Anda di halaman 1dari 41

PORTOFOLIO

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

DISUSUN OLEH:
LILI DELPIANI

PENDAMPING PRESENTASI
dr. IRMITASARI, Sp.OG

PEMBIMBING
Dr. M. NUR ZULKARNAEN
Dr. MIFTAKHUL HUDA

DOKTER INTERNSIP WAHANA RS SITI KHODIJAH PEKALONGAN


PERIODE 15 SEPTEMBER 2018 – 15 SEPTEMBER 2019
KOTA PEKALONGAN
I. LAPORAN KASUS
Data Pasien
 Nama: Tn. R
 Tanggal Lahir: 31 Desember 1958
 Usia: 59 tahun
 No. RM: 145233
 Ruang Rawat: ICU, Arofah
 Tanggal perawatan: 2 Oktober 2018 – 7 Oktober
2018 (6 hari)
SUBJEKTIF
Keluhan Utama
• Dada berdebar, sejak sesaat sebelum masuk
rumah sakit
• Lemas
Keluhan Penyerta • Sesak
• Nyeri perut

• Pasien datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan dada berdebar pada tanggal 2
Oktober 2018. Keluhan ini dirasakan sesaat sekitar 15 menit sebelum pasien kontrol ke
poli. Keluhan dirasakan terus-menerus dan tidak membaik dengan istirahat. Pasien merasa
khawatir dengan keluhan ini. Pasien juga mengeluhkan lemas, sesak, dan nyeri perut. Pasien
Riwayat Penyakit riwayat rutin kontrol ke poli penyakit dalam RS Siti Khodijah dengan diagnosis CHF.
Sekarang Sebelumnya pasien belum pernah merasakan keluhan seperti ini. Pasien menyangkal
keluhan bengkak di angggota tubuh dan sekitar mata, pusing, dan pingsan.
Riwayat Riwayat keluhan serupa: disangkal
Penyakit
Dahulu Riwayat tekanan darah tinggi: diakui
Riwayat penyakit tiroid: disangkal
Riwayat kencing manis: disangkal
Riwayat asma: diasangkal
Riwayat alergi: disangkal
Riwayat penyakit jantung: diakui
Riwayat Kontrol ke poli penyakit dalam RS Siti Khodijah dengan diagnosis CHF
Pengobatan dan anemia (6 bulan)

Furosemid 1x20 mg(1/2 tab)

Spironolakton 1x25 mg

Irbesartan 1x150 mg

Nitrokaf R 1x2,5 mg

Meloxicam 1x15 mg

Esperisone HCl 2x50 mg


Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa: disangkal

Riwayat tekanan darah tinggi: diakui

Riwayat kencing manis: disangkal

Riwayat asma: diasangkal

Riwayat alergi: disangkal

Riwayat penyakit jantung: disangkal

Riwayat penyakit tiroid: disangkal


Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien dulu merupakan seorang wiraswasta, sekarang sudah tidak
bekerja

Tinggal bersama istri dan anaknya

Berobat menggunakan BPJS PBI.


OBJEKTIF
 Hari Perawatan 2 (3 Oktober
2018) di ICU jam 10.30
Tanda Vital:
 TD : 98/64 mmHg
 Keadaan Umum : Tampak
 RR : 23 x/menit
lemas
 Nadi : 187 x/menit,
 Kesadaran :
regular
Composmentis
 Suhu : 37o C (axiler)
 Saturasi: 99% on Nasal Kanul
4 Lpm
Status Generalis
 Thoraks
 Paru
 Kepala: mesocephal  Inspeksi: Dinding dada tampak simetris, tidak
tampak ketertinggalan gerak antara hemithoraks
 Mata: konjungtiva anemis (-/-), kanan dan kiri, kelainan bentuk dada (-)
sklera ikterik (-/-),
 Palpasi: Vokal fremitus lobus superior kanan = kiri
 Hidung: nasal discharge (-), nafas
cuping hidung (-) Vokal fremitus lobus inferior kanan = kiri
 Mulut: bibir pucat (-), bibir sianosis  Perkusi : Sonor
(-) Batas paru-hepar SIC V LMCD
 Telinga: discharge (-)  Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+
 Leher: pembesaran kelenjar getah Ronki basah halus -/-
bening (-) JVP 5+2 cm. Ronki basah kasar -/-
Wheezing -/-
Cont’d
 Jantung
 Abdomen
 Inspeksi : Ictus Cordis tampak di SIC
 Inspeksi : cembung
VI 2 jari lateral LMCS
 Palpasi : Ictus Cordis teraba pada  Auskultasi: bising usus (+) normal
SIC VI 2 jari lateral LMCS dan kuat
angkat (+)  Perkusi : timpani, liver span 10 cm,
traube’s space pekak
 Perkusi :
- Batas kanan atas: SIC II linea  Palpasi : dinding abdomen supel,
hepar dan lien tidak teraba
parasternal dextra
- Batas kiri atas : SIC II linea
parasternal sinistra
•:

