R I DWA N L A R I YO N O R I SN A SUL E R A H M A TI A E. A M A N T E L I SA L ETEC HI A DESI F I TR I A N I M O N I JA Definisi Penyakit Asma
Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi
kronik pada saluran pernapasan yang melibatkan peran banyak sel dan banyak komponennya (The National Asthma Education And Prevention Program, NAEPP). Pada individu yang rentan, inflamasi menyebabkan episode berulang dari bengek, sesak napas, sesak dada, dan batuk. Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari, Etiologi
Pernyataan etiologi mencerminkan penyebab masalah
klien yang menimbulkan perubahan-perubahan pada status kesehatan klien. Gejala Gejala-gejala asma memberi indikasi bahwa suatu serangan asma sedang terjadi. Contoh gejala asma meliputi: Napas berat yang berbunyi Batuk-batuk Napas pendek tersenggal-senggal Sesak dada Angka perfoma penggunaan Peak Flow Meter menunjukkan rating yang termasuk “hati-hati” (biasanya antara 50% sampai 80% dari penunjuk perfoma terbaik individu). Tanda-tanda Beberapa contoh tanda peringatan awal datangnnya asma adalah: Perubahan dalam pola pernapasan Bersin-bersin Perubahan suasana hati Hidung mampat Batuk Gatal-gatal pada tenggorokkan Merasa capai Lingkaran hitam dibawah mata Susah tidur Turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga Kecendurungan penurunan prestasi dalam penggunaan Peak Flow Meter Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium tidak seluruhnya harus dilakukan rutin namun dipertimbangkan untuk dilakukan menyingkirkan diagnosis banding lainnya. Pemeriksaan dan temuaan dari hasil laboratorium antara lain : Pemeriksaan darah lengkap : ditemukan hitung jenis eosinofil lebih dari 4%, namun kurang dari 4% tidak menyingkirkan diagnosis asma. Pewarnaan sputum : dijumpai eosinofil Serum IgE, lebih dari 100 U menandakan suatu kondisi alergi. Analisis gas darah arteri (AGDA), pada asma berat dapat ditemukan hipoksemia atau hiperkarbia. AGDA sebaiknya dilakukan pada pasien yang saturasi oksigennya tidak mencapai 90% walau sudah dilakukan tatalaksana awal. Pemeriksaan dengan pulse oximeter untuk menilai saturasi oksigen dan klasifikasi beratnya serangan asma. Saturasi oksigen diatas 97%, serangan ringan Saturasi oksigen 92-97%, serangan sedang Saturasi oksigen kurang dari 92%, serangan berat (Tim redaksi, 2006). Berdasarkan keparahan penyakit : Asma intermiten : gejala muncul <1 kali dalam 1 minggu Asma persisten ringan : gejala muncul <1 kali dalam 1 minggu tetapi <1 kali dalam 1 hari Asma persisten sedang (Moderate) : gejala muncul tiap hari, aksaserbasi menganggu aktivitas atau tidur, gejala asma malam hari terjadi >1 kali dalam 1 minggu Asma persisten berat (servere) : gejala terus menerus terjadi, aksaserbasi sering terjadi, gejala asma malam hari sering terjadi, aktivitas fisik terganggu gejala asma, PEF dan PEVI <60% Patogenesis
Patogenesis adalah suatu mekanisme bagaimana
suatu penyebab penyakit bekerja sehingga menghasilkan tanda dan gejala klinis. Patogenesis asma merupakan skema terjadinya serangan asma. Hipereaktivitas saluran napas timbul disebabkan oleh infiltrasi sel-sel inflamasi, peningkatan permeabilitas dinding vaskular, edema saluran napas, keluarnya plasma protein melalui mikrovaskuler bronkus, hipersekresi mucus dan fibrosis subepitel. Konsumsi obat-obatan, aktivitas fisik, udara dingin dan stress bila menjadi faktor pencetus proses inflamasi ini Proses terjadinya asma Gangguan yang menyebabkan terjadinya asma adalah tanggapan yang terlalu sensitif bronkiolus terhadap benda asing. Pada saat terjadi serangan asma, terjadi kejang otot sehingga otot pada bronkiolus menjadi berkontraksi kaku. Jaringan yang melapisi saluran pernapasan mengalami peradangan sehingga membengkak dan mengeluarkan lendir, akibatnya saluran pernapasan menyempit Perkembangan penyakit asma Berkembangnya asma dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu faktor host dan kausal. Faktor Host, predis posisi genetik, dan atopik; dapat meningkatkan resiko seorang menderita asma. Namun, kerataan genetik saja tidak diperhitungkan