Anda di halaman 1dari 14

AKKA MAHPUDIN

NIM. 6520114092
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN DAN


PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
PENYALAGUNAAN NARKOTIKA DI
KABUPATEN SUKABUMI

1
Narkotika diperlukan oleh manusia untuk pengobatan sehingga untuk memenuhi
kebutuhan dalam bidang pengobatan dan studi ilmiah diperlukan suatu produksi
narkotika yang terus menerus untuk para penderita tersebut. Dalam dasar
menimbang Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
disebutkan bahwa narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang
bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan di sisi lain dapat pula menimbulkan
ketergantungan yang sangat merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan
tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan saksama. Masalah
penyalahgunaan narkotika ini bukan saja merupakan masalah yang perlu
mendapat perhatian bagi negara Indonesia, melainkan juga bagi dunia
Internasional. Memasuki abad ke-20 perhatian dunia internasional terhadap
masalah narkotika semakin meningkat. Masalah penyalahgunaan narkotika di
Indonesia, sekarang ini sudah sangat memprihatinkan.

2
Kondisi demikian memberi gambaran bagi penulis bahwa tindak penyalahgunaan
narkoba belum dilaksanakan secara optimal, berdasarkan permasalahan tersebut maka
peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian dalam rangka penulisan proposal penelitian
ini dengan judul:

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA


PENYALAGUNAAN NARKOTIKA DI KABUPATEN SUKABUMI

3
Fokus Masalah
Untuk mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus masalah.
Mengutip pernyataan Spradley dalam Sugiyono (2012:208) menyatakan bahwa
“A focused refer to a single cultural domain or a few related domains”
maksudnya adalah bahwa, fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa
domain yang terkait dari situasi sosial. Adapun fokus masalah yang akan
diangkat oleh Peneliti adalah tentang bagaimana Efektivitas Penanggulangan
Dan Pemberantasan Tindak Pidana Penyalagunaan Narkotika Di Wilayah
Kepolisian Resort Kabupaten Sukabumi pada aspek tujuan, prinsip, sasaran
sebagai tolok ukur untuk mempercepat proses tercapainya penanggulangandan
pemberantasan narkotika.

4
 Bagaimana Efektivitas Penanggulangan Dan
Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika Di Kabupaten
Sukabumi ?
 Apa saja faktor penghambat Efektivitas Penanggulangan
Dan Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika Di
Kabupaten Sukabumi ?
 Apa saja upaya yang dilakukan Kepolisian Kabupaten
Sukabumi agar Penanggulangan Dan Pemberantasan
Tindak Pidana Narkotika berhasil ?

5
Tabel 1.1.
Rencana Kegiatan, Jadwal dan Waktu Penelitian
Tahun 2018

Bulan

No Uraian Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust

1. Studi Pustaka

2. Observasi

3. Bimbingan Proposal

4. Seminar Proposal

6
 Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif, batasan konsep ini sulit untuk diperinci, karena
masing‐masing disiplin ilmu memberikan pengertian sendiri. Bagi seorang ahli ekonomi atau
analis keuangan, efektivitas semakna dengan keuntungan, atau laba investasi Bagi seorang
manajer produksi, efektivitas seringkali berarti kuantitas keluaran (output) barang atau jasa.
Bagi seorang ilmuwan bidang riset, efektivitas dijabarkan dengan jumlah paten, penamaan
atau produk baru suatu organisasi. Bagi sejumlah sarjana ilmu sosial efektivitas sering kali
ditinjau dari sudut kualitas kehidupan bekerja
Jika Berbicara tentang efektifitas hukum, dibicarakan pula tentang Validitas hukum.
Validitas hukum berarti bahwa norma-norma hukum itu mengikat, bahwa orang harus
berbuat sesuai dengan yang diharuskan oleh norma-norma hukum., bahwa orang harus
mematuhi dan menerapkan norma-norma hukum. Efektifitas hukum berarti bahwa orang
benar-benar berbuat sesuai dengan norma-norma hukum sebagaimana mereka harus
berbuat, bahwa norma-norma itu benar-benar diterapkan dan dipatuhi.

7
 NARKOTIKA
Secara etimologi narkotika berasal dari kata narkoties yang sama
artinya dengan kata narcosis yang berarti membius. Sifat dari zat tersebut
terutama berpengaruh terhadap otak sehingga menimbulkan perubahan
pada perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran, dan halusinasi
disamping dapat digunakan dalam pembiusan. Berdasarkan Pasal 1 ayat
(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika dapat dilihat pengertian dari Narkotika itu sendiri yakni:

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini.

8
Konsep Penelitian

9
Premis merupakan pernyataan yang digunakan
sebagai dasar dalam menarik kesimpulsan yang
berdasarkan pada premis mayor dan premis minor.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk
membentuk hubungan antar konsep yang saling
ketergantungan yaitu sebagai berikut :
“Penanggulangan dan pemberantasan narkoba di
wilyah kepolisian resort sukabumi dapat dilakukan
dengan efektif jika memperhatikan faktor hukum,
penegak hukum, fasilitas, dan faktor dari
masysrakat”.

10
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Menurut Sugiyono (2014:2) mendefinisikan metodologi penelitian merupakan
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.”Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dengan cara
pencarian fakta dan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta
proses-proses yang sedang berlansung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena

11
INDIKATOR PENELITIAN
Faktor Hukum
• Kapasitas hukum
• Keadilan

Faktor Penegak Hukum


• Kualitas Penegak Hukum
• Mental Penegak ukum

Sarana dan Fasilitas


• Perangkat keras
• Perangkat lunak

Faktor Masyarakat
• Kesadaran masyarakat
12
Unit 1.
2.
Kepolisian Resort Sukabumi
Kepala BNN Kabupaten Sukabumi
Analisis 3. Perwakilan terdakwa pengedar
narkoba
Setting 4. Snowball Sampling.
Informan 5. Purposif Sampling.

1. Human Instrument,
Peneliti terjun langsung
ke lapangan, melakukan
pengumpulan data.
Teknik 2. Pedoman Wawancara;
Pengumpulan - Terstruktur.
Data - Semi Terstruktur.
- Tidak Terstruktur.
3. Dokumentasi.

13
1. Triangulasi Sumber.
Validasi 2. Triangulasi Teknik
3. Triangulasi Waktu.

1. Reduksi Data.
Analisis 2. Penyajian Data.
Data 3. Menarik Kesimpulan.
4. Verifikasi

14

Anda mungkin juga menyukai