PERSALINAN NORMAL
Kelompok 7
PENDAHULUAN
Definisi persalinan Proses pengeluaran
buah kehamilan dari tubuh ibu.
Buah kehamilan adalah : Janin, plasenta,
tali pusat, Selaput ketuban (Kantong
Amnion), dan air ketuban.
Beberapa jam terakhir kehamilan,
ditandai dengan adanya Kontraksi uterus
(His), yg menyebabkan penipisan dan
dilatasi serviks, dan mendorong janin
keluar dari uterus.
PENDAHULUAN
Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yg
terjadi pada kehamilan aterm (3742
)mg, lahir spontan dgn presentasi
belakang kepala yg berlangsung ± 18
jam, tanpa komplikasi pada ibu
maupun janin .
Persalinan Eutosia (persalinan
lancar).
Persalinan Distosia (Persalinan
distosia)
KEHAMILAN, PERSALINAN,
MASANIFAS
No. Masa Lamanya Keterangan
Face maker
KONTRAKSI UTERUS
( HIS )
Fundal dominan
PROSES KONTRAKSI OTOT
UTERUS
DAN DIMULAINYA PERSALINAN
Pada saat hamil : Perkembangan & pertumbuhan
miometrium dikendalikan ole Hormon Estrogen dan
prostaglandin, namun dihambat oleh Progesteron &
Prostaglandin inhibitor.
Perkembangan & pertumbuhan miometrium bersifat
ELASTIS, shg tumbuh kembang uterus tidak
menimbulkan ggn thd tubuh kembang janin.
Pada permulaan INPARTU, dijumpai hub sel otot
miometrium satu dengan lainnya disebut “GAP
JUNCTION, yg jenisnya sama dgn PROTEIN
CONEXTIN 43 (Cx 43) dalam ot. jantung
SEBAB TERJADI PERSALINAN
1. Penurunan fungsi plasenta : Kadar P & E
menurun mendadak, nutrisi janin berkurang
dari plasenta.
2. Tek pada ganglion servikale dari pleksus
Frankenhauser, menjadi pace maker dari
kontraksi uterus.
3. Iskhemia ot. uterus krn pengaruh beban,
semakin mersg terjadinya kontraksi .
4. Peningkatan beban, stres maternal/ fetal,
dan peningkatan E, mengakibatkan
peningkatan kortison, prostaglandin,
oksitosin, menjadi pencetus persalinan
FUNGSI GAP JUNCTION :
No. Fungsi
ATERM HIS Serviks menipis & membuka, keluar tanda
(Bloody show), perobahan ini disebut Inpartu.
Lendir berasal kanalis servikalis yang membuka dan
mendatar, dan darah akibat pecahnya pembuluh darah
kapiler pada kanalis servikalis tersebut.
INPARTU Kala I (fase laten Fase aktif) terjadi perobahan
pada SAR, SBR, Serviks , penurunan janin s/d pembukaan
lengkap.
Janin menyesuaikan diri utk melewati jalan lahir dgn
Mekanisme persalinan
Engagement(masuk PAP), Descent (penurunan),
flexion(menekur) internal rotasi (putar paksi dalam)
ekstensi LAHIR.
PEROBAHAN SERVIKS
PADA AWAL INPARTU
Effacement 50%
Effacement 0 %
PEROBAHAN SERVIK
PADA AWAL INPARTU
Effacement 7080 Effacement 100 %
%
PEROBAHAN SERVIKS
PADA AWAL INPARTU
Effacement 0 % Effacem
50%
BISHOPS SCORE UNTUK
MENGUKUR KEMATANGAN
SERVIKS
Score 0 1 2 3
Pemb Cx 0 1- 2 3- 4 5- 6
Effacem (%) 0- 30 40- 50 60- 70 80
Yang harus dinilai adalah :
1. Letak, presentasi, posisi, sikap janin.
2. Taksiran BB janin, disebut Makrosomia bila bb janin >
4000 gr.