Ekstremitas

Superior Inferior

Edema -/- -/-

Akral hangat +/+ +/+

Sianosis -/- -/-

Anemis -/- -/-

Clubbing finger -/- -/-

Capillary refill <1 detik <1 detik


ASSESMENT

 Diagnosis Kerja: Ventricular Tachycardia with Pulse

 Diagnosis Banding:
1. Sinus RBBB takikardia
2. Supraventrikular Takikardi dengan aberans
PERKEMBANGAN PASIEN RAWAT INAP
Tanggal/Hari perawatan/Jam

02/10/2018/HP 1/ 16.00
Subjektif

Sesak, dada berdebar, mual, muntah 3x HR 121 x/mt


Objektif Planning/ Terapi

(DPJP dr. Sumarwanto, SP.PD)


TD 100/80 mmHg - Inf. RL+ Fasorbid 10 mg ->10 tpm
RR 20 x/menit - S/P Kendaron 300 mg habis dalam ¼
S 36.7 jam lanjut s/p Kendaron 300 mg dalam
SpO2 100% on NRM 10 Lpm 24 jam
EKG: VT - inj. Furosemid 1 amp/24 jam
- PO Concor 1x2,5 mg
- PO Alprazolam 1x0,5 mg(malam)
- PO Spironolakton 1x25 mg (Siang)
- Cek Darah lengkap, Ureum, Creatinin,
SGOT, SGPT, Na, K, Cl, Ro Thorax,
-Pasang DC pasien menolak

02/10/2018/HP 1/ 17.25 Sesak, dada berdebar, mual, muntah 3x HR 164 x/mt (DPJP dr. Sumarwanto, SP.PD)
TD 75/50 mmHg Revisi Terapi:
RR 26 x/menit - Tambah PO KSR 2x1
S 36.6 - S/P Dobutamin 7 mcg/KgBB/Menit
SpO2 100% on NRM 10 Lpm - Fasorbid Stop
EKG: VT - Konsul Sp.JP
02/10/2018/HP 1/ 22.30 Sesak, dada berdebar, mual HR 167 x/mt (Jawaban dr. Syarif, Sp.JP)
TD 97/65 mmHg Revisi Terapi:
RR 24 x/menit - s/p Dobutamin turun jadi 5
S 36.6 mcg/kg/menit
SpO2 99% on NK 4 Lpm - inf. KCl 25 mEq/12 jam Brachialis
- s/p Kendaron naik 600 mg/24 jam, jika
convert turun jadi 300 mg/24 jam
- Inj. Furosemid tunda
- s/p Fasorbid tunda
- PO KSR 3x1
- PO Antasida 3x1
03/10/2018/HP 2/ 08.00 Dada berdebar, mual HR 172 x/mt (DPJP dr. Sumarwanto, SP.PD)
TD 111/81 mmHg Alih rawat Jantung ke dr. Syarif, Sp.JP
RR 20 x/menit
S 36.7
SpO2 99% on NK 4 Lpm
EKG: VT
03/10/2018/HP 2/ 09.00 Nyeri dada nyut-nyutan, berdebar, mual, HR 187 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP)
muntah isi makanan, keringat dingin TD 98/64 mmHg - ACC alih rawat
RR 23 x/menit revisi terapi:
S 36.7 - s/p Dobutamin turun jadi 3 mcg/kg/mt
SpO2 99% on NK 4 Lpm - jika KCl selesai  cek K ulang
- PO Laxadin syr 2x1 C
- Lapor hasil EKG terbaru

