Anda di halaman 1dari 18

GEOLOGI DAERAH

REMBANG,
PROVINSI JAWA
TENGAH
DISUSUN OLEH :
ARIS MUNANDAR / 410015106
ANSGARIUS BANASE / 410015174
OUTLINE

FISIOGRAFI
PENDAHULUAN GEOMORFOLOGI STRATIGRAFI
REGIONAL

STRUKTUR GEOLOGI
KESIMPULAN
GEOLOGI LINGKUNGAN
PENDAHULUAN

Daerah Rembang, secara fisiografi masuk ke dalam Zona Rembang

(Bemmelen, 1949) yang terdiri dari endapan Neogen silisiklastik dan karbonat. Pada

zona ini, stratigrafinya terdiri dari batuan yang berumur Miosen Awal hingga Resen,

terbagi atas Endapan Permukaan, Batuan Sedimen, dan Batuan Gunungapi

(Kadar dan Sudijono, 1994). Penelitian di daerah Rembang dan sekitarnya

diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi geologi daerah penelitian dan

diharapkan dapat mengaplikasikan dan mengintergrasikan ilmu-ilmu geologi yang

telah diperoleh dalam menjelaskan keadaan geologi daerah penelitian.


FISIOGRAFI REGIONAL

Gambar 1. Peta Fisiografi Jawa Timur diambil dari


Peta Fisiografi Pulau Jawa oleh Van
Bemmelen (1949)
 Secara fisiografi, menurut Van Bemmelen (1949) Jawa Timur dapat dibagi menjadi 7 satuan
fisiografi, satuan tersebut dari selatan ke utara yaitu : Zona Pegunungan Selatan, Busur Vulkanik
Kuarter, Zona Pusat Depresi Jawa, Zona Kendeng, Zona Depresi Randublatung, Zona Rembang,
Zona Madura dan Dataran Aluvial Utara Jawa

 Secara fisiografis lokasi penelitian masuk dalam zona Antiklin Rembang. Berbatasan dengan

komplek Gunung Muria di Utara, di Barat berbataan dengan dataran Aluvial Jawa Utara, dan di

Selatan berbatasan dengan zona Randublatung. Secara administratif lokasi penelitian terletak di

kabupaten Grogoban provinsi Jawa Tengah. Menurut Van Bemmelen (1949) lokasi penelitian

masuk dalam zona Cekungan Jawa Timur Utara.


GEOMORFOLOGI

 Zona Rembang merupakan daerah dataran berundulasi dengan jajaran perbukitan

berarah Barat-Timur dan berselingan dengan dataran alluvial. Lebar rata-rata zona

ini adalah 50 km dengan puncak tertinggi 515 m (Gading) dan 491 m (Tungangan).

Terdiri dari pegunungan lipatan berbentuk antiklinorium yang memanjang dengan

arah Barat – Timur, dari kota Purwodadi melalui Blora, Jatirogo, Tuban sampai pulau

Madura (Van Bemmelen,1949).

 Morfologi di daerah tersebut dapat dibagi menjadi 3 satuan, yaitu satuan morfologi

dataran rendah, perbukitan bergelombang dan satuan morfologi perbukitan terjal

(Van Bemmelen,1949).
STRATIGRAFI
REGIONAL

Gambar 2. Kolom Stratigrafi Zona


Rembang (Pringgoprawiro,
1983)
STRUKTUR GEOLOGI
 Menurut Van Bemmelen (1949), Cekungan Jawa Timur bagian Utara (North East Java Basin) yaitu Zona Kendeng, Zona

Rembang – Madura, Zona Paparan Laut Jawa (Stable Platform) dan Zona Depresi Randublatung.

 Pada masa sekarang (Neogen – Resen), pola tektonik yang berkembang di Pulau Jawa dan sekitarnya, khususnya

Cekungan Jawa Timur bagian Utara merupakan zona penunjaman (convergent zone), antara lempeng Eurasia dengan

lempeng Hindia – Australia (Hamilton, 1979, Katili dan Reinemund, 1984, Pulonggono, 1994).

 Evolusi tektonik di Jawa Timur bisa diikuti mulai dari Jaman Akhir Kapur (85 – 65 juta tahun yang lalu) sampai sekarang

(Pulonggono, 1990).

 Cekungan Jawa Timur mengalami dua periode waktu yang menyebabkan arah relatif jalur magmatik atau pola

tektoniknya berubah.
 Zona pegunungan Rembang – Madura (Northern Java Hinge Belt) dapat

dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian Utara (Northern Rembang

Anticlinorium) dan bagian Selatan (Middle Rembang Anticlinorium).

 Sepanjang jalur Zona Rembang membentuk struktur perlipatan yang dapat

dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu bagian timur (berarah barat laut – timur

tenggara) dan bagian barat (berarah barat-timur).

 Secara regional, pola struktur yang berkembang di daerah penelitian adalah

Pola Meratus dan Pola Jawa yang terlihat dari kelurusan yang relatif berarah

timur laut-barat daya dan berarah barat-timur.


Gambar 3. Kerangka tektonik Cekungan Jawa Timur (Nachrowi & Koesome, 2003)
Gambar 4. Pola struktur Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994)
GEOLOGI
LINGKUNGAN
Sesumber :

 Geowisata, contoh GunungApi Purba, Kecamatan Sluke, Kab.

Rembang.

 Tempat penelitian, contoh Bukit Kekar di Lereng Bukit, Kecamatan

Pancur.

 Area irigasi, contoh Waduk Lodan di Kecamatan Sarang

 Perkebunan
Gambar 6. Peta Destinasi Wisata
Kabupaten Rembang

Gambar 5. Peta Sebaran Gua dan


Mata Air Kabupaten Rembang
Bencana :

 Kekeringan

 Longsor

 Gerakan tanah

 Intrusi Air Asin


Gambar 7. Peta Zona
Kerentanan Gerakan
Tanah di Provinsi
Jawa Tengah
KESIMPULAN

1. Lokasi penelitian termasuk kedalam Zona Rembang.


2. Terdapat 3 morfologi pada lokasi penelitian, yaitu : satuan
morfologi dataran rendah, perbukitan bergelombang dan satuan
morfologi perbukitan terjal (Van Bemmelen,1949).
3. Terdapat 9 Formasi pada daerah penelitian.
4. Pola struktur yang berkembang di daerah penelitian adalah Pola
Meratus dan Pola Jawa yang terlihat dari kelurusan yang relatif
berarah timur laut-barat daya dan berarah barat-timur.
5. Pada lokasi penelitian terdapat beberapa sesumber dan juga
dijumpai adanya bencana.
M

Anda mungkin juga menyukai