ILMU PEMERINTAHAN

OLEH ZAINAL ABIDIN,S.H.,M.Si.,M.H.

PEMERINTAH, PEMERINTAHAN, PEMERINTAH

DAERAH DAN PEMERINTAHAN DAERAH

UU PEMERINTAHAN DAERAH MEMBEDAKAN KATA

PEMERINTAH, PEMERINTAHAN, PEMERINTAHAN
DAERAH DAN PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH

• PEMERINTAH ADALAH PEMERINTAH PUSAT, YAITU PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA YANG MEMEGANG KEKUASAAN
PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD RI THN 1945.
• PEMERINTAH DIARTIKAN SEBAGAI SUBYEK PEMEGANG
KEKUASAAN PEMERINTAHAN YANG DI TINGKAT PUSAT IDENTIK
DENGAN PRESIDEN DAN DI TINGKAT DAERAH IDENTIK DENGAN
GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA.
• DI SAMPING ITU BIASANYA KATA PEMERINTAH DALAM
PERUMUSAN UNDANG-UNDANG DI INDONESIA BIASANYA
DIKAITKAN DENGAN PEMERINTAH PUSAT.
• KATA PEMERINTAH DALAM PRAKTIK HANYA DIKAITKAN DENGAN
FUNGSI EKSEKUTIF
PEMERINTAHAN

• PEMERINTAHAN DIARTIKAN SEBAGAI SUBYEK DALAM ARTI

LUAS, TIDAK HANYA MENCAKUP PENGERTIAN PEMERINTAHAN
EKSEKUTIF, TETAPI JUGA LEGISLATIF.
• DALAM KATA PEMERINTAHAN TERKANDUNG DUA PENGERTIAN:

PEMERINTAHAN DALAM ARTI PROSES, MEKANISME ATAU UPAYA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

PEMERINTAHAN DALAM ARTI SUBYEK MENCAKUP CABANG

KEKUASAAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF SEBAGAIA SATU
KESATUAN PENYANDANG HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM ARTI LUAS.
PEMERINTAH DAERAH

• PEMERINTAH DAERAH ADALAH GUBERNUR, BUPATI ATAU

WALIKOTA DAN PERANGKAT DAERAH SEBAGAI UNSUR
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH. DALAM UUD 1945
GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA MASING-MASING DISEBUT
SEBAGAI KEPALA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, KABUPATEN
DAN KOTA.
• PEMERINTAH DAERAH TERKANDUNG PENGERTIAN KEPALA
DAERAH DAN PERANGKAT DAERAH
• PEMERINTAH DAERAH DIKENAL DUA MACAM BENTUK:
1. PEMERINTAH DAERAH ADMINISTRATIF
PEMERINTAH DAERAH ADMINISTRATIF DIBENTUK KRN PEMPUS
DIPANDANG TIDAK DAPAT MENYELENGGARAKAN SELURUH
URUSAN PEMERINTAHAN NEGARA DARI PUSAT. UNTUK ITU
DIANGGAP PERLU DIBENTUK UNIT UNIT PEMERINTAHAN DI
DAERAH YANG AKAN MENYELENGGARAKAN SEGALA URUSAN
PUSAT DI DAERAH. UNIT PEMERINTAH DAERAH INI BERFUNGSI
SBG WAKIL PUSAT DI DAERAH DENGAN TUGAS
MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN DI DAERAH ATAS
PERINTAH ATAU PETUNJUK DARI PUSAT. TUGAS UNIT
PEMERINTAHAN ITU HANYA BERFUNGSI SEBAGAI
PENYELENGGARA ADM SAJA SEHINGGA DISEBUT PEMERINTAH
DAERAH ADMINISTRATIF. PEMERINTAH DAERAH ADM INI
DIPIMPIN OLEH SEORANG KEPALA PEMERINTAHAN YANG
BERKEDUDUKAN SBG PEGAWAI PEMERINTAH PUSAT DAN
DIBANTU OLEH PEGAWAI PUSAT LAINNYA YANG ADA DI DAERAH.
2. PEMERINTAH DAERAH OTONOM
PEMERINTAH DAERAH YANG DIBERIKAN WEWENANG UNTUK
MENGATUR URUSAN RUMAH TANGGA DAERAHNYA SENDIRI
(DESENTRALISASI)
PEMERINTAHAN DAERAH

• PEMERINTAHAN DAERAH DIKAITKAN DENGAN PENGERTIAN

PENYELENGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH
DAERAH DAN DPRD MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS
PEMBANTUAN DENGAN PRINSIP OTONOMI SELUAS-LUASNYA
DALAM SISTEM DAN PRINSIP NKRI SBGMN DIMAKSUD DLM UUD
1945.
• PEMERINTAHAN DAERAH MERUPAKAN SUBYEK HUKUM YANG
SECARA HUKUM MENYANDANG HAK DAN KEWAJIBAN
KONSTITUSIONAL SESUAI PASAL 18 UUD 1945. PEMERINTAHAN
DAERAH BERHAK ATAU BERWENANG:
1. MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN
MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN.
2. MEMILIKI DPRD YANG DIPILIH MELALUI PEMILU
3. MENJALANLAN OTONOMI YANG SELUAS-LUASNYA KECUALI
YANG OLEH UU DINYATAKAN URUSAN PUSAT.
4. MENETAPKAN PERDA DAN PERATURAN LAINNYA
• DENGAN DEMIKIAN PEMERINTAHAN DAERAH DIKAITKAN
DENGAN PENGERTIAN PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DAN DPRD
MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN
PRINSIP OTNOMI YANG SELUAS-LUASNYA.
 ASAS DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
20-2-2014

