Anda di halaman 1dari 36

-GAGAL JANTUNG-

Jumal Husni, S.Ked


Juwanda Hasbi, S.Ked

Pembimbing:
dr.Gunardi, Sp.PD

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam


RSUD LANGSA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
PENDAHULUAN

 Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang progresif


dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi

 Berdasarkan American heart Association (AHA) pada tahun


2017, sekitar 6,5 juta penduduk Amerika mengalami gagal
jantung

 Penyebab utama gagal jantung adalah penyakit jantung


iskemik, kardiomiopati, kelainan katup, aritmia, dan
hipertensi. Diabetes mellitus dapat mempercepat aterosklerosis
yang memicu hipertensi
TUJUAN

1. Memahami teori mengenai penyakit gagal jantung


2. Mengintegrasikan ilmu kedokteran dalam menegakkan
diagnosis terhadap kasus gagal jantung di layanan
kesehatan
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

 Nama : Ny. S
 Umur : 57 tahun
 Alamat : Gp. Baru
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Suku : Aceh
 No. CM : 0442167
 Tgl Masuk : 21 Mei 2019
 Keluhan Utama :
Sesak Napas

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu,
dan memberat dalam tiga hari terakhir. Sesak terutama dirasakan saat
beraktivitas sehingga pasien mudah lelah dan tidak dapat melakukan
aktivitas apapun. Sesak juga dirasakan saat berbaring sehingga pasien
harus menggunakan 2 bantal saat tidur. Sesak tidak di pengaruhi oleh
cuaca maupun debu. Pasien sering terbangun di malam hari. Pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati dan perut kiri bawah. Pasien merasa perut
terasa begah dan mual. Riwayat nyeri dada tidak ada dan jantung
berdebar-debar dirasakan hilang timbul. Riwayat demam dan batuk lama
disangkal. Riwayat kaki bengkak juga disangkal. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan lutut sampai kaki terasa kebas dan nyeri seperti ditusuk-
tusuk. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus

 Riwayat Pengobatan
Pasien menggunakan obat-obatan hipertensi dan obat
diabetes (insulin)

 Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sedang


Kesadaran : Kompos Mentis

Tanda vital Keadaan penyakit:


Tekanan Darah : 173/80 mmHg Anemis : Tidak Ditemukan
Nadi : 80 kali/menit Sianose : Tidak Ditemukan
Respirasi : 26 kali/menit Dipsnoe : Ditemukan
Suhu : :36, 1 ° C Edema : Tidak Ditemukan

Status Gizi : BB = 80 kg
TB = 155 cm
IMT = 35,6 = Obesitas
Status Generalis
 Kepala : Normosefali
 Mata : Konjungtiva Palp. Inferior pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)
 THM : Normal
 Leher :Tekanan Vena Jugularis: 4+2 cmH2O, Pembesaran KGB (-), pemb. tiroid (-)
 Toraks :
Dinding dada/paru
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : sulit dinilai
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : Ves (+/+), suara tambahan :-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Apeks teraba di ICS V 1 jari ke arah lateral.
Perkusi
Batas Atas :Sela iga 2
Batas Kanan :Linea parasternalis sela igaV
Batas Kiri :ICS VI linea medioclavicularis sinistra.
Auskultasi : BJ 1 > BJ 2, murmur (-)
 Abdomen
Inspeksi : Simetris, benjolan (-)
Palpasi : hati/spleen/ginjal tidak teraba.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

 Ekstremitas : akral hangat, edema(-), sianosis (-)


Pemeriksaan Penunjang

Gambar. Pemeriksaan EKG

Kesimpulan: Sinus takikardi, Heart Rate 100 kali/menit


Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 9,5 12,0-15,0 g/Dl


Hematokrit 28,7 37-47%
Eritrosit 3,36 4,2-5,4 x106/mm3
Leukosit 8,37 4,5-10,5 x103/mm3
Trombosit 280 150-450 x103/mm3
MCV 85,4 80-100 fL
MCH 28,3 27-31 pg
MCHC 33 32-36 %
RDW 14,8 11,5-14,5 %
Hitung jenis
Eosinofil 1 0-6%
Basofil 0,4 0-2%
Neutrofil 54,8 50-70%
Limfosit 40,1 20-40%
Monosit 3,3 2-8%
Gula darah sewaktu 183 <200 mg/dL
Ureum 43 10-50 mg/dL
Kreatinin 1,80 0,51-0,95 mg/dL
Total Bilirubin 0,38 0-1,2 mg/dL
Direct Bilirubin 0,11 0-0,4 mg/dL
SGOT/SGPT 40/33 0-46 U/L
Alk. Fosfatase 236 80-306 U/L
Foto thorak

Kardiomegali dengan CTR 64% + Pneumonia +Diafragma letak tinggi ec


suspect hepatomegali
Diagnosis Banding

1. Heart Failure NYHA IV


2. CPC
3. Asma Bronkial
4. Pneumonia
5. CKD
6. AKI
Diagnosis Sementara

Heart Failure NYHA IV + Diabetes Tipe II


Tata Laksana

Farmakologi:
Inj. Cefotaxime 1 amp /8jam
Non Farmakologi : Inj. Furosemide 1 amp/ 8 jam
Bed Rest posisi semi fowler 45° Captopril 3 x 1 mg
Oksigen 4-5 L/menit Paracetamol 3 x 1
ISDN 3 x 1
Edukasi