dalam perkembangan penyakit asma; tergantung pada faktor lingkungan yang bekerja bersama predisposis genetik. Faktor kausal adalah faktor lingkungan, misalya alergen indoor dan outdoor, yang mempengaruhi perkembangan asma pada individu yang memiliki kerentanan Faktor penyebab yang indoor meliputi tungau debu rumah, alergen hewan, alergen kecoa, jamur, sedangkan penyebab outdoor adalah serbuk sari, jamur,merokok aktif atau pasif, polusi udara, makan dan obat, bahan kimia, infeksi pernafasan dan parasit dan obesitas. Mekanisme penyakit asma Asma adalah peradangan saluran nafas. Peradangan mengakibatkan hyperresponsive saluran nafas, yang kemudian mempersempit aliran udara dan menyebabkan gejala-gejala asma. Bronkokonstriksi saluran pernafasan merupakan respon awal diikuti oleh edema saluran pernafasan dan produksi lendir yang berlebihan, dan diikuti oleh kronis epitel saluran nafas Peradangan saluran napas yang diperantarai oleh berbagai subtipe sel, yaitu sebagai sitokin dan chemokines (sitokin yang spesifik untuk chemotaxis dan mengaktivasi leukosit) KOMPLIKASI PENYAKIT ASMA
Komplikasi penyakit adalah sebuah perubahan tak
diinginkan dari sebuah penyakit, kondisi kesehatan atau terapi, penyakit dapat menjadi memburuk atau menunjukkan jumlah gejala yang lebih besar atau perubahan patologi, yang menyebar ke seluruh tubuh atau berdampak pada sistem organ lain. Produktivitas terganggu Tidak hanya tidur yang terganggu, namun juga aktivitas sehari-hari. Komplikasi asma yang satu ini masih berkaitan dengan sifat penyakit asma itu sendiri yang tak mengenal waktu kapan gejalanya kambuh. Selain itu, asma menyebabkan tubuh menjadi lemah, sehingga secara otomatis membuat seseorang kurang produktif. Gangguan psikologis Penyakit asma secara tidak langsung berkaitan dengan kondisi stres, cemas, bahkan depresi. Komplikasi asma yang satu ini tentunya hanya akan terjadi apabila penderita tidak segera mengobati asma manakala sedang kambuh. Pneumonia Pneumonia adalah penyakit infeksi paru-paru yang juga menjadi satu dari sejumlah komplikasi asma yang tidak segera diobati. Pneumonia menyebabkan jaringan yang ada di salah satu atau kedua paru-paru mengalami pembengkakan. Kondisi ini dipicu oleh adanya infeksi pada paru-paru. Pneumotoraks Selain pneumonia, komplikasi asma yang juga berbahaya adalah pneumotoraks. Penyakit pneumotoraks adalah kondisi dimana paru-paru bisa salah satu atau keduanya mengalami kolaps akibat adanya udara yang ‘terjebak’ di antara paru-paru dan dinding dada. Pneumotoraks sendiri terdiri dari 2 (dua) tipe, yaitu pneumotoraks yang secara impulsif pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit ini sama sekali (pneumotoraks idiopatik), dan pneumotoraks yang terjadi akibat adanya komplikasi pada paru- paru dan saluran pernapasan (pneumotoraks sekunder). Gagal napas (status asmatikus) Status asmatikus merupakan komplikasi asma tingkat tinggi yang menyebabkan penderitanya bahkan tidak bisa diobati dengan pemberian obat-obatan. Saat kadar oksigen di dalam darah sedikit akibat terhambatnya pasokan oksigen yang dipicu oleh penyempitan saluran pernapasan, terjadilah apa yang disebut sebagai status asmatikus atau gagal napas. Prognosis Penyakit
Prognosis adalah prediksi dari kemungkinan
perawatan, durasi dan hasil akhir suatu penyakit berdasarkan pengetahuan umum dari patogenesis dan kehadiran faktor risiko penyakit. Prognosis muncul setelah diagnosis dibuat dan sebelum rencana perawatan dilakukan. Faktor-faktor prognosis adalah karakteristik yang memprediksi hasil akhir suatu penyakit begitu muncul sedangkan faktor- faktor risiko adalah karakteristik individu yang membuatnya berisiko tinggi menderita suatu penyakit. Berikut ini istilah-istilah dari prognosis : Ad vitam, adalah prognosis yang mengarah pada sebab akibat penyakit terhadap proses kehidupan Ad fucntaionam, adalah istilah yang mengarah pada sebab akibat penyakit terhadap fungsi organ baik itu luar maupun dalam Ad sanationam, adalah istilah dimana penyakit bisa disembuhkan dengan totol sehingga bisa beraktivitas seperti sedia kala.