3. Kelainan buah kehamilan yg lain, mis : adanya Plasenta
previa , atau kel kongenital janin.
JANIN ( FETUS )
Janin dapat mempengaruhi cara persalinan
oleh karena besar, letak, presentasi, sikap,
dan posisinya.
Faktor lain janin yg mempengaruhi cara
persalinan adalah :
Frek. DJJ fetal distress.
Lokasi insersi plasenta SBR
Tali pusat – prolapsus funikuli. Dll.
LETAK, PRESENTASI,
POSISI DAN SIKAP JANIN
No. Pengertian Keterangan
1. Letak menunjukkan hubungan sumbu panjang janin thd
sumbu panjang ibu. membujur, lintang, oblique
(serong)
2. Presentasi menunjukkan bag terbawah janin dalam rahim.
Kepala, bokong, bahu dsb.
3. Posisi menunjukkan kedudukan bag terbawah janin thd sumbu
tubuh ibu, posisi u2k, u2 b, dagu dll
4. Sikap menunjukkan hubungan bag2 janin thd sumbunya,
khususnya thd tlg. Punggungnya. Fleksi , defleksi
Posisi Presentasi
TABEL LETAK,PRESENTASI,
SIKAP
UKURAN JANIN
DIAMETER KEPALA JANIN
1. DSOB B (9,5)
2. DSOF
3. DOF P (11,5).
4. DOM D (13.0).
5. DSMB M (9,5)
UKURANUKURAN
KEPALA DAN BADAN JANIN
Ukuran kepala yg berperan wkt persalinan tergantung
pd derjat fleksi kepala.
No. Ukuran Ukuran (cm) Letak
1. Diameter Sub Oksipito 9,5 B
Bregmatika (DSOB)
2. Diameter oksipito frontal 11,5 P
(DOF)
3. Diameter Oksipito mental 13 D
(DOM)
4. Diameter Submento 9,5 M
Bregmatika (DSMB)
DAERAH DAERAH
KEPALA JANIN YAITU :
1. Oksiput daerah di belakang u2k.
2. Verteks daerah antara u2k dan u2b dan os.
Parietal.
3. Bregma daerah u2b.
4. Sinsiput daerah didepan u2b, terbagi 2 :
a. Dahi antara u2b dan puncak hidung .
b. Muka antara puncak hidung dan pinggir
orbita.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERSALINAN :
III. PASSAGE (JALAN LAHIR)
Terdiri dari jalan lahir keras(tulang) dan jalan lahir
lunak ( dasar panggul), yg harus dinilai :
Kelainan krn ggn pertumbuhan panggul.
Kelainan tulang / sendi panggul.
kelainan tulang belakang.
Kelainan anggota gerak bawah.
JALAN LAHIR
A. Bagian keras :
Os coxae os Ilium,Ischiun, pubis.
Os Sacrum.
Os. Koksigis.
B. Bagian lunak otot2 dasar panggul.
Bagian luar :
musc. Spicther ani eksternus.
musc. Bulbocavernosus yg
melingka ri Vagina.
musc . Perinea transversa
superficialis
TULANG PANGGUL
JALAN LAHIR
LUNAK :
1.Diafragma pelvis:
m. Levator Ani.
m. Koksigeus.
Fascia yg mem
bungkus .
2. Diafragma urogenital
terbentuk dari:
m. Transversus peri
nei interna.
m. Konstriktor
urethra.
Fascia penutup bag
luar dan dalam
FISIOLOGI NYERI
PADA PERSALINAN
Yg menimbulkan rasa nyeri yaitu :
Kala.I akibat anoksia sel otot waktu kontraksi
uterus dan tekanan pada ganglion serviks/ SBR waktu
dilatasi serviks.
Rasa nyeri berasal dari serviks dan uterus ini masuk
ke Medulla Spinalis melalui radix posterior T.10 L.1
Kala.II pelebaran vulva dan perineum, daerah ini
dipersyarafi oleh N.Pudendus melalui S.24.
