Anda di halaman 1dari 9

Analgesia

Epidural
Analgesia
Epidural
Pembiusan dilakukan melalui suntikan tadi, sifatnya
Anestesi epidural atau bius local dari memblok daerah yang disuntik sampai ke bagian
pinggang ke bawah adalah teknik bawah, sehingga si ibu tidak merasa nyeri di daerah
menghilangkan rasa sakit dengan tersebut. Bila ibu menggunakan anestesi ini maka
memasukkan zat anesthesia lewat saat mengalami kontraksi ibu tidak merasakan
suntikan melalui otot pinggang hingga adanya nyeri sama sekali. Sehingga saat sampai
ke daerah epidural (salah satu bagian waktunya ibu mengejan sesuai dengan datangnya
dari susunan saraf pusat di bagian kontraksi yang dinilai oleh dokter. Dengan kata lain
tulang belakang). Hal ini dilakukan ibu sama sekali tidak tahu kapan ibu merasa harus
oleh dokter anestesi. mengejan, karena stimulasi yang merangsang hal
tersebut tidak dirasakan sama sekali.
Mekanisme
Pada saat melakukan anestesi epidural dokter akan meraba punggung
pasien untuk memastikan daerah yang akan dibius. Setelah itu daerah yang akan
dibius akan dibersihkan dengan desinfektan (disemprot-semprot dengan betadin dan
alkohol). Sebelum obat anesthesia regional dimasukkan akan disuntikan bius lokal
diantara dua tulang belakang ini karena jarum pada suntikan anesthesia ini lebih
besar dan tusukan didaerah yang sama. Setelah jarum masuk ke ruang pembungkus
sumsum tulang (epi/ peridural) akan dimasukkan kateter kecil melalui jarum tersebut.
Melalui kateter ini dokter menyuntikkan obar anesthesia regional.

Saat dokter menyuntikkan obat anesthesia, rasa hangat dan rasa tergelitik atau
kesemutan akan menjalar dari pinggang ke kaki, diikuti rasa baal (sebal). Setelah 15
menit kemudian tidak akan merasa sakit saat kontraksi rahim terjadi. Cara anestesi
seperti ini tidak akan membuat pasien tidur atau tidak sadar (momadmin, 2011).
Kontraindikasi

Kontraindikasi dalam pemberian anestesi epidural yaitu


pada pasien-pasien dengan penyakit jantung, asma, tidak
mempunyai riwayat operasi dan pada pasien dengan
diabetes militus (Sari, Yuninda. 2012).
Kelebihan

1. Lebih dari 90% ibu yang mendapatkan pembiusan tidak


merasakan nyeri, sehingga proses persalinan lebih nya
man.
2. Ibu tetap sadar dan merasakan kontraksi, namun tidak
merasa nyeri.
3. Bumil dapat terhindar dari stress sehingga energi saat
mengejan lebih banyak.
Kekurangan

1. Karena efeknya yang menurunkan tekanan darah, maka setelah pemberian ane
stesi ibu tidak boleh turun atau jalan-jalan dikhawatirkan tekanan darah tiba-tiba
drop (hipotensi postural)
2. Sakit kepala, ini karena bila penusukan jarum terlalu dalam cairan spinal bisa
keluar. Namun kejadian ini hanya 1%.
3. Sakit punggung setelah melahirkan (lumayan sering)
4. Sulit buang air kecil (jarang), jadi akan dipasangkan kateter urine sementara
5. Jarum bius melukai syaraf (amat sangat langka) maka dari itu dokter yang
mengerjakan pembiusan adalah dokter yang berkompeten.
Efek Samping
a. Bagi Ibu

1. Dapat memperpanjang lama persalinan


2. Tiga kali lipat menaikkan resiko robekan perineum yang parah kare
na banyak dari ibu yang memilih epidural ternyata harus berakhir di
persalinan tindakan seperti forcep dan vacuum.
3. Dua kali lipat menaikkan resiko operasi Caesar
4. Tiga kali lipat menaikkan kejadian induksi dengan oksitosin sintesis
(pitocin)
b. Bagi Janin

Sangat penting memahami bahwa obat-obatan diberikan


oleh epidural memasuki aliran darah bayi pada tingkat
yang sama dan kadang-kadang bahkan lebih tinggi
dibandingkan yang ada dalam aliran darah ibu. Anestesi
epidural telah terbukti menyebabkan bradikardia janin dan
penurunan DJJ. Epidural juga menaikkan kemungkinan
nilai apgar score rendah saat lahir, sehingga memerlukan
resusitasi dan mengalami kejang pada periode baru lahir.
Selain itu penelitian terbaru menyebutkan bahwa epidural
menurunkan efisiensi menyusui ( Aprillia, Yesi. 2011).

Anda mungkin juga menyukai