Psikologi : :
- Manusia mempunyai struktur kepribadian.
- Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan
- Mempunyai daya pikir dan kecerdasan
- Mempunyai kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang
Sosial :Sosial :
• Manusia perlu hidup bersama dengan orang lain dan saling kerjasama untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya
• Dipengaruhi oleh kebudayaan
• Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial
• Dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada
Spiritual :
• Mempunyai keyakinan / mengakui adanya Tuhan
• Mempunyai pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan
Manusia sebagai Sistem
Sistem terdiri dari :
• Unsur-unsur (komponen, elemen, subsistem)
• Batasan
• Tujuan
2. Harga diri
Harga diri adalah penilaian individu tentang dirinya dengan menganalisis
kesesuaian antara perilaku dan ideal diri yang lain
3. Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang
sesuai dengan fungsi yang ada dalam masyarakat.
4. Identitas diri
Identitas diri adalah penilaian individu tentang dirinya sebagai suatu kesatuan
yang utuh.
Tahap Perkembangan Konsep diri
• 1-1 tahun
Menumbuhkan rasa saling percaya
Membedakan dirinya dari lingkungan
• 3-3 tahun
Mulai menyatakan apa yang disukai dan yang tidak disukai
Meningkatnya kemandirian dalam berpikir dan bertindak
Menghargai penampilan dan fungsi tubuh
Mengembangkan diri dengan mencontoh orang yang dikagumi, meniru, dan
bersosialisasi
• 3-6 Tahun
Memiliki inisiatif
Mengenali jenis kelamin
Meningkatnya kesadaran diri
Meningkatnya keterampilan berbahasa,termasuk pengenalan akan perasaan
seperti senang,kecewa,dan sebagainya
Sensitif terhadap umpan balik dari keluarga
• 6-12 Tahun
Menggabungkan umpan balik dari teman sebaya dan guru, keluarga tidak lagi
dominan
Meningkatnya harga diri dengan penguasaan keterampilan baru
Menguatnya identitas seksual
• 12-20 Tahun
Menerima perubahan tubuh/kedewasaan
Belajar tentang sikap, nilai, dan keyakinan
Merasa positif atas berkembangnya konsep diri
Berinteraksi dengan orang-orang yang menurutnya menarik secara seksual
dan intelektual
• 20-40 Tahun
Memiliki hubungan yang intim dengan keluarga dan orang-orang lain
Memiliki perasaan yang stabil dan positif mengenai diri
Mengalami keberhasilan transisi peran dan meningkatnya tanggung jawab
• 40-60 Tahun
Dapat menerima perubahan penampilan dan ketahanan fisik
Mengevaluasi ulang tujuan hidup
Merasa nyaman dengan proses penuaan
• Di atas 60 Tahun
Merasa positif mengenai hidup dan makna kehidupan
Berkeinginan untuk meninggalkan warisan bagi generasi berikutnya
Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
a. Lingkungan
lingkungan fisik adalah segala sarana yang dapat menunjang
perkembangan konsep diri
lingkungan psikologi adalah segala lingkungan yang dapat
menunjang kenyamanan dan perbaikan psikologis yang
dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri
b. Pengalaman Masa Lalu
Adanya umpan balik dari orang-orang penting, situasi stresor
sebelumnya, penghargaan diri, pengalaman, usia dan
semuanya yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep
diri
c. Tingkat tumbuh kembang
Adanya dukungan mental yang cukup akan membentuk
konsep diri yang cukup baik, sebaliknya kegagalan selama
masa tumbuh kembang akan membentuk konsep diri yang
kurang memadai
Asuhan
Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan
• Persepsi diri atau pola konsep diri
• Pola berhubungan atau peran
• Pola reproduksi
• Koping terhadap stres
• Nilai keyakinan & tanda2 ke arah
perubahan fisik kecemasan,
ketakutan, rasa marah, rasa
bersalah
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan
perubahan fisik atau kehilangan bagian tubuh
Konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik
individu
2. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan
harapan diri yang tidak realistis
Perkembangan persepsi negatif tentang harga diri
sebagai respons terhadap situasi saat ini
3. Ketidakefektifan perfoma peran berhubungan dengan
ketidakmampuan menerima peran dan pekerjaan baru
di masyarakat
Pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai
dengan harapan, norma, dan konteks lingkungan
4. Gangguan Identitas Pribadi berhubungan dengan
harapan orang tua yang tidak ralistis
Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang
utuh dan terintegrasi
C. Intervensi & Implementasi
1. Meningkatkan gambaran (citra) diri pasien
Menciptakan hubungan saling percaya dgn
mendorong pasien u/membicarakan perasaan tentang
dirinya
Meningkatkan interaksi sosial dgn cara membantu
pasien u/menerima pertolongan dr orang lain,
mendorong pasien u/melakukan aktvitas sosial,
menerima kedaan dirinya, dll
Bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh,
berikan pemahaman tentang arti kehilangan.