PENYEBARAN RASA NYERI
(REFERRED PAIN)
PADA PERSALINAN
1. Kala.I awal fundus uteri, pinggang dan
ari2.
2. Kala.I akhir fundus uteri, paha, pinggang
vulva dan perineum.
3, Kala.II Fundus uteri, dasar panggul, dan
pinggang.
Intensitas`nyeri dipengaruhi oleh : lamanya his,
besarnya pembukaan, regangan jalan lahir,
umur ibu, banyaknya persalinan, besarnya janin,
keadaan umum pasien dan paritas.
PENANGANAN RASA NYERI
1. Cara non farmakologik.
Psikologik.
Akupunktur.
2. Cara farmakologik.
Obat sedativa, narkotika, hipnotika secara
sistemik.
Analgesia regional
Analgesia secara inhalasi.
PERSIAPAN PERTOLONGAN
PERSALINAN:
1. Ibu secara fisik & mental :
a. Mental : rasa nyeri takut spasme
(lingkaran setan).
b. Fisik : mandi, toilet vulva, BAB, BAK
2. Tempat persalinan. bersih, nyaman.
3. Penolong celemek/ pelindung lain, furbringer
4. Alat2 & obat2 utk ibu dan bayi :
a. Partus set, desinfektans.
b. Hechting set.
c. Alat & obat resussitasi.
d. Alat & obat bayi baru lahir.
e. Persiapan mencegah perdarahan post partum.
PENGAWASAN PERSALINAN
KALA.I (KALA PEMBUKAAN)
1. Vital sign normal / kelainan, kondisi ibu
secara keseluruhan.
2. DJJ sesuai kebutuhan : Normal ,
takhikardi, bradikardi, atau fetal distress
3. His intensitas, durasi, interval
Adekwat, inersia uteri primer/sekunder.
4. Kemajuan persalinan dari luar, yaitu
penurunan, pembukaan & putar paksi dalam,
periksa dalam atas indikasi
5. Kemungkinan timbul penyulit, ex.
Perdarahan, prolapsus tali pusat dll.
PARTOGRAF
Partograf adalah alat bantu yg diguna kan
selama fase aktif persalinan utk :
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan
persalinan menilai pembukaan (periksa dalam
= vaginal toucher =VT).
2. Mendeteksi apakah persalinan berjalan
normal, sesuai perhitungan normal.
Penggunaan Partograf secara rutin akan
memastikan para ibu dan bayi mendapat asuhan
yg aman dan tepat waktu, dan mencegah
terjadinya penyulit yg mengan cam keselamatan
ibu.
PARTOGRAF PADA FASE AKTIF
TERDIRI DARI :
No. Items
1. Identitas ibu.
2. Kondisi janin DJJ, warna dan adanya air ketuban.
3. Kemajuan persalinan Ǿ serviks, penurunan , presentasi
janin, molase kepala janin.
4. Jam dan waktu mulai fase aktif.
5. His.
6. Obat2an dan cairan yg diberikan, mis oksito sin, atau obat2
lain.
7. Kondisi ibu TD, nadi dan temp ibu.
8. Asuhan ,pengamatan, dan keputusan klinik.
PERSALINAN KALA.I
( MULAI INPARTU S/D PEMBUKAAN
LENGKAP)
Terbagi atas :
1. Fase laten Ǿ kurang 4 cm.
Fase laten mempunyai pencatatan tersendiri , mis , pd
Kartu Menuju Sehat (KMS).
2. Fase aktif Ǿ 4 s/d 10 cm.
Yg dicatat yaitu :
DJJ tiap ½ jam.
His frek dan lamanya tiap ½ jam.
Nadi tiap ½ jam.
Pembukaan serviks tiap 4 jam.
Penurunan tiap 4 jam.
TD dan temp tiap 4 jam.
Produksi urine, aseton dan protein tiap 24 jam
PARTOGRAF UNTUK
(IDENTITAS , DJJ, AIR KETUBAN & MOLASE KEPALA)
KETERANGAN PARTOGRAF
Air ketuban :
U ket. Utuh (belum pecah).
