengan
implantasi IOL
EXTRA
CAPSULAR
CATARACT
EXCTRACTION
Fakoemulsifikasi
dengan IOL
Implantation
Fakoemulsifikasi
Prognosis • quo ad vitam  bonam
• quo ad sanationam  dubia ad bonam
• quo ad functionam  dubia
BAB IV
Kesimpulan
• Telah dilaporkan pasien pasien perempuan
usia 64 tahun ke poliklinik mata RSUP Dr. M.
Djamil Padang pada tanggal 1 juli 2019
dengan diagnosis katarak imatur ODS yang
mana diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang

• Katarak merupakan penyakit mata yang


dapat menyebabkan kebutaan no.1
dibanding penyakit mata lainnya, namun
masih bersifat reversibel
• Katarak imatur merupakan stadium
katarak yang dapat menyebabkan
penurunan visus dan penglihatan
berkabut pada pasien dan kesulitan
melihat pada malam hari

• Pada pemeriksaan fisik  gambaran iris


shadow pada lensa pasien (proses katarak
terjadi pada bagian tengah lensa sedangkan
pada bagian perifer belum terjadi)
• daerah perifer yang masih jernih memberikan
gambaran shadow (tampak halo) ketika
cahaya diarahkan ke mata pasien
• Tatalaksana definitif untuk katarak 
operatif terapi ECCE Fakoemulsifikasi
dengan implantasi iol
– sangat minim komplikasi dan cocok
untuk katarak stadium imatur

• Prognosis
– Secara umum bonam, katarak yang
sudah dilakukan tindakan operatif 
mengembalikan penglihatan pasien
(tidak sampai visus normal, visus
sebelum pasien terkena katarak)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai