Anda di halaman 1dari 19

KEHILANGAN DAN

BERDUKA

Kehilangan (loss) adalah suatu situasi


aktual maupun potensial yang dapat
dialami individu ketika terpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada.
Jenis Kehilangan

 Kehilangan objek ekstrenal


(kecurian/kehancuran akibat bencana alam)
 Kehilangan lingkungan yang dikenal (pindah
rumah/pekerjaan)
 Kehilangan sesuatu/seseorang yang sangat
berarti
 Kehilangan suatu aspek diri (anggota tubuh dan
fungsi psikologis/fisik)
 Kehilangan hidup (kematian anggota keluarga)
Dampak Kehilangan

 Pada masa anak-anak : kehilangan


mengancam perkembangan kadang-kadang
timbul regresi dan rasa takut ditinggalkan
 Pada masa remaja/dewasa muda :
menyebakan disintegrsasi dalam keluarga
 Pada masa dewasa tua : dapat menjadi
pukulan yang sangat berat dan
menfhilangkan semangat hidup.
Berduka (Grieving)

Adalah reaksi emosional terhadap


kehilangan. Hal ini diwujudkan dalam
berbagai cara yang unik pada masing-
masing orang dan didasrkan pada
pengalamn pribadi, ekspektasi budaya,
dan keyakinan spiritual yang dianutnya.
Jenis Berduka
 Berduka nornam mis : kesedihan,
kemarahan, menangis, dll
 Berduka antisipatif mis : ketika
menerima diagnosis terminal,
seseorang akan memulai proses
perpisahan dan menyelesaikan
berbagai urusan di dunia sebelumnya
ajalnya tiba
Berduka yang rumit mis : masa
berkabung yang tak kunjung
berakhir dan dapat mengancam
hubungan orang yang bersangkutan
dengan orang lain
 Berduka tertutup mis : kehilangan
pasangan karena AIDS, atau ibu
yang kehilangan anaknya dalam
kandungan.
Respon Berduka
Tahap marah Tahap Depresi

Tahap pengingkaran Tahap tawar menawar Tahap penerimaan


 Tahap pengingkaran contoh : orang/keluarga yang
menerima diagnosis terminal akan terus berupaya
mencari informasi tambahan
 Tahap marah, tahap ini menunjukkan prilaku bicara
kasar, menyerang orang lain, enolak pengobatan
bahkan menuduh perawat/dokter yang tidak
kompeten
 Tahap tawar-menawar, pada tahap ini terjadi
penunddan kesadaran atas kenyataan dan mencoba
membuat kesepakatan secara halus/terang-terangan
 Tahap depresi, tahap ini pasien
menunjukkan sikap menarik diri,
kadang-kadang bersikap sangat
penurut, dll
 Tahap penerimaan, tahap ini
berkaitan dengan reorganisasi
perasaan kehilangan.
Askep Pada Kehilangan dan
Berduka

1. Pengkajian
o Faktor genetik
o Kes. Fisik
o Kes. Mental
o Pengalaman kehilangan di masa lalu
o Struktur kepribadian
oAdanya stressor perasaan kehilangan
2. Diagnosa Keperawatan
1. Berduka berhubungan dengan
kehilangan aktual/kehilangan yang
dilakukan
2. Berduka antisipatif berhubungan
dengan perpisahan/kehilangan
3. Berduka disfungsional berhubungan
dengan kehilangan orang/benda yang
dicintai/memiliki arti besar.
3. Perencanaan dan tindakan
Keperawatan
1. BHSP
2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin
menghambat
3. Mengurangi/menghilangkan faktor
penghambat
4. Memberi dukungan terhadap respon
kehilangan pasien
5. Meningkatka rasa kebersamaan antara anggota
keluarga
6. Menentukan tahap keberadaan pasien
4. Evaluasi

Evaluasi terhadap masalah kehilangan


dan berduka secara umum dapat dinilai
dari kemampuan untuk menghadapi
atau memaknai arti kehilangan, reaksi
terhadap kehilangan, dan perubahan
prilaku yang menerima arti kehilangan
Sekarat dan Kematian

Sekarat (dying) adalah kondisi pasien yang


sedang menghadapi kematian, yang memiliki
berbagai hal/harapan tertentu untuk meninggal
Kematian (death) adalah kondisi hilangnya
pernafsan, nadi dan tekanan darah, serta
hilangnya stimulus eksternal. Ditandai dengan
terhentinya aktivitas listrik otak/terhentinya
kerja otak secara menetap.
Askep pada Masalah menjelang
kematian dan kematian
1. Pengkajian
 Hilangnya tonus otot, relaksasi otot
wajah, kesulitan untuk bicara, kesulitan
menelan, penurunan aktivitas
gastrointestinal, melemahnya tanda
sirkulasi, melemahnya sensasi, terjadi
sianosis pada ektremitas, kulit teraba
dingin, terdapat perubahan TTV
Diagnosa
Keperawatan
1. Ketakutan berhubungan dengan
ancaman kematian (proses sekarat)
2. Keputus asaan berhubungan
dengan penyakit terminal
Perencanaa dan tindakan
keperawatan
1. Memberi dukungan dan mengembalikan
kontrol diri pasien
2. Membantu pasien mengatasi kesepian
3. Membantu pasien mempertahankan rasa aman
4. Membantu pasien mempertahankan harapan
yang dimiliki
5. Membantu pasien menerima kenyataan
6. Memenuhi kebutuhan fisiologis
7. Memberi dukungan spiritual
Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah sekarat dan
kematian secara umum dapat dinilai
dari kemampuan untuk menghadapi
atau menerima makna kematian, reaksi
terhadap kematian, dan perubahan
prilaku yaitu menerima arti kematian.
TERIMA KASIH
DAN
WASSALAM.......

Anda mungkin juga menyukai