03/10/2018/HP 2/ 10.30 Mual, dada berdebar HR 170 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP)
TD 95/60 mmHg - Kardioversi Sinkronisasi 50 Joule
RR 24 x/menit - Extra inj. Midazolam 1 mg
S 36.7 - s/p Kendaron turun 300 mg/24 jam
SpO2 99% on NK 4 Lpm - cek Kalium cito
EKG: VT STEMI anterior - s/p Dobutamin Stop
- Inj. Furosemid 1x1 amp
- Lovenox 2x0,6 cc IM
- PO Domperidon 2x1 tab
- PO Aspilet 1x80 mg
- PO Clopidogrel 1x75 mg
-PO Atorvastatin 1x20 mg
03/10/2018/HP 2/ 13.20 Nyeri dada (-), mual (-), muntah (-) HR 80 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP)
TD 128/73 mmHg - Koreksi KCl lanjut 25 meq/12jam
RR 17x/menit
S 36.8
SpO2 99% on NK 4 Lpm
04/10/2018/HP 3/ 09.00 Nyeri dada (-), mual (-) HR 62 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP)
TD 142/61 mmHg - s/p Kendaron 300 mg/24
RR 19 x/menit jam ganti PO Kordaron
S 36.5 2x200 mg
SpO2 99% on NK 4 Lpm - PO Bioprexum 1x5 mg
(pagi)
- Cek Kalium ulang
04/10/2018/HP 3/ 16.00 Nyeri dada (-), mual (-) HR 63 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP)
TD 138/75 mmHg Revisi terapi:
RR 19 x/menit - Inj. Furosemid naik jadi 2x2
S 36.5 ampul
SpO2 99% on NK 4 Lpm - PO Domperidon Stop
Pulmo: Rales + - Cek Kalium
- PO Kendaron Stop
04/10/2018/HP 3/ 17.40 Nyeri dada (-), mual (-) HR 72 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP)
TD 137/71 mmHg Revisi terapi:
RR 18 x/menit - Lanjutkan KSR 3x1 tab
S 36.8
SpO2 99% on NK 4 Lpm
lab
K 3,61
Na 137,8
Cl 107,71 (H)
EKG dan lab Tgl
4/10/2018
05/10/2018/HP 4/ 17.00 sesak napas (-), mual (-), berdebar HR 68 x/mt (dr. Hisyam, Sp.JP)
(-) TD 120/84mmHg Plan: Pindah ruangan
RR 20 x/menit Revisi terapi:
S 36.5 - Inj. Furosemid turun jadi 1x1 ampul
SpO2 99% on NK 4 Lpm - PO Kendaron 1x200 mg
- Po Antasid stop

06/10/2018/HP 5/ 17.30 Nyeri dada (-), mual (-) HR 84 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP) di ruang Arofah
TD 120/70 mmHg plan: besok RJ
RR 20 x/menit Revisi terapi:
S 36.8 - Inj. Furosemid jadi 2x1 ampul (mulai besok)
Pulmo: Rales +/+ - Extra 2 ampul Furosemid (malam ini)
- PO bisoprolol naik 2x2,5 mg (malam ini)

07/10/2018/HP 6 Nyeri dada (-), mual (-) HR 61 x/mt (DPJP dr. Syarif, Sp.JP)
TD 110/80 mmHg Plan: rawat jalan, kontrol ke poli jantung
RR 19 x/menit obat pulang:
S 36.6 -PO Concor 2x2,5 mg
-PO Spironolakton 1x25 mg
- PO Clopidogrel 1x75 mg
- PO Aspar K 3x1
- PO Furosemid 2x40 mg
- PO Aspilet 1x80 mg
- PO Atorvastatin 1x20 mg
- PO Cordaron 1x200 mg
- PO Bioprexum 1x5 mg
EKG tgl
5/10/2018
Radiologi
 Thorax AP Tgl 3/10/2018:
 - Apex kedua pulmo tenang
 - Corakan Bronkovascular pulmo dalam batas normal
 - Sinus lancip, diafragma licin
 - Cor CTR lebih besar dari 0,5
 Kesan:
 Pulmo Tenang
 Cardiomegali
II. TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Mayoritas kejadian sudden cardiac death disebabkan oleh kondisi
ventrikel takikardi (VT) dan ventrikel fibrilasi (VF), yaitu sekitar 300.000
kematian per tahun di Amerika Serikat.

