Anda di halaman 1dari 43

MENERAPKAN DASAR

KELISTRIKAN

By: Muhammad Lukman Hadi


Daftar Menu
Awal Mula Terjadinya Listrik

Arus Listrik Rapat Arus

Jenis

Akibat
Tegangan

Tahanan Tahanan Jenis

Tahanan Listrik

Jenis Penghantar

Daya
Awal Mula Terjadinya Listrik
Setiap benda terdiri dari bagian-bagian yang
sangat kecil, yang disebut molekul. Apabila molekul
ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil,
bagian-bagian kecil ini disebut atom.
Tiap-tiap atom mempunyai satu inti yang disebut
proton. Proton mempunyai listrik yang bermuatan
positif(+), dan dalam keadaan tidak
bergerak(diam). Proton ini dikelilingi oleh satu
atau beberapa benda yang sangat kecil, dan benda
ini disebut  electron.
Electron
Electron yang berada pada lapisan terluar (orbit)
disebut electron bebas.
Elektron bebas ini cenderung dan mudah sekali untuk
berpindah keatom lain yang berada disekitarnya,
dimana selanjutnya electron ini turut berputar
mengelilingi proton dari atom yang bersangkutan.
Akibat dari perpindahan electron bebas itu, maka
terjadi kekosongan di dalam atom yang ditinggalkan
dan diisi oleh electron-elektron bebas yang berasal
dari atom lain. Apabila pergerakan dari electron
bebas ini teratur kesatu arah (disebut aliran
electron), maka timbul aliran listrik (muatan listrik)
Arus Listrik
Arus merupakan perubahan muatan terhadap waktu atau
banyaknya muatan yang melintasi suatu luasan
penampang dalam satu satuan waktu
Arah arus listrik searah dengan arah pergerakkan
muatan positif atau berlawanan arah dengan arah
pergerakkan muatan negatif (elektron)
Secara matematis arus dapat dituliskan :
I=Q/t
Dimana :
I : Simbol Kuat arus listrik (satuan Ampere / A)
Q : Muatan listrik (satuan Coulomb / C)
t : waktu (satuan sekon (s) atau detik (dtk)
Contoh :
Sebuah aki motor diisi dengan sumber arus 2,5 A. Lama waktu
pengisian adalah 2 Jam. Berapa besarnya muatan listrik pada
proses pengisian berlangsung ?
Diket :
I = 2,5 Ampere (A)
t = 2 jam = 2 x 60 menit = 120 menit = 7200 detik
Ditanya :
Q = …..?
Jawab :
I = Q/t
Q= I x t
= 2,5 x 7200 s
= 18000 Coulomb
Arus AC dan DC

Alternating current (AC)


• Arus AC disuplay sering 
digunakan untuk keperluan
dirumah kita. Arus AC serupa
dengan aliran arus DC
intensitas dari aliran berganti
secara teratur.
• Arus AC mempunyai
keuntungan bahwa voltage
dapat bervariasi dengan
voltage transformers.
Kerugiannya adalah bahwa
arus AC tidak bisa disimpan 
dan jika digunakan untuk
motor, ini tidak bisa
menggunakan torsi yang besar
pada saat distart.
• AC voltage (effectif value)
Direct current (DC)
• Arus DC seperti
pada aliran searah
dan inflasitas arus,
dimana keduanya
tidak bisa dirubah.
• Arus DC mempunyai
keuntungan bahwa
arusnya bisa
disimpan dan
digunakan
• arus DC bisa
menghasilkan torsi
yang besar
Aliran dari listrik
Aliran dari listrik
• Jika kutub positif (+) dari baterai dihubungkan dengan
kutub negatif (-), melalui konduktor, maka arus
mengalir.
• Aliran arus listrik  bisa dianalogikan dengan   aliran air,
seperti ilustrasi disamping. Jika ada reservoir air, A
dan B yang mana A lebih tinggi dari B dan dihubungkan
satu dengan yang lain dengan pipa, air mengalir dari A
ke B.
• Jika permukaan air di A lebih tinggi dari B dihasilkan
tekanan air. Sebab air mengalir kebawah. Aliran listrik
terjadi seperti aliran air, dari positif (+) ke negatif (-).
Jika potensial positif (+) lebih tinggi dari pada
potensial kutub negatif (-) dan ini voltage antara
terminal yang berseberangan. Listrik tidak akan
mengalir  jika tidak  ada  perbedaan potensial (sama
halnya dengan air) antara sumber dan kutub yang lain.
Aliran listrik ini disebut arus listrik  sama dengan
aliran air yang disebut dengan aliran air.
•  
Mengukur Arus listrik
Arus Listrik
• Arus listrik dihasilkan oleh voltage. Kita
menunjukkan arus listrik dengan symbol (I)
dan menghitung dalam satuan ampere (A).
influsitas dari arus listrik  didefinisikan
sebagai 1 ampere,jika mengalir melalui
penghantar yang mempunyai tahanan 1 Ohm
dan voltage 1 volt yang dikerjakan.
• Apabila suatu sumber listrik dihubungkan
dengan sebuah lampu pijar, dengan memakai
kawat penghantar maka arus listrik akan
mengalir melalui penghantar ke lampu pijar dan
kembali ke sumber. Pengaliran arus listrik
menybabkan lampu itu menyala.
• Arus listrik biasanya tidak diperiksa pada saat
sepeda motor sedang diservis. Namun
demikian pemeriksaan tetap dilakukan saat
sepeda motor dihidupkan untuk memeriksa
Rapat Arus
Rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap
mm² luas penampang kawat
Secara matematis dapat dituliskan :
S=I/A
Dimana :
S = Simbol rapat arus dengan satuan A/mm2
I = Kuat arus listrik satuan Ampere (A)
A = Luas penampang kawat satuan mm2
Contoh :
Sebuah penghantar tembaga dengan luas penampang 2,5
mm2 dibebani dengan 16 A. Berapa besarnya rapat arus
pada penghantar tersebut ?
Diket :
A = 2,5 mm2
I = 16 A
Ditanya :
S = …..?
Jawab :
S=I/A
= 16 / 2,5
= 6,4 A/mm2
Jenis Arus Listrik
Pada dasarnya arus listrik dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Arus listrik searah (Direct Current / DC)

