Presentasi Kasus
Berat Badan Lahir
Rendah
OLEH: HERMELIEN SABRINA
PEMBIMBING: dr. Andri Firdaus, Sp.A
PENDAHULUAN 2
o Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir dengan berat badan
lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram
o Angka kejadian bayi berat lahir rendah di negara berkembang
lebih tinggi dibandingkan negara maju, dikarenakan keadaan
sosial ekonomi yang rendah, dimana para ibu yang hamil
menderita kekurangan gizi, anemia, dan komplikasi kehamilan.
Selain itu dari segi sarana peralatan, tenaga ahli, dan dana yang
tidak memadai untuk antenatal care.
o Untuk perawatan BBLR pun mencakup mempertahankan suhu
dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermia karena tipisnya
cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum matangnya
pusat pengatur panas di otak. Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga
kehangatan tubuhnya. Upaya yang paling efektif
mempertahankan suhu tubuh normal adalah sering memeluk dan
menggendong bayi.
3
Bayi (pasien) lahir secara spontan di klinik dibantu oleh bidan. Lahir
dengan ketuban hijau, presentasi belakang kepada dan segera
menangis. Berat lahir 1640 gram, Lingkar kepala: 28 cm. Apgar score
5/7, anus (+) dan cacat (-). Berat badan pasien 2115 gram dan
panjang badan 43 cm dan lingkar kepala 30 cm. Ibu memberikan susu
formula kepada pasien dikarenakan ibu tidak dapat mengeluarkan ASI.
6
Riwayat Kehamilan/Kelahiran
ibu pasien pada saat hamil hipertensi (-), DM (-), penyakit jantung (-), ISK
(+)
Masa gestasi: 35 minggu
Berat lahir: 1630 gram
Panjang lahir: 40 cm
Lingkar kepala: 28 cm
Langsung menangis (+), kemerahan (+)
Apgar score: 5/7
asfiksia sedang, preterm, kecil masa kehamilan
Riwayat Makanan
ibu pasien memberiksan susu formula pada pasien dikarenakan ibu pasien
tidak dapat menghasilkan ASI
Riwayat Imunisasi 7
Hepatitis B 0 bln
BCG
Polio
DPT/PT
Hib
Campak
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesan sakit : tidak tampak sakit
Kesadaran : compos mentis
Kesan gizi : tampak gizi baik
Keadaan lain : tangis kuat, gerak aktif, dyspnoe (-), sianosis (-), ikterik
(-), pucar (-)
Data antropometri
Berat badan : 2115 gram
Tanda Vital
Panjang badan : 43 cm
Nadi : 174x/menit
Status Pertumbuhan (dengan menggunakan kurva Fenton):
Nafas : 42x/menit
BB/U antara persentil 50 dan 10 baik Suhu : 36,7°C
PB/U antara persentil 50 dan 10 baik
11
Kepala normocephal (LK = 28cm), UUB terbuka datar, caput (-), cephalhematom (-)
Mata Oedem palpebra (-/-), Visus tidak diperiksa, Ptosis (-/-), Lagoftalmos (-/-), Sklera ikterik
(-/-), Cekung (-/-), Konjungtiva anemis (-/-), Injeksi (-/-), Eksoftalmos (-/-), Enoftalmos (-/-),
Strabismus (-/-), Pupil bulat & isokor, Refleks cahaya (+/+)
Telinga normotia, Nyeri tarik aurikula (-/-), Nyeri tekan tragus (-/-), Liang telinga tidak hiperemis,
oedem (-/-).