DLM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DIKENAL

ADANYA TIGA PROSEDUR ATAU ASAS PENTING ATAU ASAS PENTING
DALAM RANGKA PEMBAGIAN KEKUASAAN YANG BERSIFAT
TERRITORIAL:
1. DESENTRALISASI
2. DEKONSENTRASI
3. MEDEBEWIND (TUGAS PEMBANTUAN)

AD1. DESENTRALISASI
PENYERAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH
KEPADA DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS
URUSAN PEMERINTAHAN DALAM SISTEM NKRI.
DALAM SISTEM INI TUGAS-TUGAS PEMERINTAHAN YANG TERKAIT
DENGAN URUSAN-URUSAN TERTENTU DIANGGAP SDH SEPENUHNYA
DIDELEGASIKAN PELAKSANAANNYA KEPADA PEMERINTAH DAERAH,
YANG OLEH KARENA ITU DAERAH MEMILIKI KEWENANGAN UNTUK
MENGURUS HAL ITU SEBAGAI URUSAN RUMAH TANGGANYA SNDRI.
PENYELENGARAAN RUMAH TANGGA SENDIRI INI BIASA DISEBUT
DENGAN ISTILAH OTONOMI YANG BERASAL DARI PERKATAAN
“AUTO” DAN “NOMOS”. AUTO BERARTI SENDIRI NOMOS BERARTI
MENGATUR. SEHINGGA OTONOMI SAMA MAKNANYA DENGAN
MENGATUR RUMAH TANGGA SENDIRI.

DENGAN DEMIKIAN OTONOMI DAERAH ADALAH HAK,

WEWENANG DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK
MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN
DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.

DAERAH OTONOM ADL KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG

MEMPUNYAI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERWENANG
MENGATUR DAN MENGURUS URUSAN PEMERINTAHAN DAN
KEPENTINGAN MSY SETEMPAT MENURUT PRAKARSA SENDIRI
BERDASARKAN ASPIRASI MSY DLM SISTEM NKRI
DLM SISTEM DESENTRALISASI, DIKENAL TIGA AJARAN YANG
MENETUKAN PEMBAGIAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
NEGARA:
A. AJARAN RUMAH TANGGA MATERIIL
UNTUK MENGETAHUI MANAKAH URUSAN TERMASUK RUMAH
TANGGA DAERAH ATAU PUSAT, MAKA HARUS DILIHAT PADA MATERI
YANG DITENTUKAN AKAN DIURUS OLEH PEMPUS ATAU DAERAH.
DILIHAT DARI MATERINYA PEMPUS TDK AKAN MAMPU
MENYELENGGARAKAN SUATU URUSAN PEMERINTAHAN, MAKA
URUSAN ITU DIANGGAP MATERI YANG HANYA DAPAT DILAKUKAN
OLEH PEMD. DAN SEBALIKNYA PEMDA TDK AKAN MAMPU
MENYELENGGARAKAN SUATU URUSAN KRN URUSAN ITU TERMASUK
MATERI YANG HARUS DISELENGGARAKAN OLEH PUSAT. DENGAN
MELIHAT PADA MATERI ORG DENGAN MUDAH DAPAT MEMBEDAKAN
SUATU URUSAN TERMASUK URUSAN PEMDA ATAU PEMPUS. INILAH
INTI POKOK AJARAN INI BAHWA METITIK BERATKAN PERSOALANNYA
PADA MACAM ATAU JENIS URUSAN YANG LEBIH MAMPU YANG
DISELENGGARAKAN OLEH PUSAT ATAU DAERAH.
B. AJARAN RUMAH TANGGA FORMIL
AJARAN RUMAH TANGGA FORMIL INI LAHIR UNTUK MENGATASI
KEKURANGAN DALAM AJARAN RUMAH TANGGA METERIIL. DLM
AJARAN INI ORG AKAN MENCARI PEGANGAN YANG TEGAS KPD
KETENTUAN YAANG BERSIFAT FORMIL YANG MENGATUR BAHWA
SUATU HAL ITU MERUPAKAN URUSAN RUMAH TANGGA PEMPUS
DAN YANG LAIN SEBAGAI URUSAN DAERAH.