 biasanya dismbolkan dengan :


Arus searah adalah arus listrik yang mengalir dengan arah dan
besar yang tetap/konstan
 Arus Listrik Bolak-balik (Alternate Current / AC) biasanya
disimbolkan dengan :

Arus bolak-balik adalah arus yang secara periodik berubah-ubah


baik arah maupun besarnya
Reaksi akibat aliran arus listrik
Reaksi Panas
Arus listrik selalu memanasi penghantarnya.
Reaksi Cahaya
Pada lampu pijar reaksi panas arus listrik mengakibatkan
kawat membara dan dengan demikian menjadi bersinar,
artinya sebagai efek samping dari cahaya
Reaksi Kemagnitan
Arus listrik selalu membangkitkan medan magnit
Reaksi Kimia Listrik
Arus listrik menguraikan zat cair yang bersifat penghantar
Reaksi pada Makhluk Hidup
Dengan persyaratan tertentu, misalkan seseorang menyentuh
dua buah penghantar listrik tanpa isolasi, maka arus dapat
Tegangan Listrik
adalah kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan satu muatan (sebesar satu
coulomb) pada elemen atau komponen dari
satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya
atau pada kedua terminal/kutub akan
mempunyai beda potensial jika kita
menggerakkan/memindahkan muatan sebesar
satu coulomb dari satu terminal ke terminal
lainnya. K u t u b p o s it i p ( k e k u r a n g a n e le k t r o n )
- - -

- T eg a ng a n
-
- - -- - - - - --
- - K u t u b n e g a t ip ( k e le b ih a n e le k t r o n )
tegangan
• Suatu sumber listrik menghasilkan tegangan
listrik yang disingkat dengan huruf E
(electromotive force). Tegangan listrik di
dalam suatu sumber listrik terjadi karena
perbedaan potensial antara kedua kutub-
kutubnya. Potensial yang tertinggi dinyatakan
dengan tanda + (positif) dan potensial yang
terendah dinyatakan dengan tanda – (negatif).
• Perbedaan potensial adalah juga menunjukkan
voltage. Kita menunjukkan voltage dengan 
symbol (E) dan menghitung dalam satuan volt
(V).
• 1 volt adalah voltage yang dibutuhkan untuk
mengalirkan arus listrik 1 Ampere melalui
penghantar yang mempunyai tahanan 1 Ohm.
• Diskusikan Cara
menggunakan alat ukur
analog dan digital pada
saat mengukur
tegangan?
Satuan
Satuan SI yang ditetapkan untuk tegangan
adalah Volt
Simbol formula untuk tegangan adalah V
Simbol satuan untuk Volt adalah V

Suatu tegangan antara dua buah titik dinyatakan


sebagai perbedaan potensial titik-titik tersebut.
Tegangan = perbedaan potensial (potensial
difference)
Sumber tegangan
Contoh sumber tegangan
Baterai
Aki
PLN
Hambatan Listrik
"Perlawanan" penghantar terhadap pelepasan
arus disebut sebagai tahanan/hambatan.
Satuan SI yang ditetapkan untuk tahanan
listrik adalah Ohm.
Simbol formula untuk tahanan listrik adalah R
Simbol satuan untuk Ohm yaitu  (baca:
Ohm).  adalah huruf Yunani Omega
Hambatan
• tahanan (R) adalah Beberapa contoh resistor
hambatan pada aliran
listrik dan ditunjukkan
dengan symbol (R)  dan
menghitung dalam satuan
Ohm.