1. Menjelaskan pasien mengenai penyakit dan pengobatan


yang teratur
2. Pasien dianjurkan untuk memantau dan mengurangi
berat badan
3. Membatasi asupan cairan
4. Pasien dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik yang
sesuai dengan penyakit gagal jantung
Prognosis
Penjajakan
Quo ad vitam: dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Bed Rest posisi semi fowler 45°
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
Oksigen 4-5 L/menit
Follow-up Harian
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang kompleks


dimana seorang pasien harus memiliki tampilan berupa :
Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istirahat
atau saat melakukan aktifitas disertai/tidak kelelahan) tanda
retensi cairan (kongesti paru atau edema pergelangan kaki)
adanya bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi
jantung saat istirahat.
Epidemiologi

Berdasarkan American heart Association (AHA) pada tahun 2017,


sekitar 6,5 juta penduduk Amerika mengalami gagal jantung

Data RISKESDAS tahun 2013 gagal jantung di Indonesia


mencapai 0,13%. Dengan prevalensi paling tinggi adalah
Yogyakarta, yaitu sebesar 0,25% sedangkan Aceh 0,10%.
Etiologi

Penyakit pada miokard: Gangguan mekanik pada miokard :

1. Penyakit jantung koroner 1. Kelebihan beban tekanan (pressure


2. Kardiomiopati overload)
3. Miokarditis dan penyakit 2. Kelebihan beban volume (Volume
jantung reumatik overload)
4. Penyakit infiltratif 3. Hambatan pengisian : constrictive
pericarditis atau temponade
Klasifikasi Gagal Jantung
Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural Klasifikasi berdasarkan kapasitas fungsional
jantung (NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi Tidak terdapat batasan melakukan aktivitas. Aktivitas
gagal jantung. Tidak terdapat gangguan struktural sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau
atau fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau sesak napas.
gejala.

Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang Terdapat batasan aktivitas fisik. Tidak terdapat keluhan
berhubungan dengan perkembangan gagal saat istirahat, namun aktivitas fisik sehari-hari
jantung, tidak terdapat tanda dan gejala. menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak napas.

Stadium C Kelas III


Gagal jantung yang simtomatik berhubungan Terdapat batasan aktivitas bermakna. Tidak terdapat
dengan penyakit struktural jantung yang keluhan saat istirahat, tetapi aktivitas ringan
mendasari. menyebabkan palpitasi, sesak napas.

Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan.
gagal jantung yang sangata bemakna saat istirahat Terdapat gejala saat istirahat. Keluhan meningkat saat
walaupun sudah mendapat terapi medis maksimal melakukan aktivitas.
(refrakter)
Patofisiologi

• Peningkatan tekanan diastolik


ventrikel kiri akan berakibat kongesti
Kongesti pulmonal dan sistemik

• Pelepasan troponin terutama pada penyakit


Cedera jantung koroner mengakibatkan abnormalitas
miokard hemodinamik
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

EKG

Gagal
Ekokardiografi jantung Foto thoraks

Laboratorium
Tata Laksana

Non
Farmakologi
Farmakologi
ANALISA MASALAH
 Pasien wanita 57 tahun
dengan keluhan sesak
napas Menurut Bambang Budi,
Gagal jantung adalah suatu
sindroma klinis yang ditandai
 Pasien juga merasa dengan, sesak nafas atau
mudah lelah saat lelah bila beraktifitas dan
beraktivitas
bukti objektif kelainan
struktural atau fungsi jantung
• Penyebab utama gagal
 Pasien juga mengalami jantung adalah penyakit
Diabetes Mellitus jantung iskemik,
kardiomiopati, kelainan
 Pemeriksaan fisik
katup, aritmia, dan
menunjukkan pasien
hipertensi hipertensi.

• Diabetes mellitus dapat


mempercepat
aterosklerosis yang
memicu hipertensi
 Pemeriksaan EKG • EKG dapat memberikan
menunjukkan sinus gambaran hipertropi
takikardia
atrial atau ventrikuler,
 Pemeriksaan foto penyimpangan aksis,
thoraks menunjukkan iskemia, disritmia,
kardiomegali, takikardi, fibrilasi atrial
pneumonia, dan
diafragma letak tinggi
• Kardiomegali dapat
tidak ditemukan pada
gagal jantung akut dan
kronik
• Terapi awal gagal
Tatalaksana : jantung bertujuan untuk
memperbaiki gejala dan
Oksigenasi menstabilkan kondisi
Inj. Cefotaxime 1 amp hemodinamik.
/8jam
Inj. Furosemide 1 amp/ 8 • Prioritas utama dalam
jam
menangani Gagal
Captopril 3 x 1 mg
Paracetamol 3 x 1 Jantung adalah
ISDN 3 x 1 tercapainya kadar
oksigen yang adekuat
serta mengurangi beban
jantung

Anda mungkin juga menyukai