J Ketuban pecah , jernih.
M Ket pecah, campur mekoneum.
D Ket pecah, bercampur darah.
K Ket pecah, air ket kering,
Moulase kepala ( Penyusupan) :
tk.0 moulase (), sutura teraba berjarak.
tk.1. tlg saling bersentuh.
tk. 2 tumpang tindih , masih dpt dipisahkan.
tk. 3 tumpang tidih, tdk dapat dipisahkan.
PARTOGRAF UNTUK
(PEMBUKAAN SERVIK & TURUNYA
KEPALA)
PENURUNAN
KEPALA
Periksa luar
5/5 floating.
4/5 H.I –II
3/5 H.IIIII
2/5 H.III +
1/5 H. IIIIV.
0/5 H.IV
TURUNNYA KEPALA
(STASION)
Stasion 0 (zero)
setinggi Sp.ischiadika
(H.III)
Arah keatas
Sp.ischiadika 1, 2, 3
cm (floating).
Arah bwh Sp. Ischia
dika +1, +2, +3 cm (di
perineum)
BIDANG HODGE
H.I pinggir atas
simfisis.
H.II pinggir
bawah simfisis.
H.III spina ischia
dika.
H.IV os.coccigis.
PARTOGRAF UNTUK
(HIS , PEMBERIAN OKSITOSIN & OBAT2, DAN
TD ,NADI)
CATATAN LAMA &
FREKWENSI HIS
PARTOGRAF UTK
(SUHU TUBUH & URINE)
Pemeriksaan urine termasuk Volume,
proreinuria, dan aseton.
KEMAJUAN PERSALINAN
PADA KALA.I DGN PARTOGRAF
No. Items Baik Kurang baik
1. His His adekwat frek/ durasi Tidak adekwat
meningkat
2. Kecepatan Ǿ minimal 1 cm/ jam, Kurang 1 cm/ jam
serviks (sebelah kiri grs
waspada).
3. Serviks Dipenuhi bgn bawah Tidak dipenuhi
janin (Presentasi) presentasi janin.
KONDISI IBU/ JANIN
PADA KALA.I PADA PENILAIAN
PARTOGRAF
Janin : Ibu :
Djj Takhikardi Nadi ↑ dehidrasi
(>160 dpm), atau atau kesakitan.
Bradikardi ( < 120
dpm). TD ↓ curigai
Adanya malposisi/
perdarahan.
mal presentasi. Asetonuria nutrisi
Kemajuan persalinan
kurang , berikan
kurang baik Dextrose IV.
persalinan lama.
PENGAWASAN PERSALINAN
KALA.II (KALA PENGELUARAN)
Awal kala.II ditandai dengan pembukaan
lengkap, ditandai dgn his semakin kuat,
pengeluaran lendir campur darah, ibu ingin
mengedan, ketuban pecah.
Pimpin mengedan bila his adekwat, kepala
janin didasar panggul, vulva menga nga
perineum menonjol, anus terbuka.
Episiotomi atas indikasi, saat yg tepat ada lah
perineum tipis, dan jelas menghalangi kemajuan
persalinan.
PENYULIT YG MUNGKIN
TERJADI PADA KALA.II
No. Masalah Penanganan
1. Gawat janin Resusitasi intra uterine, segera
lahirkan bayi.
2. Tali pusat menumbung Reposisi
3. Persalinan terlambat Episiotomi, EV atau EF.
4. Infeksi jalan lahir Tindakan aseptik.
5. Persalinan lama Harus sudah diperhitung kan
sejak awal
PENGAWASAN PERSALINAN
PADA KALA.III (KALA URI)
No. Pengawasan Keterangan
1. Perawatan bayi baru lahir
2. Penanganan aktif kala.III Pemberian oksitosin IM
Peregangan tali pusat
terkendali
Masase uterus
3. Pastikan plasenta sudah lepas Perasat Kustner, Strassman,
Klein dll.
4. Stlh Uri lahir Plasenta lengkap, facies
maternal/ fetal
5. Pengawasan postpartum Perdarahan post partum
Awasi atonia uteri
PENYULIT KALA.III
No. Penyulit Keterangan
1. Atonia uteri Uterotonika.
2. Perlukaan jalan lahir Heachting
3. Retensio plasenta Oksitosin
Peregangan tali pusat
masase fundus uteri,
Perasat Crede
Manual plasenta (k/p)
4. Perdarahan post partum Ingat faktor predisposisi
Penanganan sesuai protap
PENGAWASAN PERSALINAN
KALA.IV (12 JAM POST
PARTUM)
Awasi :
1. Pengawasan vital sign.
2. Pengawasan perdarahan post partum.
Pengertian
Nyeri persalinan adalah suatu stimulus spesifik
bersifat subjektif dan berbeda antara masingmasing
individu karena oleh faktor psikologis dan kultur dan
endorphin seseorang. (potter dan Perry, 2005)
Tujuan
Untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri pada
ibu selama persalinann
Mengurangi perasaan nyeri dan tegang, sementara
pasien tetap berada dalam keadaan terjga seperti
dikegendaki
Menjaga agar pasien dan janinnya sedapat mungkin
tetap terbebas dari efek depresif yang ditimbulkan
oleh obat
Penyebab fisiologis nyeri intrapartum
Anoksia uterus karena penekanan selsel otot selama
kontraksi
Kompresi saraf genglia pada serviks dan segmen
bawah uterus selama kontraksi
Peregangan serviks selama dilatasi dan penipisan
Penarikan, pergenangan dan pergeseran perineum
Tekanan pada utera, kandung kemih dan rectum
selama penurunan janin
Distensi segmen bawah uterus
Peregangan ligamenligamenuters
Cara atau metode mengurangai nyeri
persalinan yang non farmakologis
Psikologik
Cara ini mempunyai persamaan dengan edukasi,
terapi fisiogik dan terapi psikologik.
Relaksasi
Persiapan untuk relaksasi sadar biasanya
meliputi praktik latihan kognitif yang
menimbulkan penurunan ketegangan pada otot
volunter. Relaksasiselanjutnya ditingkatkan
melalui kontrol lingkungan dan posisi ibu
yangnyaman semula meningkatkan kenyamanan
Posisi maternal dan perubahan posisi
Perubahan psosis, termasuk ambulasi telan dikatikan deng
lebih sediktinya penggunanan medikasi nyeri, kontraksi lebih
efektir dan rasa kontrol ibu lebih besar.
Massase dan pijitan
Masase dapat membantu dalam relaksasi dan menurunkan
kesadaran nyeridengan meningkatkan aliran darah ke area
yang sakit, merangsang reseptor sensori di kulit dan otot
dibawahnya, mengubah suhu kulit dan memberirasa
sejahtera umum yang dikaitkan dengan kedekatan manusia
Akupresur atau akupuntur
Pendekatan penyembuhan yang bersara dari daerrah timur
yang menggunakan massase titik tertentu atau mesidian)
untuk menurunkan nyeri ata di tubuh (garis aliran energi
atau mesidian) untuk menurunkan nyeri atau mengubah
fungsi organ.
Penggunaan kompres panas dan dingin
Penggunaan kompres panas untuk area yang
tegang dan nyeri dianggap meredakan nyeri
dengan mengurangi spasme otot yang
disebabkan olehiskemia yang merangsang
neuron yang memblok transmisi lanjut
rangsangnyeri dan menyebabkan vasodilatasi.
Stimulasi saraf elektrik transkutan.