Insidensi kematian mendadak berkisar 53 per 100.000 populasi,


yaitu kurang lebih setara dengan 5,6% dari seluruh mortalitas.

Morbiditas dari VT rupanya terkait dengan adanya kolaps


hemodinamik, antara lain ensefalopati iskemik, insufisiensi renal akut,
dan lain-lain.

Michael HC, Komandoor S. Essentials of diagnosis and treatment in


cardiology. Boston: Mc.Graw Hill Companies, Inc; 2004.p. 160.
DEFINISI

Bisa muncul dari daerah


Irama jantung dengan Minimal tiga denyutan distal dari serabut His,
frekuensi lebih dari 100- ventrikel yang berurutan. antara lain myokardium
120x/menit ventrikel, sistem konduksi
distal, atau keduanya.

Apabila terjadi selama 30 Sedangkan Torsades de


detik, maka disebut sebagai Pointes merupakan bentuk VT
sustained VT. polimorfik dengan
pemanjangan QT interval

Dancy M. Diagnosis and Management of Ventricular Tachycardia. Postgrad Med Journal. 1992;68:406-14.

Guo H, Hecker S, Levy S, Olshansky B. Ventricular tachycardia with QRS configuration similar to that in sinus rhythm and a myocardial origin: differential diagnosis with bundle branch reentry.
ETIOLOG
I
Penyakit jantung struktural dengan Penyakit jantung kongenital
Penyakit jantung iskemik gangguan pola konduksi, misalnya (misalnya tetralogi Fallot) dan
kardiomiopati jaringan parut pasca operasi yang
terkait dengan gangguan tersebut

Obat yang memperpanjang interval


QT (antara lain antiaritmia kelas IA Obat yang memperlambat konduksi Gangguan elektrolit
dan kelas III, metadon, azitromisin, myokardium (misalnya flecainide, (hipo/hiperkalemia, hipokalsemia,
levofloksasin dll.) yang bisa propanefone, halotan, dll). hipomagnesemia)
menyebabkan torsades de pointes

Penyakit sistemik yang


Agen simpatomimetik (inotropik IV, Toksisitas digitalis, bisa menyebabkan jaringan parut atau
metamfetamin, kokain, dll.) menyebabkan takikardia biventrikel. kardiomiopati infiltratif, misalnya
sarkoidosis, amiloidosis, SLE, RA, dll.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi ke-4. Jakarta: Interna Publishing; 2010.p.
PATOMEKANISM
E

Automaticity Reentry Triggered


activity

Baliga R, Becker D, Corteville D, Nauss MD, Siva A, Noble M.


Crash Course : Cardiology. Elsevier. 2005.
Penegakan Diagnosis
Palpitasi Pemeriksaan Fisik

Kondisi Takikardi
mendasari VT
saat ini, Kepala terasa
misalnya melayang
infark miokard Hipotensi
akut
Takipneu

Penurunan kesadaran
Anamnesis
Riwayat
mengonsumsi Sinkop Pucat
obat-obatan
tertentu
Diaforesis

Peningkatan tekanan vena jugularis

Rasa cemas Nyeri dada


Gelombang Cannon A

Perbedaan intensitas suara jantung 1 (akibat


asinkroni atrioventrikular)
Koplan BA, Stevenson WG. Ventricular Tachycardia and Sudden
Cardiac Death. Mayo Clinic Proceedings. 2009;84(3):289-97.
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiografi 12 Lead
Frekuensi 100-250x/menit

Irama reguler

Gelombang P sulit dinilai

Interval PR sulit dinilai

QRS complex lebar (minimal 0,12 detik)

Minimal tiga irama abnormal muncul berurutan.

Monomorfik bila morfologi QRS berbentuk serupa dari setiap denyutan,


polimorfik apabila morfologi QRS beragam, bidirectional bila morfologi
bergantian di setiap QRS.

