Anda di halaman 1dari 8

MATA PELAJARAN : MATE – MATIKA WAJIB

KELAS : XII IPA 1


NAMA KELOMPOK : 1. ALIVYADINDA
2. SRI NUR HANIFAH
3. WIRAYUDHA
BAB III PELUANG
PELUANG KEJADIAN MAJEMUK
Pengertian Peluang Kejadian Majemuk : Peluang Kejadian Majemuk yaitu besarnya nilai
peluang dari dua buah kejadian secara bersamaan. Misalnya peluang kejadian mata uang
dan dadu yang dilempar bersamaan. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

P (AUB) = P(A) + P(B) - P(A∩B)


Keterangan :
P : Peluang
A : Kejadian A
B : Kejadian B
U : Gabungan atau lambang penjumlahan kejadian majemuk
n : Irisan
BEBERAPA MACAM PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

Kejadian majemuk Saling Lepas : Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika dua kejadian tersebut tidak
dapat terjadi secara bersamaan, atau dengan kata lain tidak saling terkait (tidak mempunyai irisan).
Dirumuskan :
P(A ∩ B) = 0
P(A U B) = P(A) + P(B)
Untuk pemahaman lebih lanjut ikutilah contoh Soal berikut ini :
1. Dua buah dadu dilantunkan serentak satu kali. Jika A adalah kejadian munculnya dua mata dadu yang habis
dibagi 5 dan B adalah kejadian munculnya dua mata dadu yang jumlahnya habis dibagi 4, maka
tentukanlah peluang :

(a) P(A ∩ B)
(b) P(A U B)
Jawab
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} , n(S) = 6
A = {5} , n(A) = 1
B = {4} , n(B) = 1
Karena A dan B saling lepas, maka:
(a) P(A ∩ B) = 0
(b) P(A U B) = P(A) + P(B)
P(A U B) ⅙ + ⅙ = ⅓
Kejadian majemuk Saling Bebas : Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika muncul atau tidaknya
kejadian A tidak mempengaruhi muncul atau tidaknya kejadian B. Dengan kata lain A dan B memiliki keterkaitan
tetapi tidak saling mempengaruhi.
Jika dirumuskan secara matematis, maka kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika memenuhi :
P(A ∩ B) = P(A) x P(B)

Untuk pemahaman lebih lanjut ikutilah contoh Soal berikut ini:

1. Dua dadu dilantunkan serentak satu kali. Misalkan A adalah kejadian munculnya dua mata dadu yang
jumlahnya 8 dan B adalah kejadian munculnya dua mata dadu yang hasil kalinya 12, maka selidikilah
apakah A dan B saling bebas ?
Jawab
A = {26, 62, 35, 53, 44} , n(A) = 5
B = {34, 43, 62, 26} , n(B) = 4
A ∩ B = {62, 26} , n(A ∩ B) = 2
n(S) = 36
Peluang Gabungan Dua Kejadian : Misal A dan B adalah dua kejadian yang berbeda, maka peluang kejadian
A ∪ B ditentukan dengan aturan:

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)

Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian
munculnya bilangan prima. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima!
Penyelesaian:

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan prima : {2, 3, 5} → P(B) =3/6
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= 3/6 + 3/6 – 2/6 = 4/6 = 2/3
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah 2/3
Peluang Kejadian Bersyarat :

Dua kejadian disebut kejadian bersyarat atau kejadian yang saling bergantung apabila terjadi atau tidak
terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Peluang terjadinya kejadian
A dengan syarat kejadian B telah terjadi adalah:

P(A∩B)
P(A/B) = ———— P(B) ≠ 0
P(B)

Atau Peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi adalah:

P(A∩B)
P(B/A) = ———— P(A) ≠ 0
P(A)
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Akan diambil sebuah bola secara acak berturut-turut
sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan peluang terambilnya keduanya bola merah!
Penyelesaian:
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, maka:

n(A) 5
P(A) = ——— = ——
n(S) 8

Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, maka:

n(B/A) 4
P(B/A) = ——— = ——
n(S) 7
5 4 5
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = —— × —— = ——
8 7 14

Anda mungkin juga menyukai