Merupakan salah saru cara penanggulangan
nyeri persalinan non farmakologik. Dua pasang
elektroda ditempelkan di punggung, saru pasang
setinggi T10L1 sepasang yang lain setinggi S2
S4. Cara ini dapatmengurangi nyeri persalinan
derajat ringan (kala I). cara ini dianjurkanuntuk
dipakai diklinik kebidanan dimana pelayanan
analgesio persalinanoleh dokter spesialis
anestesiologi belum tersedia
Hidroterapi perendaman dalam air
menimbulkan relaksais otot, meningkatkan
vasodilatasi yang menimbulkan peningkatana
aliran darah dan perasaan senjata secara umum,
misalnya mandi air hangat, pancuran, kolam
bergelombang dapat menimbulkan relaksasi
dengan merangsang ujungujung saraf kulit.
TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA
PERSALINAN
Episiotomi
Episiotomi adalah suatu tindakan bantuan
persalinan berupa insisi pada perineum yang
menyebabkan terpotongnya lapisan selaput
lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada
septum rektovaginal, otototot dan fascia
perineum, serta kulit sebelah depan perineum.
Ekstraksi Cunam / Forceps
Ekstraksi cunam adalah suatu tindakan bantuan
persalinan di mana janin dilahirkan dengan
suatu tarikan cunam / forceps yang dipasang
pada kepalanya.
Forceps / cunam
Forceps / cunam adalah alat bantu persalinan,
terbuat dari logam, terdiri dari sepasang (2
buah) sendok yaitu sendok cunam kiri dan
sendok cunam kanan.
Beberapa jenis forceps (gambar kiri ke
kanan) : Naegele, Kjelland, Locking, Simpson
Braun, Piper, Boerma, Tarnier. (catatan :
proporsi ukuran dalam gambar tidak sesuai).
Masin
Persalinan Per Abdominam (Sectio
Cesarea)
Sectio cesarea adalah suatu tindakan
bantuan persalinan di mana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding
uterus
Embriotomi
Embriotomi adalah suatu tindakan bantuan
persalinan dengan cara merusak atau memotong
bagianbagian tubuh janin agar dapat lahir
pervaginam, tanpa melukai ibu.
Resiko Tinggi Pada Persalinan
Definisi
Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi
adalah ibu hamil yang mempunyairesiko
atau bahaya dan komplikasi yang lebih
besar padakehamilan/persalinannnya baik
terhadap ibu maupun terhadap janin
yangdikandungnya selama masa
kehamilan, melahirkan ataupun nifas
dibandingkandengan ibu hamil dengan
kehamilan/persalinan normal.
Faktor Resiko
Umur ibu
Jarak antara kehamilan
Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi.
Status perkawinan
Primigravida.
Grandemultipara.
Riwayat obstetri
PERSALINAN DAN KELAHIRAN
PREMATURE
Definisi
Persalinan prematur adalah terjadinya
persalinan sebelum usia kehamilan standar
lengkap, yaitu pada usia kehamilan antara 2036
minggu. Kehamilan normal lamanya adalah 40
minggu dihitung dari hari pertama periode haid
terakhir.
Etiologi
Penyebab sekitar 50% kelahiran premature tidak
diketahui. Namun, sepertiga persalinan
premature terjadi setelah ketuban pecah dini
(PROM). Komplikasi kehamilan lain, yang
berhubungan dengan persalinan premature,
meliputi kehamilan multijanin, hidramnion,
serviks, tidak kompeten, plasenta lepas secara
premature, dan infeksi tertentu (seperti,
polinefritis dan korioamnionitis) (Anderson,
Merkatz, 1990)
Faktor Resiko Persalinan premature
Resiko Demografik
Ras (Afrika Amerika)
Usia (<17, >40)
Status sosialekonomi rendah
Belum menikah
Tingkat pendidikan rendah
Resiko Medis
Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
Abortus trimester kedua (lebih dari dua kali abortus
spontan atau elektif)
Anomali Uterus
Penyakitpenyakit medis (misalnya, diabetes, hipertensi)
Resiko kehamilan saat ini
Resiko perilaku dan lungkungan
Faktor resiko potensia
TERIMA KASIH
Solok, 10 Maret 2010