Koplan BA, Stevenson WG. Ventricular Tachycardia and Sudden


VT Bidirectional

VT Polimorfik

Torsades de Pointes

Al-Khatib SM, Stevenson WG. 2017 AHA/ACC/HRS Guideline for Management


of Patients With Ventricular Arrhythmias and the Prevention of Sudden Cardiac
Death. VA/SCD Guideline in Circulation. 2017; 272-391.
LABORATORIUM
Ekokardiografi
Elektrolit • Pemeriksaan ini dilakukan setelah
tercapai irama sinus, untuk
mengetahui adanya gangguan
struktural jantung.
Kadar digitalis

Screening narkoba
Angiografi
• Pemeriksaan ini dilakukan setelah
Troponin I tercapai irama sinus, untuk
mengetahui adanya gangguan
vaskularisasi jantung

Michael HC, Komandoor S. Essentials of diagnosis and treatment in cardiology. Boston: Mc.Graw Hill
Companies, Inc; 2004.p. 160.
Tatalaksana

Mengembalikan irama jantung yang Menurunkan frekuensi denyut jantung Mencegah terbentuknya bekuan
normal darah.

VT monomorfik tidak stabil VT polimorfik VT monomorfik stabil dengan fungsi


• Kardioversi tersinkronisasi dimulai dari 100 • Defibrilasi (tak tersinkronisasi) ventrikel kiri normal
Joule (monofasik), bila pasien sadar maka • Pemberian obat intravena antara lain
diberikan premedikasi berupa sedasi umum prokainamid, amiodaron, sotalol, atau
lidokain.

Torsades de Pointes Terapi jangka panjang pada pasien Pasien dengan komorbid gagal
• Pemberian magnesium sulfat dengan disfungsi ventrikel kiri jantung
• Pemberian antiaritmia kelas III seperti • Pemberian antiaritmia menggunakan beta-
amiodaron, sotalol blocker ACE-inhibitor, dan antagonis
aldosteron

Al-Khatib SM, Stevenson WG. 2017 AHA/ACC/HRS Guideline for Management


of Patients With Ventricular Arrhythmias and the Prevention of Sudden Cardiac
Death. VA/SCD Guideline in Circulation. 2017; 272-391.
ALGORITMA TAKIARITMIA AHA 2010

Al-Khatib SM, Stevenson WG. 2017 AHA/ACC/HRS Guideline


for Management of Patients With Ventricular Arrhythmias and
the Prevention of Sudden Cardiac Death. VA/SCD Guideline in
Circulation. 2017; 272-391.
Algoritma AHA
2017

Al-Khatib SM, Stevenson WG. 2017 AHA/ACC/HRS Guideline


for Management of Patients With Ventricular Arrhythmias and
the Prevention of Sudden Cardiac Death. VA/SCD Guideline in
Circulation. 2017; 272-391.
Prognosis
 Prognosis pasien dengan VT dapat diprediksi dengan melihat fungsi
ventrikel kiri.
 Pasien dapat mengalami kondisi gagal jantung, sehingga
morbiditasnya meningkat.
 Pada pasien dengan kardiomiopati iskemik, terjadi 30% sudden death
mortality dalam 2 tahun.
 Faktor prognosis buruk lain seperti sindrom pemanjangan QT,
dysplasia ventrikel kanan, dan kardiomiopati hipertrofi juga perlu
dipertimbangkan

Yamin M, Harun S. Aritmia ventrikel dalam Buku Ajar IPD. Jilid II


edisi ke-5. Jakarta:Interna publishing; 1623-9.
DAFTAR PUSTAKA
 Al-Khatib SM, Stevenson WG. 2017 AHA/ACC/HRS Guideline for Management of
Patients With Ventricular Arrhythmias and the Prevention of Sudden Cardiac Death.
VA/SCD Guideline in Circulation. 2017; 272-391.
 Baliga R, Becker D, Corteville D, Nauss MD, Siva A, Noble M. Crash Course : Cardiology.
Elsevier. 2005.
 Dancy M. Diagnosis and Management of Ventricular Tachycardia. Postgrad Med Journal.
1992;68:406-14.
 Guo H, Hecker S, Levy S, Olshansky B. Ventricular tachycardia with QRS configuration
similar to that in sinus rhythm and a myocardial origin: differential diagnosis with bundle
branch reentry. Europace 2001(3):115–23.
 Koplan BA, Stevenson WG. Ventricular Tachycardia and Sudden Cardiac Death. Mayo
Clinic Proceedings. 2009;84(3):289-97.
 Michael HC, Komandoor S. Essentials of diagnosis and treatment in cardiology. Boston:
Mc.Graw Hill Companies, Inc; 2004.p. 160.
 Michael RS, Marc DB, Robert AB, Farhan B, John EB, Clifton WC, et al. Highlights of the

Anda mungkin juga menyukai