• 1 Ohm adalah harga dari


hambatan yang
memperbolehkan arus
listrik 1 ampere untuk
mengalir dibawah
tegangan 1 volt.
Satuan SI yang ditetapkan 1  didefinisikan
dengan aturan sbb. :
1 Ohm adalah sama dengan tahanan yang
dengan perantaraan tegangan 1 V mengalir
kuat arus sebesar 1 A.

Secara matematis dituliskan:

R=V/I
Dimana:
R = Hambatan listrik (Ohm)
V = Voltage / tegangan listrik (Volt / V)
I = Kuat Arus Listrik (Ampere / A)
Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya
arus I berubah sebanding dengan
tegangan V dan berbanding terbalik
dengan beban tahanan R

R I
• Tahanan yang lebih besar
mengakibatkan berkurangnya aliran
listrik.
• alat pengukurannya adalah Ohmmeter.
• Hubungan antara E,I,dan R ini
dinyatakan
hukum Ohm yakni :

E = I x R.

E = Volt, I = Ampere, R = Ohm.


Tujuan mengukur tahanan :
• Memeriksa apakah komponen bekerja
dengan semestinya.
• Memeriksa apakah ada kabel yang
rusak/robek
Cara menggunakan Ohm meter :
-Pastikan Ohm meter menunjukan angka nol,
sebelum digunakan yaitu, dengan cara :
-Sentuhkan kedua tangkai positif dan negatif,
kemudian setel tombol pengatur sampai jarum
terletak tepat pada garis nol.
-Pada proses pengukuran menggunakan Ohm
meter, posisi perletakan tangkai positif tidak
harus terletak pada terminal positif demikian
juga untuk tangkai negatif, kecuali saat
mengukur tahanan diode.
-Pada proses pengukuran tahanan, hubungan
komponen dan sirkuitnya harus dilepas. Bila
mengukur tahanan dilakukan dalam keadaan
sirkuit tersambung seluruhnya, Ohm meter
akan membaca/menunjukan nilai yang lebih
kecil dari pada nilai sebenarnya.
Tahanan Jenis Penghantar
Tahanan jenis suatu bahan penghantar
menunjukkan bahwa angka yang tertera adalah
sesuai dengan nilai tahanannya untuk panjang 1 m,
luas penampang 1 mm2 dan pada temperatur 20 OC
Simbol formula untuk tahanan jenis adalah  (baca:
rho) Ω . mm 2
Satuan tahanan jenis adalah m
Sebagai contoh, besarnya tahanan jenis untuk :
tembaga  = 0,0178 .mm2/m
alumunium  = 0,0278 .mm2/m
perak  = 0,016 .mm2/m
Tahanan Listrik suatu Penghantar

R tahanan penghantar dalam


Tahanan ρ.l 
penghant R  tahanan jenis dalam
ar A .mm2/m
l panjang penghantar
dalam m
A luas penampang dalam
mm2
Contoh:
Kawat baja 250 m dan luas penampang 1 mm2
mempunyai tahanan 35 
Berapa besarnya tahanan jenis kawat tersebut ?
Diketahui :
l = 250 m
A = 1 mm2
R = 35 .
Hitunglah : 
Jawab :
R .A
ρ ;
l
35 Ω . 1 mm 2 Ω . mm 2
ρ  0,14
250 m m
Penghantar Arus Listrik
Jenis bahan penghantar listrik :
 Konduktor : bahan yang mudah
mengalirkan arus listrik
 Isolator : bahan yang sulit / tidak bisa
dialiri arus listrik
 Semi konduktor : bahan yang kadang-
kadang menjadi isolator dan keadang-
kadang menjadi konduktor
Daya
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di
hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
Contoh:
Sebuah bangunan rumah tangga memakai
lampu dengan tegangan pada instalansi
lampu rumah tangga tersebut adalah 220
Volt, dan arus yang mengalir pada lampu
tersebut adalah 10 ampere, berapakah
hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
Jawab:
Dik :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Dit : hambatan…………….?
JAWAB
R = V/I
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 22 ohm
Evaluasi
Selanjutnya kerjakan soal di berikut ini
1. Jelaskan yang dimaksud dengan hambatan dan Arus!
2. Jelaskan pengertian Tegangan!
3. Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu
dengan tegangan pada instalansi lampu rumah tangga
tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada
lampu1 adalah 2 ampere dan lampu2 adalah 4 ampere,
berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
4. Sebutkan contoh bahan yang termasuk :
1. Konduktor
2. Isolator
5. Tuliskan bunyi hukum Ohm!
JANGAN lupa
belajar di RUMAH

Anda mungkin juga menyukai