Syahadat
Syahadat
Kalimat pertama:
Asyhadu ‘al laa ilaaha illallah
Artinya: Aku bersaksi itu tiada tuhan
selain Allah
Kalimat kedua:
Wa ashadu ‘anna muhammadar
rasuulullah
Artinya: Dan aku bersaksi bahwa
Dalam ayat ini Allah membuat persaksian
bagi DzatNya sendiri bahwa tidak ada
sembahan yang haq melainkan Dia. Para
malaikat dan orang yang berilmu juga
menyatakan yang demikian dan
sesungguhnya Dia adalah Dzat yang
menegakkan keadilan.
GOLONGAN:
A’lamu (mengetahui)
A’lamu berarti bahwa mengetahui dan
memahami tentang makna yang
terkandung dalam kalimat syahadat yaitu
ketuhanan Allah swt. dan kerasulan
Muhammad saw. melalui dalil-dalil
ijmalnya, seperti dengan cara mempelajari
ilmu tauhid atau ilmu aqa'id/akidah.
A’taqidu (menekadkan)
A’taqidu yaitu menekadkan dalam hati bahwa
tiada tuhan selain Allah swt. dan Nabi
Muhammad adalah utusan Allah dengan
tanpa adanya sedikit pun keragu-raguan
maupun kebimbangan terhadap yang
diucapkan dan diyakininya itu, karena
sesungguhnya orang-orang yang beriman
tidaklah memiliki keragu-raguan dan mereka
pun mampu mengorbankan dirinya untuk
membela agama Allah terutama dalam
menjalankan ibadah. Hal ini diungkapkan
oleh Allah dengan firman-Nya di dalam Al-
quran.
Ushaddiqu (membenarkan)
Ushaddiqu yaitu yaitu membenarkan
tentang ketuhanan Allah swt. dan
kerasulan Muhammad saw. tanpa
adanya dusta, artinya lidahnya harus
sesuai dengan hatinya, yaitu beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dengan
realisasi dalam kehidupannya berupa
ibadah.
Ubayyinu (menjalankan)
Ubayyinu yaitu menjelaskan kepada orang lain
tentang keyakinannya (da’wah) bahwa tiada tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan
Allah. Hal ini sesuai dengan konsep dakwah para
nabi yaitu memperjuangkan kalimat tauhid/keesaan
Allah. Artinya muslim yang telah bersyahadat
memiliki kewajiban untuk berdakwah dengan
menyampaikan keyakinannya kepada ummat
manusia, karena pada prinsipnya syahadat adalah
meng-khabar-kan atau memberitakan tentang apa-
apa yang diakui dan diyakininya dengan hati atau
pun dengan lisan.
KEDUDUKANNYA: