1. Populasi
2
2. Sampel
3
Alasan perlunya pengambilan sampel
adalah sebagai berikut :
4
II. PENGAMBILAN SAMPEL
1. Tujuan
5
2. Teknik Pengambilan Sampel
Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan
upaya penelitian untuk mendapat sampel yang
representatif (mewakili), yang dapat
menggambarkan populasinya.
6
A. Probability Sampling (random sampling)
Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit
populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk
diambil sebagai sampel.
7
Cara Pengambilan Sampel
8
1. Sampel Random Sederhana (Simple Random
Sampling)
9
2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random
Sampling)
10
3. Sampel Random Berstrata (Stratified
Random Sampling)
Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi),
kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam
setiap strata baik secara simple random sampling,
maupun secara systematic random sampling.
11
Misalnya kita meneliti keadaan gizi
anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kabupaten Sleman.
Karena kondisi Taman Kanak-kanak sangat berbeda
(heterogen) maka dibuat kriteria yang tertentu yang dapat
mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke dalam 3
kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang).
Misalnya
untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah
dari 100 Taman, B = 50 buah C = 30 buah.
Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin
mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25%
dari masing-masing sub populasi tersebut di atas.
12
Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan
7 -8. Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah
homogen.
13
4. Sampel Random Berkelompok (Cluster
Sampling)
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit,
dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok
(cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang
terpilih akan diambil sebagai sampel.
14
Misalnya ingin meneliti gambaran karakteristik
(umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang
tua mahasiswa Faperta UGM.
15
5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)
16
Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan
murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah
sampel yang akan diambil ± 2000.
17
B. Non Probability Sample (Selected
Sample)
Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan
prinsip-prinsip probability.
18
1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Sampling)
19
2. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling)
20
3. Sampel Berjatah (Quota Sampling)
21
Penyimpangan (Error)
Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel
diperoleh nilai-nilai statistik. Nilai statistik ini tidak akan
persis sama dengan nilai parameternya. Perbedaan inilah
yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error).
22
Presisi/ ketepatan diukur oleh simpangan baku (standard
error). Makin kecil perbedaan di antara simpangan baku
yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari
populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.
23
Dikaitkan dengan besarnya sampel, selain tingkat
kesalahan, ada lagi beberapa faktor lain yang perlu
memperoleh pertimbangan yaitu:
24
Makin tidak seragam sifat atau karakter setiap elemen
populasi, makin banyak sampel yang harus diambil.
25
Misalnya, jumlah bank yang dijadikan populasi penelitian
ada 400 buah. Pertanyaannya adalah, berapa bank yang
harus diambil menjadi sampel agar hasilnya mewakili
populasi? 30?, 50? 100? 250?. Jawabnya tidak mudah.
26
KESIMPULAN
1. Jika kita ingin melakukan penelitian pada sesuatu
populasi yang besar, kita tidak perlu meneliti setiap unit
dari populasi akan tetapi cukup hanya mengambil
sebagian saja (sampel).
USDA-APHIS-PPQ-National Seed
Health System phytosanitary inspection
reference
http://www.seedhealth.org/standardization/
RMB0402.pdf
Sampling procedures should be:
1. Simple
2. Representative
3. Reliable
29
How do I start?
Look the field over: are there any spots you
should focus on? (depends on what you’re
looking for)
Low areas
Edges
Microclimates
Decide on a sampling pattern
Scout at the appropriate growth stage for the
disease of interest
Note symptoms and signs
Get samples properly diagnosed if needed
“Stagger X pattern”
Examples:
Wind-borne Seed-borne Soil-borne (foci)
- Rusts Stubble-borne Nematodes
Contaminated
potato seed pieces
Irrigation lines (nozzles)
Sampling patterns
x x x x x
x
x xx xxxx
x x x x x x x xx x
x x x
x
x x x x x x
x x xx
x x x x x xx x
Other sampling patterns
(take a sample in
each quadrat)
“Arbitrary” vs. “Random”
Arbitrary:choose plants as walk along
pattern, perhaps at even intervals like
‘every 3 steps’
Random: must use a random number
generator or other random method to
select plants (eg. numbers in a hat)
How many samples should I take?
41
AREA UNDER DISEASE
PROGGRESS CURVE (AUDPC)
AUDPC merupakan parameter yang berguna untuk mengukur
perkembangan dan intensitas penyakit dari waktu ke waktu.
INTESITAS PENYAKIT KARAT DAUN GANDUM
PADA TAHUN 1968 DAN 1969
INTESITAS PENYAKIT
AUDPC tahun 1968 = 3930
KARAT DAUN GANDUM
AUDPC tahun 1969 = 740
PADA TAHUN 1968 DAN 1969