PENGATURANNYA DIDASARKAN PADA DAYA GUNA

PEMERINTAHAN MASING-MASING. JIKA SESUATU HAL YANG
DISELENGGARAKAN OLEH PEMDA AKAN MENDATANGKAN
MANFAAT YANG LEBIH BESAR, MAKA TERHADAP HAL ITU
DIPANDANG LEBIH BAIK DITENTUKAN SEBAGAI URUSAN RUMAH
TANGGA DAERAH. PENYERAHAN URUSAN DILAKUKAN SECARA
FORMIL DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN.
C. AJARAN RUMAH TANGGA RIIL
YANG DIMAKSUD DENGAN URUSAN RUMAH TANGGA RIIL YAITU
URUSAN RUMAH TANGGA YANG DIDASARKAN PADA KEBUTUHAN
RIIL ATAU KEADAAN YANG NYATA. UMPAMANYA SUATU HAL
KRN KEDAAN TERTENTU URUSAN PEMDA DIKURANGI KRN
SECARA RIIL BERDASARKAN KEBUTUHAN YANG BERSIFAT
NASIONAL DINILAI PERLU DISELENGGARAKAN OLEH PEMPUS.
DAN SEBALIKNYA.
AD2. DEKONSENTRASI
DEKONSENTRASI ADALAH PELIMPAHAN WEWENANG
PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH KPD GUBERNUR SEBAGAI
WAKIL PEMERINTAH DAN/ATAU KPD INSTANSI VERTIKAL DI
WILAYAH TERTENTU.

DLM SISTEM INI UNIT PEMERINTAHAN DAERAH SBG WAKIL DARI

PEMPUS, KRN ITU UNIT UNIT KANTOR WILAYAH DIBUTUHKAN
SEBAGAI PERPANJANGAN MENTERI YANG MEMIMPIN
DEPARTEMEN PEMERINTAHAN.
AD.3. ASAS MEDEBEWIND
MEDEBEWIND/TUGAS PEMBANTUAN ADALAH PENUGASAN DARI
PEMERINTAH KPD DAERAH DAN/ATAU DESA, DARI PEMERINTAH
PROV KPD KAB/KOTA DAN/ATAU DESA, SERTA DARI
PEMERINTAH KAB/KOTA KPD DESA UNTUK MELAKSANAKAN
TUGAS TERTENTU.

ASAS MEDEBEWIND INI SEBG TUGAS PEMBANTUAN YANG

DILAKUKAN OLEH PEMRINTAH DAERAH UNTUK IKUT
MELAKSANAKAN TUGAS PEMERINTAH PUSAT ATAU TUGAS
PEMERINTAH DAERAH ATASANNYA.
 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI

27-2-2011

1. PEMBAGIAN DAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI

PASAL 18 AYAT (1) UUD 1945:

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DIBAGI ATAS
DAERAH-DAERAH PROVINSI DAN DAERAH PROVINSI ITU DI BAGI
ATAS KABUPATEN DAN KOTA, YANG TIAP-TIAP PROVINSI,
KABUPATEN DAN KOTA ITU MEMPUNYAI PEMERINTAHAN
DAERAH, YANG DIATUR DENGAN UNDANG-UNDANG.

RUMUSAN PASAL DI ATAS MEMPERLIHATKAN, STRUKTUR

HUBUNGAN KEKUASAAN ANTARA PEMPUS DENGAN PROVINSI
DAN KAB/KOTA BERSIFAT HUBUNGAN HIRARKIS/VERTIKAL DAN
TDK HORIZONTAL.
MESKI POLA HUBUNGAN BERSIFAT PELAPISAN HIRARKIS, AKAN
TETAPI SETIAP DAERAH PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA
DIBERIKAN OTONOMI SENDIRI-SENDIRI BERDASARKAN
KETENTUAN UNDANG-UNDANG.

PASAL 18 AYAT (2) UUD 1945:

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, DAERAH KABUPATEN, DAN
KOTA, MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN
PEMERINTAHAN MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS
PEMBANTUAN.

PASAL 18 AYAT (3)

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, DAERAH KABUPATEN, DAN
KOTA MEMILIKI DPRD YANG ANGGOTANYA DI PILIH MELALUI
PEMILU
PASAL 18 AYAT (4) UUD 1945:
GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA MASING-MASING SEBAGAI
KEPALA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA
DIPILIH SECARA DEMOKRATIS.

PASAL 18 AYAT (5) UUD 1945:

PEMERINTAHAN DAERAH MENJALANKAN OTONOMI SELUAS-
LUASNYA, KECUALI URUSAN PEMERINTAHAN YANG OLEH UNDANG-
UNDANG DITENTUKAN SEBAGAI URUSAN PEMERINTAH PUSAT.

PASAL 18 AYAT (6) UUD 1945:

PEMERINTAHAN DAERAH BERHAK MENETAPKAN PERATURAN
DAERAH DAN PERATURAN-PERATURAN LAIN UNTUK
MELAKSANAKAN OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN.

PASAL 18 AYAT (7) UUD 1945:

SUSUNAN DAN TATACARA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG.
 PEMERINTAHAN DAERAH YANG DIMAKSUDKAN OLEH UUD 1945
DAN PERATURAN ORGANIKNYA ADALAH:

1. PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI = PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI + DPRD PROVINSI
2. PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA = PEMERINTAH
DAERAH KAB/KOTA + DPRD KAB/KOTA

SEMENTARA YANG DIMAKSUD DENGAN

PEMERINTAH DAERAH = KEPALA DAERAH + PERANGKAT DAERAH