Hidung Tidak ada kelainan bentuk, Napas cuping hidung (-), Sekret (-/-), Deviasi septum (-),
Mukosa hiperemis (-/-)
Bibir labio-palato-gnatoskisis (-), sianosis (-)
Jantung
• Inspeksi : iktus kordis terlihat di ICS V linea midclavicularis
• Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis
sinistra
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi : HR = 174x/menit, Bunyi S1 s2 reguler, murmur (-)
Paru
• Inspeksi : gerak nafas simetris, pola nafas abdomino-thorakal
• Palpasi : RR = 42x/menit, ireguler, tidak ada gerakan dinding yang
tertinggal
• Perkusi : tidak dilakukan
• Auskultasi : rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen 14
• Inspeksi : buncit, tali pusat berwarna kuning segar
• Auskultasi : Bising usus 3x/menit
• Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
• Palpasi : Supel, turgor kulit baik
Genitalia/Anus
• Jenis kelamin laki-laki
KGB
• Preaurikuler : tidak teraba membesar
• Postaurikuler : tidak teraba membesar
• Superior cervical : tidak teraba membesar
• Submandibula : tidak teraba membesar
• Supraclavicula : tidak teraba membesar
• Axilla : tidak teraba membesar
• Inguinal : tidak teraba membesar
15
By. Ny. M, Laki-laki, usia 29 hari, lahir dengan berat badan lahir 1630 gram
pada usia kehamilan 35 minggu, lingkar kepala 28 cm, dan lingkar dada 25
cm. Ibu pasien dengan G1P1A0H1, ketuban hijau, spontan dengan presentasi
belakang kepala dan segera menangis. Apgar score 5/7, anus (+), meco (-),
cacat (-). Ibu pasien mengalami ISK saat usia kehamilan 2-3 bulan, tidak
menderita hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung saat sedang
hamil. Pasien lahir dengan asfiksia sedang, preterm, dan kecil masa
kehamilan. Ibu memberikan susu formula kepada pasien dikarenakan ibu
tidak dapat mengeluarkan ASI. Imunisasi lengkap sesuai usia, kesehatan
keluarga pasien baik, rumah termasuk sempit untuk ditempati pasien dan
dan sanitasi lingkungan cukup baik, penghasilan orang tua pasien cukup
untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tidak tampak
sakit, , tangis kuat, gerak aktif, dyspnoe (-), sianosis (-), ikterik (-), pucat (-).
Status Pertumbuhan :
BB/U antara persentil 50 dan 10 baik 17
PB/U antara persentil 50 dan 10 baik
Tanda vital: nadi 174x/menit, nafas: 42x/menit, Mata : pupil bulat isokor, RC +/+, CA -/-,
dan suhu 36,7°C cekung -/-, SI -/-
Telinga : normotia
Hidung : tidak ada kelainan bentuk, sekret -
Status generalis: /-, nafas cuping hidung -/-
Kepala : normocephal normocephal (LK = Bibir : labio-palato-gnatoskisis (-),
28 cm), UUB terbuka datar, caput (-), sianosis(-)
Cephalhematom (-) Mulut : hipersalivasi (-), palatoskisis (-),
Rambut : hitam, tidak terlalu tebal, tidak reflex isap (+)
mudah dicabut Lidah : bentuk lidah normal, sianosis (-)
Wajah : dismorfik wajah (-), simetris (+)
RESUME
Thoraks : simetris fusiformis, retraksi (-)
: HR = 174x/menit, reguler, murmur (-) 18
: RR = 42x/menit, ireguler, rh -/-, wh -/-
Abdomen : buncit, omfalokel (-), tali pusat berwarna kuning segar, timpani,
supel, turgor kulit baik
Genitalias : Laki-laki,
RESUME
Diagnosis Kerja/Banding 19
Follow Up
(Tidak dilakukan karena pasien tidak dirawat hanya
kontrol pada poli anak)
Prognosis 23
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Definisi 24
Berat Bayi Lahir Rendah atau sering disebut sebagai BBLR adalah
bayi yang dilahirkan dengan berat lahir yang kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa gestasi.
Epidemiologi 25
Berdasarkan derajatnya
Berat bayi lahir rendah (BBLR) atau low birth weight
(LBW) dengan berat lahir 1500 – 2499 gram.
Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) atau very low
birth weight (VLBW) dengan berat badan lahir 1000 –
1499 gram.
Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) atau
extremely low birth weight (ELBW) dengan berat badan
lahir < 1000 gram
Klasifikasi 27
Faktor janin
Faktor janin meliputi: kelainan kromosom, gawat janin, dan
kehamilan kembar.
Faktor plasenta
Faktor plasenta disebabkan oleh: hidramnion, plasenta previa,
solutio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom
parabiotik), ketuban pecah dini.
Patofisiologi 30
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum
cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi
lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya
lebih kecil dari masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram.
Masalah ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam
kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan
plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan
suplai makanan ke bayi jadi berkurang
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak
mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat
badan lahir normal. Kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak
menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun
saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat dari pada ibu
dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.
31
Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering
melahirkan bayi BBLR.
Ibu hamil umumnya mengalami deplesi atau penyusutan besi
sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang
dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel
otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin didalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, dan BBLR. Hal ini
menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian
perinatal secara bermakna lebih tinggi, sehingga kemungkinan
melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.
Perawatan BBLR 32
Dalam berbagai kasus, susu formula BBLR selalu dijadikan alternatif jika
ibu memilih untuk tidak mau maupun tidak mampu memberikan ASI.
Untuk tumbuh dan berkembang sempurna bayi BBLR dan prematur
harus mendapat asupan nutrien berupa minuman mengandung
karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin yang lebih dari bayi bukan
BBLR. Penting dipertahikan agar zat tersebut betul-betul dapat
digunakan hanya untuk tumbuh, tidak dipakai untuk melawan infeksi.
Biasanya BBLR dapat mengejar ketinggalannya paling lambat dalam
enam bulan pertama.
Perawatan BBLR 36
Penimbangan ketat
Penimbangan berat badan harus dilakukan secara ketat
karena peningkatan berat badan merupakan salah satu
status gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan
tubuh.
Perawatan Metode Kanguru 37
Satu cara untuk menolong bayi mendapatkan kebutuhan ini adalah menjaga
bayi tetap kontak kulit dengan kulit ibunya. Perawatan metode kanguru adalah
suatu cara agar BBLR terpenuhi kebutuhan khusus mereka terutama dalam
mempertahankan kehangatan suhu tubuh. Metoda ini berguna untuk
mempercepat terjadinya kestabilan suhu tubuh
Syarat melakukan PMK :
Bayi tidak mengalami Kesulitan Bernapas
Bayi tidak mengalami Kesulitan Minum
Bayi tidak Kejang
Bayi tidak Diare
Ibu dan keluarga bersedia dan tidak sedang sakit
1. Posisi 38
4. Pemantauan
BBLR yang dirawat di fasilitas kesehatan yang dapat dipulangkan lebih
cepat (berat < 2000 gram) harus dipantau untuk tumbuh kembangnya.
Apabila didapatkan tanda bahaya harus dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap. Kunjungi BBLR minimal dua kali dalam minggu
pertama, dan selanjutnya sekali dalam setiap minggu sampai berat
bayi 2500 gram dengan mempergunakan algoritma MTBM.
42
Daftar Pustaka 43
Current : Pediatric Diagnosis and Treatment: Neonatal Intensive Care, page 22-
30. Edition 15 Th 2008 Mc Graw Hill Companies.
Rudolf’s Fundamental Of Pediatric, Page 161-164 Mc Graw Hill Companies.
Surasmi A., Handayani S., Nurkusuma H. Perawatan Bayi Berat Badan Lahir
Rendah. Dalam: Perawatan Bayi Resiko Tinggi, cet. 1. Jakarta: EGC, 2008; 30-56
Nelson. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak,
Ed. 15, Vol. 1, Jakarta: EGC, 1996; 562-72
I.D.A.I. Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah, artikel tanggal 19 Mei 2018.
American Hearth Association. Circulation :Neonatal Resuscitation. USA. 2015.
Buku Pemeriksaan Klinis Pada Bayi & Anak. edisi ke-3. Jakarta:Sagung Seto. 2014
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. 2010.