Mendorong pasien untuk bereaksi terhadap
kehilangan dan menggali alternatif yang nyata guna
membantu mengatasinya.
2. Meningkatkan harga diri pasien dengan
cara:
Membantu pasien untuk mengurangi ketergantungan
dengan bersikap mendukung dan menerima. Memberi
kesadaran pada pasien akan pentingnya keinginan atau
semangat hidup yang tinggi
Meningkatkan sensitifitas pasien terhadap dirinya
dengan memberi perhatian, membangun harga diri
dengan memberi umpan balik positif atas penyelesaian
yang dicapai, menghargai privasi dan mendorong pasien
untuk melakukan latihan yang membangkitkan harga
dirinya.
Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan
perasaan dengan mendorong pengungkapan perasaan
baik positif maupun negatif.
Memberi kesempatan untuk mengurangi aktifitas sosial
yang positif. Mendorong pasien untuk berhubungan
dengan teman atau kerabat dekat dan terlibat dengan
aktifitas sosial. Jangan biarkan pasien mengisolasi diri.
Memberi kesempatan mengembangkan keterampilan
sosial dan vokasional dengan cara mendorong sikap
optimis dan berpartisipasi dalam segala aktifitas.
3. Memperbaiki identitas pasien dengan cara:
Mengenal diri sendiri sebagai bagian dari tubuh dan
terpisah dengan orang lain.
Mengakui seksualitas diri sendiri.
Memandang berbagai aspek dalm dirinya sebagai suatu
kesalarasan
Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian di
masyarakat.
4. Meningkatkan atau memperbaiki peran
pasien dengan cara:
Membantu meningkatkan kejelasan perilaku dan
pengetahuan yang sesuai dengan peran
Mempertahankan konsistensi terhadap peran yang
dilakukan .
Menyesuaikan antara peran yang diemban
Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap
perilaku peran.
4. Evaluasi
Kemampuan untuk menerima diri,
menghargai diri, melakukan peran
yang sesuai, dan mampu
menunjukkan identitas diri
Kehilangan &
Berduka
Kehilangan
• Defenisi
Adlh suatu situasi aktual maupun
potensial yg dapat dialami individu
ketika berpisah dgn sesuatu yg
sebelumnya ada, baik sebagian
a/keseluruhan, a/ terjd perubahan
dlm hidup sehingga terjadi perasaan
kehilangan
• Bentuk kehilangan
Kehilangan yg nyata (actual loss) : kehilangan
orang a/objek yg tidak lgi bs dirasakan,
dilihat, diraba, a/dialami o/seseorang mis
anggota tubuh, anak, hubungan & peran di
tempat kerja
Kehilangan yg dirasakan (perceived loss)
merupakan kehilangan yg sifatnya unik
menurut orang yg mengalami kedukaan
misal: kehilangan harga diri a/rasa percaya
diri
Jenis Kehilangan
1. Kehilangan objek eksternal
(mis:kecurian a/kehancuran
akibat bencana alam)
2. Kehilangan lingkungan yg
dikenal (mis: berpindah rumah,
dirawat di rumah sakit, atau
berpindah pekerjaan
3. Kehilangan sesuatu a/seseorang
yg berarti